Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAMPINGAN AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2019

PUSKESMAS : BUMI AGUNG


HARI / TANGGAL PENDAMPINGAN : Senin, 29 April 2019
TAHAPAN PENDAMPINGAN : Penggalangan Komitmen dan Pemahaman Standar & Elemen Penilaian
POKJA : Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

HAL YANG PERLU DITINDAK LANJUTI


NO DATA TEMUAN PEMECAHAN MASALAH YANG DIBERIKAN
OLEH PUSKESMAS OLEH DINKES KAB. WAY KANAN
1. Akses tidak terlalu jauh, tapi Tim Kemungkinan karena : Dijelaskan bahwa Pemahaman dan a. Tim Pendamping Dinkes menilai
Pendamping tak terlalu hapal jalan a. Staf Puskesmas sudah menunggu lama, Keberhasilan Proses Akreditasi tak bahwa komitmen Puskesmas
jadi sampai di tempat jauh lebih sehingga bosan menunggu sepenuhnya tergantung pada : untuk meningkatkan mutu
lama dari yang diperkirakan oleh b. Informasi pasti tentang kedatangan Tim a. Kemampuan finansial (keuangan) pelayanan belum terbentuk /
Tim, tetapi sampai di Puskesmas, Pendamping belum dipahami dengan jelas b. Kelengkapan sarana dan prasarana tertanam dalam diri semua staf.
staf Puskesmas belum berkumpul. oleh Puskesmas Bumi Agung c. Kompetensi dan Kemampuan kognitif b. Tim memutuskan sebelum lebih
(Saat Tim sampai sudah pk. 10.00 c. Konfirmasi jadwal Pendampingan memang petugas kesehatan dalam membahas standar dan
pagi) sudah disampaikan, tapi memang belum Tetapi yang utama adalah pada elemen penilaian, untuk benar-
tahu bahwa materi awal pendampingan KOMITMEN semua petugas mulai dari benar menggalang komitmen
akreditasi mengharuskan semua staf Pimpinan bahkan hingga petugas Petugas Puskesmas tak hanya
berkumpul tanpa kecuali kebersihan, untuk BERSEDIA bersama- dalam bentuk dokumentasi
d. Staf tahu tentang keharusan untuk sama berusaha mengambil peran sesuai (misalnya : banner yang memang
menghadiri pendampingan, tapi tak tugas dan kemampuan .Yang perlu sudah ada), tapi harus tampak
menganggap itu sebagai suatu hal yang dipelajari dan dijalankan oleh semuanya : dalam kebersamaan semua
penting. a. Menjalin komunikasi dua arah yang petugas Puskesmas untuk
baik berusaha sama2 menyingkirkan
b. Berusaha untuk memahami orang lain, ego masing2, lebih
bukan selalu menuntut untuk dipahami mengedepankan komunikasi antar
c. Berusaha mencari jalan keluar setiap anggota, sehingga komitmen itu
ada masalah interpersonal terlihat dalam kebersamaan dan
(membangun “jembatan” ---- > jauh kekompakan keluarga besar
lebih baik daripada membangun Puskesmas
“tembok”
Pengalaman tim Pendamping, memahami
dan memenuhi standar akreditasi itu tidak
mudah. Bahkan di tempat yang komitmen
nya bagus (kekeluargaan, kekompakan,
kemampuan SDMnya bagus) masih saja
Pemahaman dan Proses Akreditasi banyak

