PENDALUAN
A. Latar Belakang
Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what
do they want to have). Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi
cara-cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu
membangkitkan inspirasi.
Misi adalah bentuk yang didambakan di masa depan (what do they want to
be). Misi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk
atau garis besar jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah lebih dulu
dirumuskan.
Keduanya tidak memiliki dimensi ukur kuantitatif (persentase, besaran waktu,
dll). Sebagai konsep yang ideal visi-misi ini harus diterjemahkan lagi dalam konsep
yang lebih nyata dan terukur yaitu tujuan (objective). Tujuan disini adalah tujuan
sebagai konsep yang jauh lebih riil.
Proses perumusan visi-misi maupun tujuan dari sebuah organisasi atau
program bukanlah proses yang mudah dan tanpa perenungan. Proses ini adalah proses
yang subyektif dan sangat tergantung pada iklim organisasi. Yang paling penting
adalah bagaimana membangun visi-misi dan tujun melalui proses yang sedemokratis
mungkin. Yang selanjutnya adalah bagaimana interaksi dari bahasan analisa SWOT,
Visi dan Misi dapat merumuskan sebuah tujuan yang riil dan terukur dalam perjalanan
roda organisasi.
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN PENELITIAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau
ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang
akan datang. Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah
pernyataan yang merupakan sarana untuk:
2
dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang
mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah,Visi
adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di
masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan
tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi
tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
Sebuah usaha tanpa visi dan misi tak ubahnya berjalan tanpa tujuan dan peta. Kita
tidak tahu kemana akan melangkah. Setelah kita mengetahui tujuan perjalanan kita, hal
yang kita butuhkan berikutnya adalah peta. Arah ini tidak ubahnya adalah visi. Dengan
adanya arah yang jelas hendak kemana, kita akan mampu tiba di tempat tujuan.
Sedangkan Peta Adalah gambaran bagaimana kita mencapai tujuan itu, atau “misi”.
Pandangan atau wawasan ke depan menganai hal-hal yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi usaha. Kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. Pandangan atau
wawasan ke depan. Kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui
kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan. Apa yang tampak dalam khayalan.
Penglihatan dan Pengamatan.
Dalam visi organisasi tersebut, kita mampu melihat gambaran masa depan yang
akan dipilih dan diwujudkan oleh suatu Usaha. Bila sebuah usaha dibina dengan baik,
maka usaha itu dapat tumbuh dan berkembang seperti yang diinginkan.Namun sebelum
itu,seorang wirausaha harus mampu menata visi mengenai apa yang dia emban dalam
membuka dan membangun usaha. Sebuah visi perlu dirumuskan. Rumusan itu antara lain
bertujuan untuk:
Visi adalah pendangan jauh ke depan/ arah ke mana usaha ini akan melangkah.
Misi adalah kegiatan untuk mencapai sasaran/ target yang dilakukan untuk mewujudkan
visi dan mencapai tujuan. Dalam buku Entrepreneurship,karangan Peggy Lambing dan
Charles R Kuehl, misi dijabarkan lebih lengkap lagi yaitu: “ Yaitu pernyataan ringkas
dan jelas yang berisi penjelasan mengenai tujuan bisnis dan fisolofi yang dijalankan
manajemen.Menurut para ahli, pernyataan misi sebaiknya tak lebih dari 50 kata. Agar
wirausaha semakin focus”Visi dan Misi pribadi Visi dan misi sebuah organisasi usaha
umumnya terkait erat dengan filsafat dan pandangan hidup sang wirausaha. Sehubungan
dengan itu, seorang wirausahawan harus dapat merumuskan beberapa hal sebelum
mampu memaparkan visi dan misi dengan utuh. Untuk merumuskan ini, Stephen R.
Covey memiliki metode menarik. Ia meminta kita membayangkan hari kematian kita.
3
1
Pada hari itu, semua orang berkumpul. Mereka masingmasing diberi giliran untuk
mengenang kita. Pernyataan visi dan misi pribadi harus di fokuskan pada tiga hal, yakni
gambaran manusia yang kau inginkan (karakter), cita-cita (kontribusi dan keberhasilan)
serta nilai hidupmu.
2. Misi
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi
pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007). Pernyataan misi
mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.
Pernyataan misi harus:
Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan
bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama
yang digeluti organisasi.
Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe
we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus
mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang
memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan
tersebut dilakukan.
Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar
eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis
menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi
merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan
1
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/download/34/pdf, Diakses
Pada Tanggal 10 April 2019
4
produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8)
Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi
merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa. Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang
membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba
bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada
stakeholder, di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan
dan ke arah mana perusahaan kan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam
misi sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti
dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang
menggambarkan organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf
yang menggambarkan misi perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan
untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.
Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang
bagus, misi tersebut harus:
1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
Misi Organisasi Usaha Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan visi, misi
memiliki sasaran-sasaran yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek ketimbang
visi yang jauh kedepan. Menurut Philip kotler, dibentuk oleh lima elemen: – Sejarah
tentang sasaran, kebijakan, dan keberhasilan – Pilihan pemilik dan manajemen –
Lingkungan pasar yang mempengaruhi – Sumber daya organisasi menentukan misi
mana yang mungkin dijalankan – Misi harus focus pada ciri kompetensinya. Sasaran-
sasaran pada misi organisasi umumnya bersifat pada tataran departemen atau bagian.
Kesatuan dan kinerja bersama antarbagian itu menyatu menjadi misi. Bagian yang
perlu diperhatikan antara lain sebagi berikut: – Sasaran yang ingin dicapai bagian
pemasaran – Sasaran yang ingin dicapai bagian operasi atau produksi – Sasaran yang
ingin dicapai SDM atau personalia – Sasaran yang ingin dicapai bagian penelitian dan
pengembangan – Sasaran yang ingin dicapai bagian keuangan Misi harus sesuai
5
dengan visi yang terlebih dahulu sudah dibentuk. Misalkan visi sebuah perusahaan
adalah “Kepuasan pelanggan adalah idola kami”.
Setelah mengetahui kriteria visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan
bagaimana visi bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka
menyusun visi perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan
berdasarkan impian yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa
depan perusahaan, ingin mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan
tersebut. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa saja yang ada di
dalam perusahaan tersebut, apa yang akan dilakukan setiap personil perusahaan dan
kemanakah arah pergerakan perusahaan.
6
2. Produk atau Jasa, “Apa produk atau jasa utama perusahaan?”
3. Pasar, “Secara geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi?”
4. Teknologi, “Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?”
5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, “Apakah
Perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?”
6. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan,nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?”
7. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif
perusahaan?”
8. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran
sosial, masyarakat dan lingkungan?”
9. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk
perusahaan?”
Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat
ditentukan strategi penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat
dilakukan dalam rangka menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan
perusahaan menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan
bagaimana bagian-bagian dari perusahaan tersebut akan bergerak mencapai visi
perusahaan.
Melaksanakan pengembangan visi dan misi perusahaan tentunya
membutuhkan sebuah pendekatan. Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk
mengembangkan visi dan misi antara lain melalui langkah-langkah berikut :
Pertama-tama memilih beberapa artikel atau dokumen mengenai pernyataan ini
meminta semua manajer unntuk membaca sebagai informasi latar.
1. Meminta para manajer untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi
organisasi.
2. Meminta seorang fasitator atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataan-
pernyataan ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan
kepada semua manajer.
3. Permintaan akan perubahan, penambahan, dan penghapusan diperlukan
setelahnya, saat diadakan sebuah pertemuan untuk merevisi dokumen tersebut.
4. Begitu semua manajer telah memberikan masukan mereka serta mendukung
dokumen final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan manajer
untuk aktivitas perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya ini, salah satu
cara yang paling sering dan lazim digunakan adalah dengan membentuk forum-forum
diskusi.
Penilaian dan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan perlu dilakukan
untuk meyakinkan apakah visi dan misi yang selama ini menjadi landasan segala
aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi visi dan misi ini diperlukan
7
karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal sehingga
bisa jadi visi dan misi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.2
Evaluasi visi dapat dilakukan dengan melihat apakah tujuan jangka panjang
yang terdapat dalam pernyataan visi sudah tercapai ataukah belum. Sementara itu,
evaluasi misi dapat dilakukan dengan melihat 9 komponen misi. Maka evaluasi misi
dilakukan dengan menilai apakah misi perusahaan masih mampu memenuhi 9
komponen atau tidak. Semakin lengkap komponen misi, maka semakin efektif.
Sebaliknya, jika semakin sedikit komponen yang ada dalam misi, maka semakin tidak
efektif misi tersebut.
Visi dan misi merupakan elemen yang dalam organisasi, visi dan misi
digunakan agar dalam operasionalnya bergerak pada track yang diamanatkan oleh
para stakeholder dan berharap mencapai kondisi yang diinginkan dimasa yang akan
datang (junaedy; 2006).
Pada saat perumusan visi misi biasanya merupakan proses yang melelahkan
bahkan sering menjadi perdebatan sendiri antar anggota organisasi. Tetapi pada saat
visi dan misi sudah terbentuk, pelaksanaannya menjadi tidak sesuai. Jadi sungguh
disayangkan sekali jika proses perumusan visi misi yang melelahkan pada akhirnya
hanya menjadi hiasan dinding semata. Dalam sebuah blognya (Heru; 2006)
mengungkapkan ”Sering kali pernyataan visi misi organisasi kurang tepat
menggambarkan tujuan organisasi sehingga sering di jumpai adanya kesulitan pada
saat melakukan deploy visi misi menjadi set of action yang akan digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi dengan menggunakan metode balance scorecard”.
Pertanyaannya adalah kenapa hal ini bisa terjadi? Tentunya ada yang salah dengan
visi misi tersebut sehingga hanya dijadikan hiasan dinding semata. Dari beberapa
artikel yang saya baca, agar visi dan misi tidak hanya berakhir di dinding kantor saja
maka terdapat beberapa panduan agar visi misi dapat menjadi kekuatan dalam
mencapai tujuan organisasi.
Jansen Sinamo (2005) yang memberikan 12 kriteria mengenai kriteria visi dan
misi yang hidup dan efektif, yang terpenting yang bisa di ambil yaitu:
1. Visi-misi harus sesuai dengan roh zaman dan semangat perjuangan organisasi
2. Visi-misi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman yang mampu
memikat hati orang
3. Visi-misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan organisasi
4. Visi-misi harus mudah dipahami karena diungkapkan dengan elegan sehingga mampu
menjadipanduan taktis dan strategis
2
https://forumgurunusantara.blogspot.com/2016/05/perumusan-visi-misi-dan-tujuan-
satuan.html?m=1, Diakses Pada Tanggal 10 April 2019
8
5. Visi-misi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan harapan,
aspirasi, sentimen, penderitaan para stakeholder organisasi
6. Visi-misi harus mampu mengungkapkan keunikan organisasi dan menyarikan
kompetensi khas organisasi tersebut yang menjelaskan jati dirinya dan apa yang
mampu dilakukannya
7. Visi-misi harus ambisius, artinya ia harus mampu mengkiristalkan keindahan, ideal
kemajuan, dan sosok organisasi dambaan masa depan, sehingga mampu meminta
pengorbanan dan investasi emosional dari segenap stakeholder organisasi.
9
Perusahaan tidak lagi sekedar menjalankan kegiatan ekonomi untuk
menciptakan profit (keuntungan) dalam menjaga kelangsungan usahanya, melainkan
juga memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat (sosial) dan lingkungannnya1
Secara konseptual CSR adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Dalam
konsep yang luas, CSR mencakup kepatuhan perusahaan kepada Hak Azasi Manusia,
Perburuhan, perlindungan konsumen dan lingkungan hidup. Sedangkan dalam
pengertian yang sempit yaitu pembangunan kesejahteraan masyarakat sekitar
perusahaan berada.
Apabila dikaitkan dengan dengan teori tanggung jawab sosial dengan aktivitas
perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa tanggung jawab sosial lebih menekankan
pada kepedulian perusahaan terhadap kepentingan stakeholder dalam arti luas dari
pada kepedulian perusahaan terhadap kepentingan perusahaan belaka2. Dengan
demikian konsep tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jawab
perusahaan atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak pada orang-orang
tertentu, masyarakat dan lingkungan di mana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya sedemikian rupa, sehingga tidak berdampak negatif pada pihak tertentu
dalam masyarakat. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Penanaman Modal
Nomor 25 Tahun 2007 (selanjutnya disingkat UUPM), dinyatakan bahwa “
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam
modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah
negara Republik Indonesia”.
Sedangkan tujuan dari dikeluarkannya UUPM adalah untuk memberikan
kepastian hukum serta adanya transparansi dan tidak membeda-bedakan serta
memberikan perlakuan yang sama kepada investor dalam dan luar negeri Kewajiban
untuk melaksanakan CSR bagi setiap penanam modal diatur dalam Pasal 15 huruf b
UUPM No. 25 Tahun 2007 yang menyatakan “Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Penjelasan pasal ini menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung
jawab yang melekat pada perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan
budaya masyarakat. Apabila tidak dilakukan maka dapat diberikan sanksi administrasi
berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan, hingga
pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34 ayat 1
UUPM ). Kewajiban untuk melaksanakan CSR juga diatur dalam Pasal 74 Undang-
Undang Perseroan Terbatas (selanjutnya ditulis UUPT) Nomor 40 Tahun 2007
sebagai berikut :
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
2. Kewajiban tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutann dan kewajaran.
10
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud ayat 1
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
3
https://tedyjindol-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/tedyjindol.wordpress.com/2012/10/15/tanggung-jawab-
sosial-perusahaan-corporate-social-responsibility-, Diakses Pada Tanggal 11 April
2019
11
Seperti yang sudah disinggung, sebuah perusahaan dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan usahanya harus memperhatikan etika dan tanggung
jawab sosial. Adapun bentuk tanggung jawab sosial perusahaan seperti:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat
dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau
perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
2. Misi Organisasi Usaha Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan visi, misi
memiliki sasaran-sasaran yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek
ketimbang visi yang jauh kedepan. Menurut Philip kotler, dibentuk oleh lima
elemen: – Sejarah tentang sasaran, kebijakan, dan keberhasilan – Pilihan pemilik
dan manajemen – Lingkungan pasar yang mempengaruhi – Sumber daya
organisasi menentukan misi mana yang mungkin dijalankan – Misi harus focus
pada ciri kompetensinya.
3. Penilaian dan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan perlu dilakukan untuk
meyakinkan apakah visi dan misi yang selama ini menjadi landasan segala
aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi visi dan misi ini diperlukan
karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal sehingga
bisa jadi visi dan misi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.
4. Tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut dengan Corporate Social
Responsibility (disingkat dengan CSR) lahir pada tahun 1930-an di Amerika
Serikat. Pada prinsipnya CSR merupakan kegiatan yang berawal dari kesadaran
perusahaan dan bersifat sukarela. Cikal bakal CSR bermula dari kegiatan
perusahaan yang sering kali bersifat spontanitas dan belum terkelola dengan baik.
Seiring dengan perkembangan masyarakat dan dunia usaha serta dengan adanya
tuntutan masyarakat dan dunia usaha, maka CSR mulai berkembang.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dan
bahan sumber pengetahuan bagi setiap pembacanya dan dapat menambah wawasan
kita mengenai manajemen strategis khususnya yaitu tentang strategi operasional,
perumusan kebijakan dan juga pelembagaan strategi.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/download/34/pdf
https://forumgurunusantara.blogspot.com/2016/05/perumusan-visi-misi-dan-tujuan-
satuan.html?m=1
https://tedyjindol-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/tedyjindol.wordpress.com/2012/10/15/tanggung-jawab-
sosial-perusahaan-corporate-social-responsibility-
14