Anda di halaman 1dari 7

RSIA ’Bunda arif’

PROSEDUR MEMBERIKAN OKSIGEN

Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR

I. PENGERTIAN Memberikan oksigen pada pasien


II. TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
III. KEBIJAKAN Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
IV. PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Mengukur aliran (flowmeter)
3. Botol pelembab berisi air steril / aquadest
4. Selang O2
5. Plester
6. kapas alkohol

PELAKSANAAN :
1. Atur posisi semifoler
2. Slang dihubungkan
3. Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan
dahulu dengan kapasa alkohol
4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali
5. Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester)
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advis dokte

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi?
Lihat angka pada manometer
2. Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubang
hidung? Bila ujung kateter masih belum masuk maksimal, supaya
posisi kateter diperbaiki
3. Bila memakai oksigen, tetap/masih sianosis  lapor dokter
4. memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada
petugas bila tabung oksigen / air steril habis.
V. UNIT TERKAIT HCU, Unit IGD
RSIA ’Bunda arif’

PROSEDUR PEMBERIAN MGSO4

Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR

I. PENGERTIAN Merupakan tindakan pemberian MgSO4 yang diberikan pada pasien-pasien


HCU yang membutuhkan
II. TUJUAN Mengurangi dampak lebih buruk pada ibu dan bayi dari serangan kejang
eklamsia
III. KEBIJAKAN .
IV. PROSEDUR Persiapan
 Obat MgSO4 40 % dan 20 %
 Cairan infus
 Infus set
 Spuit 10 cc

Penatalaksanaan
 Tentukan dengan pasti bahwa pasien yang akan mendapatkan
MgSO4 sesuai dengan indikasi
 Berikan MgSO4 2 gr bolus dalam 10 menit, encerkan MgSO4 dgn
NaCl 0,9 %.
 Berikan 12 gr MgSO4 dalam 500 cc dext 5 % sebanyak 28 tts/mnt
sampai stabil
 Bila terjadi kejang berulang berikan Diazepam 10 mg
 Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan selanjutnya.
 Bila terjadi tanda-tanda keracunan seperti paralysis total, depresi
pernafasan dan atau hipotensi erikan anti dotum : Ca. Gluconas 10 %
sebnyak 10 cc IV selama 3 menit

Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Di dalam pemberian MgSO4 produksi urine harus cukup
 Awasi tanda-tanda vital dan kesadaran.

V. UNIT TERKAIT HCU


RSIA ’Bunda arif’
PROSEDUR MASUK RUANG INTENSIF MAX 2 ORANG

Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR

I. PENGERTIAN Suatu ruangan intensif adalah ruang yang steril yang penuh dengan tindakan
dalam merawat pasien
II. TUJUAN Untuk menjaga kenyamanan dan tindakan perawat dalam merawat pasien

III. KEBIJAKAN Mempermudah perawat merawat pasien


IV. PROSEDUR 1. Memberikan salam kepada pasien dan keluarga maupun kerabat
keluarga
2. Memberitahuan kepada keluarga pasien maupun kerabat pasien
bahwa ruang intensif max pengunjung 2 orang
3. Bila keluarga maupun kerabat pasien yang berkunjung lebih dari 2
orang maka harus senantiasa bergantian, guna mempermudah
tindakan perawat dalam merawat pasien dan memberi rasa aman
pada pasien

V. UNIT TERKAIT Unit rawat intensif


RSIA ’Bunda arif’

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR

I. PENGERTIAN Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai
dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran
pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri
II. TUJUAN Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan
pelayanan penanganan Syok Anafilaktik.

III. KEBIJAKAN .
IV. PROSEDUR A. Penanganan Utama dan segera :
1. Hentikan pemberian obat / antigen penyebab.
2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.
3. Berikan Adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml ) Segera secara IM pada otot
deltoideus, dengan dosis 0,3 – 0,5 ml (anak : 0,01 ml/kgbb) dapat
diulang tiap lima menit, pada tempat suntikan atau sengatan dapat
diberikan 0,1 – 0,3 ml
Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada pemberian
secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok, dengan dosis
( dewasa) : 0,5 ml adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg / ml ) diencerkan dalam 10 ml
larutan garam faali dan diberikan selama 10 menit.
4. Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign ( Tensi, Nadi, Respirasi ) sampai
syok teratasi.
5. pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan darah systole
kurang dari 100 mmHg.
6. Pemberian oksigen 5-10 L/menit
7. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan tenaga
medis.

B. Penanganan Tambahan :
1. Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.
2. Pemberian Kortikosteroid :
Hydrokortison inj 7 – 10 mg / kg BB, dilanjutkan 5 mg / kg BB setiap 6 jam
atau deksametason 2-6 mg/kgbb. untuk mencegah reaksi berulang.
Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi syok anafilaktik.
3. Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama 10-20 menit bila terjadi
tanda – tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse 0,6 mg
/kgbb/jam, atau brokodilatator aerosol (terbutalin, salbutamo ).

C. Penanganan penunjang :
1. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan.
2. Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama.

V. UNIT TERKAIT Unit rawat intensif


RSIA ’Bunda arif’

PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR

I. PENGERTIAN memberikan transfusi darah sesuai intrusi atau program,dengan indikasi


pasien dengankadar hemoglibin di bawah 8 gr/dl

II. TUJUAN memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah terjadinya anemia


III. KEBIJAKAN .
IV. PROSEDUR Tahap kerja

1. Mengecek ientitas pasien dan data di kntong darah sebelum di


tranfusi secara teliti.
2. Menggunakan sarung tangan
3. Mengukur tanda vital
4. Membebaskan lengan pasien dari baju
5. Meletakan perlak dan pengalas di bawah lwngan pasien
6. Menyiapkan larutan NaCl 0,9 % dengan tranfusi set
7. Memasang infus NaCl 0,9 %
8. Mengatasi tetesan tetap lancer
9. Memastikan tidak ada udara didalam selang infus
10. Mengontrol kembali darah yang akan diberikan kembali kepada
pasien
11. Mengganti cairan NaCl 0,9 % dengan darah setelah 15 menit
12. Memasang darah dan di sambungan dengan selang infus dengan
menggunakan transet.
13. Mengatur tetesan darah
14. Setelah darah habis ,lepas kantong darah dengan selang infus.
15. Mengganti cairan NaCl 0,9 % dengan darah setelah 15 menit
16. Evaluasi kondisi pasien (alergi, sesak nafas dll)
11.

V. UNIT TERKAIT HCU, Unit rawat inap

Anda mungkin juga menyukai