Anda di halaman 1dari 6

Analisis

Pada rangkaian listrik terbuka lampu tidak menyala karena tidak ada aliran muatan
listrik pada penghantar yang disebabkan karena saklar tersebut dibuka, sehingga arus
tersebut tidak dapat mengalir. Sedangkan pada rangkaian listrik tertutup lampu
menyala karena ada aliran muatan listrik pada saklar yang terutup. Pada sirkuit yang
tertutup sumber tegangan dapat menimbulkan beda potensial pada tegangan, hal ini
menyebabkan electron mengalir dari kutub (-) ke kutub (+) dan arus akan mengalir
dari kutub (+) ke kutub (-). Pada percobaan 5.1 ini pemutusan output dari power
supply ini dilakukan dengan berlawanan arah jarum jam lalu potensiometernya diatur
dengan diputar searah arah jarum jam, dapat terlihat jika lampu tersebut menyala,
setelah lampu menyala lalu balikkan polaritas power supply dan hasilnya lampu
tetap menyala, dalam hal ini dapat terlihat jika tidak ada pengaruh dari ke dua kutub
dan berisfat non polar.

Frekuensi
1KHz
Frekuensi 200
Hz

Frekuensi Periode
200 Hz 5 ms
1 KHz 1 ms

Pada percobaan ini digunakan oscilloscope untuk mendeteksi frekuensi dan juga
periode pada percobaan tersebut. Dapat dilihat jika pada saat frekuensinya 200hz
maka periodenya 5 ms dan saat frekuensinya 1k hz periodenya 1ms. Semakin besar
frekuensinya maka periodenya akan semakin kecil haql ini karena frekuensi dan
1
periode berbanding terbalik yang dapat dinyatakan dengan rumus f = 𝑇 . Dari

oscilloscope tersebut dapat kita lihat jika saat frekuensi 1KHz lebih rapat dibanding
200 Hz, hal ini dikarenakan frekuensi merupakan jumlah getaran atau gelombang
yang dihasilkan dalam satu detik. Sehingga pada layar oscilloscope ketika
frekuensinya 1000 Hz lebih rapat dan berdekatan jaraknya dibandingkan dengan
yang frekuensinya 200 Hz. pada arus DC, tegangan yang terukur relatif konsisten
dengan besarnya tegangan power supply sedangkan pada tegangan AC, tegangan
yang terukur relatif tidak stabil atau tidak konsisten dengan tegangan power supply,
oleh karena itu, tegangan DC adalah tegangan yang hanya berlangsung searah,
,sehingga gelombang tegangannya lebih stabil. Sedangkan arus AC adalah arus yang
berlangsung secara bolak balik, sehingga gelombang tegangannya tidak stabil.
V mode AC V mode DC
1,873 v 111,8 mv

Pada eksperimen ini digunakan multimeter VDC untuk mengathui perbedaan


tegangan mode pada AC dan DC. Pada percobaan ini dapat diketahui jika V mode
AC lebih besar dibanding V mode DC karena pada v mode AC yang diukur adalah
tegangan mode efektif yang dilihat dari v efektifnya sedangakan pada v mode DC
diiukur dari v rata ratanya

𝑣 𝑚𝑎𝑥−𝑣 𝑚𝑖𝑛
Berikut merupakan rumus v rata rata 2

Distance (cm) R
0 0
1 0,1723
2 0,1891
3 0,4884
4 0,6243
5 0,7913
6 0,9351
7 1,0837
Dari percobaan diatas dapat diketahui jika hambatan suatu bahan berbanding lurus
dengan hambat jenis dan panjang kawat tetapi berbanding terbalik dengan luas
permukaan kawat. Jadi semakin besar hambat jenis atau semakin panjang kawatnya
maka hambatannya akan semakin besar pula. Begitupun sebaliknya, semakin besar
luas permukaan kawat semakin kecil hambatannya dalam hal ini pada percobaan ini
mematuhi hukum Ohm yang menyatakan bahwa “arus listrik yang mengalir melalui
kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan
panjangkawat dan hambatan jenis kawat tersebut. Sedangkan beda potensial
berbanding terbalik dengan luas penampang dan berbanding lurus dengan panjang
kawat dan hambatan jenis kawat tersebut”

