Anda di halaman 1dari 6

JOB SAFETY ANALYSIS WORKSHEET

JOB: Drilling Rig Onshore


Dilihat oleh: Chevron Indonesia Company (CICo) dan Tanggal: 10 September 2018
pekerja

Ditinjau oleh: Ir. Diah Indrarini Felicia Leimena (Kepala


Seksi Penggunaan Tenaga Kerja Minyak dan Gas Bumi, Tanggal: 21 September 2018
Sub Direktorat Pemberdayaan Potensi Dalam Negeri
Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Pembinaan Program
Migas, Ditjen Migas.)
Disetujui oleh: Co Kesehatan dan Komite Keselamatan Tanggal: 24 September 2018

Urutan tugas tindakan Potensi bahaya Pencegahan

1. Pengeboran minyak 1. Menemukan kabel 1. Lakukan deteksi


utilitas bawah tanah utilitas bawah tanah
yang terkubur terlebih dahulu
2. Lubang bor harus
dibersihkan secara
manual dengan cara
menyekop atau
dengan tangan
beberapa meter
pertama
3. Jika kabel utilitas
bawah tanah
ditemukan, lubang
bor harus dipindah ke
lokasi baru
2. Bagian pakaian yang 1. Hanya personel yang
terkubur tertangkap berwenang yang
di rig pengeboran diperbolehkan
mengoperasikan rig
pengeboran
2. Semua personel harus
menjaga jarak dari rig
pengeboran selama
pemanasan alat
3. Area kerja harus
diberi pembatas
dengan baik untuk
mencegah akses
publik
4. Semua personel,
termasuk operator
pengeboran dan
asisten harus
menjauhi dari auger
yang berputar dan
komponen berputar
lainnya dari rig
pengeboran.
5. Jangan memakai
pakaian longgar atau
barang lain seperti
cincin atau jam yang
bisa tertangkap pada
bagian rig yang
bergerak.
6. Rambut yang Panjang
terurai harus
dirapikan dan
dimasukkan ke dalam
topi APD yang harus
dipakai setiap saat.

3. Potensi cedera 1. Gunakan hard hat


kepala dari benturan, setiap saat
benda yang 2. Selalu menjaga jarak
melayang atau pada saat operasi
terjatuh selama pengeboran
pengeboran dilakukan. Muatan
tidak boleh
dilewatkan melewati
kepala personil yang
bertugas

4. Tergelincir, 1. Langkah kaki yang


tersandung dan jatuh stabil di tempat yang
tidak rata sepanjang
waktu sebagai bagian
dari SOP

5. Bekerja di sekitar 1. Gunakan alat sumbat


Mesin yang bising telinga

6. Cedera punggung 1. Teknik pengangkatan


karena yang proposional
pengangkatan harus digunakan pada
manual yang berat saat mengangkat
Objek apa pun
2. Gunakan kaki sebagai
ganti punggung untuk
mengangkat
3. Pisahkan beban berat
menjadi beban yang
lebih kecil
4. Minta seseorang
untuk membantu
mengangkat beban
berat
5. Pastikan jalurnya
jelas sebelum
mengangkat objek
yang berat.
JSO (Job Safety Observation)
PERUT TERPUKUL DRILL COLAR
Tanggal 3 Maret 2016 di sebuah instalasi pemboran lepas pantai telah terjadi kecelakaan yang
menyebabkan seorang Roustabout meninggal dunia. Kecelakaan terjadi ketika sedang
mengeluarkan drill colar dari dalam box penyimpanan dengan bantuan alat angkat (Crane)

Kasus : Judul Kasus :


Kecelakaan kerja Pekerja tertimpa drill collar
Korban Tn. Setia Budi, 45 tahun
Waktu Rabu, 3 Maret 2016 / Pukul 09.10 WIB
Tempat Kejadian Di area pengeboran lepas pantai
Peralatan atau Drill collar
benda yang
menyebabkan
terjadinya
kecelakaan
Urutan Kejadian Drill collar adalah salah satu rangkaian pipa bor yang dipasang diatas
pahat. Gunanya sebagai pemberat, sehingga pemboran lebih mudah
untuk menembus lapisan tanah. Biasanya drill collar diletakkan di atas
rak pipa atau disimpan dalam sebuah kotak. Pada instalasi pemboran di
lepas pantai yang tempatnya serba terbatas, drill collar disimpan di
dalam kotak. Untuk mengeluarkan drill collar dari dalam kotak tidak
mungkin diangkat oleh manusia, karena drill collar sangat berat,
sehingga digunakan pesawat angkat (crane). Cara mengangkatnya
dengan kawat baja (sling) yang diujungn ya dipasang pengait. Pengait
dicantolkan di kedua ujung pipa (dc), kemudian diangkat dengan
pesawat angkat (crane). Pada saat pengangkatan inilah terjadi
kecelakaan, dimana posisi sling tidak center dengan pipa, sehingga pipa
terayun dan ujungnya menumbur perut seorang roustabout yang berada
di dekatnya.

Analisis Tahapan penyebab Keterangan


Penyebab umum Tn. Setia Budi tiba-tiba tertimpa drill collar yang
sedang dikeluarkan dari tempat penyimpanannya.

Penyebab Pada saat dilakukan pengeluaran, posisi sling


terperinci tidak center dengan drill collar yang diangkat,
sehingga bergeser pada titik imbangnya.

Penyebab Pokok 1. Posisi sling tidak imbang.


2. Posisi petugas yang tidak tepat, sehigga
terbentur oleh drill collar yang terayun
3. Petugas kurang paham atas aspek keselamatan
kerja pada pengangkatan barang dengan crane
4. Petugas tidak paham pada aspek keselamatan
kerja karena kurangnya sosialisasi prosedur
pengangkatan dengan crane

Strategi 1. Semua petugas yang terlibat dalam pekerjaan harus diberikan petunjuk
pengendalian keselamatan (safety talk) termasuk bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
2. Prosedur kerja dalam hal ini mengangkat barang dengan crane harus
disosialisasikan kepada para pekerja yang terlibat.
3. Beri tanda batas berbentuk bujur sangkar atau persegi pada area yang
sedang digunakan untuk mengangkat objek yang berat.
4. Semua pekerja harus dilengkapi dengan APD dan selalu dipakai saat
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai