Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ARUS KAS (STATEMENT OF CASH FLOWS)

Disusun Oleh:

Kelas Intensif 6602

Hadyan Abdullah 1711070226

PERBANAS INSTITUTE

JAKARTA

2019
A. PENGERTIAN ARUS KAS
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun 2009, arus kas
adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas (Ikatan Akuntansi Indonesia,
2013). Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal
dari kegiatan rutin perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran
yang bersifat kontinyu.
Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masing-masing
terbagi dua bagian, antara lain:
1. Arus Kas Masuk (cash inflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara tunai,
penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit
yang dilakukan, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung, penerimaan
modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain-lain.
2. Arus kas keluar (cash outflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan pembantu,
membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aset, pembayaran angsuran utang,
pembayaran dividen, dan lain-lain.
Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya.
Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat
dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows),
sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam
menganalisa arus kas.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 2009, laporan arus kas
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2013). Sedangkan
menurut Kieso et al. (2011) definisi laporan arus kas adalah:
“The statement of cash is a primary statements that reports the cash receipt, cash
payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities
of an enterprise during a period.”
Berdasarkan definisi diatas, laporan arus kas (statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi
ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya
arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga
jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan arus kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran
kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas: operasi,investasi, dan
pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas
bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.

B. TUJUAN LAPORAN ARUS KAS


Tujuan laporan arus kas menurut Kieso et al (2011) adalah :
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan
membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta
pengeluaran kas yang berkaitan
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun non kas
terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

C. KLASIFIKASI LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga
kategori utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Menurut Kieso et al (2011) Arus kas dari aktivitas operasi adalah:
“Operating activities involve the cash effects of transactions that enter into the
determination of net income, such as cash receipts from sales of goods and services
and cash payments to suppliers and employees to obtain supplies and to pay
expenses.”
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa arus kas operasi mencakup pengaruh
kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban, kemudian dimasukkan
dalam penentuan laba bersih. Sumber kas ini umumnya dianggap sebagai ukuran
terbaik dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana yang cukup untuk
dapat melanjutkan usahanya
Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor
2 Tahun 2009 mendefinisikan arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan
laba atau rugi. Beberapa arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No.2 Tahun
2009 antara lain:
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
d. Pembayaran kas kepada karyawan
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari
luar.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang
mempengaruhi investasi dari aktiva tetap dan perolehan dari instrumen investasi
lain. Definisi arus kas dari aktivitas investasi menurut Kieso et al (2011) adalah:
“Investing activities include making and collecting loans and acquiring and
disposing of investments (both debt and equity) and property, plant and
equipment.”
Sedangkan menurut PSAK No.2 Tahun 2009 menyatakan bahwa aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi
lainyang tidak termasuk setara kas (Ikatan Akuntansi Keuangan, 2013). Arus kas
yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan
dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut
PSAK No.2 Tahun 2009 adalah :
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
aset tetap yang dibangun sendiri
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta aset
tidak berwujud dan aset jangka panjang lain
c. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan)
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts,
option contracts dan swas contracts kecuali apabila kontrak tersebu
dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah akibat dari transaksi atau peristiwa
penerimaan kas dan pengeluaran kas kepada para pemegang saham yang disebut
sebagai pendanaan ekuitas, sedangkan penerimaan kas dan pengeluaran kas kepada
kreditor disebut sebagai pendanaan utang. Pengertian arus kas dari aktivitas
pendanaan menurut Kieso et al (2011), yaitu:
“Financing activities involve liability and equity items. The include (a) obtaining
resources from owners and providing them with a return on their investment and
(b) borrowing money from creditors and repaying the amounts borrowed.”
Sedangkan menurut PSAK No.2 Tahun 2009 adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan
pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas
masa depan oleh para pemasok modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang
berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
a. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain
b. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas
c. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
d. Pelunasan pinjaman
e. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang
berkaitan dengan sewa pembiayaan.

AKTIVITAS NON KAS


Tidak semua aktivitas penting perusahaan melibatkan uang tunai. Contoh
kegiatan non kas yang signifikan adalah:
a) Penerbitan saham biasa untuk pembelian aktiva.
b) Konversi obligasi menjadi saham biasa.
c) Penerbitan surat hutang untuk membeli aktiva.
d) Pertukaran aktiva jangka panjang.
Aktivitas pembiayaan dan investasi yang tidak mempengaruhi kas tidak dilaporkan
dalam laporan arus kas. Sebaliknya, kegiatan ini dilaporkan terpisah di bagian
bawah laporan arus kas.

D. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS


1. FORMAT LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktivitas operasi $ XXX
Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari kegiatan pendanaan XXX
Kenaikan (penurunan) kas bersih XXX
Kas di awal tahun XXX
Kas di akhir tahun XXX

2. LANGKAH PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS


a. Sumber Informasi
Perusahaan dapat memperoleh informasi untuk menyiapkan laporan arus kas
dari beberapa sumber, yaitu laporan posisi keuangan komparasi, laporan laba-
rugi periode berjalan, dan data-data lain yang diperlukan seperti di catatan atas
laporan keuangan
b. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menyiapkan laporan arus kas dari sumber-sumber di atas melibatkan empat
langkah, yaitu:
1. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam)
aktivitas operasi.
2. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam)
aktivitas investasi dan pendanaan.
3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas dan setar kas selama
periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
E. METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Arus kas yang terjadi di dalam perushaan dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber
kas, yaitu: aktivitas operasi, investasi dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua
metode dalam penyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung.
1. Metode Langsung
Laporan arus kas metode langsung adalah merinci semua aliran masuk dan
aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo
operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar untuk
beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas
keluar pada masing-masing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-
masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang
kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan
saldo kas pada akhir periode tersebut.
Penyajian aktivitas operasi berdasarkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto :
2. Metode Tidak Langsung
Penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung adalah dengan
membuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak
langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas
bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus
kas keluar pada masing-masing kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas bersih
dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total,
yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga
menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.
Dalam metode tidak langsung, penyajian aktivitas operasi berdasarkan laba
atau rugi neto yang disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi
nonkas,penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait
dengan arus investasi atau pendanaan
Perbedaan pertama dari laporan arus kas langsung dan tidak langsung dapat dilihat
dari cara penyusunan di arus kas dari aktivitas operasi sedangkan pada aktivitas
investasi dan pendanaan tidak terdapat perbedaan diantara kedua metode. Pada metode
langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Untuk
menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-kelompok penerimaan
dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Sedangkan pada metode tidak langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan
laporan laba-rugi dan neraca. Dengan metode ini, laba/rugi besih harus disesuaikan
dengan cara mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual
dari penerimaan atau pembayaran kas untuk kegiatan operasional di masa lalu dan masa
depan, serta unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
penerimaan.
Contoh :
Metode Langsung
Metode Tidak Langsung
F. CONTOH LAPORAN ARUS KAS PERUSAHAAN
PT Unilever Indonesia Tbk untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2017
Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Perubahan Saldo Kas Dan Setara Kas

Anda mungkin juga menyukai