Anda di halaman 1dari 8

Analisis

Terdapat enam kali percobaan menggunakan pegas yang berbeda, ada pegas yang lemah dan
juga pegas yang kuat. Pegas tersebut diatur dengan jarak yang berbeda dari sensor. Pada ke
enam grafik tersebut digambarkan hubungan linear antara posisi x (m) dengan gaya F (N).
Dimana pada grafik tersebut garisnya berupa linear yang dimana gradiennya merupakan
konstanta pegas. Hal ini dapat dibuktikan dengan rumus F = -kΔx Rumus ini identik dengan
y=mx dimana F merupakan fungsi, k merupakan gradien dan Δx merupakan perubahan
panjang pegas. Perubahan nilai Δx akan mempengaruhi nilai F nya, semakin besar nilai
Δxnya maka akan semakin besar juga nilai F nya. Karena hubungan antara gaya dan
perubahan panjang adalah linear maka konstanta pegasnya bernilai konstan tidak berubah
ubah. Di titik manapun pada grafik tersebut nilai k yang dihasilkan akan sama. Hal ini
dikarenakan hubungan antara F dengan Δx adalah linear.

Pada percobaan 4.1 ini dibagi menjadi 2 jenis yang pertama menggunakan pegas yang lemah
dan yang ke dua menggunakan pegas yang kuat. Berikut merupakan Hasil percobaan
menggunakan pegas yang lemah :

𝐹 1,9437 𝑁
F = k Δx  k = ∆𝑥  0,57 𝑚
= 3,41 N/m dimana 3,41 merupakan gradien pada fungsi

tersebut
Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 2,02 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Dengan adanya kecepatan dan juga perubahan
panjang maka pegas tersebut memiliki energi kinetik pegas dan juga energi potensial pegas
yang dapat dihitung sebagai berikut

1 1
Ek= 2 𝑚 ∆𝑣 2 = 2 𝑥 0,225 𝑥 2,02 𝑥 2,02 = 0, 918 J

1 1
Ep = 2 𝑘 ∆𝑥 2 = 2 𝑥 3,41 𝑥 0,57 𝑥 0,57 = 0,554 J

Dimaana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,918 – 0,554 = 0,364 J

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih besar daripada energi potensial
pegasnya

Pada grafik diatas besarnya k adalah 3,49 dimana k merupakan gradient pada grafik tersebut.
Untuk mencari k dapat digunakan persamaan berikut

𝐹 1,465
F = k Δx  k = ∆𝑥  0,42 = 3,49

Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 1,59 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Dengan adanya kecepatan dan juga perubahan
panjang maka pegas tersebut memiliki energi kinetik pegas dan juga energi potensial pegas
yang dapat dihitung sebagai berikut
1 1
Ek= 2 m ∆v2== 2 x 0,225 x 1,59 x 1,59 =0,284J

1 1
Ep = 2 k ∆x2 = = 2 x 3,49 x 0,42 x 0,42= 0,307J

Dimana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,284 – 0,307 = -0.023 J

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih kecil daripada energi potensial
pegasnya

Berikut ini merupakan percobaan praktikum yang menggunakan pegas kuat

𝐹 3,8802
F = k Δx  k = ∆𝑥  = 6,69 N/m
0,58

Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 1,04 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Maka dapat dihitung energy kinetic pegasnya
dan energy potensial pegasnya

1 1
Ek= 2 m ∆v2 = 2 x 0,225 x 1,04 x 1,04 =0,121J

1 1
Ep = 2 k ∆x2 = 2 x 3,48 x 0,27x 0,27= 0,126J

Dimana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,121 – 0,126 = -0.005 J

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih kecil daripada energi potensial
pegasnya
Dari grafik diatas dapat diketahui besar konstanta pegas yang dihasilkan adalah

𝐹 2,8896
k = ∆𝑥 = = 6,72
0,43

Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 2,71 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Maka dapat dihitung energy kinetic pegasnya
dan energy potensial pegasnya