𝑙
R = ρ𝐴

Vr1 Vr2 Vr3 Vr4 Vled


4,04v 432,6 mv 412,3 mv 9,4 mv 2,87 mv

Pada percobaan pengukuran tegangan ini kaki LED dan resistor langsung ditempel
dan kaki nya tidak dilepas hal ini dikarenakan pada percobaan tersebut diode yang
dipasang yang dapat menghambat arus listrik itu tidak berpengaruh terhadap
pengukuran tegangan sehingga tidak perlu dilepas. Jika dihitung tegangan total dari
v1+v2+v4+vled akan memiliki hasil yang hampir sama dengan tegangan total dari
v1+v3+v4+vled

v1+v2+v4+vled = 4,04mv + 432,6 mv+9,4 mv+2,87 mv = 448,91mv

v1+v3+v4+vled = 4,04v +412,3 mv+9,4 mv+2,87 mv = 428,61 mv

dikarenakan 2 dan 3 hubungannya adalah pararel maka tegangan yang dihitung


hanya 1 saja karena pada rangkaian pararel tegangannya sama. Dari percobaan diatas
dapat diketahui jika tegangan pada hambatan R2 hampir sama dengan hambatan R3
namun pada percobaan ini terjadi sedikit penyimpangan yang dikarenakan oleh
adanya toleransi pada resistor. Percobaan ini mematuhi Hukum II Kirchoff: Total
beda potensial (tegangan) pada suatu rangaian tertutup adalah nol.

IAB ICD IEF IGH


8,52 mA 5,36 mA 3,02 mA 8,51 mA

Pada percobaan pengukuran arus ini kaki LED dan resistor perlu dilepas hal ini
dikarenakan jika dioda tersebut dipasang akan menghambat arus listrik, karena LED
(Light Emitting Diode) merupakan dioda yang fungsinya penyearah. Maksud
penyearah disini adalah menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Pada percobaan tersebut dapat terlihat jika jumlah
arus yang mengalir pada CD + EF akan sama dengan arus yang mengalir pada AB
dan GH. Dalam hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut

CD + EF = AB = GH

5,36 mA + 3,02 mA = 8,38 = 8,52 mA = 8,51 mA

Hal ini terjadi karena pada rangkaian pararel yang membagi arus, namun dapat
terlihat dari hasil pembuktian tersebut jika terdapat penyimpangan atau error yang
disebabkan oleh toleransi dari led dan resistor itu sendiri. Percobaan ini sesuai
dengan Hukum I Kirchoff: “Kuat arus total yang masuk melalui titik percabangan
dalam suatu rangkaian listrik sama dengan kuat arus total yang keluar dari titik
percabangan.”
Kesimpulan

1. Pada rangkaian arus tertutup terdapat arus yang mengalir sehingga lampu
dapat menyala, namun pada rangkaian arus terbuka arus tidak dapat mengalir
sehingga lampu tidak menyala
2. Semakin besar periode maka frekuensinya akan semakin kecil, hal ini
dikarenakan periode berbanding terbalik dengan frekuensi
3. hambatan suatu bahan berbanding lurus dengan hambat jenis dan panjang
kawat tetapi berbanding terbalik dengan luas permukaan kawat.
4. Tegangan AC atau Alternating current adalah arus listrik yang nilainya
berubah-ubah terhadap satuan waktu, sehingga dapat disebut juga arus bolak
balik. Tegangan DC atau Direct current adalah arus listrik yang nilainya
tetap atau konstan terhadap satuan waktu, sehingga biasa disebut arus searah
5. Jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar
6. Pada rangkaian pararel nilai tegangannya adalah sama namun pada rangkaian
seri nilai arusnya yang sama
7. Jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
8. Pada suatu percobaan rangkaian tertutup maka total tegangannya adalah nol

Anda mungkin juga menyukai