Disusun Oleh :
MARIA TUL QIPTIYAH
10216019
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Stress
1. Pengertian Stress
tidak dapat dipisahkan dari distress dan depresi, karena satu sama
Dalam banyak hal manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali
suplai yang baik dan energi penyesuaian diri untuk dipakai dan
kesejahteraan mereka.
2. Klasifikasi Stress
yang dialaminya:
3. Penyebab Stress
jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat,
Sumber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan di luar tubuh,
kebisingan dll.
dan lain-lain.
kehamilan.
nilai-nilai keTuhanan.
4. Faktor-faktor Penyebab Stress
berasal dari dalam maupun luar. Faktor yang berasal dari dalam
5. Aspek Stress
Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama
dari dampak yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek
a Aspek fisik
b Aspek psikologis
terbangun
4) Gangguan yang tidak spesifik seperti sakit kepala
7. Tahapan Stress
pencernaan.
c. Tahap 3 : menunjukkan gejala seperti tegang, sulit tidur,
mengalami insomnia.
1. Pengertian Tidur
yang sangat ringan sampai tidur yang sangat dalam. Para peneliti
tidur juga membagi tidur menjadi dua tipe yang secara keseluruhan
berbeda, yang memiliki kualitas yang berbeda pula yaitu tidur Non
sleep.
2) Fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep.
Non Rapid Eye Movement (NREM) merupakan keadaan aktif
yang terjadi melalui osilasi antara talamus dan korteks. Tiga sistem
NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM.
Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara
bergantian antara 4-7 siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-
20 jam per hari, anak-anak 10-12 jam per hari, kemudian menurun
9-10 jam per hari pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5
jam per hari pada orang dewasa (Ganong, 2008). Keempat fase
antara 1-7 menit. Dalam tahap ini , orang ini dalam keadaan
tidur lainnya.
3) Tahap 3 adalah periode tidur dalam yang sedang. Suhu
lambat.
4) Tahap 4 adalah level terdalam dari tidur. Meskipun
2008).
saja selain terdiri dari aktifitas theta seperti pada tahap 1 tidur
NREM, pada tidur REM juga dijumpai adanya aktifitas beta pada
Juga ditemukan kolerasi yang sangat kuat antara tidur REM dengan
3. Fungsi Tidur
Teori-teori awal dari fungsi tidur menyatakan bahwa tidur
ini, fungsi tidur diperkirakan terpisah dalam dua fase tidur utama :
Akibat dari stimulasi yang dibutuhkan itu lebih dari yang bisa
2017).
4. Pengertian Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kemampuan setiap orang untuk
lama waktu tidur, gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur
tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh aspek tersebut terganggu
2012).
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
a. Cahaya
Keadaan mengantuk dan tidur berhubungan dengan irama
2012).
d. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kondisi dimana seseorang akan berhenti
(Indarwati, 2012).
e. Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur
2010).
3. Tipe Lansia
Tipe yang ada pada lansia tergantung oleh karakter,
yaitu:
1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun
2) Mempersiapkan diri untuk pensiun.
3) Membentuk hubungan yang baik dengan orang seusianya.
4) Mempersiapkan kehidupan baru.
5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial /
pasangan.
yaitu:
fisik.
2) Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan penghasilan.
3) Penyesuaian terhadap kematian pasangan atau orang
menyenangkan.
5. Teori Proses Menua
Teori Biologi
Teori biologi tentang proses penuaan terdiri dari :
1) Teori Radikal Bebas
Radikal bebas mampu merusak membran sel, lisosom,
dismutase.
2) Teori Autoimun
3) Menurut teori autoimun, penuaan diakibatkan oleh antibodi
masyarakat.
4) Teori Telomer
Dalam pembelahan sel, DNA membelah dengan proses
5) Teori Hormonal
Pusat terjadinya proses penuaan terletak pada otak. Hal ini
Rahayu, 2002).
7) Teori Stres
Teori ini didasarkan pada fakta bahwa menua terjadi
menurun.
d. Sistem genitourinaria, pada lansia ginjal akan mengalami
meningkat.
2) Perubahan intelektual
menurun.
3) Perubahan keagamaan
Lansia
peneliti akan meneliti adakah hubungan antara stress dengan kualitas tidur
kulaitas tidur pada lansia. Dalam hal ini stress dapat dibagi menjadi
Sedangkan kualitas tidur juga dibagi menjadi dua yaitu kualitas tidur baik
dan kualitas tidur buruk. Faktor –faktor yang mempengaruhi stress sendiri
tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Bansil., et al. 2011. Association Between Sleep Disorder, Sleep Duration, Quality
of Sleep, and Hypertension; Result from the National Health and
Nutrition Examination Survey 2005-2008. Official Journal of the
American Society of Hypertension.13: 739-743.
Ganong, W.F. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta : EGC; 201-206.
Guyton, A.C., Hall, J.A. 2008..Text Book of Medical Physiology. 11th Edition.
Jakarta : EGC.
Kaplan, H.I., Saddock, B.J., Gredd, J.A. 2012. Kaplan-Saddock Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara