Anda di halaman 1dari 16

EPIDOMOLOGI

SURVEI EPIDOMOLOGI

Dosen Pengampu : Sutriswanto S.KM M.kes

Kelompok :

Rio Kurniansyah 20184113076

Restu Randa 20184113074

Retno Ajeng Purwasih 20184123075

Reinnisa irin sandrya 20184121071

Redy gunawan 20184113070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

taufik serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “Survey Epidemiologi”. Adapun maksud dari penyusunan

makalah ini adalah sebagai bukit evaluasi dan melatih mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan mata kuliah epidemiologi..

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihakl yang

telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca guna perbaikan penulisan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pontanak, 28 april 2019

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2

Daftar Isi.................................................................................................................. 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4

Bab 2 ....................................................................................................................... 5

2.1 Definisi Surveilans Epidemiologi............................................................. 5

2.2 Prinsip Umum Surveilans Epidemiologi .................................................. 5

2.3 Fungsi Surveilans Epidemiologi............................................................... 6

2.4 Unsur Dasar Surveilans Epidemiologi ..................................................... 6

2.5 Lingkup Surveilans Epidemiologi ............................................................ 8

2.6 Pertimbangan Melakukan Survailans Epidemiologi ................................ 9

2.7 Indikator Pengukuran Penyakit ................................................................ 9

2.8 Indikator Surveilans ............................................................................... 10

2.9 Penyakit yang Dilaporkan dan Mekanisme Pelaporan ........................... 10

2.12 Manfaat Statistik Vital ............................................................................ 12

BAB 3 ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3
BAB 1

Pendahuluan

Latar Belakang

Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika


diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Pembangunan kesehatan
merupakan bagian penting dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya
merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan untuk mencapai kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta memiliki
perencanaa kesehatan dan pembiayaan terpadu dengan justifikasi kuat dan
logis yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid
(Masrochah, 2006). Masalah penyakit di Indonesia didominasi oleh penyakit
endemis seperti DBD, kusta, rabies, diare yang sewaktu-waktu dapat
menimbulkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengakibatkan
banyak kematian, meningkatnya kembali penyakit endemis seperti TB Paru,
malaria, pneumonia dan timbulnya penyakit baru baik yang menular maupun
tidak menular (Myrnawati, 2002).

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, tujuan dan jenis-jenis survei epidemiologi ?


2. Apa prinsip, fungsi, langkah, ddan ruang lingkup survei epidemiologi ?

1.1 Tujuan

1. Mengetahui pengertian, tujuan dan jenis-jenis survei epidemiologi


2. Mengetahui prinsip, fungsi, langkah, ddan ruang lingkup survei
epidemiologi

4
Bab 2

Tinjauan Pustaka

Definisi Surveilans Epidemiologi

Menurut German (dalam Kesmas, 2013), surveilans kesehatan masyarakat


(public health surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data
mengenai suatu peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam
tindakan kesehatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan
kematian, dan meningkatkan status kesehatan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian
didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab
dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008).

Prinsip Umum Surveilans Epidemiologi


Prinsip umum survelian epidemiologi adalah sebagai berikut (Eko
Budiarto, 2003) :
1. Pengumpulan data Pencatatan insidensi terhadap population at risk.
Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, dan
sarana pelayanan kesehatan lain, laporan petugas surveilans di lapangan,
laporan masyarakat, dan petugas kesehatan lain; Survei khusus; dan
pencatatan jumlah populasi berisiko terhadap penyakit yang sedang diamati.
Tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara dan
pemeriksaan. Tujuan pengumpulan data adalah menentukan kelompok high
risk; Menentukan jenis dan karakteristik (penyebabnya); Menentukan
reservoir; Transmisi; Pencatatan kejadian penyakit; dan KLB.
2. Pengelolaan data

Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row
data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis.

5
Data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik
maupun bentuk peta atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus
dapat memberikan keterangan yang berarti.

3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan


Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan
dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan
tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik
Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan
yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan,
selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan,
agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat
digunakan untuk perencanaan, penanggulangan khusus serta program
pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk melakukan
koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan pelaksanaan program, serta
untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.

Fungsi Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi pada umumnya berfungsi untuk (Amiruddin,


2013):
a. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu
penyakit
b. Menentukan penyakit apa yang diprioritaskan untuk diobati atau
diberantas
c. Meramalkan kejadian wabah
d. Menilai dan memantau pelaksanaan program pemberatasan penyakit
menular, serta program-program kesehatan lainnya seperti program
mengatasi kecelakaan, program kesehatan gigi, dan program gizi
e. Mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan

Unsur Dasar Surveilans Epidemiologi

6
Unsur-unsur surveilans epidemiologi untuk penyakit, khususnya penyakit
menular, adalah sebagai berikut (Amiruddin, 2013) :
1. Pencatatan Kematian
Pencatatan kematian yang dilakukan di tingkat desa dilaporkan ke
kantor kelurahan lalu ke kantor kecamatan dan Puskesmas. Sementara
itu dari kantor kecamatan, pencatatan tersebut dikirim ke kantor
kapupaten/kota. Unsur ini akan bermanfaat bila data pada pencatatan
kematian cepat diolah dan hasilnya segera diberitahukan kepada yang
berkepentingan.
2. Laporan Penyakit
Unsur ini penting untuk mengetahui distribusi penyakit menurut
wajtu, apakah musiman, cylic, atau secular. Dengan demikian dapat
diketahui pula ukuran endemis suatu penyakit. Jenis data yang
diperlukan sesederhana mungkin, Contohnya variabel orang cukup
dicatat nama dan umurnya, variabel tempat cukup alamatnya. Diagnosis
penyakit dan waktu mulai timbulnya penyakit merupakan hal yang
penting dicatat.
3. Laporan Wabah
Laporan wabah dengan distribusi penyakit menurut waktu, tempat,
dan orang penting artinya untuk menganalisis dan menginterpretasikan
data dalam rangka mengetahui sumber dan penyebab wabah tersebut
4. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu sarana yang penting untuk
mengetahui kuman penyebbab penyakit menular dan pemeriksaan
tertentu untuk penyakit- penyakit lainya, misalnya kadar gula darah
untuk penyakit diabetes mellitus.
5. Penyakit KhusuS
Penyelididkan kasus untuk penyakit khusus dimaksudkan untuk
mengetahui riwayat alamiah penyakit yang belum belum diketahui,
terjadi pada seorang atau lebih individu.
6. Penyelidikan Wabah
Bila terjadi lonjakan frekuensi penyakit yang melebihi frekuensi

7
biasa, perlu diadakan penyelidikan wabah denan analisis data sekunder
sehingga dapat diketahui terjadinya letusan tersebut. Dalam hal ini
diperlukan diagnosis klisis dan diagnosis labiratoris disamping
penyelidikan epidemic di lapangan.
7. Survei
Survei ialah suatu cara penelitian epidemiologi untuk mengetahui
prevalens penyakit. Dengan ukuran ini dapat diketahui luas masalah
penyakit tersebut. Setelah survey pertama dilakukan, berikan
pengobatan terhadap penderita sehingga survey kedua dapat ditentukan
keberhasilan pengobatan tersebut.
8. Penyelidikan Tentang Distribusi Vector Dan Reservoir Penyakit
Penyakit zoonis terdapat pada manusia dan hewan. Sehingga dalam
hal ini manusia dan hewan merupakan reservoir. Penyakit pada hewan
diselidiki oleh dokter hewan dan penyakit akibat vector seranggga
diselidiki oleh ahli entomologis.
9. Penggunaan Obat-Obatan, Sera, Dan Vaksin
Keterangan yang menyangkut penggunaan bahan-bahan tersebut
mengenai banyaknya, jenisnya , dan waktunya memberi petunjuk
kepada kita mengenai masalah penyakit. Disamping itu, dapat pula
dikumpulkan keterangan mengenai efek samping dari bahan-bahan
tersebut
10. Keterangan Tentang Penduduk Serta Lingkungan
Keterangan penduduk penting untuk menetapkan “population at
risk”. Persediaan bahan makanan juga penting diketahui apakah ada
hunbungan kekurangan gizi, faktot-faktor lain yang berhubungan
dengan kependudukan, dan lingkungan ini perlu selalu dipikirkan dalam
rangka analisis epidemiologis. Data atau keterangan mengenai
kependudukan dan lingkungan itu tentu harus didapat di lembaga-
lemabaga nonkesehatan.

Lingkup Surveilans Epidemiologi

Ruang lingkup surveilans epidemiologi menurut Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 pasal 4 ayat 1 adalah :

8
1. Surveilans epidemiologi penyakit menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematika terhadap penyakit
menular dan faktor risiko untuk upaya pemberantasan penyakit menular.
2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit
tidak menular dan faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit tidak menular.
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan
faktor risiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan.
4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan factor risiko untuk mendukung program-program kesehatan
tertentu
5. Surveilans epidemiologi kesehatan matra
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan faktor risiko untuk upaya mendukung program kesehatan
matra

Pertimbangan Melakukan Survailans Epidemiologi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun


2014 pasal 5, penyelenggaraan surveilans kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam ruang lingkup diatas dapat dilaksanakan secara terpadu yang didasarkan
pada pertimbangan efektifitas dan efisiensi sesuai kebutuhan program.

Indikator Pengukuran Penyakit

Pengukuran penyakit/epidemiologis terdiri atas (M.N. Bustan, 2006) :


a. Angka (Rate)
Nilai rate mengukur kemungkinan kejadian dalam populasi terhadap
beberapa peristiwa tertentu. Contohnya adalah :
1. Angka Insidensi (Incidence Rate)
Angka Insidensi adalah suatu ukuran freakuensi kejadian kasus
baru penyakit dalam suatu populasi tertentu selama suatu

9
periode waktu tertentu
2. Angka serangan (Attack Rate)
Angka serangan adalah angka insidensi, biasanya dinyatakan
dalam persen dan diterapkan terhadap populasi tertentu yang
sempit dan terbatas pada suatu periode, misalnya dalam suatu
wabah (epidemic)
3. Angka kematian
Angka kematian adalah suatu ukuran frekuensi terjadinya
kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda
tertentu.
b. Proporsi
Distribusi proporsi adalah suatu persen yakni proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masing-
masing kategori (atau subkelompok) dari kelompok itu.
c. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu
peristiwa terhadap peristiwa lainnya.

Indikator Surveilans

Indikator surveilans adalah sebagai berikut (Wahyudin Rajab, 2009) :


1. Spesific (spesifik)
2. Measurable (dapat diukur)
3. Action oriented (orientasi pada aksi)
4. Realistic (realistis)
5. Timely (tepat waktu)

2.1 Penyakit yang Dilaporkan dan Mekanisme Pelaporan

1. Penyakit yang Dilaporkan


a. Penyakit yang dilaporkan dalam surveilans menurut pasal 4 ayat
(2) dan (3) PMK no 45 Tahun 2014 adalah :
1. Penyakit menular
a. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi;
b. Penyakit demam berdarah;

10
c. Penyakit malaria;
d. Penyakit zoonosis;
e. Penyakit filariasis;
f. Penyakit tuberkulosis;
g. Penyakit diare;
h. Penyakit tifoid;
i. Penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya;
j. Penyakit kusta;
k. Penyakit frambusia;
l. Penyakit HIV/AIDS;
m. Penyakit hepatitis;
n. Penyakit menular seksual
o. Penyakit pneumonia, termasuk penyakit infeksi
saluran pernafasan akut berat (severe acute
respiratory infection).
2. Penyakit tidak menular
a. Penyakit jantung dan pembuluh darah;
b. Diabetes melitus dan penyakit metabolik;
c. Penyakit kanker;
d. Penyakit kronis dan degeneratif;
e. Gangguan mental;
f. Gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

2.10 Definisi Statistik Vital

Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses
pengumpulan data dan penerapan metode statistik dasar pada data tersebut guna
mengidentifikasi fakta- fakta kesehatan yang vital di dalam sutau masyarakat,
populasi atau wilayah tertentu. Data morbiditas, mortalitas, pernikahan, perceraian,
kelahiran semuanya merupakan data statistik vital. (Efendi, 2009).

