DASAR TEORI
1.1 K3 Pemboran
A. Definisi K3 Pemboran
Pemboran adalah suatu pekerjaan yang secara prinsip memiliki ketentuan-
ketentuan antara lain:
1) Menembus lapisan tanah atau batuan.
2) Dilakukan dengan menggunakan mesin atau alat tertentu.
3) Mempunyai tujuan tertentu.
4) Mengikuti persyaratan yang ditentukan.
B. Tujan K3 Pemboran
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
2) Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan sekitar
pekerjaan itu.
3) Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaannya secara aman,efisien
dan efektif.
4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
5) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
6) Perawatan dan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
7) Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan
kerja.
C. Alat Pelindung Diri saat Pemboran
1) Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari potensi bahaya tersayat oleh
mata bor, potensi bahaya terjepit oleh putaran mesin bor, potensi bahaya tersetrum
power listrik dari mesin bor, potensi bahaya terjepit benda kerja yang berat pada saat
memindahkan benda kerja, potensi bahaya tertimpa benda kerja yang berat dan
melindungi tangan dari terlilit oleh putaran mesin bor.
2) Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari kemasukan patahan mata bor dari
proses mengebor benda kerja, mata dari terkena percikan serbuk dari proses mengebor
dan mata dari terbentur atau tertusuk benda kerja yang lancip atau menonjol.
3) Masker berfungsi untuk melindungi pernafasan dari menghirup debu yang tebal dari
proses mengebor benda kerja.
4) Sepatu shoes berfungsi untuk melindungi kaki bagian bawah dari potensi bahaya
terkena percikan serbuk panas dari effect pengeboran benda logam, kaki bagian
bawah dari potensi bahaya tertimpa benda kerja yang berat, kaki bagian bawah dari
potensi bahaya tersetrum listrik dari kabel mesin bor yang rusak dan kaki bagian
bawah dari potensi menginjak serbuk atau tatal pengeboran.
5) Safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari potensi bahaya terkena serbuk
percikan dari proses mengebor benda kerja logam dan kepala dari potensi bahaya
terkena benturan benda kerja.
B. Definisi Cutting
Cutting adalah serpihan batuan akibat tergerusnya batuan pada saat pemboran
berlangsung, yang bertujuan untuk memeroleh sampel keratan pemboran.
Sebelum dilakukannya deskripsi pada suatu core, perlu dilakukan penanganan pada
sampel tersebut yaitu:
1) Pemotongan, dilakukan saat sampel dikeluarkan dan sampai di permukaan, lalu
dilakukan pemotongan tiap satu meter dengan tujuan core agar lebih mudah dimasukkan
dalam box untuk dilakukan pendeskripsian.
2) Pembungkusan, tujuan dilakukannya pembungkusan yaitu untuk melindungi sampel
tersebut dari kontaminasi dengan faktor luar. Diantaranya dilakukan dengan
pembungkusan lilin, pipa PVC, Fiber Glass.
3) Pemberian label, dimaksudkan agar sampel tersebut tidak tertukar dan data yang
didapat tidak terjadi suatu kesalahan. Termasuk juga data kedalaman core.
Hal-hal yang diperhatikan saat penanganan core:
1) Komunikasi dengan operator mengenai panjang inti bor dalam satu run, kedalaman
dan kondisi inti bor yang berhasil diperoleh.
2) Berhati-hati pada saat pengeluaran inti bor dari split pemboran ke split PVC untuk
segera dilakukan pendeskripsian.
3) Bersihkan kotoran berupa sisa keratan pemboran yang menempel pada permukaan inti
bor dan membasuhnya dengan sedikit air.
4) Lakukan deskripsi dan dokumentasi sesegera mungkin.
5) Jika inti bor akan disampling untuk kebutuhan coal quality setelah dilakukan logging
geofisika, lakukan pembungkusan inti bor tersebut dengan plastik wrap
6) Secara berhati-hati, susunlah inti bor tersebut pada core box.
7) Hindari penguapan (desikasi) inti bor, simpanlah core box di tempat yang teduh dan
sejuk.
8) Jika core box hendak dibawa ke tempat penyimpanan, angkatlah dengan berhati-hati.
Hindari patahan inti bor yang disebabkan karena proses transportasi.
b. Bentuk
- Sphericity (kebulatan)
Bentuk permukaan butiran yang mendekati bentuk bulat.
Tergantung atas bentuk ,imeral dalam batuan induknya.
Rekahan-rekahan maupun bidang belahnya yang hanya sedikit berubah
selama proses pengangkutan.
- Roundness (kebundaran)
Bentuk permukaan butiran yang membulat.
Dipengaruhi olh aktivitas fluida dan butiran yang mengalami pengikisan
selama pengangkutan.
\
c. Pemilahan (sorting)
Sorting merupakan keseragaman bentuk butir. Jika pemilahannya baik maka ia
diendapkan oleh media yang cair/encer dengan energi arus yang kecil, dan begitu
pula dengan sebaliknya.
- Very Poor Sorted: bentuk butir sangat tidak seragam.
- Poor Sorted: keseragaman butir buruk.
- Medium Sorted: bentuk butir hampir seragam.
- Well Sorted: bentuk butir seragam.
- Very Well Sorted: bentuk butir sangat seragam.
-
d. Besar butir (grain size)
Ukuran diameter batuan (skala wenworth)
1. Bongkah : >256 mm
2. Berangkal : 64-256 mm
3. Kerakal : 4-64 mm
4. Kerikil : 2-4 mm
5. Pasir sangat kasar : 1-2 mm
6. Pasir kasar : 0,5-1 mm
7. Pasir sedang : 0,25-0,5 mm
8. Pasir halus : 0,125-0,25 mm
9. Pasir sangat halus : 1/16-1/18 mm
10. Lanau : 1/256-1/16
11. Lempung : <1/256 mm
e. Kemas (fabric)
Hubungan antar butir batuan.
- Tertutup: massa batuan dipenuhi oleh butiran/ butiran saling bersentuhan.
- Terbuka: butiran tidak saling bersentuhan.
f. Kekompakkan (induration)
Tingkat kepadatan atau kekerasan partikel batuan sedimen.
- Sangat kompak (dense)
- Kompak (hard)
- Medium hard (sedang)
- Soft (mudah pecah)
2) Struktur sedimen
- Masiv : massa batuan padat dan kompak.
- Perlapisan: terdapat perlapisan butiran batuan.
- Laminasi: perlapisan butiran batuan yang tipis.
3) Komposisi mineral
Reaksi bowens :
B. Deskripsi Batubara
1) Warna
Warna bisa dilihat dengan mata telanjang tidak memerlukan alat khusus.
- Hitam
- Hitam kecoklatan
- Coklat kehitaman
- Coklat
- Gelap
- Cerah
- Bintik-bintik
2) Kilap
Kenampakan permukaan batuan ketika terpantul cahaya.
- Bright: terang
- Dull: kusam
3) Gores
Warna goresan batuan.
- Hitam
- Hitam kecokelatan
- Cokelat kehitaman
- Cokelat
4) Kekerasan
Ketahanan batuan terhadap suatu goresan.
- Very soft: mudah pecah
- Soft: dapat dipotong dengan pisau
- Moderately soft: tergores tapi tidak pecah
- Moderately hard: tidak dapat digores
- Hard: pecah karena satu pukulan pisau
- Very hard: sulit dipecahkan
5) Pecahan
Bentuk pecahan batuan.
- Uneven: tidak beraturan
- Even: beraturan
- Cubical: kubus
- Sheet: lembaran
6) Pengotor
Unsur lain yang terdapat dalam batuan.
- Damar (kuning)
- Pirit (emas)
- Batu pasir/lempung (putih bedak)
- Kuarsa (putih/bening)
7) Struktur sediemen
- Banded: perlapisan
- Non Banded: tidak ada perlapisan
-
8) Komposisi mineral
- Mika
- Karbon
- Pirit
- Kuarsa
=
100%
KEDALAMAN
Core
SAMPA LITOLOGI
DARI Recovery
I
0 11.5 Batu lempung 100%
11.5 12 Loss core
12 23 Batu bara 82%
23 24 loss core
24 35 Batu pasir 82%
35 36 Loss core
36 46 Batu pasir 82%
46 48 Loss core
48 55 Batu lempung 82%
BAB II
KOLOM STRATIGRAFI