1 1
Ek= 2 m ∆v2 = 2 x 0,225 x 2,72 x 2,72 = 0,832J

1 1
Ep = 2 k ∆x2 = 2 x 6,72 x 0,58x 0,58= 1,125J

Dimana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,832 - 1,125 = -0,293

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih kecil daripada energi potensial
pegasnya
Dari grafik diatas dapat diketahui besar konstanta pegas yang dihasilkan adalah

𝐹 2,8896
k = ∆𝑥 = = 6,72
0,43

Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 2,04 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Maka dapat dihitung energy kinetic pegasnya
dan energy potensial pegasnya

1 1
Ek= 2 m ∆v2 = 2 x 0,225 x 2,04 x 2,04 = 0,468J

1 1
Ep = 2 k ∆x2 = 2 x 6,72 x 0,43x 0,43= 0,621J

Dimana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,468 – 0,621 = -0,153

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih kecil daripada energi potensial
pegasnya
Dari grafik diatas dapat diketahui besar konstanta pegas yang dihasilkan adalah

𝐹 1,8732
k = ∆𝑥 = = 6,69
0,28

Dapat terlihat jika kecepatan rata rata dari grafik tersebut adalah 1,34 dimana kecepatan rata
rata merupakan kecepatan disaat pegas stabil. Maka dapat dihitung energy kinetic pegasnya
dan energy potensial pegasnya

1 1
Ek= 2 m ∆v2 = 2 x 0,225 x 1,34 x 1,34 = 0,202J

1 1
Ep = 2 k ∆x2 = 2 x 6,69 x 0,28x 0,28= 0,262J

Dimana terdapat energi yang hilang sebsar Ek – Ep = 0,202 - 0,262 = -0,06

Pada percobaan ini energi kinetik yang dihasilkan lebih kecil daripada energi potensial
pegasnya, namun pada percobaan ini terdapat error yang disebabkan oleh human error
sehingga seharusnya nilai k nya akan cenderung meningkat namun pada percobaan ini tidak,
dikarenakan adanya human error.

Dari ke enam percobaan diatas dapat terlihat jika konstanta pegas pada pegas yang kuat lebih
besar dari pada pegas yang lemah, perubahan panjang pada pegas yang kuat, besarnya hampir
sama dengan pegas yang lemah, namun pegas yang kuat memiliki Δx yang lebih besar. Dari
grafik grafik yang ada dapat terlihat jika semakin besar gaya yang diberikan maka perubahan
panjangnya juga akan semakin besar. Semakin besar perubahan panjang maka energy
potensial pegas akan semakin besar dan energy kinetic pegasnya pun akan semakin besar,
sehingga kemungkinan energy yang hilang / dikonversikan menjadi energy lainnya pun akan
semakin besar pula. Menurut hukum Hooke besar pertambahan panjang pegas akan
sebanding dengan gaya yang diberikan pada pegas asalkan gayanya tidak melebihi batas
kemampuan pegas tersebut. Kemampuan yang dimaksud ini merupakan konstanta pegas.

4.2 pada percobaan ini terdapat 2 tipe konstanta pegas yaitu : load constants and unload
constants

Dari percobaan 4.2 ini seharusnya besar konstanta saat load dan unload adalah sama namun
dari ketiga eksperimennya ternyata tiga tiganya memiliki konstanta load dan unload yang
berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya error, error ini terjadi karena adanya kesalahan
sistematis yang disebabkan oleh getaran osilasi pada pegas. Variasi hasil eksperimen dengan
ekspektasi terjadi dikarenakan pegas tidak mampu mempertahankan gaya pemulihnya. Hasil
eksperimen tidak selaras juga dikarenakan saat eksperimen digunakan mata telanjang untuk
membaca pengukurannya. Secara teoritis pegas seharusnya memiliki konstanta yang sama
saat load dan juga unload . Untuk memastikan akurasi yang maksimal massa yang ditarik
secara perlahanlahan agar tidak menimbulkan getaran osilasi pada pegas. Karena getaran
osilasi yang timbul ini akan mempengaruhi hasil eksperimen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai