Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Post Partum atau masa nifas adalah masa yang dimulai

setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali

seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu

atau ≤ 40 hari. Masalah yang sering terjadi pada post partum yaitu

pendarahan. Pendarahan post partum menjadi penyebab utama

40% kematian ibu di Indonesia. Pendarahan ini disebabkan oleh

beberapa factor yaitu plasenta previa, solusio plasenta, kehamilan

ektropik dan rupture perineum. (Fitri, 2017)

Ruptur perineum adalah Robekan pada perineum yang

terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang

juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya

terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin

lahir terlalu cepat. (Reny Yuli Aspiani, 2017)

Menurut data World Health Organization pada tahun 2014,

Terdapat 210 juta wanita hamil dan 130 juta kelahiran diseluruh

dunia dari jumlah tersebut diperkirakan sebanyak 558.000 ibu

meninggal disetiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan

persalinan 35% diantaranya adalah meninggal karena pendarahan

yang disebabkan oleh Ruptur perineum. ( WHO,2014 )

1
2

Menurut Survey Demograf dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2015, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar

309 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun jika dibandingkan

pada Tahun 2012 yang hanya 359 per 100.000 kelahiran

hidup.(Kemenkes RI, 2015).

Menurut data Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

pada tahun 2015 angka kematian ibu di Sulawesi Selatan

sebanyak 149 orang atau 99.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri

dari kematian ibu hamil 19 orang (12,75%), kematian ibu bersalin

44 orang (29,53%), dan kematian ibu nifas 86 orang (57,71%).

(Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2015 )

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Ibu dan

Anak Pertiwi Makassar pada tahun 2016 terdapat 1000 (30%)

jumlah rupture perineum dari 3670 kelahiran dan pada Tahun 2017

dari 3990 kelahiran terdapat 2300 (40%) yang terdiagnosa rupture

perineum.( Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi, 2018)

Berdasarkan data di atas sehingga penulis tertarik

mengambil judul Asuhan Keperawatan Post Partum pada Ibu

dengan Diagnosa Medis Rupture Perineum di Rumah Sakit Ibu dan

Anak Pertiwi Makassar.


3

B. Batasan Masalah

Bagaimana Penerapan asuhan keperawatan Post partum

pada ibu dengan Ruptur perineum di Rumah Sakit Ibu dan Anak

Pertiwi Makassar ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan post partum

pada ibu dengan rupture perineum ?

2. Tujuan Khusus

a. Untuk dapat melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan

post partum pada ibu dengan rupture perineum.

b. Untuk dapat melakukan diagnosa asuhan keperawatan post

partum pada ibu dengan rupture perineum.

c. Untuk dapat melakukan intervensi asuhan keperawatan post

partum pada ibu dengan rupture perineum.

d. Untuk dapat melaksanakan implementasi asuhan

keperawatan post partum pada ibu dengan rupture

perineum.

e. Untuk dapat mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan

pada ibu dengan rupture perineum.


4

f. Untuk dapat melaksanakan pendokumentasian keperawatan

pada ibu dengan rupture perineum

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi rumah sakit

Sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya dalam penanganan pasien dengan rupture perineum

2. Manfaat bagi institusi

Merupakan umpan balik kepada institusi pendidikan khususnya

bidang kesehatan dalam mengaplikasikan teori dan praktek

asuhan keperawatan post partum pada ibu dengan rupture

perineum.

3. Manfaat bagi penulis

Sebagai suatu referensi dan sumber pengetahuan bagi tenaga

keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan

secara komprehensif, sehingga berimplikasi pada peningkatan

kualitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai