Anda di halaman 1dari 8

PENYIMPANGAN PELAKSANAAN K3

Penyimpangan dari pekerjaan tanah diatas dengan pasal 8 dan pasal 67 ayat 1, 2, dan 3 serta pasal
99 ayat 1, 2, 3, dan 4 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980 serta Kep. Bersama Menaker
dan MenPU 174 & 104 Tahun 1986 Bab X No 10.1.2 dan 10.1.4
Pasal 8 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
“Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap atau
panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang
yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.”
Pasal 67 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
1. Setiap pekerjaan, harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terjamin tidak adanya bahaya
terhadap setiap orang yang disebabkan oleh kejatuhan tanah, batu atau bahanbahan lainnya yang
terdapat di pinggir atau di dekat pekerjaan galian.
2. Pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman penunjang yang kuat
untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja di dalam lubang atau parit.
3. Setiap tenaga kerja yang bekerja dalam lubang galian harus dijamin pula keselamatannya dari
bahaya lain selain tersebut ayat (1) dan (2) di atas.
Pasal 99 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
2. Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus selalu memenuhi syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang telah ditentukan.
3. Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan mengguna-kan alat-alat
termaksud pada ayat (1) pasal ini.

1
Kep. Bersama Menaker dan MenPU 174 & 104 Tahun 1986 Bab X No 10.1.2
Sebelum pekerjaan dimulai pada setiap tempat galian, pemberi kerja harus melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu atas instalasi di bawah tanah seperti saluran-saluran pembuangan, pipa-pipa gas, pipa-
pipa air dan konduktor-konduktor listrik yang dapat menimbulkan bahaya selama waktu pekerjaan.
Kep. Bersama Menaker dan MenPU 174 & 104 Tahun 1986 Bab X No 10.1.4
Apabila pipa-pipa tanah, konduktor-konduktor dan sebagainya tidak dapat dipindahkan atau
diputuskan alirannya, benda-benda tadi harus dipagari, ditarik ke atas atau dilindungi.
Pada pekerjaan diatas dapat dikatakan berbahaya karena adanya penyimpangan – penyimpangan
sebagai berikut,
1. Pekerjaan diatas tidak diberi pagar penahan
2. Tidak memakai APD untuk pekerjaan tanah
3. Tidak mempertimbangkan keadaan lingkungan
4. Tidak adanya tangga keselamatan untuk naik dan turun pekerja pada pekerjaan tanah
5. Tidak adanya pagar yang membatasi pada pipa tanah yang terdapat pada galian yang tidak bisa
dipindahkan.
Solusi yang dapat dilaksanakan agar pekerjaan tanah diatas tidak melanggar dari dari aturan – aturan
yang ada di PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980 maupun Kep. Bersama Menaker dan
MenPU 174 & 104 Tahun 1986
1. Memberi pagar penahan atau pagar pembatas untuk penanda bahwa ditempat itu sedang
dilaksanakan pekerjaan bangunan
2. Memakai alat pelindung diri untuk pekerjaan tanah seperti, helm, rompi, sepatu boots, slop tangan
serta masker.
3. Mengecek keadaan lingkungan dan kekuatan tanah sebelum mengerjakan pekerjaan bangunan
4. Memberi tangga keselamatan agar, jika terjadi kemungkinan terburuk maka pekerja sudah siap
untuk menyelamatkan diri.
5. Memberi pagar pembatas pada pipa tanah yang terdapat pada galian

2
Penyimpangan dari pekerjaan perancah diatas dengan pasal 12, 13 ayat 1 dan 2, serta pasal 99
PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Pasal 12 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan dengan aman oleh seseorang yang berdiri di atas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali
apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan mempergunakan tangga.
Pasal 13 ayat 1 dan 2, PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
(1) Perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman
tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan.
(2) Lantai perancah harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 2 meter.
Pasal 99 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
2. Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus selalu memenuhi syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang telah ditentukan.
3. Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan mengguna-kan alat-alat
termaksud pada ayat (1) pasal ini.

3
Pada pekerjaan diatas dapat dikatakan berbahaya karena adanya penyimpangan –penyimpangan
sebagai berikut,
1. Tidak adanya tangga untuk menaiki perancah
2. Tidak diberi pagar pengaman
3. Pekerja tidak memakai alat pelindung diri untuk melindungi dirinya seperti safety belt, helm proyek,
sepatu boots, masker, dan rompi.
4. Pekerja terjatuh dari ketinggian
Solusi yang dapat dilaksanakan untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi dari pekerjaan
perancah diatas adalah
1. Memberi tangga untuk menaiki perancah agar pekerja aman untuk naik dan turun perancah
2. Memberikan pagar pengaman karena tinggi scaffolding lebih dari 2 meter
3. Memberikan alat pelindung diri untuk pekerja agar pekerja aman dalam bekerja
4. Tempat pijakan harus dibuat seaman mungkin untuk mencegah pekerja jatuh dari ketinggian.

Penyimpangan dari pekerjaan bangunan diatas dengan pasal 6 PERMENAKERTRANS No.


PER.01/MEN/1980 serta Kep. Bersama Menaker dan MenPU 174 & 104 Tahun 1986 Bab II No 2.4.1,
2.4.2, 2.4.3, 2.4.4

4
Pasal 6 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan,
bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
Kep. Bersama Menaker dan MenPU 174 & 104 Tahun 1986 Bab II No 2.4.1, 2.4.2, 2.4.3, 2.4.4
2.4.1. Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat yang
aman.
2.4.2. Semua paku-paku yang menonjol harus disingkirkan atau bengkokan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
2.4.3. Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat
menyebabkan kecelakaan, misalnya membuat orang jatuh atau tersandung (terantuk).
2.4.4. Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja.
Pada pekerjaan diatas dapat dikatakan berbahaya karena adanya penyimpangan –penyimpangan
sebagai berikut,
1. Bahan – bahan bangunan bekas konstruksi diatas dibiarkan berserakan tidak dirapikan menurut
tempatnya.
2. Paku – paku yang menonjol dari bambu dan kayu bekas konstruksi masih belum dibersihkan
3. Sisa – sisa konstruksi masih dibiarkan menumpuk sehingga membahayakan orang sekitar.
4. Penempatan scaffolding yang alasnya tidak sesuai syarat sehingga membahayakan pekerja jika
akan menaiki scaffolding tersebut.
Solusi yang bisa diambil dari masalah diatas agar kecelakaan tidak terjadi sehingga aman untuk
para pekerja adalah sebagai berikut,
1. Bahan – bahan itu harus dibersihkan dengan baik dan dikhususkan tempatnya sehingga tidak
mengganggu orang lain.
2. Paku-paku yang masih menonjol agar dibersihkan untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak
diinginkan
3. Sisa – sisa konstruksi harus ditaruh pada tempatnya atau dikumpulkan pada suatu tempat yang
aman dari penduduk
4. Penempatan scaffolding harus ditanah yang datar dan keras terutama pijakannya.

5
Penyimpangan dari pekerjaan bangunan diatas dengan pasal 25 ayat 1, pasal 26 ayat 1 dan 99
PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Pasal 25 ayat 1 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki
tangga dengan kuat.
Pasal 26 ayat 1 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
Tangga yang dapat dipindah-pindahkan (portable stepledders) dan tangga kuda-kuda yang dapat
dipindah-pindahkan, panjangnya tidak boleh lebih dari 6 meter dan pengembangan antara kaki depan
dan kaki belakang harus diperkuat dengan pengaman.
Pasal 99 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
2. Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus selalu memenuhi syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang telah ditentukan.
3. Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan mengguna-kan alat-alat
termaksud pada ayat (1) pasal ini.
Pada pekerjaan diatas dapat dikatakan berbahaya karena adanya penyimpangan –penyimpangan
sebagai berikut,
1. Pijakan dari tangga tidak memenuhi syarat karena tanah yang dipakai pijakan tangga kurang
padat
2. Tidak diperkenankan dinaikkan oleh dua orang karena menyebabkan kelebihan beban
3. Tangga harus dipegang agar tangga tidak merosot

6
4. Senderan pada tangga tidak tepat karena menyender pada bekisting yang belum tentu kuat
5. Tidak memakai alat pelindung diri untuk keselamatan
6. Tertusuk paku pada bekisting
Solusi yang dapat dilaksanakan agar tidak terjadi kecelakaan kerja sehingga menimbulkan hal – hal
yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut,
1. Memadatkan tanah untuk dijadikan pijakan dari tangga agar kuat menahan tangga
2. Hanya satu orang yang diperkenankan untuk menaiki tangga
3. Tangga sebaiknya dipegang atau diikat di suatu tempat agar aman untuk menaikinya
4. Sebaiknya jangan menyender pada bekisting karena belum tentu bekisting tersebut kuat untuk
dijadikan senderan
5. Memakai alat pelindung diri yang memadai
6. Memastikan paku sudah tertusuk dengan rapi pada bekisting agar tidak terkena injak pekerja
nantinya

Penyimpangan dari pekerjaan bangunan diatas dengan pasal 13, 15, 74 dan 99
PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980.
Pasal 13 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980.
(1) Perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman
tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan.

7
(2) Lantai perancah harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 2 meter.
Pasal 15 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980.
1. Perancah tiang kayu yang terdiri dari sejumlah tiang kayu dan bagian atasnya dipasang gelagar
sebagai tempat untuk meletakan papan-papan perancah harus diberi palang pada semua sisinya.
2. Untuk perancah tiang kayu harus digunakan kayu lurus yang baik.
Pasal 74 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980.
Setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.
Pasal 99 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980
1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
2. Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus selalu memenuhi syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang telah ditentukan.
3. Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan mengguna-kan alat-alat
termaksud pada ayat (1) pasal ini.
Pada pekerjaan diatas dapat dikatakan berbahaya karena adanya penyimpangan –penyimpangan
sebagai berikut,
1. Perancah tidak diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga membahayakan
2. Lantai perancah tidak diberi pagar pengaman
3. Tidak diberi gelagar dan palang pada atas perancah
4. Ujung-ujung besi yang mencuat tidak dilengkungkan atau dilindungi
5. Tidak menggunakan alat pelindung diri
6. Tertusuk paku
Solusi yang dapat dilaksanakan agar tidak terjadi kecelakaan kerja sehingga menimbulkan hal –
hal yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut,
1. Memberikan lantai yang kuat yang terbuat dari papan kayu sehingga kuat menahan beban
2. Memberi pagar pengaman pada lantai perancah
3. Memberi gelagar dan palang pada perancah untuk menaruh barang – barang kebutuhan bangunan
dan alat – alat yang diperlukan
4. Melengkungkan ujung – ujung besi sehingga aman untuk pekerja yang lain
5. Menggunakan alat pelindung diri

Anda mungkin juga menyukai