Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

Nama : Depi

NIM : 16 0401 0046

Fakultas/Prodi: Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Syariah

Judul : Persepsi Masyarakat Kota Palopo Terhadap Keberadaan

Lapangan Pancasila

A. Latar Belakang

Lapangan pancasila merupakan salah satu destinasi wisata kuliner yang

sangat banyak diminati masyarakat kota palopo saat ini dan juga merupakan

tempat yang sangat di padati masyarakat mulai dari kalangan anak-anak sampai

orang tua dan terkhusus anak remaja yang suka nongkrong akan berkumpul di

area tersebut.

Kota palopo secara fisik, wilayahnya terdiri dari wiayah daratan, perairan

laut dan perbukitan/pegunungan . perkembangan fisk wilayah kota palopo saat ini

cenderung kearah bagian utara dan selatan kota mengikuti jalan arteri primer yan

menghubungkan beberapa kota penting di pulau Sulawesi. Sementara

perkembangan ke arah barat terkendala oleh topografi wilayah yang dominana

merupakan daerah pegunungan, sedangkan wilayah daerah daratan, pemerintah

1
kota palopo banyak membangun berbagai macam destinasi wisata seperti taman-

taman dan baru-baru ini pemerintah juga membuat destinasi wisata yang di

manfaatkan masyarakat sebagai menjadi wadah dalam berwirausaha sehingga

dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner sehingga hal ini memberikan pengaruh

bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang akan

berubah terutama tentang aktivtas social-ekonomi masyarakat, seperti

penyesuaian antara pendapatan dengan peralihan antara industry biasa menjadi

industry kreatif. Wilayah lapangan pancasila memiliki potensi yang besar sebagai

destinasi wisata termasuk ketersediaan kuliner yang dapat dikembangkan menjadi

daerah perkotaan yang kreatif, pada dasarnya membentuk wajah suatu kota

dimana keberadaannya menembah suasana tersendiri dan khas bagi kota tersebut.

Dengan potensi yang ada mengundang manusia untuk melakukan berbagai

aktifitas di dalamnya, aktivitas yang dilakukan ini kadang tidak menjadi beban

pengeluaran keluarga, peralihan mata pencaharian serta strategi-strategi adaptasi

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, begitu juga dengan penyesuaian

sikap masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang baru tersebut.1

Kebutuhan masyarakat terhadap kuliner semakin meningkat (termasuk

kuliner jajanan/cemilan). Siomay dan tuktea merupakan salah satu jajanan yang

paling banyak di jual saat ini oleh para pelaku usaha yang terdapat di lapangan

pancasila . seiring semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap jajanan

tersebut menyebabkan produksi jajanan tersebut semakin meningkat. Oleh karena

1 Alda Febrianti, Prof. Dr. Ir. Sangkertadi, DEA & FellaWarouw dan ST,M,Eng,Ph.D
dalam Artikel “Persepsi dan preferensi masyarakat pesisir terhadap pembangunan reklamasi di
kawasan pantai salemo kota palopo sulewasi selatan”

2
itu keberadaan lapangan pancasila sangat di perluka sebagai wadah untuk

meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk bagaimna membuat jajanan yang unik

agar dapat bersaing untuk menarik perhatian pelanggan.

Usaha kuliner mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya

permintaan akan kuliner jajanan tersebut. Usaha kuliner juga memberikan

keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak

masyarakat di kota palopo. Namun demikian, sebagaimana usaha lainnya, usaha

kuliner juga memberikan persepsi negative bagi sebagian masyarakat karena

keberadaan pelaku usaha yang terlalu memadati area lapangan pancasila dan juga

kendaraan yang parkir di bahu jalan membua sebagian mayarakat resah akan hal

tersebut karena tidak dapat melewati jalur tetsebut dengan cepat melainkan terjadi

kemacetan apalagi pada saat weekend.

Lapangan pancasila merupakan satu-satunya destinasi wisata kuliner yang

ada di kota palopo yang memiliki potensi yang membuat pendapat meningkat di

setiap harinya. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha harus memenuhi permintaan

masyarakat kota palopo khususnya para pelaku usaha siomai dan tuktea.

Masyarakat yang berkunjung di lapangan pancasila sebelum di renovasi sangat

berbeda pada saat setelah di renovasi karena pengunjung saat ini lebih banyak jika

dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada saat sebelum di renovasidan tentu

saja hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan pelaku usaha yang terdapat di

lapangan pancasila tersebut. Namun dengan perkembangannya persepsi

masyarakat terhadap lapangan pancasila juga berbeda-beda sehingga ada yang

seruju, tidak setuju dan netral terhadap keberadaan lapangan pancasila.

3
Persepsi merupakan proses pengolahan informasi dari lingkungan yang

berupa stimulus yang diterima melalui alat indera yang diteruskan ke otak untuk

diseleksi, di organisasikan sehingga menimbulkan penafsiran atau

penginterpretasian yang berupa penilaian dari penginderaan atau pengalaman

sebelumnya. Dimana persepsi merupakan hasil interaksi antara dunia luar individu

(lingkungan) dengan pengalaman individu yang sudah diinternalisasi dengan

system sensorik alat indera sebagai penghubung, dan diinterpretasikan oleh

system saraf di otak (Aditya, 2007).2

Masyarakat yang berkunjung pada area tersebut memiliki keinginan yang

beragam sehingga persepsinya pun berbeda-beda dalam hal memilih produk

kuliner jajanan yang ada pada lapangan pancasila, keinginan dan kebutuhan

masyarakat yang berkunjung tersebut tergantung juga pada karakteristik

pengunjung. Karakteristik pengunjung terhadapkeberadaan lapangan pancasila

memiliki penilaian yang beragam karena di pengaruhi oleh perbedaan pengunjung

mulai dari umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan pengunjung dalam

mlakukan suatu kunjungan.3

Dari latar belakang di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

persepsi masyarakat terhadap keberadaan lapangan pancasila. Terkait dengan

2 Muhammad Aminawar, Sitti Nurani Sirajuddin dan Rahmat Sila dalam Artikel
“persepsi masyarakat terhadap keberadaan rumah pemotongan hewan (RPH) di kelurahan
kambiolangi”
3 Intan Okta Mulyana dan Endah Djuwendah, “persepsi pengunjung terhadap
keberadaan wana wisata puncak damar dalam pelestarian hutan” (jurnal ilmiah pertanian, vol 6
no 2, bulan september tahun 2018)

4
persepsi masyarakat tersebut tentu akan ada pro dan kontra atau respon positif dan

negatif serta ada juga yang berpendapat netral dari masyarakat terhadap hal

tersebut. Persepsi seseorang itu tidak terlepas dari pengalamannya dalam

mengamati hal-hal yang akan dinilai baik itu persepsi yang positif, negatif atau

persepsi yang netral itu semua tergantung dari pengalaman serta manfaat yang

telah diperoleh setelah berkunjung di lapangan pancasila tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk membahas

mengenai “PERSEPSI MASYARAKAT KOTA PALOPO TERHADAP

KEBERADAAN LAPANGAN PANCASILA”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penulisan latar belakang diatas, maka penulis akan jadikan

rumusan masalah adalah:


1. Bagaimana persepsi masyarakat kota palopo terhadap keberadaan

lapangan pancasila sebelum dan setelah di renovasi


2. Bagaimana pendapatan pedagang dengan keberadaan lapangan

pancasila

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat kota palopo

terhadap keberadaan lapangan pancasila sebelum dan setelah di

renovasi
2. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan pedagang dengan

keberadaan lapangan pancasila

D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui bagaimana persepsi

masyarakat kota palopo dengan adanya lapangan pancasila

5
2. Penelitian ini dapat memberikan informasi terkait pendapatan

pedagang yang ada di lapangan pancasila


3. Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk tetap

mengembangkan jiwa kewirausahaannya dengan hadirnya lapangan

pancasila

E. Definisi Operasional Variabel


1. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses invidu dalam memaknai sesuatu yang

berada di lingkungan sekitarnya


2. Masyarakat
Masyarakat merupakan golongan atau sekumpulan masyarakat kecil

terdiri dari beberapa manusia dalam suatu wilayah tertentu


3. Keberadaan
Keberadaan merupakan pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Dan hal

ini sering di kaitkan dengan eksistensi.

