Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Arsitektur Cina Tradisional


(1994 SM-1912 M)

Anggota Kelompok:
Zubair Al-Haitsami (08111640000043)
Daniel Doan Pramudya (08111640000059)
Rizki Kharismawan (08111640000063)

Mata Kuliah Stilistika I


Departemen Arsitektur
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Peradaban Cina mulai terbangun sejak 4000 hingga 5000 tahun yang lampau. Secara
garis besar Wilayah Cina terbagi atas Huabei ( China Utara) dan Huanan (China Selatan).
Pada abad ke 2 SM muncul system pemerintahan yang terstruktur pada masa kekaisaran
atau Dinasti. Dinasti Tang dikenal sebagai masa keemasan dalam Sejarah Cina. Pada saat itu
seni lukisan, patung, sastra, kayu cetak dan produksi massal buku mengalami perkembangan
yang pesat. Begitu pula, agama Budha disebarkan ke Jepang dan berpengaruh terhadap
karya arsitektur dan kota. Dinasti Ming, yang didirikan oleh Kubilai Khan merupakan
dinasti terakhir yang diperintah pribumi dan berkembang hingga ke Mongol atau Yuan.
Arsitektur Cina kuno merupakan komponen penting dari sistem arsitektur di dunia.
Cina juga mempunyai banyak bangunan-bangunan arsitektur yang luar biasa dan tidak
mungkin dibuat di negara lain, seperti Great Wall, Forbidden City dan Makam dari Kaisar
Qin pertama. Prinsip-prinsip dari arsitektur Cina tidak berubah selama berabad-abad,
perubahan hanya pada rincian dekoratif saja. Sejak dinasti Tang, arsitektur Cina memiliki
pengaruh yang besar pada gaya arsitektur Korea, Vietnam dan Jepang.

SISTEM SOSIAL BUDAYA

Luas wilayah Cina 9,596,960 kilometer persegi dihuni oleh beragam etnis seperti
suku Han, Zhuang, Uygur, Hui, Yi, Tibetan, Miao, Manchu, dan Mongol. Sistem
kepercayaan Cina adalah memuja roh nenek moyang. Pada masa dinasti Chou, 1027-256
SM muncul ajaran Konfusianisme, Lao-tse, Mo Ti, dan Mencius yang menjadi dasar filosofi
masyarakat Cina hingga kini. Budhisme dari India mencapai keemasan dalam penyebaran
agama di Cina pada masa Dinasti Han. Hirarki sosial dalam masyarakat diperkenalkan
ketika terbentuk organisasi masyarakat yang sejalan dengan ditemukannya aksara dan
penulisan. Strata sosial pada masa itu terbagi berdasarkan pekerjaan dan kemakmuran yang
diperoleh yang membedakan antara Raja dan bangsawan, petani, seniman, dan pedagang.
Pada masa dinasti Chou sistem pertanian dikelola baik. Sistem pembajakan sawah meluas
hingga ke Asia Tenggara ketika terjadi ekspansi wilayah dan budaya ke bagian selatan Cina.
Cina masih terisolasi dari dunia luar hingga abad ke-2 M. Ketika pengaruh Budha dari India
masuk, Cina mengadopsi kemajuan ilmiah dari India. Kontak dengan Barat terjadi pada
masa Dinasti Yuan, abad ke-12. Portugis menduduki Macao. Inggris di Hongkong. Pada
abad ke-19, Cina melepaskan Hongkong untuk menjadi satu negara sendiri setelah
pendudukan Inggris pada pertengahan abad ke-19.
Seni Lukisan, kaligrafi dan keramik berkembang luas dan banyak dikagumi oleh
bangsa lain. Keramik dan porselin Cina merupakan suat komoditas perdagangan Cina ke
beberapa negara pada masa itu.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

A.Konsep dan Filosofi Arsitektur Cina

Filosofi arsitektur Cina sangat dipengaruhi oleh filosofi kepercayaan dan ajaran
Konfusianisme, Taoisme dan Budhisme. Terdapat simbol dan lambang-lambang dari bentuk
ideal dan keharmonisan dalam tatanan masyarakat. Bentuk ideal dan keharmonisan dalam
masyarakat dapat dilihat dari filosofi Tien-Yuan Ti- Fang yang berarti langit bundar dan bumi
persegi. Persegi melambangkan keteraturan, intelektualitas manusia sebagai manifestasi
penerapan keteraturan atas alam. Bundar melambangkan ketidakteraturan sifat alam. Filosofi
Tien-Yen-Chih-Chi, artinya di antara langit dan manusia, menggambarkan peralihan dua alam
yang disimbolkan dalam bentuk bundar-segi empat-bundar. Konsep Keseimbangan dalam
kehidupan diatur dalam dualitas Yin dan Yang, hong Shui atau Feng Shui. Yang adalah sebagai
energi positif, jantan, terang, kuat, buatan manusia. Sementara, yin digambarkan sebagai energi
negatif, betina, gelap, menyerap elemen. Hong shui atau Feng Shui merupakan kompas
kehidupan yang mengaur keseimbangan elemen alam seperti angin, air, tanah dan logam.
Kompas merupakan adaptasi metodis karya manusia terhadap struktur alam raya sehingga
menjadi pedoman dalam pendayagunaan energi dan sumber alam untuk penyelarasan nafas
dunia. Feng shui membantu manusia memanfaatkan gaya-gaya alam dari bumi dan
menyeimbangkan Yin dan Yang guna memperoleh Qi yang baik, yang menggambarkan
kesehatan dan vitalitas. Hal-hal yang mempengaruhi Hong Shui menyangkut keseimbangan 5
(Lima) Unsur yaitu waktu Kelahiran, kondisi tanah pada lokasi ( tapak), arah dan ukuran
bangunan, orientasi ruang dalam, pola penempatan ruang dalam. Dari filosofi arsitektur yang
dijelaskan sebelumnya maka prinsip-prinsip dasar dalam arsitektur Cina adalah sebagai berikut:
1. Memfokuskan pada bumi bukan surga, mengutamakan ilmu pengetahuan bukan kemuliaan,
seperti tidak
ada pembedaan prinsip antara bangunan sakral/religius dengan bangunan umum, hanya arah
kegiatan, susunan ruang yang memiliki penekanan berbeda, secara umum bersifat sequensial
Horisontal, sacral Hirarkis Konsentris, mengutamakan posisi, gerak dan orientasi manusia
dalam ruang.

Eksplorasi prinsip tersebut dalam arsitektural yaitu


• Potensialitas Dinding
• Penonjolan individualitas bangunan
• Pengorganisasian susunan CourtYard
• Permainan tinggi lantai
• Bangunan dibatasi taman
• Rumah utama bersumbu Utara-Selatan dan selalu memilih tempat yang lebih tinggi
• Interior dengan elemen utama perabot berukir dengan warna megah sebagai lambing gengsi.
• Pintu dan jendela menjadi elemen penunjang yang penting dalam tatanan permukaan
bangunan.
• Adanya privasi berdasarkan rasa hormat dan keintiman tata laku/
Etiket Bangsa Cina yang diterapkan secara vertikal dengan langit-
langit, atap dan secara horisontal dengan Court Yard dan Lantai
2. Hirarki dan Status, pada umumnya dicirikan oleh lokasi lahan
terhadap jalan Utama/Strategis, jumlah Court Yard, warna tiang,
bentuk dan kerumitan ornamen atap, serta jumlah trave hall : 9
(kaisar ) 7 (putra mahkota) 5 (Mandarin) 3 ( rakyat biasa)
3. Koordinasi atau orientasi, sebagai sikap dan pandangan
terhadap rumah sebagai sel dasar arsitektur dan keluarga
merupakan mikrokosmos dari tatanan masyarakat umum sehingga
pengaturan dan koordinasi sel dasar memiliki arti sebagai
pengaturan dan koordinasi dunia
4. Tata Ruang Rumah
5. Struktur dan Konstruksi, konsep yang diterapkan pada rangka
atap dengan sistem saling tumpang, bukan kuda-kuda dengan
penyangga miring, kolom sebagai pendukung beban atap, dinding
sebagai pembatas non struktural dan sistem bracket ( Tou Kung).
6. Stilistika, seluruh permukaan bangunan penuh dengan dekorasi,
pola lantai : diagonal ( jen), hexagonal (Kou), Susunan Bata
( Ting), bangunan menggunakan konstruksi kayu dan dengan
kombinasi warna yang menyolok seperti merah, kuning dan
hitam.