1
yang kurang dan sangat sulit.
Apalagi jika hubungan antar petugas tak
terjalin dengan baik.
2. Bangunan Puskesmas memang Agar mengusahakan pengaturan ruangan a. Menyampaikan pengajuan ke Dinkes Memfasilitasi untuk rehab / renovasi
masih bangunan lama yang belum Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 75 Th. untuk renovasi Puskesmas agar sesuai Puskesmas agar sesuai standar
memenuhi standar Permenkes No. 2014 standar Permenkes No. 75 Th. 2014 Permenkes No. 75 Th. 2014
75 Th. 2014, bahkan dibangun di b. Mengusahakan penyesuaian bangunan
permukaan tanah yang Puskesmas secara swadana sesuai
ketinggiannya berbeda-beda, kemampuan, jika Dinkes / Pemda
sehingga meningkatkan resiko belum bisa melakukan penyesuaian
keselamatan pasien maupun dengan standar dalam waktu dekat.
petugas . c. Mengupayakan untuk mengurangi
resiko keselamatan pasien dan petugas
jika renovasi oleh Pemda atau swadana
belum bisa dilakukan dalam waktu
dekat, misalnya :
--- > Menandai permukaan lantai yang
tak rata, tempat-tempat yang bisa
menyebabkan jatuh dengan warna
merah
3. Upaya Puskesmas untuk 5R (Resik, Bangunan Fisik Puskesmas yang belum Semua petugas harus dibiasakan untuk Semua Petugas di Dinkes Way Kanan
Rapih, Ringkas, Rajin, Rawat) memenuhi standar Permenkes No. 75 Th. 2014, menjalankan 5R. Mulai saat datang ke harus menerapkan 5R setiap saat.
belum optimal tidak bisa dijadikan pembenaran jika Puskesmas Puskesmas, hingga selesai bertugas. Sebagai contoh agar Petugas
belum menjalankan Kaidah 5R 5R bukan hanya menjadi tanggung jawab Puskesmas pun menjadikan 5R
petugas kebersihan, tapi tanggung jawab sebagai kebiasaan
semua petugas Puskesmas
4. Sudah ada penggalangan Komitmen perlu diperkuat dengan : a. Meluangkan waktu untuk duduk Menyusun, mengevaluasi dan
komitmen untuk meningkatkan a. Menjalin komunikasi yang baik dengan bersama dalam forum internal, memperbaiki pelaksanaan dan
mutu pelayanan dalam bentuk sesama petugas Puskesmas, masyarakat menyampaikan segala hal yang selama metode menyampaikan materi
banner yang ditandatangani oleh sekitar, dan lintas sektor ini menjadi penghalang kebersamaan / akreditasi , terutama tentang
Petugas Puskesmas. b. Meningkatkan pemahaman konsep kekompakan dalam Puskesmas. Penggalangan Komitmen, Konsep
Tetapi, peningkatan mutu dan pembagian tugas Dengan catatan : Mutu, dan Standar.
a. Belum semua petugas yang sesuai dengan kompetensi dan - Masukan / kritikan disampaikan
menandatangani dan karakter staf puskesmas. dengan sopan, dan tak sekedar
menuliskan nama serta c. Melengkapi bukti penggalangan komitmen mengkritik, tapi juga sekaligus
jabatan/tugasnya (masih < dengan benar : Undangan, Berita Acara, menyampaikan opsi untuk
50%) Foto, dll. perbaikan
b. Komitmen masih sebatas - Semua pihak harus siap menerima
bentuk fisik (banner), belum masukan / kritikan

2
terlihat dalam sikap petugas -Semua pihak harus bersedia untuk
Puskesmas (lihat lagi yang berusaha memperbaiki diri
tertulis pada no 1.) b. Menyediakan, memperbanyak , dan
sosialisasi referensi / acuan yang
digunakan untuk akreditasi.
5. Pola ketenagaan pelayanan klinis Agar mempersiapkan untuk memenuhi Pola a. Mengajukan ke Dinkes penempatan a. Mengatur penempatan Dokter
80% sudah sesuai standar. Yang ketenagaan yang dipersyaratkan untuk nakes yang tidak ada di Puskesmas gigi, Nutrisionis, Perekam Medis
belum ada adalah : pelayanan klinis Puskesmas. (Dokter gigi, Nutrisionis, Perekam ke Puskesmas Bumi Agung
a. Dokter gigi Medis) b. Jika belum ada tenaga yang
b. Petugas gizi (Nutrisionis) b. Selama belum ada Nutrisionis dan tersebut di butir a),
c. Perekam Medis Perekam Medis yang ditempatkan di mengusahakan untuk
Dalam pelaksanaannya, pelayanan Puskesmas, harus diusahakan diklat 1) MengSPTkan Dokter Gigi
gizi klinis dan rekam medis untuk pelaksana pelayanan gizi klinis terdekat untuk bertugas ke
dilaksanakan oleh bidan yang dan rekam medis, bisa dengan : Puskesmas Bumi Agung
belum mendapat pelatihan 1) Menyampaikan permohonan diklat dengan jadwal pada hari-hari
tentang pelayanan gizi klinis dan ke Dinkes untuk petugas tersebut tertentu (misal 2 hari dalam 1
rekam medis 2) Mengajukan KAK OJT (On the Job minggu)
Training) ke fasyankes terdekat 2) Menyelenggarakan Diklat
yang Pelayanan Gizi Klinis nya Pelayanan Gizi Klinis dan
dilakukan oleh Nutrisionis, dan Rekam Medis bagi petugas
yang Manajemen Informasi Rekam Puskesmas yang belum sesuai
Medis nya dilakukan oleh Perekam dengan standar kompetensi
Medis 3) Jika program diklat tersebut
belum bisa terlaksana,
menjadi koordinator agar
petugas pelaksana gizi klinis
dan pelayanan rekam medis
bisa melakukan OJT ke
fasyankes terdekat yang
memiliki petugas Nutrisionis
dan Perekam Medis.
6. Ada petugas layanan klinis a. Petugas yang STR nya sudah tak berlaku, Agar tak terjadi lagi kejadian STR sudah tak a. Bagian SDK agar menjadi
(Perawat Gigi --- > kini disebut seharusnya tak boleh melakukan pelayanan berlaku sedang yang baru belum diproses, koordinator yang secara RUTIN
Terapis Gigi), yang STR sudah mati, klinis maka : menyampaikan informasi tentang
dan menurut ybs masih diproses. b. Bukti pengurusan STR harus disertakan, a. Petugas Layanan Klinis harus membuat Syarat dan Proses Pengurusan
Tapi bukti pemrosesan berkas misal : ‘pengingat’ minimal 1 tahun sebelum Berkas untuk Petugas Layanan
tersebut tidak ada - tanda terima berkas masa berlaku dokumen2 yang wajib Klinis, baik STR, SIP, SIK dan
- Printout sampai di mana proses berkas utk layanan klinis itu sejenisnya.
pengurusan itu (misalnya jika diurus b. Petugas TU Puskesmas harus : b. Informasi tersebut bisa melalui

3
secara online) 1) Memiliki data tentang STR, SIP, SIK grup WA Dinkes dan Puskesmas,
dan sejenisnya yang dimiliki oleh sehingga tak ada lagi
setiap petugas layanan klinis (masa keterlambatan pengurusan berkas
berlakunya)
2) Membuat matriks / pemetaan
setiap tahun siapa saja petugas
yang akan habis masa berlakunya
pada tahun depan
3) Setiap awal tahun menyampaikan
daftar nama petugas layanan klinis
yang akan habis masa berlaku
dokumennya pada tahun yang
akan datang, dan penekanan untuk
segera mengajukan berkas
pembaruan dengan menyertakan
bukti pengurusan berkas (untuk
memberi penekanan, bisa juga
disampaikan penghargaan atau
sanksi jika petugas ybs segera
melakukan proses pengurusan
atau tak segera melakukan proses
pembaruan)
7. Ada persyaratan kompetensi Menyusun Perencanaan Program Diklat bagi a. Mengajukan ke Dinkes untuk Program Menyusun Diklat untuk meningkatkan
pelayanan klinis yang belum Petugas Layanan Klinis. Diklat bagi petugas layanan klinis di kapasitas petugas layanan klinik,
dimiliki atau perlu diperbarui, Puskesmas yang belum dilakukan / terutama di Puskesmas yang akan
misalnya : APN, PONED, PPGD, perlu diperbarui. survei akreditasi.
BTCLS, dll. b. Jika Dinkes belum bisa memfasilitasi
kegiatan diklat tersebut,
mengusahakan untuk mengikut
sertakan petugas dalam diklat yang
dibutuhkan dengan pendanaan dari
Puskesmas.
8. Sarana pelayanan klinis 50% belum Menyusun Matriks Sarana Pelayanan Klinis a. Mengajukan ke Dinkes pengadaan Mengadakan sarana pelayanan klinis
memenuhi standar peralatan di dibandingkan dengan standar Permenkes No. sarana pelayanan klinis yang tidak ada yang tidak ada / tidak sesuai standar
Permenkes No. 75 Th. 2014 75 Th. 2014, untuk pengajuan pengadaan / tidak sesuai standar Permenkes No. Permenkes No. 75 Th. 2014.
sarana yang tidak ada / tidak sesuai standar 75 Th. 2014
b. Jika dalam waktu dekat Dinkes belum
bisa memenuhi kebutuhan sarana
pelayanan klinis yang tidak ada / tidak

4
sesuai standar Permenkes No. 75 Th.
2014, mengusahakan penyediaan
sendiri sesuai dengan kemampuan
Puskesmas.
9. Pemahaman tentang Mutu dan Materi Konsep Mutu harus disampaikan dalam Sebelum Pendampingan, petugas Memfasilitasi untuk Peningkatan /
Akreditasi masih kurang bahasa dan ipengertian yang sederhana dan Puskesmas sebaiknya membaca lebih dulu Refresh Kapasitas Pendamping
mudah dipahami oleh semua staf Puskesmas materi yang akan diberikan. Akreditasi Puskesmas.
10. Bab VII baru sampai pada Standar Mengevaluasi cara penyampaian materi, agar Sebelum Pendampingan, petugas a. Memfasilitasi untuk Peningkatan /
7.3. lebih efektif, lebih mudah dan cepat dipahami, Puskesmas sebaiknya membaca lebih dulu Refresh Kapasitas Pendamping
sehingga tidak memakan waktu lama. materi yang akan diberikan. Akreditasi Puskesmas.
b. Menambah waktu pendampingan
ke Puskesmas.
11. Pokja UKP sudah mulai a. Mengapresiasi Pokja UKP, yang a. Ketua Pokja UKP bersama seluruh Bidang Yankes (baik primer maupun
melengkapi dokumen yang - Punya inisiatif mencari bahan untuk anggota Pokja agar membaca rujukan) sebaiknya juga memiliki dan
diperlukan untuk memenuhi memenuhi kelengkapan dokumen Dokumen Eksternal yang telah memahami Dokumen Eksternal yang
standar dan elemen penilaian UKP - Cukup paham bahwa contoh2 dokumen dilampirkan, dengan menekankan pada menjadi acuan di Bab VII
dengan cara : itu tak perlu diprint dulu jika belum Petugas yang jenis pelayanannya Sehingga jika ada standar yang tak
- browsing benar dan dipahami sesuai dengan Dokumen eksternal bisa dipenuhi oleh Puskesmas, ada
- datang dan meminta softcopy b. Menyampaikan bahwa untuk menyusun itulah yang harus membaca dokumen kebijakan / regulasi dari Dinkes yang
dokumen di Puskesmas sekitar dokumen internal, tersebut. Contoh : Kepmenkes no 514 a. Menyatakan kendala tak
yang sudah akreditasi (antara 1) Harus membaca dan memahami th 2015 ttg Panduan Praktik Klinis dan terpenuhinya standar (contoh
lain Puskesmas Sukabumi) Standar dan EP bab VII (dan bab VIII, IX Ketrampilan Klinis di Fasyankes Primer tentang alkes, proses rujukan)
Tetapi : juga) WAJIB dibaca oleh dokter b. Mencantumkan komitmen utk
a. Dokumen yang dikumpulkan 2) Sebelum membaca Instrumen b. Setelah dokumen eksternal itu dibaca, memperbaiki perencanaan agar
sebagian besar adalah Penilaian, sebenarnya agar lebih barulah mulai membaca ulang bisa memenuhi standar
contoh2 dokumen internal mempermudah pemahaman Bab VII, Instrumen Penilaian pelayanan klinis di puskesmas
berupa SK dan SOP membaca Dokumen Eksternal yang c. Review Standar dan EP di Bab VII akan
b. Petugas belum memahami digunakan sebagai acuan untuk standar lebih mudah jika dokumen eksternal
konsep “bagaimana” timbul penilaian dan penyusunan dokumen tsb telah dibaca
dokumen berupa SK dan SOP internal (untuk menyingkat waktu, d. Mulai menginventaris dokumen
c. Petugas belum memahami dalam lampiran laporan ini telah eksternal mana yang isinya memang
bahwa dokumen internal disertakan dokumen eksternal yang akan menjadi bahan untuk membuat
antara lain SK dan SOP itu menjadi acuan di Bab VII) dokumen internal mulai dari SK,
sebaiknya dibuat setelah c. Menyampaikan pemahaman hirarki Pedoman/panduan, Program, hingga
1) memahami standar, penyusunan dokumen petugas layanan SOP
kriteria, dan pokok pikiran klinis / UKP (bukan hanya SK dan SOP saja e. Dokumen eksternal yang akan
2) memahami hirarki yang disusun) : dicantumkan sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen dokumen internal, diprint (jadi tak
3) ada Pedoman Tata Naskah perlu semuanya, untuk menghindari

5
Puskesmas Bumi Agung pemborosan)
(dokumen internal) ---- > f. Mulai menyusun Draft Dokumen
Kebijakan
yang sudah disahkan oleh Internal yang wajib dibuat, isinya harus
(biasanya
Kepala Puskesmas dan sesuai dengan referensi / acuan
disosialisasikan proses berupa SK) dokumen eksternal yang dicantumkan
pembuatannya, dan cara g. Draft itu harus
menggunakannya dalam - disesuaikan dengan Pedoman Tata
pertemuan dengan Naskah Puskesmas
seluruh staf Puskesmas - disampaikan dan didiskusikan
Pedoman / dengan Pokja Admen dan dengan
Panduan Pendamping UKP
h. Yang perlu diperhatikan untuk
menyusun Kebijakan / SK di Bab VII :
1) Sebagian besar SOP, disusun
berdasar kebijakan SK Pelayanan
Klinis di Puskesmas
Rencana / Prosedur 2) SK Pelayanan Klinis, sebaiknya
Program (SOP) dibuat oleh Ketua Tim Mutu Klinis
(Ketua Pokja UKP)
3) Sedangkan beberapa prosedur
yang lain, kebijakannya sama
dengan yang dipersyaratkan di
Pokja UKM dan Admen, contoh :
- Hak dan Kewajiban Pasien
- Prosedur mengetahui
Kepuasan Pasien
Mengingat hal itu, perlu untuk
terus berkoordinasi dengan Ketua
Pokja lain untuk menyusun
dokumen internal

12. Masih perlu waktu banyak untuk a. Mengevaluasi cara penyampaian materi a. Pokja UKP agar membaca lebih dulu Dokumen eksternal Penunjang
menyelesaikan Pemahaman Bab agar lebih cepat dan mudah dipahami Dokumen Eksternal yang menjadi Pelayanan Klinis sebaiknya harus ada
VII, sedangkan Bab VIII dan IX b. Menyampaikan bahan yang akan digunakan acuan Standar dan EP di bab VIII dan IX dan dipahami oleh Petugas Dinkes
belum dibahas sama sekali untuk pertemuan berikutnya (materi bab b. Diutamakan Petugas yang yang sesuai bidangnya. Contoh :
VIII dan bab IX) penugasannya sesuai dengan dokumen a. Bag. Kesling harus membaca dan
c. Menyiapkan Dokumen Eksternal yang harus eksternal itu yang membaca. Contoh : memahami Pedoman Penanganan
dibaca lebih dulu untuk mempermudah Standar Pelayanan Kefarmasian di Limbah B3 dari Fasyankes
pemahaman Standar dan EP di Bab VIII dan Puskesmas wajib dibaca oleh petugas b. Petugas P2 harus membaca dan

6
IX (lihat lampiran Laporan ini) apotik dan Gudang Obat memahami Permenkes no 27 th
c. Setelah dokumen eksternal dibaca, 2017 tentang Pedoman
baca kembali Instrumen di Bab VIII Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasyankes

MENGETAHUI Bumi Agung Runyai, 29 April 2019

KEPALA PUSKESMAS BUMI AGUNG PENDAMPING

SUPRIYADI, A.Md.Kep., S.H., MM dr. MELANIA DESSY SAVITRI


NIP 19740610 199403 1 004 NIP 19711228 200212 2 003

7
DAFTAR DOKUMEN EKSTERNAL YANG MENJADI ACUAN UNTUK PENYUSUNAN REGULASI PUSKESMAS TENTANG
TATA NASKAH PUSKESMAS, PELAYANAN KLINIS, PELAYANAN PENUNJANG KLINIS, PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