2.11Tujuan Statistik VitaL

Mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas,


perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan penelitian (Slamet, 2004)

11
2.12 Manfaat Statistik Vital

Manfaat dari statistik vital adalah digunakan untuk mengevaluasi


status,kesehatan masyarakat dari kejadian yang terjadi sehari-hari. Selain itu,
kegunaan statistik vital, antara lain (Lintang, 2015a):

a. Mengidentifikasi perbedaan status kesehatan dalam kelompok-


kelompok
b. Menilai perbedaan berdasarkan area geografik dan pekerjaan
c. Memonitor kematian yang dapat dicegah
d. Menghasilkan hipotesis mengenai sebab atau korelasi yang mungkin
berhubungan
e. Melaksanakan aktivitas perencanaan kesehatan
f. Memantau kemajuan kearah tujuan kesehatan

2.13 Pengkodean (Coding)

Pengkodean adalah suatu kegiatan pemberian kode atau symbol pada


keterangan- keterangan tertentu, kalau pengolahan akan diakukan dengan
computer elektronik. (Supranto, 2007). Pengkodean (coding) adalah prosedur
teknis dimana data mentah diubah menjadi symbol-simbol. Simbol-simbol ini
paling sering berupa angka-angka karena dapat ditabulasi dan dihitung dengan
lebih mudah. (Churchill, 2005).

2.14 Klasifikasi Statistik Vital

Data statistic vital terdiri atas (Wahyudin Rajab, 2009) :

1. Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Usia Harapan Hidup

Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh


seseorang dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera,
gangguan dan sakit, semuanyadikategorikan di dalam istilah
tunggal yaitu morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan
derajat sakit, cedera atau gangguan padasuatu populasi.
Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat
dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga

12
mengacu pada angka kesakitan yaitu: jumlah orang yang sakit
dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali
merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.

Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah:


Angka Insidensi dan Prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari
kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi
gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi
dan angka prevalensi. Keberhasilan program kesehatan dan
program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat
dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu
negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi
dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yanglebih baik
sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang
memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan
hidupnya.

Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi


kinerjapemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya.

2. Angka kelahiran dan angka kelahiran kasar

Angka kelahiran (birth rate) suatu populasi biasanya


merupakan angka kasar (crude rate) dan angka ini mengacu pada
keseluruhan populasi. Saat menggunakan angka kasar (kelahiran
maupun kematian) perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut
terhadap penggunaan rate spesifik dan distribusi usia karena
karaktaristik penduduk

sangat beragam sehingga angka kasar juga menjadi beragam dan

13
tidak akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan
semua rate pada keseluruhan populasi menghasilkan data yang
beragam pada kelompok yangberlainan.

Angka kelahiran kasar (crude rate birth) dan angka kematian


kasar merupakan indikator yang sangat berguna karena
memberikan informasi ringkas,sekaligus data statistic umum dari
populasi yang besar. Angka kasar (crude rate) dapat dipakai
dalam perbandingan internasional sekaligus dalam
perbandinganumum kejadian vital selama beberapa waktu.

3. Angka Kematian

Akta kematian juga termasuk dokumen yang penting bagi


keluarga yang ditinggal. Alasan yang paling penting akta
kematian sangat dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan
hukum. Kematian ditangani dengan serius dan hokum
memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya
kematian akibatkesalahan melalui penelusuran dan pendataan
kematian dengan metode yang ketat. Kematian harus diregistrasi
dan jika ada sesuatu yang mencurugakan, kematiantersebut akan
diselidiki termasuk melakukan autopsy. Akta kematian juga
dibutuhkan untuk mengajukan klaim pensiun dan asuransi jiwa.
Angka kematian dan data relevan diperoleh dari proses registrasi
akta kematian.

4. Data statistik perkawinan dan perceraian

Status perkawinan memengaruhi struktur keluarga, status sosial


ekonomi, kesehatan mental, akses ke layanan kesehatan dan berbagai
faktor lain yang berkaitan dengan status kesehatan.

14
BAB 3

Simpulan

3.1Simpulan

simpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang survei epidemiologi


adalah survey epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20699521/Makalah_Laporan_Lapangan_Surveilans_E
pidomologi

https://www.academia.edu/13088266/Surveilans_Epidemiologi

16

Anda mungkin juga menyukai