Hierarki pemerintahan administrasi perkotaan dan desa di Cina yang


diterapkan sejak masa dinasti Chin terdiri dari empat tingkat yaitu :
• County town = kota ( xian )
• Township = sub kota ( xiang )
• Market Town = kota dagang ( zhen )
• Village = desa ( cun )

Dalam perencanaan kota-kota awal di Cina terdapat beberapa prinsip sebagai


berikut.
1. Kota Berdinding
Dinding sebagai unsur penting dalam formulasi bentuk/struktur kota
2. Konsep Keseimbangan
Kesan Stabil dengan Keseimbangan Dinamis
• Komposisi Arsitektural
• Konsepsi Confusius : Formal, Simetri, Garis Lurus, Beraturan,
Kejelasan
• Komposisi Lansekap
• Komposisi Taoisme : Informal, Asimetri, Misteri, Garis Lengkung,
Tak Beraturan, Romantis dan Alam Liar
3. Prosedur Perancangan dan Perencanaan Kota
• Pemilihan Tapak berdasarakan pengamatan Aspek Alami : Topografi,
Geologi, Sumber Air, Orientasi
• Hubungan Lahan dengan Bentuk/Struktur Kota dimana bentuk
ditentukan oleh hubungan Simbolik,
Estetik dan Fungsional antara Kota dan Lingkungan
• Berdasarkan Prinsip-prinsip Keseimbangan Yin dan Yang.
B. Perkembangan Arsitektur berdasarkan Dinasti-dinasti Cina
Tradisional
 Dinasti Xia (1994 SM-1523 SM)
Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Agung. Sebagian besar arkeolog sekarang
menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil
ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan, yang berupa
temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM.
Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan
kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga
adalah bentuk pendahulu dari aksara Tionghoa modern.
 Dinasti Shang/Yin (1523 SM-1027 SM)
Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Tiongkok.
Temuan arkeologi memberikan bukti
keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang
terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti
Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) berasal dari
penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan
Shangcheng. Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046
SM) atau periode Yin, berasal dari kumpulan besar tulisan pada tulang orakel. Para
arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota
terakhir Dinasti Shang,[19] dari sembilan ibukota lainnya.
Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai
permukiman yang sezaman dengan permukiman Anyang sebagai bagian dari dinasti
Shang.[22] Hipotesis terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi antara Anyang yang
diperintah oleh Dinasti Shang, dengan permukiman-permukiman berbudaya lain di
wilayah yang sekarang dikenal sebagai "Tiongkok sebenarnya" (China proper).

 Dinasti Zhou (1027 SM-256 SM)


Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Tiongkok yang
menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa
antara 1046-256 SM. Pada Zaman Dinasti Zhou, sektor
pertanian, kerajinan tangan, perdagangan dan ilmu
pengetahuan berkembang dengan cepat. Pada zaman
tersebut sudah terdapat pejabat yang khusus dalam
bidang Astrologi dan mencatat sistem penanggalan
(sistem kalender).
 Dinasti Qin (221 SM-206 SM)
Dinasti Qin berhasil menyatukan Tiongkok yang terpecah menjadi beberapa
kerajaan pada Periode Negara Perangmelalui
serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan
lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap
kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.
Beberapa kontribusi besar Dinasti Qin,
antara termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang
hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama
seluruh Tiongkok, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi
dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as
roda untuk gerobak dagang, saat itu mengalami penyeragaman demi menjamin
berkembangnya sistem perdagangan yang baik di seluruh kekaisaran.
 Dinasti Han (202 SM-220 M)
Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin
pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti
sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM.
Dinasti Han memiliki kondisi Sosial Politik
yang stabil dalam waktu yang lama sehingga
perekonomian (Industri dan perdagangan),
Kebudayaan, Kesenian, Ilmu Pengetahuan dan Tenologi dapat berkembang dengan pesat.
Pada Saat itu sudah terdapat Teknologi pemrosesan Emas, Tekstil dan kerajinan tangan.
Seperti contoh di bidang Tekstil, Dinasti Han telah memiliki kemampuan untuk membuat
Mesin Sulam untuk melakukan produksi Tekstil secara massal.
 Zaman Tiga Negara (220 M-265 M)
Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan
Tiongkok yang berlangsung setelah hilangnya
kekuasaan de facto Dinasti Han. Wei menjadi
dominan, konfusianisme meredup, penguatan Taoisme
dan Budhisme, pengetahuan ilmiah diadopsi dari
India.
 Dinasti Jin (265 M-420 M)
Tiongkok berhasil dipersatukan untuk sementara waktu pada
tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian,
kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih
menguasai sebagian besar wilayah pada awal abad ke-
4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han
ke selatan Sungai Yangtze. Dikembangkan oleh Wei,
ekspansi perlahan ke Asia Tenggara, rangkaian
barbarisme dari dinasti Cina utara, pertumbuhan dan perkembangan Budha.
 Dinasti Sui (581 M-618 M)
Setelah hampir empat abad perpecahan, Dinasti Sui berhasil mempersatukan
kembali Tiongkok pada tahun 589 dengan
penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui,
terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan
dinasti ini antara lain ditandai dengan
pembangunan Terusan Besar Tiongkok dan
pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti
Tang.
Reunifikasi, pendirian kembali sentralisasi pemerintahan, Budhisme dan Taoisme
menjadi favorit, tembok raksasa dibangun kembali, sistem kanal didirikan.
 Dinasti Tang (618 M-907 M)
Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang
menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini
merupakan masa kemakmuran dan
perkembangan seni dan teknologi Tiongkok. Ag
ama Buddha menjadi agama utama yang dianut
oleh keluarga kerajaan serta rakyat kebanyakan.
Ekspansi teritorial, Budhisme dibawah
tekanan, pelayanan masyarakat berdasarkan
konfusianisme, masa keemasan bagi seni sastra dan sajak, patung dan lukisan.

 Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907 M-960 M)


Antara tahun 907 sampai 960, sejak runtuhnya Dinasti Tang sampai
berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal
sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini,
lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung
wilayah kerajaan lama di utara Tiongkok. Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara
kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu
Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat Tiongkok.
Masa perang, korupsi pemerintahan, kesukaran, pengembangan luas percetakan,
percetakan uang kertas pertama.
 Dinasti Sung (960 M-1279 M)
Antara tahun 960 hingga 1279, Tiongkok dikuasai oleh beberapa dinasti. Pada
tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota
di Kaifeng menguasai sebagian besar Tiongkok dan
mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi.
Masa perubahan sosial dan intelektual, neo-
konfusianisme mencapai keunggulan dari Taoisme dan
Budhisme, sentralisasi birokrasi, pengembangan
perkebunan teh dan katun (tekstil), serbuk mesiu pertama kali digunakan oleh militer.
 Dinasti Yuan (1271 M-1368 M)
Antara tahun 1279 hingga tahun 1368, Tiongkok dikuasai oleh Dinasti Yuan yang
berasal dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai
Khan. Dinasti ini menguasai Tiongkok setelah
berhasil meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum
bergerak ke selatan dan mengakhiri
kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh
Tiongkok dari ibu kota Beijing.
Dinasti Yuan/Mongol ditemukan oleh Kubiai Khan, kontak dengan asing (barat),
ide konfusianisme mengecewakan, masa emas aksara Cina, pemberontakan di Mongolia
dan Cina Selatan mengakhiri dinasti.

 Dinasti Ming (1368 M-1644 M)


Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat
terhadap kekuasaan asing ini di kalangan
masyarakat. Sentimen ini, ditambah sering
timbulnya bencana alam sejak 1340-an, akhirnya
menimbulkan pemberontakan petani yang
menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu
Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah berhasil mengusir Dinasti
Yuan pada tahun 1368.
Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Besar
Tiongkok selesai dilaksanakan, sebagai usaha perlindungan bagi Tiongkok atas invasi
dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai pada masa
sebelumnya, sesungguhnya sebagian besar tembok yang terlihat saat ini adalah yang
telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Bangunan bata dan granit telah
diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam ditempatkan di
sepanjang sisinya.
 Dinasti Qing (1644 M-1912 M)
Dinasti Qing didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti
terakhir Han Tiongkok, oleh suku Manchu dari sebelah
timur laut Tiongkok pada tahun 1644. Dinasti ini
merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah
Tiongkok.
Pendirian Manchu, perluasan teritorial tetapi kekuasaan Cina melemah secara
perlahan, penurunan kekuasaaan sentral, peningkatan perdagangan Eropa, kekuatan asing
membagi Cina kedalam lingkungan yang terpengaruh Perang Opium, Hongkong menjadi
negara sendiri, persilatan berkembang, kerajaan Cina terakhir.

C. Tipologi Arsitektur Cina

Karya arsitektur Cina terdiri dari berbagai macam tipologi seperti pagoda, istana kekaisaran,
makam, dll. Kali ini kami lebih membahas tipologi vernakular (rumah, pedesaa, tempat tinggal)
Cina. Kami memilih arsitektur vernakular untuk dibandingkan karena penyebarannya merata di
seluruh bagian Cina. Berikut beberapa tipologi rumah vernakular Cina yang ada dibagi atas
beberapa daerah:

 Tipikal rumah di Cina Bagian Utara (Northern China)


• Tipe rumah yang memiliki halaman tengah atau dikenal dengan sebutan Siheyuan
(Courtyard house)
• Adanya Hutong (gang sempit sebagai frontage dari rumah )
• Gerbang yang berornamen menuju ke courtyard yang disebut dengan Chuihuamen
( hanging flower gate)
• Pada tipe dasar hanya terdapat satu courtyard, sedangkan jumlah courtyard bergantung
pada besar rumah.

