Anda di halaman 1dari 30

PERMENAKER NO.

1 /
MEN/1980 TENTANG K3
KONSTRUKSI BANGUNAN
Perancah (scaffolding)
 Menurut Permenaker & trans No.PER-
01/MEN/1980 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja konstruksi bangunan, Perancah
(scaffolding) ialah Bangunan pelataran (platform)
yang dibuat untuk sementara dan digunakan
sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan
serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi
bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 1) Eliminasi
 Eliminasi adalah suatu upaya yang
digunakan untuk menghilangkan metode,
bahan, ataupun proses yang berbahaya
yang ada secara keseluruhan. Eliminasi
adalah cara pengendalian risiko yang
paling baik karena risiko terjadinya
kecelakaan dan sakit akibat potensi bahaya
ditiadakan.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 2) Substitusi
 Substitusi merupakan upaya untuk
mengganti bahan, material atau proses
yang mempunyai potensi risiko tinggi
dengan bahan, material atau proses yang
mempunyai potensi risikonya rendah yang
lebih aman.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 Rekayasa Teknik (Engineering Revision)


Pengendalian atau rekayasa teknik termasuk
merubah struktur objek kerja untuk mencegah
seseorang terpapar pada potensi bahaya, seperti
pemberian pengaman mesin, penutup ban
berjalan, pembuatan struktur pondasi mesin
dengan cor beton, pemberian alat bantu mekanik,
pemberian peredam suara pada dinding ruang
mesin yang menghasilkan kebisingan tinggi atau
membuat / menciptakan desain baru.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 4) Isolasi
Isolasi merupakan suatu upaya yang dilakukan
untuk mencegah bahaya dengan cara
memisahkan bahaya dari manusia agar tidak
terjadi kontak langsung, dapat dilakukan dengan
pemberian pagar atau ruangan sendiri.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 5) Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif dilakukan dengan
menyediakan suatu sistem kerja yang dapat
mengurangi kemungkinan seseorang terpapar
potensi bahaya. Pengendalian administratif dapat
berhasil atau tidaknya tergantung dari perilaku
tenaga kerja itu sendiri dan juga memerlukan
pengawasan yang teratur untuk dipatuhinya
pengendalian administratif ini.
Analisa pencegahan dan pengendalian bahaya mengikuti daripada
hirarki pengendalian (Hirarcy Of Control), yaitu :

 6) Alat Pelindung Diri (APD)


Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
merupakan suatu upaya yang dilakukan jika
bahaya-bahaya yang ada tidak dapat dikendalikan
secara teknis.
Syarat-syarat Scaffolder

– Fisik
• Memiliki kesehatan normal, yang dinyatakan
dengan surat keterangan dokter
• Tidak memiliki cacat fisik dan batin
• Dapat membedakan warna / penglihatan jelas
(tidak buta warna)
• Tidak penggugup dan ceroboh
• Mempunyai pendengaran yang baik
Syarat-syarat Scaffolder

– Mental
• Tidak mempunyai cacat jiwa
• Dapat membaca dan menulis
• Mempunyai persepsi yang baik
• Dapat berkonsentrasi dengan baik
• Tidak mudah grogi (gugup) ketika berada di
ketinggian
• Sudah terbiasa diatas ke tinggian
• Dapat bekerjasama dengan orang lain
• Mempunyai jiwa kepemimpinan yang tegas
Syarat-syarat Scaffolder

 Sikap
– Dapat mengontrol emosi
– Sabar dan tenang dalam kondisi apapun
– Tidak ceroboh dan punya perhitungan
– Disiplin rajin dan bertanggung jawab
Syarat-syarat Scaffolder

 Akhlak
– Berbudi pekerti, aklak yang baik
– Panutan bagi rekan yang lain
Perlengkapan seorang scaffolder

 1. Tagging scaffolding
– Kunci scaffolding (rachet wrench)
– Full body harness
– Meteran
– Level meter/Water pas untuk menstabilkan
scaffolding
– Tang
Tugas dari seorang scaffolder

