Oleh:
KELOMPOK 2
Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
nikmat islam, iman, dan ikhsan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan
penyuluhan pesantren dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas
Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Siti Nuraisyah Jauharoh, PhD dan dr.
Restu Laila Fitri Z yang telah memberi kesempatan dan waktunya untuk menjadi
pembimbing dan memberikan arahan dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa makalah studi kasus ini masih banyak kekurangan. Kritik dan
saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
kegiatan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa kedokteran pada khususnya.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Tenaga Pengajar
Laki-laki : 3 orang
Perempuan :3 orang
Keterangan:
M : Magnitude (besarnya penduduk yang terkena masalah)
S : Severity (besarnya kerugian yang ditimbulkan)
V : Vulnerability (tersedianya teknologi / obat yang dapat mengatasi masalah)
C : Comm/ Political Concern (dukungan politis/ dukungan masyarakat)
A : Afforadibility (dana yang tersedia)
Total :
3.1. Simpulan
Penyuluhan yang dilakukan merupakan salah satu media promosi
kesehatan dengan sasaran kelompok yang dalam hal ini ialah santri pesantren.
Pada penyuluhan kali ini kami bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan para
santri mengenai PHBS dan Penyakit scabies dikarenakan dari hasil observasi
didapatkan masalah utama yaitu Santri belum menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat dan Banyak santri yang mengeluh gatal- gatal di sela- sela jari. Tujuan
ini kami rasa tercapai dengan terlihatnya rerata peningkatan pengetahuan para
santri melalui pre test dan post test sebesar 94,4%. Meskipun, begitu nilai yang
diambil adalah nilai rerata sehingga ada kemungkinan santri yang peningkatan
pengetahuannya tidak sama. Hal Ini kemungkinan dikarenakan terdapat beberapa
kekurangan dalam melakukan penyuluhan seperti tidak memberikan
leaflet/handbook pada para peserta, menyamaratakan parameter keberhasilan
penyuluhan, terdapat santri yang tidak mengikuti penyuluhan dari awal,
penyampaian materi yang belum sempurna dan lain lain.
3.2. Saran
3.2.1. Saran bagi Pesantren
Saran untuk pesantren bahwa sebaiknya mengumumkan terlebih dahulu
kepada para santri bahwa akan diadakannya penyuluhan kesehatan karena pada
saat melakukan penyuluhan masih terdapatnya beberapa santri yang tidak
mengikuti penyuluhan dari awal dan tidak membawa alat tulis untuk pre- test dan
post- test.
Kami juga menyarankan kepada para pemuka di pesantren agar ikut serta
hadir dalam penyuluhan supaya mengetahui permasalahan kesehatan di pesantren
dan melakukan perubahan dalam penerapan perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
pesantren.
Kemudian, setelah penyuluhan diharapkan para peserta dapat melakukan
hasil penyuluhan tersebut, dan bagi pengasuh pesantren dapat mengawasi dan
berperan aktif dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan
pesantren dan sekitarnya. Kami juga menyarankan kepada pondok pesantren
untuk bekerjasama dengan puskesmas terkait pengobatan santri yang gatal- gatal.