Disusun Oleh:
Nama NPM
Hendy Dwi Mandegani 1806162282
R. Herjuno Chondro Laksono 1806250221
Yehan Jaya Matuilana 1806162452
Pengertian Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Sedangkan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai;
a. posisi keuangan,
b. kinerja keuangan
c. arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi
Laporan keuangan menyajikan informasi : aset; liabilitas; ekuitas; pendapatan dan beban
termasuk keuntungan dan kerugian; kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik; dan arus kas.
Dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen entitas merupakan pihak yang bertanggung
jawab dalam penyusunan laporan keuangan, termasuk penyediaan data-data yang dibutuhkan
dalam proses audit.
Karakteristik penyusunan laporan keuangan adalah;
a. going concern
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta
jika terjadi pelanggaran asumsi.
b. Accrual
Diakui berdasarkan kontrak/perjanjian yang dibuat
c. Saling hapus
Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK
d. Frekuensi Pelaporan tahunan
Namun entitas dapat menerbitkan laporan secara triwulanan apabila diperlukan seperti
misalnya publikasi pada perbankan
e. Informasi komparatif dan konsistensi penyajian
Laporan keuangan disajikan minimal sebanyak 2 (dua) periode untuk penyajian laporan posisi
keuangan, laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya, arus kas, ekuitas dan catatan atas
laporan keuangan terkait.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes form an integral part of these consolidated
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. financial statements.
Halaman - 2 - Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes form an integral part of these consolidated
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. financial statements.
Halaman - 1 - Page
b. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Laporan Penghasilan
Komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
- Laba rugi; Total penghasilan komprehensif lain Penghasilan komprehensif untuk
periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Ruang Lingkup
Para pengguna laporan berkepentingan untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan
menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak bergantung pada aktivitas entitas
serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk entitas, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada
dasarnya, entitas memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas
penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities). Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan
usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan dividen (returns) kepada para investor. Oleh karena itu
Pernyataan ini mewajibkan semua entitas menyajikan laporan arus kas
Tujuan Pernyataan
adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu
entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan selama suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian takterpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangan.
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
a. metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pembayaran kas
bruto diungkapkan;
b. metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus
kas investasi atau pendanaan.
Kas adalah
a. saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit.
b. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang
dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko
perubahan nilai yang tidak signifikan.
- Investasi segera jatuh tempo tiga bulan atau kurang
- Saham tidak termasuk, kecuali preferen yang jatuh temponya telah ditentukan
- Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas
b. investasi,
adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan kas di masa depan
inflow terdiri dari : penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang
lainnya; penerimaan kas dari kontrak future/forward; penerimaan penjualan instrumen utang atau kas
(selain diperdagangkan).
Outflow terdiri dari : Pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya
pengembangan dikapitalisasi; pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas
pendanaan; pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ventura selain yang diperdagangkan.
c. pendanaan.
adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas
inflow terdiri dari penerimaan kas dari penerbitan saham, serta penerimaan kas dari penerbitan obligasi,
wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
outflow terdiri dari pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham. Pelunasan
pinjaman
Catatan tambahan
Arus kas dibukukan dengan mata uang fungsional sesuai dengan karakteristik bisnis entitas. Arus kas bunga
dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten
Prinsip Utama
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan atas Laporan keuangan entitas dan laporan keuangan konsolidasian
kelompok usaha dengan entitas induk;
a. Yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya di perdagangkan di pasar publik atau
b. Yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya tujuan penerbitan semua
kelas instrumen di pasar publik.
Jika suatu entitas yang tidak disyaratkan untuk menerapkan Pernyataan ini memilih untuk
mengungkapkan informasi tentang segmen, maka entitas tersebut tidak menjelaskan informasi
tersebut sebagai informasi segmen.