 Memeriksa bahan atau material perancah dari kerusakan atau cacat yang
tidak layak untuk digunakan
 Memeriksa kelengkapan peralatan perancah, alat-alat pengaman seperti :
sabuk pengaman, jaring pengaman, dll
 Melaksanakan metode dan prosedur kerja yang aman tenaga kerja yang
menggunakan perancah yang dibuat oleh ahli perancah (scaffolder)
 Membantu memberikan pengarahan kepada pekerja untuk menggunakan
waktu kerja yang efisien, ruang lingkup dan menerapkan prosedur kerja yang
yang telah ditetapkan khususnya untuk pekerjaan dengan scaffolding
 Merawat scaffolding dan bagian-bagiannya agar tetap dapat dipakai, operator
perancah hanya melaksanakan pemasangan,
 perawatan dan pembongkaran berdasarkan rancangan atau desain yang
dibuat oleh pengawas / ahli di bidang scaffoldig
Kewajiban seorang scaffolder
 Dilarang meninggalkan area selama perancah digunakan oleh pekerja
 Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap kondisi/
kemampuan dukung serta merawat bagian-bagian scaffolding seperti
: standart, ledger, transom, base plate, plank dan join pin
 Operator harus mengisi buku laporan harian perawatan perancah
 Apabila scaffolding dan bagian-bagiannya tidak berfungsi dengan
baik / rusak, operator harus segera memperbaiki dan atau
 menghentikan pekerjaan dan segera melaporkan pada pengawas atau
ahli yang berwenang, dalam hal ini inspector scaffold
Perundang-undangan
Permenaker dan trans No.PER-
01/MEN/1980
Pasal 1 (e) bangunan pelataran (platform)
yang dibuat untuk sementara dan
digunakan sebagai penyangga tenaga kerja,
bahan-bahan, serta alat-alat pada setiap
pekerjaan konstruksi bangunan
Bab II, pasal 12
 Perancah yang aman harus disediakan
untuk semua pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan dengan aman oleh seorang yang
berdiri diatas konstruksi yang kuat dan
permanen kecuali apabila pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dengan aman
menggunakan tangga
Bab II, pasal 13

 Ayat 1) Perancah harus diberi papan yang


kuat dan rapat sehingga dapat menahan
dengan aman tenaga kerja, alat-alat dan
bahan
 ayat 2) "lantai perancah harus diberi pagar
pengaman apabila tinggi lantai lebih dari 2
PERMENAKER NO.1 /
MEN/1980 TENTANG K3
KONSTRUKSI BANGUNAN
 LATAR BELAKANG
 PERLU PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN DALAM TAHAPAN
KONSTRUKSI
TUJUAN
 MEMBERI PERLINDUNGAN K3 BAGI
TENAGA KERJA DAN ORANG LAIN.
 SELURUH TAHAPAN KONSTRUKSI
DAPAT BERKLANGSUNG DENGAN
AMAN.
 PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG UNDANG KESELAMATAN
KERJA
RUANG LINGKUP
 SETIAP DIKERJAKAN
PEMBANGUNAN, PERBAIKAN,
PERAWATAN, PEMBERSIHAN ATAU
PEMBONGKARAN RUMAH,GEDUNG
ATAU BANGUNAN LAINNYA
TERMASUK BANGUNAN -2
PENGAIRAN, SALURAN ATAU
RUANG LINGKUP
DILAKUKAN PEKERJAAN YANG
MENGANDUNG BAHAYA :
TERTIMBUN TANAH
KEJATUHAN
TERKENA PELANTINGAN BENDA
TERJATUH ATAU TERPELOSOK
HANYUT ATAU TERPELANTING
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI
 SETIAP PEKERJAAN KONTRUKSI
BANGUNAN YANG AKAN DILAKU
KAN WAJIB DILAPORKAN KEPADA
DIREKTUR ATAU PEJABAT YANG
DITUNJUKNYA.
PASAL 2
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI
 SEWAKTU PEKERJAAN DIMULAI
HARUS SEGERA DISUSUN SUATU
UNIT KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DALAM HAL
TERSEBUT DIBERITAHUKAN
KEPADA SETIAP TENAGA
KERJANYA
PASAL 3 AYAT 2
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI
 SETIAP TERJADI KECELAKAAN
KERJA ATAU KEJADIAN
BERBAHAYA HARUS
DILAPORKAN KEPADA DIREKTUR
ATAU PEJABAT YANG
DITUNJUKNYA.
KEWAJIBAN TEKNIS
1. TEMPAT KERJA DAN ALAT
ALAT KERJA.
2. PERANCAH
3. TANGGA
4. ALAT ALAT ANGKAT
5. KABEL BAJA, TAMBANG,
RANTAI DAN PERALATAN BANTU
KEWAJIBAN TEKNIS
6. MESIN MESIN
7. PERALATAN KONSTRUKSI
8. KONSTRUKSI BAWAH TANAH
9. PENGGALIAN
10. PEMANCANGAN
11. PEKERJAAN BETON
12. PEKERJAAN LAINNYA
KEWAJIBAN TEKNIS
13. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
14. PENGGUNAAN PERLENGKAPA
PENYELAMATAN DIRI DAN
DAN PERLINDUNGAN DIRI.
SANKSI PIDANA
.DIPIDANA SELAMA LAMANYA
3 (TIGA) BULAN KURUNGAN
ATAU DENDA SETINGGI TINGGI
NYA RP. 100.000,-, PENGURUS
YANG MELAKUKAN
PELANGGARAN ATAS
KETENTUAN INI
PENGAWAS
KESELAMATAN KERJA
DAN KESEHATAN KERJA
MELAKUKAN PENGAWASAN TER
HADAP DITAATINYA PELAKSANA
AN PERMENAKER INI.

Anda mungkin juga menyukai