Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partus adalah suatu proses pengeluaraan hasil konsepsi yang dapat hidup kedunia luar dari
rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran
fetus dan plasenta dari uterus yang ditandai dengan adanya peningkatan aktifitas myometrium
(frekuensi dan intensitas kontraksi) yang menyebabkan pembukaan dan penipisan serviks serta
keluarnya lender darah (bloody show) dari vagina. Lebih dari 80% proses persalinan berjalan
normal, 15-20% dapat terjadi komplikasi persalinan. UNICEF dan WHO menyatakan
bahwa hanya 5%-10% saja yang membutuhkan seksio sesarea (SC).
Kehamilan secara umum ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine sampai kehamilan aterm (cukup bulan). Persalinan dianggap normal jika terjadi
pada usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai
(in partu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya placenta secara lengkap. Seorang wanita belum
dikatakan inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada serviks.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang persalinan
normal mengenai definisi, fisiologi, mekanisme persalinan, manifestasi klinis, diagnosis,
partograf dan penatalaksanaannya.

1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan pemahaman
penulis maupun pembaca mengenai persalinan normal beserta fisiologi dan penangananannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Persalinan normal adalah proses kelahiran bayi pada kehamilan aterm, presentasi
belakang dan posisi ubun-ubun kecil didepan, dengan ditandai adanya his. Persalinan (labour)
adalah proses pelahiran bayi dari munculnya kontraksi uterus yang regular sampai ekspulsi
atau lahirnya plasenta. Menurut sumber lain dikatakan bahwa persalinan ialah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput dari tubuh ibu.
In partu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan. Partus biasa
atau partus normal atau partus spontan adalah bayi lahir dengan presentasi belakang kepala
tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan
bayi dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Sedangkan, Partus luar
biasa atau partus abnormal adalah bila bayi dilahirkan pervaginam dengan bantuan cunam atau
ekstraktor vacum, versi dan ekstraksi, dan sebagainya.
2.2 His Dalam Persalinan
His atau disebut juga dengan kontraksi uterus merupakan tekanan yang dihaasilkan
oleh otot polos rahim yang mengalami pemendekan. His paling tinggi terjadi pada daerah
fundus uteri yang dimana lapisan ototnya paling tebal dan puncak kontraksi terjadi secara
simultan diseluruh bagian uterus. Sesudah tiap his, otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek
dari sebelumnyayang disebut sebagai retraksi. Oleh karena serviks kurang mengandung otot,
maka serviks akan tertarik dan terbuka (penipisan dan pembukaan).
His dikatakan sempurna apabila terdapat kontraksi yang simetris, kontraksi paling
kuata atau adanya dominasi di fundus uteri, dan sesudah itu terjadi relaksasi. Frekuensi his
adalah jumlah his dalam waktu tertentu. Amplitude dikalikan dengan frekuensi his dalam 10
menit menggambarkan keaktifan uterus dan diukur dalam unit Montevideo. Tiap his dimulai
sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk ke dalam dinding uterus yang
disebut pace maker tempat gelombang his berasal. Gelombang ini akan bergerak kedalam dan
ke bawah dengan kecepatan 2cm tiap detik sampai ke seluruh uterus.
2.3 Fisiologi Persalinan Normal

Kehamilan secara umum ditandai dengan aktifitas otot ppoloos myometrium yang
relative tenang dan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine sampai
dengan kehamilan aterm. Menjelang persalinan, ott polos uterus mulai menunjukkan aktifitas
kontraksi secara terkoordinas, diselingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai
puncaknya menjelang perselinan, serta secara berangsur menghilang padaperiode post partum.

Proses fisiologi kehamilan pada manusia yang menimbulkan inisiasi partus belum
diketahui secara pasti. Sampai sekarang, pendapat umum yang dapat diterima bahwa
keberhasilan kehamilan pada semua spesies mamalia, bergantung pada aktifitas progesterone
untuk mempertahankan ketennagan uterus sampai mendekati akhir kehamilan. Asumsi ini
didukung dengan temuan-temuan bahwa pada sebagian besar kehamilan mamalia non primate
yang diteliti, pelucutan progesterone baik yang terjadi secara alami maupun diinduksi ternyata
dapat mendahului inisiasi partus. Namun, pada kehamilan primate (termasuk manusia),
pelucutan progesterone ternyata tidak mendahului awitan partus. Kadar progesterone didalam
plasma perempuan hamil justru meningkat sepanjang kehamilan, dan baru menurun setelah
kelahiran placenta, jaringan yang merupakan lokasi sintesis progesterone pada kehamilan
manusia.

Beberapa jam terakhi kehamilan ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir.
Banyak energi yang dikeluarkan pada waktu ini. Oleh karena itu, pengunaan istilah in labor
(kerja keras) dimaksudkan untuk menggambarka proses ini. Kontraksi myometrium pada
persalinan terasa nyeri sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendekskripsikan
proses ini.

2.4 Kala Persalinan

Persalinan aktif dibagi menjadi 3 kala yang berbeda. Kala satu persalinan mulai ketika
telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup, untuk
menghasilkan pendataran dan dilatasi seriks yang progresif. Kala satu persalinan selesai ketika
serviks sudah membuka lengkap (sekitar 10cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
oleh karena itu, kala satu persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi serviks. Kala dua
persalinan, dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin sudah lahir.
Kala dua persalinan disebut juga sebagai stadium ekspulsi janin. Kala tiga persalinan dimulai
segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya placenta dab selaput ketuban janin.
Kala tiga persalinan disebut juga sebagai stadium pemisahan dan ekspulsi placenta.

Sumber: Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai