Di susun oleh:
kelompok 1
Rahma fauziah
Nuersaedah
Milnasari garusu
Indah gayatri
Ristiana moita
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Yang Maha Esa. yang maha luas rahmat dan
karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.
Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang pelayanan medis dasar, sudah
sepatutnya jika pengetahuan tentang komunitas juga lebih kita perdalam. Hal ini sangat berguna
mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan akan menjadi manusia yang teramat
penting dalam masyarakat.
Mengingat begitu luasnya pembahasan pelayan medis dasar, maka kami persempit
pembahasan hanya pada masalah upaya perlindungan diri dan pencegahan infeksi.
Meskipun makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik
keterbatasan waktu, dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap
semoga makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah pelayan medis dasar.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................. 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dari waktu ke
waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu
orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme : bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa. Organisme-organisme ini
dapat menyerang seluruh tubuh atau sebagian organ saja (Gibson, 1996). Mikroorganisme
dapat dihambat atau dirusak menggunakan antibiotik.
Antibiotik adalah salah satu produk metabolik yang dihasilkan suatu organisme
tertentu, yang dalam jumlah kecil dapat merusak atau menghambat mikroorganisme.
Resistensi terhadap antibiotik hanyalah salah satu contoh proses alamiah yang tak
pernah ada akhirnya yang dilakukan oleh organisme untuk mengembangkan toleransi
terhadap keadaan lingkungan yang baru (Pelczar et al., 1988).
B. Rumuasan masalah
1. Apa yang di maksud dengan penyakit infeksi ?
2. Apa saja jenis dan penyebab penyakit infeksi
3. Bagaimana cara penularan infeksi dengan kontak langsung maupun kontak tidak
langsung ?
4. Bagaimana pengobatan penyakit infeksi
5. Apa saja tanda dan gejala penyakit menular ?
6. Apa saja faktor yang memicu penyakit infeksi ?
7. Bagaimana tindakan pencegahan diri dan penderita terhadap infeksi dan ancaman lain
?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian infeksi
2. Untuk mengetahui tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi silang.
1
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian infeksi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tindakan pencegahan dan pengendalian infeksisilang
2
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa contoh penyakit infeksi menular selain TBC dan Hepatitis, yaitu campak,
cacar air, chikungunya, meningitis, malaria, HIV/AIDS, pneumonia, rabies, ebola, demam
kuning, influenza, rabies, flu burung, dan lain-lain.
3
3) Disebabkan oleh Jamur
Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui
sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian
4) Disebabkan oleh Parasit internal (hewan berbahaya yang hidup di dalam
tubuh)
Disentri : ditularkan dari kotoran ke mulut
Malaria : malalui gigitan nyamuk
5) Disebabkan oleh Parasit eksternal (hewan yang berbahaya yang hidup di
permukaan tubuh)
Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis : penularannya
dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian
4
C. Cara penularan infeksi dengan kontak langsung maupun kontak tidak langsung
TBC adalah contoh penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, flu
merupakan infeksi virus, athlete’s foot merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur, sementara malaria disebabkan oleh parasit melalui gigitan nyamuk.
Berbagai penyakit infeksi menular ini bisa menyebar secara langsung maupun
tidak langsung. Tiga cara penyebaran penyakit menular secara langsung adalah:
a. Antar individu, yaitu ketika seseorang yang terinfeksi menyentuh,
mencium, bersin, atau batuk di sekitar orang yang tidak terinfeksi. Berbagai
jenis mikroorganisme ini juga bisa berpindah melalui darah, seperti lewat
transfusi darah atau jarum suntik yang dipakai bersama. Penularan antar
individu yang terjadi lewat cairan tubuh, seperti misalnya ketika penderita
melakukan hubungan seksual, dan menyebabkan penyakit menular seksual.
b. Ibu kepada janin yang dikandungnya, yaitu melalui plasenta atau
didapatkan dari vagina ibu ketika bayi dilahirkan.
c. Binatang kepada manusia, yaitu melalui cakaran atau gigitan hewan yang
ditemui atau hewan peliharaan yang telah terinfeksi. Anda juga bisa
terinfeksi toksoplasmosis ketika membersihkan kotoran kucing peliharaan.
Penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung bisa terjadi karena kuman
dapat tetap hidup pada benda-benda, seperti keran, gagang pintu, atau
permukaan meja yang telah tersentuh oleh penderita penyakit infeksi menular.
Cara penyebaran lainnya adalah:
a. Makanan dan air yang terkontaminasi kuman, misalnya bakteri coli yang
hidup pada daging yang tidak dimasak atau tidak diolah dengan baik, atau
Hepatitis A akibat sanitasi yang buruk saat mengolah makanan maupun
minuman.
b. Gigitan serangga, misalnya nyamuk, kutu maupun kutu rambut yang
menggigit penderita lalu menggigit Anda. Skabies misalnya, tungau ini bisa
menyebabkan kudis yang perlu diwaspadai karena dapat mewabah dengan
mudah pada komunitas yang tinggal bersama seperti di asrama atau
pesantren.
5
D. Pengobatan penyakit infeksi
Penanganan infeksi disesuaikan dengan organisme yang menyebabkannya dan
bagian tubuh yang terinfeksi. Umumnya penanganan infeksi dilakukan dengan pemberian
obat atau operasi. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani infeksi meliputi:
Antivirus, seperti zanamivir dan acyclovir.
Antibakteri, seperti amoxicillin dan doxycycline.
Antijamur, seperti clotrimazole dan fluconazole.
Antiparasit, seperti albendazole dan artesunate.
Obat untuk menangani infeksi tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet,
kaplet, salep, krim, hingga suntik. Dosis dan jenis masing-masing obat perlu disesuaikan
dengan kondisi dan riwayat pasien. Hindari menggunakan obat tanpa terlebih dahulu
berkonsultasi dengan dokter.
Selain pemberian obat, beberapa jenis infeksi juga perlu ditangani dengan operasi.
Operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, organisme
penyebab, dan riwayat kesehatan pasien. Misalnya, pada penyakit katup jantung akibat
infeksi, maka perlu dilakukan operasi untuk mengganti katup jantung.
6
Bakteri atau virus dapat ditularkan melalui sentuhan atau bersalaman dengan orang
lain.
Menyentuh makanan dengan tangan kotor juga memungkinkan virus atau bakteri dari
usus untuk menyebar.
Cairan tubuh, seperti darah, air liur, dan air mani, dapat mengandung organisme
menular. Penularannya bisa melalui perpindahan cairan tersebut, seperti lewat
suntikan atau kontak seksual. Infeksi virus yang paling umum dan parah
adalah hepatitis dan AIDS.
G. Tindakan pencegahan diri dan penderita terhadap infeksi dan ancaman lain
1. Praktik seks aman
Pencegahan penyakit menular yang pertama adalah hindari melakukan aktivitas
seksual tanpa pengaman. Bagi pasangan yang memiliki risiko seks tinggi, salah satu
upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit menular seksual adalah
dengan menggunakan kondom. Kondom dapat mencegah perpindahan bakteri atau
virus menular dari pasangan yang mempunyai risiko seks tinggi.
2. Hati-hati dengan hewan peliharaan
Penularan penyakit bukan hanya terjadi ketika adanya kontak antara orang ke
orang, tapi dapat juga melalui hewan. Jika memiliki hewan peliharaan, cara mencegah
penyakit menular yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi pada hewan tersebut.
Karena beberapa jenis hewan dapat membawa penyakit seperti rabies, flu burung, dan
beberapa jenis penyakit kulit
3. Jangan berbagi barang pribadi
Cara pencegahan penyakit menular yang sering kali terlewatkan adalah
penggunaan barang pribadi secara bersama-sama. Pencegahan penyakit menular bisa
dilakukan dengan menghindari penggunaan bersama barang-barang seperti handuk,
pisau cukur, sapu tangan, sikat gigi, hingga tempat makan dan minum.
4. Memperhatikan kebersihan masakan
Pencegahan penyakit menular lainnya yang bisa dilakukan dengan menjaga
kebersihan makanan yang Anda makan. Penyakit menular bisa muncul dari persiapan
7
makanan dan kebiasaan makan yang buruk. Memperhatikan kematangan masakan
juga perlu diperhatikan untuk memastikan kuman dan bakteri yang ada di dalamnya
benar-benar mati.
5. Tidak bepergian ketika sakit
Jika sedang sakit atau kesehatan sedang menurun, disarankan untuk tidak keluar
rumah sebagai salah satu cara pencegahan penyakit menular. Ketika tubuh kurang
sehat, hal itu membuat Anda sangat rentan tertular penyakit karena sistem kekebalan
tubuh tidak bekerja secara maksimal.
6. Melakukan imunisasi
Pencegahan penyakit menular selanjutnya dapat dilakukan dengan imunisasi.
Tubuh manusia mempunyai kemampuan mengingat terhadap penyakit yang pernah
masuk ke dalam tubuh sebelumnya.
7. Mencuci tangan
Pencegahan penyakit menular yang sering dianggap sepele adalah aktivitas
mencuci tangan. Sangat disarankan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan
makanan, sebelum dan sesudah makan, apalagi setelah menggunakan toilet. Jika Anda
tidak sempat untuk melakukan cuci tangan, sebaiknya hindari menyentuh area mulut,
hidung atau mata.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit
penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab utama infeksi
diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit
infeksi antara batuk dan bersin, demam, peradangan, muntah, diare, kelelahan dan kram.
B. Saran
Melalui tulisan ini, penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada berbagai pihak, yaitu:
1. Kepada staf pengajar, agar lebih banyak memberikan materi tentang
TindakanPencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang.
2. Kepada mahasiswa, diharapkan tulisan ini dapat dijadikan motivasi untuk lebih
mendalami materi tentang Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang.
9
DAFTAR PUSTAKA
10