Jika laporan keuangan terdiri atas laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan tersendiri
sebagai lampiran dari laporan keuangan konsolidasian dari entiras induk dalam ruang lingkup
Pernyataan ini, maka informasi segmen hanya disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (untuk diungkapkan) jika manjemen
percaya informasi tersebut berguna bagi pengguna. Yang tidak memenuhi ambang batas dapat
digabung jika memenuhi kriteria agregasi. Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan
entitastambahan segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria). Segmen operasi lain yang
tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “semua segmen lain”.
Kriteria Agregasi
Dua atau lebih segmen operasi dapat diagregrasikan dalam suatu segmen operasi tunggal jika agregrasi
tersebut konsisten dengan prinsip utama pernyataan ini, segmen tersebut memiliki karakteristik
ekonomi serupa, dan segmen tersebut serupa dalam setiap hal berikut ini:
a. Sifat produk dan jasa;
b. Sifat proses produk;
c. Jenis atau kelompok pelanggan untuk produk dan jasanya;
d. Metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk dan penyediaan jasanya;
e. Jika dapat diterapkan, sifat linkungan dan pengaturan, misalnya, perbankan, asuransi, atau
utilitas publik.
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
B. Ruang Lingkup:
1. Pernyataan tidak mengatur entitas dengan kriteria spesifik harus menerbitkan laporan
keuangan interim, seberapa sering atau seberapa lama setelah akhir periode interim. Pada
umumnya laporan keuangan interim disyaratkan oleh pemerintah, regulator, pasar modal dan
bursa efek. PSAK 3 sebagai standart yang harus dipenuhi apabila entitas ingin menerbitkan
laporan keuangan interim yang sesuai dengan SAK.
Contoh di Indonesia: Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Interim triwulan I, II dan III
oleh Bursa Efek melalui KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-
306/BEJ/07-2004.
2. Setiap Laporan keuangan baik tahunan ataupun Interim akan dievaluasi kepatuhannya
terhadap SAK.
3. Laporan Keuangan Interim yang dideskripsikan sesuai dengan SAK harus sesuai dengan
seluruh persyaratan dan pernyataan pada PSAK 3 sesuai dengan PSAK 3 paragraf 19 yang
mensyaratkan pengungkapan tertentu atas hal tersebut
Laporan keuangan Interim mencakup penjelasan tentang peristiwa dan transaksi yang
signifikan untuk memahami perubahan posisi keuangan dan kinerja entitas sejak periode
pelaporan tahun terakhir. Berikut contoh peristiwa- peristiwa yang perlu diungkapkan jika
signifikan:
1. Penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi bersih dan pembalikan penurunan
tersebut
2. Pengakuan rugi penurunan nilai asset keuangan, asset tetap, asset takberwujud, atau
asset lain dan pembalikan rugi penurunan nilai tersbut
3. Pembalikan provisi biaya restrukturisasi
4. Akuisisi dan pelepasan asset tetap
5. Komitmen pembelian asset tetap
6. Penyelesaian litigasi
7. Koreksi kesalahan periode sebelumnya
8. Perubahan keadaan bisnis
9. Perubahan keadaan bisnis atau ekonomik yang mempengaruhi nilai wajar dari asset
keuangan dan liabilitas keuangan entitas
10. Wanprestasi tau pelanggaran perjanjian yg belum diatasi
11. Transaksi pihak berelasi
12. Perubahan hierarki nilai wajar yang digunakan
13. Perubahan liabilitas dan asset kontigensi
Pemutakhiran informasi yang relevan untuk hal-hal yang bersifat signifikan untuk pemahaman
atas perubahan posisi keuangan atau kinerja suatu entitas sedangkan perubahan tidak
signifikan terhadap catatan atas laporan keuangan tahunan terkini, tidak perlu dibuat.
• Kepatuhan Laporan keuangan interim terhadap SAK harus diungkapkan. Laporan keuangan
interim yang dinyatakan mematuhi SAK harus mematuhi seluruh pernyataan SAK.
• Keputusan materialitas atas pengakuan pengukuran dan kalsifikasi atau suatu pengungkapan
didasarkan pada data keuangan untuk periode interim. Dalam menilai materialitas, harus
dipahami bahwa ketergantungan pengukuran interim pada estimasi akan lebih tinggi
dibandingkan pengukuran data keuangan tahunan
Sejalan dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
mensyaratkan pengungkapan sifat dan jumlah perubahan estimasi yang memiliki dampak
material pada periode selanjutnya. Paragraph 16 A mensyaratkan hal serupa untuk laporan
keuangan interim.
F. Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim
sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan tahunan, kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini yang
akan tercermin dalam laporan keuangan tahunan berikutnya. Namun, frekuensi pelaporan
entitas (tahunan, semesteran, atau kuartalan) tidak mempengaruhi pengukuran hasil
tahunannya. pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun buku
sampai tanggal pelaporan.
• Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam suatu tahun buku tidak diantisipasi atau
ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada
akhir tahun buku. Contohnya adalah pendapatan dividen, royalti dan hibah pemerintah atau
pendapatan musiman pengecer. Pendapatan tersebut diakui saat tanggal terjadinya.
• Biaya yang tidak beraturan selama tahun keuangan diantisipasi atau ditangguhkan untuk
tujuan pelaporan interim jika, dan hanya jika, hal tersebut adalah tepat untuk mengantisipasi
atau menangguhkan jenis biaya tersebut pada akhir tahun keuangan. PSAK 10 : Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta asing mensyaratkan penyesuaian penjabaran sebagai pendapatan
atau beban periode terjadinya, maka prinsip tersebut diterapkan pula selama periode interim.
Kecuali jika penyesuaian itu diperkirakan untuk dibalik sebelum akhir tahun buku.
G. Estimasi
b. Jika pengukuran dalam laporan keuangan tahunan dan interim berdasarkan pada
estimasi yang masuk akal, maka penyusunan laporan keuangan interim umumnya
akan membutuhkan penggunaan metode estimasi yang lebih banyak daripada
laporan keuangan tahunan.
c. Contohnya penentuan provisi serta akuntansi untuk revaluasi dan nilai wajar pada
umumnya dilakukan oleh jasa penilai professional, namun saat periode interim
umumnya entitas melakukan estimasi dengan pemutakhiran dari data terakhir
pelaporan tahunan.
Interpretasi ISAK 17
Problem:
• PSAK 3: Laporan Keuangan Interim paragraf 28 menyatakan Entitas menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim sebagaimana yang diterapkan dalam
laporan keuangan tahunan, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan
setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini yang akan tercermin dalam laporan
keuangan tahunan berikutnya. Namun, frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran,
atau kuartalan) tidak mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya. pengukuran untuk tujuan
pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan.
• PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset paragraph 124 menyatakan rugi penurunan nilai yang diakui
untuk goodwill tidak dapat dibalik pada periode selanjutnya
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba rugi dan posisi
keuangan entitas. Pihak – pihak berelasi dapat menyepakati suatu bentuk kerjasama dimana
mungkin belum tentu dapat terjadi dengan perusahaan lainnya. Contoh pembelian
inventory dari anak pada harga pokok penjualan
Laba rugi dan posisi keuangan dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak berelasi bahkan jika
transaksi dengan pihak-pihak berelasi tidak terjadi sekalipun. Hanya dengan keberadaan
relasi itu saja, mungkin sudah cukup untuk mempengaruhi transaksi entitas dengan pihak
lain. Contoh perusahan memerintahkan entitas anak untuk memutus kontrak mitra pemasok
nya atau menghentikan kegiatan RnD
D. Definisi
1. Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh, orang tersebut dalam hubungan mereka dengan
entitas. Berikut beberapa contoh anggota keluarga
1.1. Anak dari individu atau pasangan hidup
1.2. Anak dari pasangan hidup individu
1.3. Tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu
2. Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
3. Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
24: Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang menerapkan PSAK 53: Pembayaran
Berbasis Saham.
4. Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang serupa
baik local, nasional maupun internasional.
5. Personal manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab untuk merencakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas,
secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris dari entitas.
6. Pihak-Pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya.
7. Transaksi Pihak Berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban
antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang
dibebankan.
E. Pengungkapan
E.1. Seluruh Entitas
Hubungan antara entitas induk dan entitas anak diungkapkan terlepas dari apakah telah
terjadi transaksi antara mereka.
Contoh pengungkapan PT Bank Mandiri:
Entitas mengungkapkan kompensasi personil manajemen kunci secara total dan untuk
masing-masing kategori berikut :
1. Imbalan kerja jangka pendek
2. Imbalan pascakerja
3. Imbalan kerja jangka panjang lainnya
4. Pesangon, dan
5. Pembayaran berbasis saham
Jika entitas menikmati jasa manajemen kunci dari entitas manajemen, entitas tidak
disyaratkan mengungkapakan hal – hal diatas.
Contoh:
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang dicakup
dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-
pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang
diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
Sekurang-kurangnya transaksi meliputi :
1. Jumlah transaksi
2. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan :
3. Syarat dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang
akan diberikan, dalam penyelesaian; dan
4. Rincian jaminan yang diberikan atau diterima
5. Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
6. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan
piutang dari pihak-pihak berelasi.
Pengungkapan yang disyaratkan di atas dilakukan secara terpisah untuk masing-masing
kategori berikut:
1. Entitas induk
2. Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas
3. Entitas anak
4. Entitas asosiasi
5. Ventura bersama dimana entitas merupakan venturer bersama (joint venturer)
6. Personil manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya
7. Pihak-pihak berelasi lainnya
Berikut merupakan contoh transaksi yang diungkapkan jika dilakukan dengan pihak berelasi
:
1. Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi)
2. Pembelian atau penjualan properti dan aset lain
3. Penyediaan atau penerimaan jasa
4. Sewa
5. Pengalihan riset dan pengembangan
6. Pengalihan di bawah perjanjian lisensi
7. Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas
dalam bentuk tunai atau natura)
8. Provisi atas jaminan atau agunan
9. Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di masa
depan, termasuk kontrak eksekutori (diakui atau tidak diakui)
10. Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi
Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara gabungan kecuali ketika
pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi pihak-pihak berelasi
terhadap laporan keuangan entitas
Contoh Ilustratif :
Pemerintah P baik secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan entitas 1 dan 2
dan Entitas A, B, C, dan D. Dahlan adalah personil manajemen kunci Entitas 1.
Dahlan
Untuk laporan keuangan Entitas A, pengecualian pada paragraph ini diterapkan untuk :
1. Nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas
pelapor )yaitu pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan)
2. Informasi berikut dengan rincian yang cukup memungkinkan pengguna laporan
keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap laporan
keuangan :
Sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan
Untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu, signifikan,
indikasi secara kualitatid atau kuantitatif atas luasnya transaksi tersebut.
Contoh:
Dalam menggunakan pertimbangan untuk menentukan seberapa rinci pengungkapan yang
disyaratkan sesuai dengan poin 2 diatas, entitas pelapor mempertimbangkan kedekatan
hubungan pihak-pihak berelasi dan faktor lain yang relevan dalam menentukan tingkat
signifikansi suatu transaksi, seperti :
1. Ukuran signifikan
2. Dilakukan di luar ketentuan pasar
3. Di luar operasi bisnis sehari-hari yang normal, seperti sebagai pembelian dan penjualan
suatu bisnis usaha
4. Diungkapkan kepada regulator atau otoritas regulator
5. Dilaporkan kepada manajemen senior
6. Bergantung pada persetujuan pemegang saham
Referensi / Daftar Pustaka