JENIS REGULASI NOMOR DOKUMEN/TAHUN JUDUL DOKUMEN


TATA NASKAH
Permendagri 78 Th 2012 Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
Permenpan 80 Th 2012 Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
Permenpan 35 Th 2014 Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Perka Arsip Nasional 2 Th 2014 Pedoman Tata Naskah Dinas
Permendagri 135 Th 2017 Perubahan Permendagri 78 Th 2012 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah
Permenkes 14 Th 2017 Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan
2017 Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FTP
PROSES PENDAFTARAN PASIEN
UU 36 Th 2009 Kesehatan
UU 44 Th 2009 Rumah Sakit
Permenkes 75 Th 2014 Puskesmas
Permenpan 16 Th 2014 Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Permenkes 11 Th 2017 Keselamatan Pasien
Kepmenpan 25 Th 2004 Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat untuk Pelayanan Instansi Pemerintah
PENGKAJIAN
UU 29 Th 2004 Praktik Kedokteran
UU 36 Th 2014 Tenaga Kesehatan
UU 38 Th 2014 Keperawatan
Permenkes 269 Th 2008 Rekam Medis
Permenkes 47 Th 2018 Pelayanan Kegawatdaruratan
Kepmenkes 514 Th 2015 Panduan Praktik Klinis dan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di FKTP
2012 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
2013 Standar Kompetensi Perawat Indonesia
KEPUTUSAN LAYANAN KLINIS
UU 29 Th 2004 Praktik Kedokteran
UU 36 Th 2014 Tenaga Kesehatan
UU 38 Th 2014 Keperawatan
PP 47 Th 2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes 75 Th 2014 Puskesmas
Permenkes 54 Th 2015 Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
Permenkes 27 Th 2017 Pedoman Pencegahan & Pengendalian Infeksi di Fasyankes
2015 Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan di Fasyankes
8
RENCANA LAYANAN KLINIS
UU 36 Th 2009 Kesehatan
UU 44 Th 2009 Rumah Sakit
Permenkes 269 Th 2008 Rekam Medis
Permenkes 290 Th 2008 Persetujuan Tindakan Kedokteran
Kepmenkes 514 Th 2015 Panduan Praktik Klinis dan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di FKTP
RENCANA RUJUKAN
PP 47 Th 2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes 19 Th 2016 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Permenkes 47 Th 2018 Pelayanan Kegawatdaruratan
2012 Pedoman Sistem Rujukan Nasional
PELAKSANAAN LAYANAN
UU 36 Th 2009 Kesehatan
UU 44 Th 2009 Rumah Sakit
Permenkes 269 Th 2008 Rekam Medis
Permenpan 16 Th 2014 Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Permenkes 89 Th 2015 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Permenkes 72 Th 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di RS
Permenkes 74 Th 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Permenkes 47 Th 2018 Pelayanan Kegawatdaruratan
Kepmenpan 25 Th 2004 Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat untuk Pelayanan Instansi Pemerintah
Kepmenkes 129 Th 2008 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kepmenkes 62 th 2015 Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Gigi
Kepmenkes 514 Th 2015 Panduan Praktik Klinis dan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di FKTP
2010 Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan
2018 Manajemen Informasi Kesehatan
PELAYANAN ANESTESI LOKAL, SEDASI DAN PEMBEDAHAN
Permenkes 89 Th 2015 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Permenkes 74 Th 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Kepmenkes 62 th 2015 Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Gigi
Kepmenkes 514 Th 2015 Panduan Praktik Klinis dan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di FKTP
Kepmenkes 659 Th 2017 Formularium Nasional
PENYULUHAN / PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KONSELING PADA PASIEN DAN KELUARGA
Kepmenkes 585 Th 2007 Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
2010 Penuntun Hidup Sehat Edisi ke-4
MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI
Kepmenkes 374 th 2007 Standar Profesi Gizi
2013 Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

9
PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT
UU 36 Th 2009 Kesehatan
UU 44 Th 2009 Rumah Sakit
Permenkes 269 Th 2008 Rekam Medis
Permenkes 290 Th 2008 Persetujuan Tindakan Kedokteran
Kepmenkes 514 Th 2015 Panduan Praktik Klinis dan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di FKTP
PP 47 Th 2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes 19 Th 2016 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Permenkes 47 Th 2018 Pelayanan Kegawatdaruratan
2012 Pedoman Sistem Rujukan Nasional
LABORATORIUM
Permenkes 37 Th 2012 Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
Permenkes 43 Th 2013 Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
Permenkes 4 2 Th 2015 Izin & Penyelenggaraan Praktik ATLM
Kepmenkes 307 Th 2007 Standar Profesi ATLK
PELAYANAN OBAT
UU 5 Th 1997 Psikotropika
UU 22 Th 1997 Narkotika
PP 51 Th 2009 Pekerjaan Kefarmasian
Permenkes 889 Th 2011 Registrasi, Izin Praktik, & Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
Permenkes 3 Th 2015 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
Permenkes 9 Th 2015 Perubahan Penggolongan Psikotropika
Permenkes 31 Th 2016 Perubahan atas Permenkes 889 Th 2011 Registrasi, Izin Praktik, & Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
Permenkes 72 Th 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di RS
Permenkes 74 Th 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Permenkes 41 Th 2017 Perubahan Penggolongan Narkotika
Kepmenkes 573 Th 2007 Standar Profesi Asisten Apoteker
Kepmenkes 659 Th 2017 Formularium Nasional
Kepmenkes 263 Th 2018 Daftar Obat Keadaan Darurat Medis pada Praktik Mandiri Dokter
2011 Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI)
2013 Pedoman Sertifikasi & Resertifikasi Kompetensi Apoteker
2014 ISMP List of High-Alert Medications in Acute Care Settings
MANAJEMEN INFORMASI REKAM MEDIK
Permenkes 269 Th 2008 Rekam Medis
Permenkes 36 Th 2012 Rahasia Kedokteran
Permenkes 55 Th 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis
Kepmenkes 377 Th 2007 Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
2014 Panduan Rekam Medik Kedokteran Gigi

10
2018 Manajemen Informasi Kesehatan
MANAJEMEN KEAMANAN LINGKUNGAN
UU 18 Th 2008 Pengelolaan Sampah
UU 32 Th 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP 74 Th 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun
PP 101 Th 2014 Pengelolaan Limbah B3
PP 27 Th 2012 Izin Lingkungan
Permenkes 416 Th 1990 Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Permenkes 492 Th 2010 Persyaratan Kualitas Air Minum
Permenkes 736 Th 2010 Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Permenkes 2306 Th 2011 Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal RS
Permenkes 32 Th 2013 Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Permenkes 75 Th 2014 Puskesmas
Permenkes 13 Th 2015 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
PermenLHDK 56 Th 2015 Tata Cara & Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
Permenkes 4 Th 2016 Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada Fasyankes
Permenkes 24 Th 2016 Persyaratan Teknis Bangunan & Prasarana RS
Permenkes 66 Th 2016 Keselamatan & Kesehatan Kerja RS
Permenkes 7 Th 2019 Kesehatan Lingkungan RS
Kepmenkes 907 Th 2002 Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
Kepmenkes 1204 Th 2004 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Kepmenkes 373 Th 2007 Standar Profesi Sanitarian
Perbup Way Kanan 16 Th 2018 Pengelolaan Persampahan
MANAJEMEN PERALATAN
PP 47 Th 2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes 54 Th 2015 Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
Permenkes 27 Th 2017 Pedoman Pencegahan & Pengendalian Infeksi di Fasyankes
2015 Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan di Fasyankes
MANAJEMEN SDM KESEHATAN
UU 36 Th 2014 Tenaga Kesehatan
PP 32 Th 1996 Tenaga Kesehatan
Permenkes 148 Th 2010 Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
Permenkes 755 Th 2011 Penyelenggaraan Komite Medik RS
Permenkes 2052 Th 2011 Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Permenkes 46 Th 2013 Registrasi Tenaga Kesehatan
Permenkes 55 Th 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis
Permenkes 89 Th 2015 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Permenkes 20 th 2016 Izin dan Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut

11
Permenkes 80 Th 2016 Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan
Permenkes 28 th 2017 Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Permenkes 40 Th 2017 Pengembangan Karier Perawat Klinis
Kepmenkes 1239 Th 2001 Registrasi dan Praktik Perawat
Kepmenkes 81 Th 2004 Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan
Kepmenkes 631 Th 2005 Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di RS
Kepmenkes 284 th 2006 Standar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kepmenkes 369 th 2007 Standar Profesi Bidan
Kepmenkes 374 th 2007 Standar Profesi Gizi
Kepmenkes 377 Th 2007 Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kepmenkes 573 Th 2007 Standar Profesi Asisten Apoteker
Kepmenkes 378 th 2007 Standar Profesi Perawat Gigi
Kepmenkes 573 Th 2007 Standar Profesi Asisten Apoteker
Kepmenkes 62 th 2015 Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Gigi
2011 Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI)
2012 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
2013 Standar Kompetensi Perawat Indonesia
2015 Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai