PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Fetal Distress (Gawat janin) adalah gangguan pada janin dapat terjadi pada
masa antepartum atau intrapartum. Kegawatan janin antepartum menjadi nyata
dalam bentuk retardasi pertumbuhan intrauterin. Hipoksia janin peningkatan
tahanan vaskular pada pembuluh darah janin. (Nelson, Ilmu Kesehatan Anak)
Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima Oksigen cukup, sehingga
mengalami hipoksia. (Abdul Bari Saifuddin dkk.2002 ). Secara luas istilah gawat
janin telah banyak dipergunakan, tapi didefinisi istilah ini sangat miskin. Istilah
ini biasanya menandakan kekhawatiran obstetric tentang obstetric tentang keadaan
janin, yang kemudian berakhir dengan seksio secarea atau persalinan buatan
lainnya.
2.1.2 Etiologi
1. Penyakit hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Postmaturitas atau imaturitas
2.1.3 Patofisiologi
Sekitar 45 % janin yang tidak di lahirkan setelah hari perkiraan lahir, terus
berlanjut tumbuh dalam uterus. Ini terjadi bila plasenta belum mengalami
insufisiensi. Dengan penambahan berat badan setiap minggu dapat terjadi berat
lebih dari 4000 g. keadaan ini sering disebut janin besar. Pada umur kehamilan 38
– 40 minggu insiden janin besar sekitar 10 % dan 43 minggu sekitar 43 %.
Dengan keadaan janin tersebut meningkatkan resiko persalinan traumatik.Janin
postmatur mengalami penurunan jumlah lemak subkutaneus, kulit menjadi keriput
dan vernik kaseosa hilang. Hal ini menyebabkan kulit janin berhubungan
langsung dengan cairan amnion. Perubahan lain yaitu : rambut panjang, kuku
panjang, warna kulit kehijauan atau kekuningan karena terpapar mekonium.
2.1.4 Komplikasi
a. Pada Kehamilan
2.1.5 Diagnosa
2.1.6 Klasifikasi
3. Infus oksitosin
Bila kontraksi uterus menjadi hipertonik atau sangat kerap, maka
relaksasi uterus terganggu, yang berarti penyaluran arus darah uterus
mengalami kelainan. Hal ini disebut sebagai Hiperstimulasi.
Pengawasan kontraksi harus ditujukan agar kontraksi dapat timbul seperti
kontrkasi fisiologik.
4. Anestesi Epidural
Blokade sistem simpatik dapat mengakibatkan penurunan arus darah
vena, curah jantung dan penyuluhan darah uterus. Obat anastesia
epidural dapat menimbulkan kelainan pada denyut jantung janin yaitu
berupa penurunan variabilitas, bahkan dapat terjadi deselerasi lambat.
Diperkirakan ibat-obat tersebut mempunyai pengaruh terhadap otot
jantung janin dan vasokontriksi arteri uterina.
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Penanganan umum
b. Penatalaksanaan Khusus
a. Prinsip Umum :
b. Penatalaksanaan Khusus
c. Pengelolaan Antepartum
d. Pengelolaan Intrapartum
PENUTUP
Kesimpulan
Fetal Distress (Gawat janin) adalah gangguan pada janin dapat terjadi
pada masa antepartum atau intrapartum. Kegawatan janin antepartum menjadi
nyata dalam bentuk retardasi pertumbuhan intrauterin. Hipoksia janin
peningkatan tahanan vaskular pada pembuluh darah janin.Keadaan janin biasanya
dinilai dengan menghitung denyut jantung janin (DJJ). Dan memeriksa
kemungkinan adanya mekonium didalam cairan amniom.Rencana kelahiran
(pervaginam atau perabdominam) didasarkan pada faktor-faktor etiologi, kondisi
janin, riwayat obstetric pasien dan jalannya persalinan.
LAPORAN KASUS
Anamnesa Pribadi
Nama : Ny.R
Umur : 25 tahun
Agama : Kristen
Status : Janda
GPA : G1P0A0
Berat badan : 65 kg
Anamnesa Penyakit
Telaah : Hal ini dialami os sejak tanggal 8 januari 2015 pukul 12.00
WIB. Riwayat keluar lendir darah (+) sejak tanggal 8 januari
2015 pukul 12.00 WIB. Riwayat keluar air-air dari kemaluan (+)
sejak tanggal 9 januari 2015 pukul 04.00 WIB. BAK (+) normal,
BAB (+) normal.
RIWAYAT HAID
- HPHT : ?/04/2014
- TTP : ?/01/2015
- ANC : Bidan > 5 X
RIWAYAT PERSALINAN
1. Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
HR : 84x/i Sianosis :-
RR : 20x/i Dyspnoe : -
T : 36,5 0C Oedema :-
STATUS OBSTETRIKUS
Teregang : Kiri
Gerak :+
His : 3x 30”/10’
USG TAS :
LABORATORIUM
TERAPI
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2 gr ( ST )
RENCANA
- Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infuse dan kateter terpasang baik.
- Dilakukan spinal anastesi kemudian dilakukan tindakan aseptik dan
antiseptic pada dinding abdomen dengan larutan povidon iodine dan
alkohol 70% dan ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
- Dilakukan insisi pfanensteil mulai cutis, subkutis dan fascia. Dengan
menyisipkan pinset anatomis dibawah fascia, digunting keatas dan
kebawah.
- Otot dikuakkan secara tumpul, peritoneum digunting
- Tampak uterus gravidarum, plika vesikouterina disisihkan kearah blast,
identifikasi segmen bawah rahim dan dilakukan insisi konkaf pada uterus
hingga aubendometrium. Endometrium ditembus secara tumpul kemudian
selaput ketuban dipecahkan, tampak air ketuban mengalir, kesan :
mekonium (+), berbau, dengan meluksir kepala lahir bayi laki-laki, A/S
3/5
- Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya. Injeksi
oxytocin 10 iu/iv. Plasenta dilahirkan secara PTT, kesan lengkap.
- Uterus dijahit dengan figure of eight, kontinou, interlocking, overhecting
dan repitonealisasi
- Cavum abdomen dibersihkan kesan bersih.
- Abdomen dijahit lapis demi lapis
- Luka operasi ditutup dengan sufratul, kassa steril dan hipavix.
- Liang vagina dibersihkan kesan bersih
- Ku ibu post op : baik.
TERAPI
ANJURAN
Nadi permenit 70 70 70 80 80
Pernafasan 18 18 20 20 20
permenit
Perdarahan - - - - -
Kontraksi 2 2 2 2 2
- Hb : 10,6
- Leukosit : 12.200
- Ht : 30,9
- Trombosit : 152.000
ANALISA KASUS
Pada laporan kasus berikut diajukan suatu kasus seorang wanita berusia 23
tahun dengan diagnosa fetal distress. Diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil
anamnesa, pemeriksaan fisik ginekologi, serta pemeriksaan penunjang berupa
USG dan pemeriksaan laboratorium.
Teori Kasus
Disebut gawat janin, bila ditemukan denyut Pada pasien ini didapati denyut
jantung janin di atas 160/menit atau dibawah jantung janin 168x/i dengan
100/menit, denyut jantung tidak teratur atau denyut jantung tidak teratur serta
keluarnya mekonium yang kental pada awal keluarnya cairan ketuban.
persalinan. (sarwono Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan)
Penanganan gawat janin bila ditemukan Pada pasien ini dilakukan operatif
selama persalinan : emergency yaitu sectio caesarea
1. Pemberian oksigen kepada ibu untuk menghindari hal terburuk
PERMASALAHAN