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan


Penelitian terdahulu merupakan sesuatu yang di gunakan sebagai

bahan perbandingan serta menghindari hal-hal yang menimbulkan asumsi

tentang kesamaan dengan penelitian ini, oleh karena itu peneliti

mencantumkan hasil penelitian terdahulu.


1. Suyono, R. Hamdani Harahap, T. Alief Aththorick, pada tahun 2017

dengan judul Persepsi Masyarakat Esa Lae Hole II Dalam

Pengelolaan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-Cike. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Lae Hole II

dalam pengelolaan Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-Cike dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan jenis sumber

data yang dikumpulkan adalah data primerdan data sekunder. Data

primer primer dikumpulkan dari sumber utama atau (responden),

6
sedangkan data sekunder yaitu data yang dikumpulkan badan puasat

statistic, buku-buku acuan dan data dari orang lain yang telah

terkodifikai dalam dokumen-dokumen. Adapun instrument-instrumen

penelitian ini adalah pedoman wawancara, kuisioner, alat bantu kamera

dan responden narasumber.4


2. D. Candrarini dan H. Wahyono, pada tahun 2018 dengan judul

Persepsi Masyarakat Terhadap Alun-Alun Kalirejo Sebagai Ruang

Public Kota Ungaran. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut creswell 2013 tujuan penelitian kualitatif adalah

mencakup informasi tentang fenomena utama yang di eksplorasi daam

peelitian, partisipasi peneliti dan lokasi peneelitian, pada penulisan

kualitatif data yang dikumpulkan berupa narasi dan informasi yang

diungkapkan apa adanya sesuai denan bahasa dan pandangan

informan. Data yang digunakan dalam pendekatan adalah data yang

bersumber dari skripsi yang luas serta memuat penjelasan mengenai

proses-proses yang terjadi dalam suatu fenomena (Miles, 1992).

Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif peneiti akan

mendapatkan informasi dari fenomena melalui paparan yang

diungkapkan dari sudut pandang informan. Penelitian ni bertujuan

untuk mengaji bagaimana persepsi masyrakat kota palopo terhadap

keberadaan lapangan pancasila, data yang akan dikumpulkan melalui

berbagai sarana tenik pengupulan data primer. Pada penelitian ini

adalah peneliti menggunkan narasumber untuk mendapatkan data.

4 Suryono, R. Hamdani Harahap, T. Alief Aththorick , “Persepsi Masyarakat Desa Lae


Lae II Dalam Pengelolaan Taman Wisata Alam (WTA) Sickie-Cike (Jurnal Jeumpa, 2017)

7
Teknik pengolahan data dilakukan dalam empat tahap yakni

pengelompokan dan pengkodean data, reduksi data, triangulasi data,

dan penyajian data.5


3. Zulfi Pandapotan Nasution. Pada tahun 2016 dengan judul persepsi

masyarakat terhadap positioning kota tebing tinggi. Penelitian ini

menggunakan metode studideskriptif kualitatif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari informasi dengan paradigm interpretif. Metode

analisis data peneliyian ini dilakukan dengan cara mencatat seluruh

informasi yang di peroleh dari FDG (Focus Group Discussion),

wawancara dan studi dokumen kemudian melakukan studi interpretasi

dan mengembangkan berdasarkan teori dari permasalahan yang sedang

di teliti. Dan untuk selanjutnya peneliti menyajikan secara deskriptif

kuaitatif.6
G. Kajian Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Pengertian persepsi menurut Desirato yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat

(2003:51):
“pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Menurut Rakhmat, (200:55 )Persepsi dapat dikatakan sebagai pemberian

makna pada stimuli indrawi”. 7

5 D. Candrarini dan H. Wahyono “persepsi masyarakat terhadap alun-alun kalirejo


sebagai ruang public kota unggaran”(jurnal teknik PWK vol 7 (1), 2018, h. 22-23)

6 Zulfi Pandapotan Nasution “persepsi masyarakat terhadap positioning kota tebing


tinggi (jurnal simbolika vol 2 no 2 oktober tahun 2016)
7 Prof.Dr. Khomsahrial Ramli, M.Si, komunkasi massa,(Jakarta: Pt Grasindo, 2016) h.
47

8
Persepsi menurut Shaleh (2009:110) menyatakan bahwa “Persepsi adalah

sebagai proses yang menggabungkan dan mengoranisir data-data indera

kita (penginderaan) untuk dikembangan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri”8
2. Masyarakat
a. Pengertian masyarakat
Menurut Auguste Comte dalam Waluya (2009:31) mengatakan bahwa

“masyarakat adalah kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas

baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan

berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri.


Menurut Koentjaraningrat (2011:116) mengatakan bahwa “masyarakat

adalah sekumpulan manusia saling bergaul atau dengan istilah ilmiah

saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

agar warganya dapat saling berinteraksi”. 9


3. Keberadaan
a. Pengertian keberadaan
Menurut Nadia Juli Indriani eksistensi bias kita kenal juga dengan

suatu kata yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang dimaksud

adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah

“hukuman” meruupakan istilah umum dan konvensonal yang

mempunyai arti yang luas dan dapat berubah-ubah karena istilah itu

dapat berkonotasi dengan bidang yang cukup luas. Istilah tersebut

tidak hanya sering digunakan dalam bidang hokum, tetapi juga dalam

istilah sehari-haru seperti di bidang moral, agama dan lain sebagainya.

8 Nurul Alliah, Hermi Yanzi dan Yunisca Nurmalisa dalam artikel “persepsi masyarakat
terhadap keberadan koperasi ekar sari dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya”. h. 4
9 Nurul Alliah, Hermi Yanzi dan Yunisca Nurmalisa dalam artikel“persepsi masyarakat
terhadap keberadan koperasi ekar sari dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya” h. 4-5

9
Eksistensi atau keberadaan disifatkan sebagai suatu keprihatinan.

Maksudnya bahwa keberadaan manusia merupakan suatu pergaulan

praktis (bukan teoritis) dengan benda-benda atau makhluk lainnya,

begitu pun dengan keberadaan suatu objek merupakan akibat

pergaulan yang secara praktis dan pola ini di sebut dengan hubungan

saling memelihara.10

H. Kerangka Pikir

Persepsi Masyarakat Keberadaan lapangan


Pancasila Kota Palopo

Dari alur kerangka pikir diatas terlihat bahwa persepsi masyarakat sebagai

variabel bebasnya (independen) akan memberikan pengaruh atau yang menjadi

sebab dari variabel terikatnya (dependen) yaitu keberadaan lapangan pancasila di

kota palopo sehingga keduanya saling berkaitan dan menarik untuk di teliti.

I. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

kualitatif. kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan

data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

pelaku yang dapat di amati.


2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan kegiatan

penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Lokasi penelitian

10 Ahoalib Watloly “tanggung jawab pengetahuan” (Yogyakarta : Kansius, 2001) h. 94

10
ini dilakukan di Lapangan Pancasila Kota Palopo. Lokasi tersebut sangat

mudah di jangkau sehingga nantinya memudahkan peneliti melakukan

penelitian.
3. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung Oleh

peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan

dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan

menggunakan metode pengumpulan data berupa survey atau observasi.


b. Data Sekunder
Data sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-

variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak

lain. Sumber data sekunder bias diperoleh dari dalam suatu perusahan

(sumber internal), berbagai interbet websites, perpustakaan umum maupun

lembaga pendidikan, membeli dari perusahan-perusahaan yang memang

mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder dan lain-lain.


4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langakah peneliti untuk

mendapatkan suatu data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di

tetapkan.
Dalam pengumpulan data untuk proses penulisan penulis

menggunakan 2 metode sebagai berikut:


1. Metode library research yaitu proses pengumpulan data yang

berbagai literature buku, jurnal, skripsi, majalah, surat kabar, dan

internet yang ada kaitannya dengan judul yang di bahas. Dalam

11
mengutip literatur yang dijadikan landasan teoritis penulis

menggunakan teknik pengutipan sevagai berikut:


a. Kutipan langsung, yaitu mengutip tanpa mengubah redaksi teks

yang dikutip sebagaimana teks aslinya.


b. Kutipan tidak langsung, yaitu mengutip dengan hanya mengambil

inti sari atau makna dari teks yang dikutip tanpa mengikuti redaksi

aslinya.
2. Metode field research, yaitu metode pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung dilapangan (objek penelitian) dengan

menggunakan tekhnik,observasi, wawancara, dokumentasi dan

kuesioner (angket).
Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan

instrument, sebagai berikut:


a. Observasi, yaitu proses pengumpulan data dengan cara pengamatan

langsung dilapangan mengenai objek penelitian.


b. Interview (wawancara), yaitu bentuk komunikasi antara dua orang

atau lebih untuk mendapatkan informasi, satu orang sebagai narasumber

dan satu orang lainnya lagi pewawancara yang mengajukan pertanyaan-

pertanyaan.
c. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental

seseorang, dalam metode ini penyusun menggunakan metode untuk

memperoleh data yang meliputi : letak geografis, sejarah berdirinya, visi

dan misi, tujuan serta struktur organisasi.11


d. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi dengan seperangkat pertanyaan atau

11 Afifuddin, “metodologi penelitian kuantitatif” (Bandung: pustaka setia,2012), h. 131

12
pernyataan kepada responden yang di berikan oleh peneiti untuk di

jawab.12
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan

dilakukan secara terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data

tinggi sekali. Menurut Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang

lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan.


Data yang diperoleh dan diolah dalam penulisan, akan dianalisa

dengan menggunakan teknik sebagai berikut:


a. Teknik induktif, yaitu suatu bentuk pengolahan data yang berawal dari

fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian menarik kesimpulan yang

bersifat umum.
b. Teknik deduktif, yaitu suatu bentuk penganalisahan data yang bersifat

umum kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.


c. Teknik komparatif, yaitu penganalisa data dengan cara mengadakan

perbandingan dari data atau pendapat dari para ahli tentang masalah

yang berhubungan pembahasan dan kemudian menarik suatu

kesimpulan.13

12 Sugiyono, “metode oenelitian manajemen, (Bandung : Alfabeta cv.2011) h. 230


13 Sugiyono, “metode oenelitian manajemen, (Bandung : Alfabeta cv.2011) h. 400-401

13
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Alliah, N., Yanzi, H., & Nurmalisa, Y. (n.d.). Persepsi Masyarakat terhadap

Keberadaan Koperasi Ekar Sari dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Anggotanya. Artikel, 4-5.

Aminawar, M., Sirajuddin, S. N., & Sila, R. (n.d.). Persepsi Masyarakat terhadap

Keberadaan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kelurahan

Kambiolangi. Artikel.

Candrarini, D., & Wahyono, H. (2018). Persepsi Masyarakat terhadap Alun-Alun

Kalirejo sebagai Ruang Publik Kota Unggaran. Jurnal Teknik PWK Vol.7

No.1, 22-23.

Febrianti, A., Sangkertadi, P. D., Warouw, D. d., & ST., M. (n.d.). Persepsi dan

Preferensi Masyarakat Pesisir terhadap Pembangunan Reklamasi di

Kawasan Pantai Salemo Kota Palopo Sulawesi Selatan. Artikel.

M.Si, P. D. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo.

Mulyana, I. O., & Djuwendah, E. (2018). Persepsi Pengunjung Terhadap

Keberadaan Wana Wisata Puncak Damar dalam Pelestarian Hutan. Jurnal

Ilmiah Pertanian Vol.6 No.2.

14
Nasution, Z. P. (2016). Persepsi Masyarakat terhadap Positioning kota Tebing

Tinggi. Jurnal Simbolika Vol.2 No.2 .

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta cv.

Suryono, Harahap, R. H., & Aththorick, T. A. (2017). Persepsi Masyarakat Desa

Lae-Lae II dalam Penglahan Tman Wisata Alam (WTA) Sickie-Cike.

Jurnal Jeumpa.

Watloly, A. (2001). Tanggung Jawab Pengetahuan. Yogyakarta: Kansius.

15

Anda mungkin juga menyukai