Anda di halaman 1dari 8

Nama : Adibatur Rahmawati

NIM : 1705046051

Kelas : AKS-A6

Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan

Resume Materi Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan


Rasio keuangan merupkan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan
keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Rasio keuangan adalah yang diperoleh dari hasil perbandingan
antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melaukan
analisis keuangan dan memiliki beberapa kegunaan. Analisis keuangan pada
umumnya digunakan oleh manajer,analisis kredit, dan analisis saham.

2. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan


a. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis
pengendalian dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.
b. Analisis kredit, termasuk petugas pinjaman seperti bank dan menganalisis tingkat
obligasi
c. Analisis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko dan prospek pertumbuhan
perusahaan.

3. Manfaat Rasio Keuangan


a. Membantu menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan.
b. Membantu para stakeholder untuk membandingkan hasil keuangan suatu
perusahaan dengan pesaingnya.
c. Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil keputusan.
d. Dapat menunjukan letak permasalahan keuangan perusahaan serta kekuatan dan
kelemahannya.

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio
likuidutas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dalam rasio likuiditas, analisis
dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
1) Rasio Kas
Rasio kas membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera
menjadi uang kas dengan hutang lancar. Rasio oni menggambarkan
kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam melunasi kewajiban
lancarnya yang akan segera jatuh tempo dengan uang kas yang ada serta surat
berharga yang dapat segera dicairkan. Untuk menentukan besarnya rasio kas
dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan dengan rumus berikut:

Kas+Setara Kas
Rasio Kas = x 100%
Hutang Lancar

2) Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
dengan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas suatu perusahaan yang tinggi
belum tentu baik ditinjau dari segi perusahaan tersebut. rasio lancar yang
tinggi dapat disebabkan oleh persediaan serta piutang yang tidak tertagih yang
besar. Untuk menghitung rasio lancar dengan menggunakan rumus:

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = x 100%
Hutang Lancar
3) Rasio Cepat
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan
aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.

Aktiva Lancar +efek + piutang


Rasio Cepat = x 100%
Hutang Lancar

b. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemapuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Pengukur dapat
dilakuakn dengan membandingkan anttara berbagai komponen yang ada di dalam
laporan laba rugi atau neraca. Tujuannya adalah untuk memonitor dan
mengevaluasi tingkat perkembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke
waktu.
1) Margin Laba Bersih
Margin laba bersih menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih setelah pajak pada tingkat penjualan tertentu atau
bisa diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya
di perusahaan pada periode tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan
kemampuan perusahaan pada periode tertentu.

Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak


Margin Laba Bersih = x 100%
Penjualan

2) Return On Investment (ROI)


Return On Investment adalah rasio yang relatif umum yang digunakan untuk
mengukur kemampuan sebuah perusahaan ektika akan menghasilkan laba
guna menutup sistem akuntansi biaya investasi yang sudah dikeluarkan.
Sebagai catatan, penghitungan rasio ini melibatkan laba yang merupakan laba
bersih setelah pajak.
Laba Setelah Pajak
ROI = x 100%
Investasi

3) Return On Assets (ROA)


Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukan seberapa
besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih, jadi rasio digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah yang tertanam dalam total aset. Semakin tinggi nilai rasio yang
didapatkan maka semakin baik kemampuan perusahaan tersebut untuk
mendapatkan laba dengan memanfaatkan semua aktivanya.

Laba Sebelum Bunga dan Pajak


ROA = x 100%
Total Aset

c. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
melunasi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka
pendek.
1) Rasio Hutang Terhadap Aktiva
Digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari
hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin rendah
rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab keamanan
dananya semakin baik.

Total Hutang
Rasio Hutang Terhadap Aktiva = x 100%
Total aktiva

2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas


Digunakan untuk mengukur hutang yang dimiliki dengan modal sendiri.
Semakin kecil ratio ini maka akan semakin baik untuk perusahaan. Sebaiknya
besarnya hutang tidak melebihi modal perusahaan itu sendiri.
Total Hutang
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas = x 100%
Modal

d. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk
memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki. Rasio-rasio yang
tergolong dalam Rasio Aktivitas ini akan melibatkan perbandingan antara
penjualan maupun investasi dalam berbagai jenis aktiva.
1) Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi
biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah
harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan
pengeluaran investasi atau modalnya. Rasio ini merupakan ukuran efektivitas
pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi tingkat
perputarannya semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya.

Penjualan
Rasio Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
Analisis Rasio Keuangan PT. PERTAMINA tahun 2018

1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Kas

9.112.312
Rasio Kas = x 100% = 65,2%
13.972.882

Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi dengan kas
yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan. Setiap
hutang Lancar Rp1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,652

b. Rasio Lancar

23.154.204
Rasio Lancar = x 100% = 16,5%
13.972.882

Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar. Setiap hutang Lancar Rp 1,00 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 1,65

c. Rasio Cepat

15.061.169
Rasio cepat = x 100% = 10,7%
13.972.882

Kemampuan untuk membayar utang yg segera hrs dipenuhi dengan aktiva lancar
yg lebih likuid. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin dengan quick assets 1,07

2. Rasio Profitabilitas
a. Margin Laba Bersih

454.747
Margin Laba Bersih = x 100% = 2%
21.748.758
Keuntungan neto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan
keuntungan neto sebesar Rp 0,02

b. ROI

454.747
ROI = x 100% = 56,7%
80.171

Kemampuan modal yg diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk


menghasilkan keuntungan neto. Setiap rupiah penjualan menghasilkan
keuntungan neto sebesar Rp 0,567

c. ROA

1.766 .358
ROA = x 100% = 2,7%
64.718.452

Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk


menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang
diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,027 untuk semua investor.

3. Rasio Solvabilitas
a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva

35.108.412
Rasio Hutang Terhadap Aktiva = x 100% = 54%
64.718.452

Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk


menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang
diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,54 untuk semua investor

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas

35.108.412
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas = x 100% = 17%
200.000.000
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
hutang. 17% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.

4. Rasio Kegiatan
a. Rasio Perputaran Total Aktiva

21.748.758
Rasio Perputaran Total Aktiva = = 0,33
64.718.452

Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu


periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan
revenue. Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam 1
thn berputar 0,33X

Anda mungkin juga menyukai