TINJAUAN PUSTAKA
f. Laktasi
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna,
memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih dan siap
untuk diminum.
Tanda ASI cukup :
Bayi kencing 6 kali dalam 24 jam.
Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur
cukup.
Bayi menyusui 10-11 kali dalam 24 jam.
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali menyusui.
Ibu dapat merasakan geli karen aliran ASI.
Bayi bertambah berat badannya.
ASI tidak cukup :
Jarang disusui.
Bayi diberi makan lain.
Payudara tidak dikosongkan setiap kali habis menyusui.
g. Senggama
Secara fisik aman untuk mulai berhubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke
dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan tidak
merasakan ketidaknyamanan, aman untuk melakukan hubungan suami
istri kapan saja ibu siap.
h. Istirahat
Sarankan ibu untuk tidur siang atau tidur selagi bayi tidur. Kurang
istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal yaitu mengurangi
jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusio dan
memperbanyak jumlah perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak
mampuan merawat bayi sendiri.
i. Pemeriksaan pasca persalinan, meliputi pemeriksaan umum, keadaan
umum, payudara, dinding perut, secret vagina, keadaan alat kandungan.
j. Kebersihan
Anjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air
mulai depan kebelakang yaitu dari vulva ke anus. Sarankan untuk
mengganti pembalut minimal 2x sehari, sarankan ibu untuk mencuci
tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan alat
kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan
untuk tidak menyentuh luka tersebut.
k. KB
Idealnya pasangan harus menunggu 2 tahun lagi sebelum ibu hamil
lagi. Pada umumnya metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah
melahirkan. Sebelum menggunakan KB hal-hal berikut sebaiknya
dijelaskan yaitu bagaimana efektivitasnya, kelebihan / keuntungan, efek
samping, cara menggunakan metode itu, kapan mulai digunakan dan
waktu kontrolnya.
l. Nasehat untuk Ibu Nifas
Fisioterapi post natal sangat baik bila diberikan
Sebaiknya bayi disusui
Kerjakan gymnastic sehabis bersalin
Untuk kesehatan ibu dan bayi, serta keluarga sebaiknya melakukan
KB untuk menjarangkan anak.
Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Umur : < 17 tahun/ > 35 tahun
2. Alasan Kunjungan
Ingin melahirkan
3. Keluhan Utama
Pusing dan perutnya terasa mules,perdarahan ± 500cc
4. Riwayat Haid
Menarche : HPHT :
Siklus haid : TP :
Lama haid :
Banyak haid :
Keluhan haid :
5. Riwayat Pernikahan
Untuk mengetahui status pernikahan
6. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Untuk mengetahui status kesehatan yang pernah diderita klien
7. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan ibu lemas,pusing dan perut terasa mules
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada saat bersalin ada/ tidak keluarga yang mengalami perdarahan
setelah persalinan
9. Riwayat Kehamilan, kelahiran dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah dalam nifas yang lalu pernah mengalami
perdarahan
10. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang
a. Riwayat kehamilan
ANC : minimal 4 kali selama hmil
TT : 2 kali
Hidramnion
Hamil ganda
Grande multipara
b. Riwayat persalinan
- UK :
- Kehamilan tunggal/hidup/
- Cara persalinan normal
- Tgl lahir : ……, Hidup; sex
- Tempat : ….., BBL : …..
- Plasenta lahir lengkap, perdarahan : ......,episiotomi / tidak
Grande multipara
Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
Persalinan yang dilakukan dengan tindakan, pertolongan
kala uri sebelum waktunya, pertolongan oleh dukun,
persalinan dengan tindakan paksa.
Perdarahan pasca partus primer (dini)
Atonia uteri
Retensio plasenta
Plasenta rest
Trauma persalinan rupture uteri dan
hematoma
Gangguan pembekuan darah
Perdarahan pasca partus sekunder
Plasenta rest dan tertinggalnya selaput
ketuban.
Trauma persalinan, bekas SC-pembuluh
darah terbuka
Infeksi menimbulkan sub involusi bekas
implantasi plasenta.
c. Riwayat Nifas
lochea serosa (berwarna kuning cair tidak berwarna
lagi)
Keadaan umum lemah-anemia
Multiparitas
Pasca tindakan operasi vaginal
Distensi uterus berlebihan
Trauma persalinan
Robekan vagina dan perineum
Robekan serviks
Robekan vorniks
Robekan uterus
Gangguan kontraksi : covulaire uteri
11. Riwayat KB
Setelah masa nifa ikut KB yakni 2 minggu post partum/ 40 hari
post partum
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan kalori 500 tiap
hari. Makanan harus diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup. Pil zat besi harus diminum
minimal 40 hari pasca melahirkan. Minum sedikitnya 3 liter,
minum zat besi, minum kapsul vitamin A dengan dosis 200.000
unit.
b. Pola Aktifitas
Melakukan mobilisasi dini lalu bertahap setelah ibu merasa kuat
c. Pola Istirahat
- Adakah gangguan dan kebiasaan khusus dalam beristirahat
- Berapa jam waktu istirahat (pada waktu siang dan malam)
d. Pola Eliminasi
BAK : hendaknya dapat dilakukan sendiri mungkin karena
kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan
perdarahan.
BAB : Buang air besar harus dapat dilakukan 3-4 hari pasca
persalinan, bila tidak bisa maka diberi obat peroral atau
perektal atau klisma.
e. Personal Hygiene
Anjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air mulai depan kebelakang yaitu dari vulva ke anus. Sarankan
untuk mengganti pembalut minimal 2x sehari, sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan alat kelaminnya. Jika ibu mempunyai
luka episiotomi atau laserasi sarankan untuk tidak menyentuh
luka tersebut.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
BB : Kenaikan BB dari sebelum dan selama
hamil 9-13kg
TD : meningkat lebih dari 130/100 mmHg
Suhu : meningkat lebih dari 370C
Nadi : meningkat lebih dari 88x/menit
Respirasi : meningkat lebih dari 24x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Muka : anemis, tidak oedem
Mata : seklera tidak ikterus, congjungtiva anemis
Bibir : kering dan anemis
Payudara : hyperpigmentasi aerola mamae,
hypervakularisasi, putting susu menonjol
Perut : TFU setinggi pusat, tidak ada bekas luka SC, ada
strie, tidak ada benjolan abnormal
Genetalia : bersih, lochea rubra, ada/ tidak jahitan, perdarahan
± 400cc
b. Palpasi
Payudara : konsistensi, tidak ada benjolan / massa abnormal,
keluar ASI +/+, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : TFU setunggi pusat, UC : lembek, kandung kencing
penuh,ada nyeri tekan
4. Pemeriksaan Laboratorium
Golongan Drah :
HB : normal 8-9%
5. Terapi
- Pasang Infus
- Tranfusi darah
- Pemberian antibiotic
- Pemberian uterotonika
6. Berikan antibiotik
R/ Membunuh mikroorganisme patologi dalam tubuh
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai intervensi
Tanggal : jam :
DX : P….Ab…. 2 jam post partum dengan HPP
VII. Evaluasi
Tanggal : Jam :
DX : P….Ab…. 2 jam post partum dengan HPP
S :
O :- Terpasang infuse
- Penyebab perdarahan tertinggalnya sisa plasenta,atonia
uteri,robekan jalan lahir,penyakit darah/kelainan
pembekuan darah
- Pemberian uterotonika (metergin o,2mg) dan antibiotic (amoxilin
500mg)
- Perdarahan ± 500 cc,UC lembek,TFU setinggi pusat,kandung
kencing penuh
- TD : meningkat lebih dari 130/100 mmHg
- S : meningkat lebih dari 370C
- N : meningkat lebih dari 88x/menit
- RR: meningkat lebih dari 24x/menit
A : P….Ab…. 2 jam post partum dengan HPP
P : - Observasi jumlah perdarahan
- Observasi KU dan TTV
- Observasi 2 jam post partum
- Observasi KU ibu dan bayi