 Tipikal rumah dan desa di Loess Region


• Cave dwelling (troglodytic houses)
- Pintu masuk (Entriway) berbentuk vault
- Adanya courtyard
- Satu rumah biasanya terdiri atas dua atau tiga ruang

• Subterranean house (semi troglodytic house)


- Keuntungannya, lebih banyak bukaan untuk sirkulasi udara dan angin
serta lebih sedikit resikonyaterhadap gempa
- Adanya kang (tempat tidur yang terbuat dari tanah liat)
- Desa gua di Gansu yang menunjukkan masing-masing rumah memiliki
courtyard
 Cina Bagian Timur (Eastern China)
• Terbagi atas dua geografi : Dataran landai (Jiangsu dan sebelah utara Zhejiang)
dan berbukit (sebelah selatan Anhui dan Zhejiang)
• Sepanjang sungai Yangtze, sebagai area paling subur di china
• Gerbang halaman dengan bata
• Suzhou house (penempatan rumah yang memanjang)

 Cina Bagian Barat dan Barat Daya (Western and South-Western China)
• Brick house
• Bentuk atap berundak atau bertingkat-tingkat
• Halaman kecil di tengah

 Daerah Hakka (Hakka Region)


• Besar, berbentuk persegi dan lingkaran
• Terbuat dari bata
• Adanya weizi (struktur tertutup)
 Dataran Pantai Selatan (The Southern Coast)
• Rumah bawah tanah (yaodong):
- Tanah kuning =tanah liat =huangtu ( clay brick)
- Endapan lumpur sungai yang dikeringkan (mud brick)
- Tanah lempung ( pounded earth)
• Setelah tahun 1949 :
- Adobe brick = tanah liat dan jerami yang dipadatkan kemudian dibakar
- Granite block dan Bata merah
- Konstruksi atap : kayu dan genteng
• Bentuk dan Ruang
- Modul atau standar dimensi ruang adalah jian
- Jian adalah ruang yang berada pada interval kolom yang memiliki ukuran
tertentu (lebar dan panjang) termasuk ukuran tingginya (volume ruang)
- Banyaknya jian mulai dari satu, tiga dan lima. Jumlah jian yang genap
dihindarkan karena mewakili bentuk asimetri dan bentuk yang tidak tentu.
C.Pengaruh Arsitektur Cina Tradisional

Sejak dinasti Tang (618-907* M), arsitektur Cina memiliki pengaruh yang besar pada
gaya arsitektur Korea, Vietnam dan Jepang. Dinasti Tang dikenal sebagai masa keemasan
dalam Sejarah Cina.
 Pengaruh terhadap Arsitektur Korea
Arsitektur Korea banyak terpengaruh budaya Cina dan ajaran Buddhisme.

Bentuk atap (melengkung ke atas Taman tradisional (sederhana & natural) Paviliun seperti pagoda (memiliki atap
menghadap langit) bertumpuk)

 Pengaruh terhadap Arsitektur Vietnam


Arsitektur Vietnam banyak terpengaruh oleh Confucianisme, Taoisme dan Buddhisme.
Pengaruh ini bisa ditemukan pada Rumah Kayu Vietnam.

Bentuk atap Pagoda seperti pada arsitektur Cina


melengkung ke atas Tradisional
dan memiliki
 Pengaruh
ornamenterhadap Arsitektur Jepang
Arsitektur Jepang tradisonal dipengaruhi oleh budaya Cina dan ajaran Budhisme.

Taman sederhana dan natural Pagoda dengan atap bertumpuk Atap kuil melengkung ke atas
Referensi

 Khaliesh, Hamdil. 2014. ARSITEKTUR TRADISIONAL TIONGHOA: Tinjauan


Terhadap Identitas, Karakter Budaya, dan Eksistensinya. Langkau Betang, Vol. 1/No.
1/2014
 https://www.google.com
 https://id.wikipedia.org
 https://www.dinaviriya.com
 https://www.arsitag.com/article/arsitektur-tradisional-cina

Anda mungkin juga menyukai