SURVEI EPIDOMOLOGI
Kelompok :
2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
makalah ini adalah sebagai bukit evaluasi dan melatih mahasiswa dalam
terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihakl yang
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna perbaikan penulisan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
Penyusun
2
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
BAB 1 ..................................................................................................................... 4
Bab 2 ....................................................................................................................... 5
BAB 3 ................................................................................................................... 15
3
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1.1 Tujuan
4
Bab 2
Tinjauan Pustaka
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row
data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis.
5
Data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik
maupun bentuk peta atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus
dapat memberikan keterangan yang berarti.
6
Unsur-unsur surveilans epidemiologi untuk penyakit, khususnya penyakit
menular, adalah sebagai berikut (Amiruddin, 2013) :
1. Pencatatan Kematian
Pencatatan kematian yang dilakukan di tingkat desa dilaporkan ke
kantor kelurahan lalu ke kantor kecamatan dan Puskesmas. Sementara
itu dari kantor kecamatan, pencatatan tersebut dikirim ke kantor
kapupaten/kota. Unsur ini akan bermanfaat bila data pada pencatatan
kematian cepat diolah dan hasilnya segera diberitahukan kepada yang
berkepentingan.
2. Laporan Penyakit
Unsur ini penting untuk mengetahui distribusi penyakit menurut
wajtu, apakah musiman, cylic, atau secular. Dengan demikian dapat
diketahui pula ukuran endemis suatu penyakit. Jenis data yang
diperlukan sesederhana mungkin, Contohnya variabel orang cukup
dicatat nama dan umurnya, variabel tempat cukup alamatnya. Diagnosis
penyakit dan waktu mulai timbulnya penyakit merupakan hal yang
penting dicatat.
3. Laporan Wabah
Laporan wabah dengan distribusi penyakit menurut waktu, tempat,
dan orang penting artinya untuk menganalisis dan menginterpretasikan
data dalam rangka mengetahui sumber dan penyebab wabah tersebut
4. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu sarana yang penting untuk
mengetahui kuman penyebbab penyakit menular dan pemeriksaan
tertentu untuk penyakit- penyakit lainya, misalnya kadar gula darah
untuk penyakit diabetes mellitus.
5. Penyakit KhusuS
Penyelididkan kasus untuk penyakit khusus dimaksudkan untuk
mengetahui riwayat alamiah penyakit yang belum belum diketahui,
terjadi pada seorang atau lebih individu.
6. Penyelidikan Wabah
Bila terjadi lonjakan frekuensi penyakit yang melebihi frekuensi
7
biasa, perlu diadakan penyelidikan wabah denan analisis data sekunder
sehingga dapat diketahui terjadinya letusan tersebut. Dalam hal ini
diperlukan diagnosis klisis dan diagnosis labiratoris disamping
penyelidikan epidemic di lapangan.
7. Survei
Survei ialah suatu cara penelitian epidemiologi untuk mengetahui
prevalens penyakit. Dengan ukuran ini dapat diketahui luas masalah
penyakit tersebut. Setelah survey pertama dilakukan, berikan
pengobatan terhadap penderita sehingga survey kedua dapat ditentukan
keberhasilan pengobatan tersebut.
8. Penyelidikan Tentang Distribusi Vector Dan Reservoir Penyakit
Penyakit zoonis terdapat pada manusia dan hewan. Sehingga dalam
hal ini manusia dan hewan merupakan reservoir. Penyakit pada hewan
diselidiki oleh dokter hewan dan penyakit akibat vector seranggga
diselidiki oleh ahli entomologis.
9. Penggunaan Obat-Obatan, Sera, Dan Vaksin
Keterangan yang menyangkut penggunaan bahan-bahan tersebut
mengenai banyaknya, jenisnya , dan waktunya memberi petunjuk
kepada kita mengenai masalah penyakit. Disamping itu, dapat pula
dikumpulkan keterangan mengenai efek samping dari bahan-bahan
tersebut
10. Keterangan Tentang Penduduk Serta Lingkungan
Keterangan penduduk penting untuk menetapkan “population at
risk”. Persediaan bahan makanan juga penting diketahui apakah ada
hunbungan kekurangan gizi, faktot-faktor lain yang berhubungan
dengan kependudukan, dan lingkungan ini perlu selalu dipikirkan dalam
rangka analisis epidemiologis. Data atau keterangan mengenai
kependudukan dan lingkungan itu tentu harus didapat di lembaga-
lemabaga nonkesehatan.
8
1. Surveilans epidemiologi penyakit menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematika terhadap penyakit
menular dan faktor risiko untuk upaya pemberantasan penyakit menular.
2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit
tidak menular dan faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit tidak menular.
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan
faktor risiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan.
4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan factor risiko untuk mendukung program-program kesehatan
tertentu
5. Surveilans epidemiologi kesehatan matra
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan faktor risiko untuk upaya mendukung program kesehatan
matra
9
periode waktu tertentu
2. Angka serangan (Attack Rate)
Angka serangan adalah angka insidensi, biasanya dinyatakan
dalam persen dan diterapkan terhadap populasi tertentu yang
sempit dan terbatas pada suatu periode, misalnya dalam suatu
wabah (epidemic)
3. Angka kematian
Angka kematian adalah suatu ukuran frekuensi terjadinya
kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda
tertentu.
b. Proporsi
Distribusi proporsi adalah suatu persen yakni proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masing-
masing kategori (atau subkelompok) dari kelompok itu.
c. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu
peristiwa terhadap peristiwa lainnya.
Indikator Surveilans
10
c. Penyakit malaria;
d. Penyakit zoonosis;
e. Penyakit filariasis;
f. Penyakit tuberkulosis;
g. Penyakit diare;
h. Penyakit tifoid;
i. Penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya;
j. Penyakit kusta;
k. Penyakit frambusia;
l. Penyakit HIV/AIDS;
m. Penyakit hepatitis;
n. Penyakit menular seksual
o. Penyakit pneumonia, termasuk penyakit infeksi
saluran pernafasan akut berat (severe acute
respiratory infection).
2. Penyakit tidak menular
a. Penyakit jantung dan pembuluh darah;
b. Diabetes melitus dan penyakit metabolik;
c. Penyakit kanker;
d. Penyakit kronis dan degeneratif;
e. Gangguan mental;
f. Gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses
pengumpulan data dan penerapan metode statistik dasar pada data tersebut guna
mengidentifikasi fakta- fakta kesehatan yang vital di dalam sutau masyarakat,
populasi atau wilayah tertentu. Data morbiditas, mortalitas, pernikahan, perceraian,
kelahiran semuanya merupakan data statistik vital. (Efendi, 2009).
11
2.12 Manfaat Statistik Vital
12
mengacu pada angka kesakitan yaitu: jumlah orang yang sakit
dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali
merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
13
tidak akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan
semua rate pada keseluruhan populasi menghasilkan data yang
beragam pada kelompok yangberlainan.
3. Angka Kematian
14
BAB 3
Simpulan
3.1Simpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/20699521/Makalah_Laporan_Lapangan_Surveilans_E
pidomologi
https://www.academia.edu/13088266/Surveilans_Epidemiologi
16