Anda di halaman 1dari 14

BAB II

DEPOSITO SYARIAH

A. Pengertian Deposito Syariah

Deposito syariah adalah produk deposito atau tabungan berjangka


yang dijalankan berdasarkan hukum islam, dimana transaksinya
menggunakan prinsip syariah. Deposito syariah juga termasuk dalam
investasi syariah yang dinilai halal dan menguntungkan, khususnya bagi
umat muslim yang mengedepankan prinsip syariah dalam pengelolaan
keuangannya, deposito syariah memiliki perbedaan yang menonjol jika
dibandingkan dengan deposito konvensional, yaitu dalam pemberian
keuntungan. Jika dalam deposito konvensional keuntungan yang diperoleh
berdasarkan bunga tetap, sedangkan deposito syariah menggunakan sistem
bagi hasil yang ditentukan oleh nisbah porsi yang telah disepakati
sebelumnya.1

Secara umum, deposito syariah merupakan produk investasi yang


menerapkan simpanan berjangka berdasarkan prinsip syariah dan
ditujukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan, dengan
menggunakan prinsip mudharabah. Melalui prinsip yang ditekankan pada
deposito syariah terdapat perbedaan dengan deposito konvensional. Dalam
deposito syariah, nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. Prinsip
ini memberikan kebebasan secara penuh bagi bank untuk mengelola
investasi Anda sebagai pemilik dana.

Dalam kapasitasnya sebagai pengelola dana, bank dapat melakukan


berbagai macam usaha namun tetap berada pada jalur yang benar dan

1
https://www.intanblog.com/pengertian-deposito-syariah/ Di akses pada tanggal 6 Mei
2019, pukul : 22.10

1
sesuai prinsip syariah. Deposito syariah memang ditujukan bagi semua
nasabah yang ingin berinvestasi secara halal. Hal ini terlihat nyata karena
sistem syariah menuntut kinerja yang baik, kehati-hatian serta
profesionalisme dari pihak bank. Lalu, pembagian hasil dan keuntungan
yang akan anda peroleh ditentukan sesuai nisbah/porsi yang telah
disepakati bersama. Keuntungan dari bagi hasil di sini sangat
mengharamkan riba Biasanya hal ini akan ditanyakan pihak bank pada saat
Anda mendaftar deposito. Contohnya, Anda telah sepakat di awal
pendaftaran bahwa bank akan memperoleh hasil 40 % dan Anda 60 % nya.

Deposito syariah memiliki sedikit kemiripan dengan deposito


konvensional, misalnya dalam hal jangka waktu. Periode yang ditawarkan
deposito syariah dimulai dari 1, 3, 6 dan 12 bulan. Anda pun bebas
memilih mau menginvestasikan dana yang dimiliki selama berapa lama.

Ada beberapa bank yang sudah menerapkan deposito syariah


sebagai produk perbankannya. Antara lain, deposito Danamon Syariah iB,
deposito BNI iB, Deposito Bank Syariah Mandiri, deposito syariah BII
dan masih banyak lagi. Masing-masing bank memiliki persyaratan dan
kebijakan yang berbeda-beda.

Misalnya, deposito Danamon Syariah iB yang menggunakan


sistem Mudharabah Mutiaqah atau bagi hasil. Bagi hasil dari deposito
Danamon syariah tersebut dapat ditransfer ke bank lain, ke rekening
deposito Anda maupun ditambahkan ke pokok deposito. Kelebihan
deposito Danamon syariah selanjutnya ialah ARO (Automatic Roll-over)
atau perpanjangan otomatis.

Sementara itu untuk produk deposito syariah dari BNI diterapkan


bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya. Investasi pun bisa disalurkan

2
untuk pembiayaan di sektor yang halal. Pun mumpuni digunakan sebagai
jaminan pembiayaan.2

B. Manfaat Deposito Syariah


1. Dana Anda Dijamin Aman
Seperti yang telah diatur oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS),
layaknya deposito pada umumnya, dana Anda akan dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Keselamatan uang Anda akan
dijamin oleh LPS apabila terjadi kebangkrutan bank. Jadi Anda tidak
akan kehilangan uang tersebut. Nah, dengan deposito syariah, tingkat
keamanannya bahkan jadi lebih tinggi karena persentase pembagian
keuntungan sudah ditentukan dari awal oleh pihak nasabah dan bank,
sehingga menutup kemungkinan terjadi kecurangan dari salah satu
pihak.
2. Hitungan Keuntungan Sesuai Keinginan Anda
Cara perhitungan keuntungan dalam deposito syariah adalah
dengan sistem nisbah atau bagi hasil, berbeda dengan deposito
konvensional yang keuntungannya dihitung berdasarkan besaran suku
bunga yang berlaku. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari
deposito syariah bisa jadi sangat besar dan juga bisa merugi,
tergantung dari bagaimana bank memutar uang Anda. Namun,
pembagian hasilnya dapat Anda atur sendiri melalui akad yang telah
Anda buat bersama dengan bank pada saat awal pendaftaran deposito.
Jadi perhitungannya lebih jelas dan sesuai dengan yang Anda inginkan.
3. Prosesnya Pasti Halal
Anda tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana cara bank
memutar uang Anda dan halal atau tidaknya uang keuntungan itu
karena sesuai dengan namanya, bank akan memutarkan dana deposito

2
https://www.aturduit.com/articles/deposito-syariah-dan-manfaatnya/ Di akses pada
tanggal 6 Mei 2019, pukul : 22.10

3
Anda dengan hukum syariah. Sudah dipastikan bahwa bank akan
memproses dana Anda di sektor dan dengan cara yang halal.

4. Bisa Dijadikan Jaminan Pembiayaan


Deposito syariah dapat digunakan sebagai jaminan
pembiayaan. Layaknya surat berharaga, deposito syariah juga dapat
dijadikan jaminan saat Anda membutuhkan dana untuk pembiayaan
sesuatu. Untuk mengetahui apa saja tipe pembiayaan yang bisa
dijaminkan dengan deposito syariah, Anda harus menanyakannya
langsung ke pihak bank karena setiap bank memiliki syarat dan
ketentuan yang berbeda-beda tentang hal ini.3
C. Dasar Hukum Deposito Syariah
1. Fatwa dewan syariah nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Deposito
2. Al-Qur’an
1. Q.S. an-Nisaa’:9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. an-
Nisaa’:9)
2. Q.S. an-Nisaa’ : 58
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

3
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-deposito-syariah-dan-manfaatnya Di akses
pada tanggal 2 juni 2019, pukul: 23.05

4
adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. an-Nisaa’ : 58
)
3. Q.S. al-Baqarah : 266
“Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin
mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam
buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu
sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka
kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (Q.S. al-Baqarah :
266)
4. Q.S. al-Baqarah : 283
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(Q.S. al-Baqarah : 283)
3. Hadits
 Diantara hadist yang berkaitan dengan dengan mudharabah
adalah hadist yang diiriwayatkan oleh Ibn Majah dari Shuhaib
bahwa Nabi SAW bersabda:
ْ ِ ‫ش ِعي ِْر ِل ْلبَ ْي‬ ُ ‫ضةُ َوخ َْل‬ َ َ‫ البَ ْي ُع ِإلَى أ َ َج ٍل َوال ُمق‬: ُ‫ث فِ ْي ِه َّن البَ َر َكة‬
ٌ ‫ث َ ََل‬
ِ‫ت ََل ِللبَيْع‬ َّ ‫ط الب َُّر بِال‬ َ ‫ار‬
)‫(رواه ابن ماجه عى صهيب‬

5
"Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual beli yang
ditangguhkan, melakukan qiradh (memberi modal kepada orang lain),
dan yang mencampurkan gandum dengan jelas untuk keluarga, bukan
untuk diperjualbelikan.(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).
 “Abu hurairah meriwayatkan bahwa Rasulluh SAW. Bersabda,
“sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak
menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang
telah mengkhianatimu.” ( HR Abu Dawud dan menurut Tirmidzi
hadits ini hasan, sedangkan Imam Hakim mengategorikannya
sahih)4
4. Ijma’
Diantara ijma’ dalam mudharabah, adanya riwayat yang
menyatakan bahwa jamaah dari sahabat menggunakan harta anak yatim
untuk mudharabah.Perbuatan itu tidak ditantang oleh sahabat lainnya.
5. Qiyas
Mudharabah diqiyaskan kepada al-musyaqah (menyuruh
seseorang untuk mengelola kebun).Selain diantara manusia, ada yang
miskin dan ada pula yang kaya.Di satu sisi, banyak orang kaya yang
tidak dapat mengusahakan hartanya. Di sisi lain, tidak sedikit orang
miskin yang mau bekerja, tetapi tidak memiliki modal. Dengan
demikian, adanya mudharabah ditujukan antara lain untuk memenuhi
kebutuhan kedua golongan diatas, yakni untuk kemaslahatan manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.

D. Macam-macam Deposito dan Praktiknya dalam Bank Syariah


1. Mudharabah Muthlaqah (Unrestricted Investment Account, URIA)
Dalam prinsip ini hal utama yang menjadi cirinya adalah Shahibul
Mal tidak memberikan batasan-batasan atas dana yang
diinvestasikannya atau dengan kata lain, Mudharib diberi wewenang

4
https://ainulmuthiarahman.blogspot.com/2014/11/makalah-tabungan-deposito-giro-
dan.html Di akses pada Tanggal 6 Mei 2019, Pukul : 22.14

6
penuh mengelola tanpa terikat waktu, tempat, jenis usaha, dan jenis
pelayanannnya. Aplikasi perbankan yang sesuai dengan akad ini
adalah tabungan dan deposito berjangka.Namun menurut Syafie
Antonio, aplikasi perbankan yang sesuai dengan akad ini adalah time
deposit biasa.

Gambar
Skema mudharabah muthlaqah
1. Investasi dana 2. Pembiayaan
DEPOSAN BANK USER OF
(Penabung) FUND

4.Bagi hasil 3.Bagi hasil

Dalam skema mudharabah muthlaqah terdapat beberapa hal yang


sangat berbeda secara fundamental dalam hal nature of relationship
between bank and customers pada bank konvensional:
 Penabung atau deposan di bank syariah adalah investor dengan
sepenuh-penuhnya makna investor. Dia bukan lender atau creditoe bagi
bank bukan seperti halnya di bank umum. Dengan demikian, secara
prinsip, penabung entitled untuk risk dan return dari hasil usaha bank.
 Bank memiliki dua fungsi: kepada deposan atau penabung, ia bertindak
sebagai pengelola (mudharib), sedangkan kepada dunia usaha, ia
berfungsi sebagai pemilik dana (shahibul mal). Dengan demikian, baik
ke kiri maupun ke kanan, bank harus sharing risk dan return.
 Dunia usaha berfungsi sebagai pengguna dan pengelola dana yang
harus berbagi hasil dengan pemilik dana, yaitu bank. Dalam
pengembangannya, nasabah pengguna dana dapat juga menjalin
hubungan dengan bank dalam bentuk jual beli, sewa, dan fee based
services.

7
2. Mudharabah Muqayyadah (Resticted Investment Account, RIA)
Berbeda halnya dengan deposito Mudharabah Muthlaqah (URIA),
dalam deposito Mudharabah Muqayyadah (RIA), pemilik dana
memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah
dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat,
cara, maupun objek investasinya. Dengan kata lain, Bank Syariah tidak
mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalam meginvestasikan
dana RIA ini ke berbagai sector bisnis yang diperkirakan akan
memperoleh keuntungan
Aplikasinya dalam perbankan adalah special investment based on
restricted mudharabah. Model ini dirasa sangat cocok pada saat krisis
dimana sector perbankan mengalami kerugian menyeluruh. Dengan
special investment, investor tertentu tidak perlu menanggung overhead
bank yang terlalu besar karena seluruh dananya masuk ke proyek
khusus dengan return dan cost yang dihitung khusus pula.5
DSN melalui Fatwa Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 menetapkan
pula ketentuan umum deposito berdasarkan akad mudharabah
tersebut, yaitu:
1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal
atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau
pengelola.
2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang.
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan diuntungkan dalam akad pembukuan rekening.

5
https://trunojoyoac.academia.edu/iswahalhasanah, Diakses pada tanggal 27 Mei 2019,
pukul 19.35

8
5. Bank syariah sebagai mudharib menutup biaya operasional
deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi
haknya.
6. Bank syariah tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.6

Penghimpunan dana
(Mudharabah Muqayyadah)
1. Proyek tertentu
SPECIAL BANK
Project Mudharib
4.Penyaluran dana
(pengelola))

5.Bagi hasil

6.Bagi hasil
3.Invest
dana
2. Hubungi
Investor
INVESTOR
Shahibul Maal
(pemilik modal)

Keterangan
Dalam investasi dengan menggunakan konsep mudharabah
muqayyadah, pihak bank terikat dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh shahibul maal, misalnya:
 Jenis investasi,

6
http://amzamus.blogspot.com/2013/02/deposito-syariah_3351.html. Diakses pada
tanggal 27 Mei 2019, pukul 20.20

9
 Waktu dan tempat.

E. Perbandingan Deposito Syariah dan Deposito Konvensional

Produk deposito syariah memiliki sedikit perbedaan dibandingkan


dengan produk deposito konvensional seperti yang telah Anda kenal
selama ini. Mari kita kenali lebih jauh untuk mengetahui perbedaannya
antara kedua produk deposito berikut ini.

1. Perhitungan Bunga
Perhitungan bunga pada bank konvesional adalah tetap,
maksudnya jika Anda menyimpan dana dalam deposito di bank umum,
maka Anda akan mendapatkan imbal hasil dalam bentuk bunga yang
persentasenya tetap, dan telah memiliki rumus penghitungan tersendiri
disesuaikan dengan jumlah deposito nasabah.
Sedangkan pada deposito syariah tidak ada penerapan sistem
bunga. Deposito bank syariah tidak menjanjikan pendapatan bunga bagi
nasabahnya, melainkan pembagian hasil usaha (bagi hasil). Besarnya
komposisi bagi hasil antara pemilik dengan pihak perbankan syariah sudah
ditentukan di awal perjanjian.
2. Hubungan Nasabah dengan Bank
Dalam bank konvensional pada umumnya hubungan antara bank
dengan nasabah adalah sebatas hubungan antara seorang kreditur dan
debitur. Berbeda dengan bank syariah hubungan antara nasabah dengan
pihak bank disebut dengan hubungan kemitraan.
Hubungan kemitraan ini terjalin antara penyandang dana (Shahibul
Mal) dengan pengelolaan dana (Mudharib). Untuk itu deposito syariah
tidak menjanjikan pendapatan bunga untuk nasabahnya melainkan bagi
hasil yang diperoleh dari modal yang dikembangkan.

10
3. Imbal Hasil Deposito
Pada deposito syariah “keuntungan muncul bersama risiko” adalah
sistem bagi hasil yang diterapkan pada deposito syariah, sementara bank
umum memberikan imbal balik berupa bunga. Jadi pertimbangan kedua
sistem simpanan tersebut tidaklah sama.
Untuk deposito bank konvensional jika nasabah menanamkan
uangnya dalam investasi deposito, maka nasabah tersebut akan
memperoleh imbalan dalam bentuk bunga dengan presentase tetap tak
peduli bank tengah mengalami penurunan atau kenaikan laba.
Sementara itu berbeda dengan deposito syariah Imbalan bagi
nasabah akan diatur sesuai kontrak yang disebut akad mudharabah, di sini
nasabah mendapat imbal balik yang dihitung sesuai porsi tertentu dari
keuntungan yang didapatkan bank dalam satu periode.
Sistem bagi hasil yang diperoleh nasabah dari deposito syariah
disesuaikan dengan tingkat pendapatan yang diperoleh bank syariah
tersebut.Jadi besaran bagi hasil yang didapatkan oleh nasabah berfluktuasi
sesuai dengan tingkat pendapatan bank syariah.

4. Pengelolaan Dana

Sejalan dengan prinsip syariah, deposito syariah dianggap sebagai


investasi yang mempunyai profit lebih besar bila dibandingkan dengan
bunga pada bank konvensional. Itu dikarenakan sisitem bagi hasil yang
didapatkan nasabah sama dengan besarnya keuntungan yang diperoleh.

Jadi dalam menjalankan perannya sebagai Mudharin atau


pengelolaan dana pihak bank akan mengerjakan berbagai macam usaha
untuk memutar dana yang didapatkan dari nasabah. Namun usaha tersebut
dipastikan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

11
5. Biaya Penalti

Pada deposito konvensional bila Anda mengambil uang yang


diinvestasikan sebelum jatuh tempo akan dikenakan biaya pinalti yang
besarnya berkisar dari 0,5 persen hingga 2 persen dari nilai uang yang
didepositokan atau dana yang ditanam.

Selain itu nilai bunga yang dijanjikan tidak diberikan sepenuhnya


atau bahkan tidak mendapatkan bunga. Sedangkan dalam deposito syariah
penalti atau biaya administrasi jika mengambil uang yang didepositkan
sebelum waktunya, nilainya sudah disepakati dan disebut sebagai biaya
administrasi.7

7
https://kreditgogo.com/artikel/Deposito/Perbandingan-Deposito-Syariah-dan-Deposito-
Konvensional.html Di akses pada tanggal 2 juni 2019, pukul 23.20

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Deposito syariah adalah produk deposito atau tabungan berjangka
yang dijalankan berdasarkan hukum islam, dimana transaksinya
menggunakan prinsip syariah.
2. Manfaat Deposito Syariah
1. Dana Anda Dijamin Aman
2. Hitungan Keuntungan Sesuai Keinginan Anda
3. Prosesnya Pasti Halal
4. Bisa Dijadikan Jaminan Pembiayaan
3. Dasar Hukum Deposito Syariah
1. Fatwa dewan syariah nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000
tentang Deposito
2. Al-Qur’an (Q.S. an-Nisaa’:9, Q.S. an-Nisaa’ : 58, Q.S. al-
Baqarah : 266, Q.S. al-Baqarah : 283)
4. Macam-macam Deposito dan Praktiknya dalam Bank Syariah
1. Mudharabah Muthlaqah (Unrestricted Investment Account,
URIA)
2. Mudharabah Muqayyadah (Resticted Investment Account, RIA)
5. Perbandingan Deposito Syariah dan Deposito Konvensional

B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi
dan bahan sumber pengetahuan bagisetiap pembacanya dan dapat
menambah wawasan kita mengenai Fiqhi Muamal;ah Kontemporer
khususnya yaitu tentang Deposito Syariah

13
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.intanblog.com/pengertian-deposito-syariah/
2. https://www.aturduit.com/articles/deposito-syariah-dan-manfaatnya/
3. https://kreditgogo.com/artikel/Deposito/Perbandingan-Deposito-Syariah-dan-
Deposito-Konvensional.html
4. http://amzamus.blogspot.com/2013/02/deposito-syariah_3351.html.

14

Anda mungkin juga menyukai