Anda di halaman 1dari 39

Pengantar:

PERMA No. 3 Tahun


2018 tentang
Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara
Elektronik

Tim Regulasi & Kebijakan


Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI
Jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13 Jakarta Pusat
DEFINISI:
PERMA adalah peraturan yang bersifat
ketentuan hukum acara (SK-KMA No. 57
KMA/SK/IV/2016)

Dalam prakteknya substansi PERMA


tidak hanya terkait dengan hukum acara
karena adanya kebutuhan lembaga
BENTUK KEBIJAKAN
MAHKAMAH AGUNG Peraturan Mahkamah
Agung (PERMA)

Keputusan Ketua
Mahkamah Agung

Surat Edaran Mahkamah


Agung (SEMA)

Maklumat Ketua
Mahkamah Agung
WEWENANG MA
MEMBENTUK PERMA

Pasal 24A UUD Pasal 79 UU No. 14 Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011


1945 Amandemen Tahun 1985 tentang tentang Pedoman Pembentukan
Ketiga Mahkamah Agung Perundang-undangan

Pasal 24A UUD 1945 Amandemen Ketiga: “Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang”

Pasal 79 UU No. 14 Tahun 1985 “Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan
bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam
undang-undang”

Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011 “Jenis peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada Pasal
7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh... Mahkamah Agung...”
DAYA MENGIKAT PERATURAN
MAHKAMAH AGUNG EKSTERNAL

APARATUR DAYA MENGIKAT


MASYARAKAT/
PERADILAN PERMA PENCARI KEADILAN

Sebagai konsekuensi pengundangan Peraturan


Mahkamah Agung (PERMA) pada Berita Negara
Republik Indonesia, maka PERMA memiliki daya INTERNAL
mengikat kedalam maupun keluar sebagaimana
peraturan perundang-undangan lainnya.
Alur Pembentukan
PERMA

PERANCANGAN
PEMBENTUKAN NASKAH AKADEMIK
POKJA DAN RANCANGAN RAPIM PENGUNDANGAN
PERMA

PERMA yang telah


Pokja dibentuk Perancangan dilakukan Rancangan PERMA
disahkan oleh Rapim di
berdasarkan oleh Pokja dan Biro dibahas dan diputuskan
undangkan dalam Berita
Keputusan KMA Hukum dan Humas dalam Rapim Negara RI
SISTEMATIKA MUATAN PERMA No. 3 TAHUN 2018

Bab V Penerbitan Salinan


Putusan/Penetapan
Bab I Ketentuan Umum
Bab VI Tata Kelola Administrasi
Bab II Pengguna Layanan Perkara
Administrasi Perkara Secara
Bab VII Ketentuan Peralihan
Elektronik
Bab VIII Ketentuan Penutup
Bab III Administrasi Perkara
Secara Elektronik
Bab IV Administrasi Panggilan
Secara Elektronik
LATAR BELAKANG Pengadilan berusaha mengatasi segala hambatan dan
rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang
PEMBENTUKAN sederhana, cepat dan biaya ringan (Pasal 4 (2) UU 48
Tahun 2009)

Tuntutan pencari keadilan dan perkembangan jaman


mengharuskan pelayanan administrasi perkara di
pengadilan berbasis teknologi informasi

Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal


yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan
peradilan

Tuntutan Survei Kemudahan Berusaha (Easy of Doing


Business)
DASAR Reglement op de Burgerlijk Rechsyordering (Rv)

Herziene Indonesisch Reglement (HIR)

HUKUM Rechtlsreglement voor de Buitengewesten (Rbg)

UU 14/1985 tentang Mahkamah Agung dan perubahannya

Pembentukan PERMA UU 2/1986 tentang Peradilan Umum dan perubahannya


No. 3 Tahun 2018
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan
Militer

UU 5/1986 tentang PTUN dan perubahannya

UU 7/1989 tentang Peradilan Agama dan perubahannya

UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan


perubahannya

UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

UU 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman


Sebagai landasan/payung hukum

Tidak menghapus/menganulir norma yang


berlaku, namun menambah atau
menyempurnakan

Memberikan kewenangan kepada pengadilan


untuk menerima pendaftaran perkara dan
pembayaran panjar biaya secara elektronik

SUBSTANSI Memberikan kewenangan kepada Jurusita

POKOK pengadilan untuk menyampaikan panggilan


secara elektronik

Mengatur pengguna terdaftar yang dapat


melakukan pendaftaran perkara secara
elektronik
SISTEM INFORMASI
PENGADILAN

Seluruh sistem informasi yang


disediakan oleh Mahkamah Agung
untuk memberi pelayanan terhadap
pencari keadilan yang meliputi
administrasi dan pelayanan perkara
(Pasal 1 ayat 2 PERMA 3 Tahun 2018)
PENGGUNA TERDAFTAR
Layanan administrasi perkara
secara elektronik dapat
digunakan oleh Advokat maupun
perorangan yang terdaftar

ADVOKAT
KTP
Kartu Anggota Advokat
Bukti BA Sumpah

PERORANGAN
Akan diatur lebih lanjut oleh Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung
DOMISILI
ELEKTRONIK
Domisili para pihak berupa
alamat surat elektronik dan/
atau nomor telepon seluler
yang telah terverifikasi.
Pasal 1
angka 3
VERIFIKASI
Akan ada mekanisme verifikasi

Pengguna Terdaftar otomatis


terverifikasi dan dianggap memilih
domisili pada alamat surat elektronik /
nomor telepon seluler yang telah
terverifikasi.

Tidak diperlukan lagi pengiriman fisik,


panggilan sudah dianggap sah apabila
sudah terkirim ke domisili elektronik
para pihak dalam tenggang waktu yang
ditentukan undang-undang. (Pasal 13
Ayat (2) jo Pasal15)

Apabila diperlukan panggilan asli


diserahkan pada saat para pihak hadir
di persidangan.
LINGKUP ADMINISTRASI
PERKARA ELEKTRONIK
KEBERLAKUAN:

Berlaku bagi perkara perdata/


agama/tata usaha militer/tata
usaha negara dengan
menggunakan sistem elektronik
yang berlaku di masing-masing
lingkungan peradilan.
JENIS PROSES:

Penerimaan gugatan/permohonan,
Jawaban, Replik, duplik dan
kesimpulan, Pengelolaan,
penyampaian dan penyimpanan
dokumen
REGISTER
ELEKTRONIK
Mengakui Kekuatan Hukum
Register Perkara Elektronik setara
dengan Buku Register Perkara
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Perundang-undangan
(Pasal 19 Ayat (2)

Membuka peluang migrasi


sepenuhnya ke Register Elektronik
dan meninggalkan pengelolaan
register secara manual (Pasal 20).
PENDAFTARAN PERKARA
SECARA ELEKTRONIK
Meliputi pendaftaran perkara dan pengiriman
semua dokumen.

Akan disusun kebijakan standardisasi format


dokumen yang dapat di upload ke dalam sistem,
umumnya setiap dokumen yang diserahkan harus
dapat diolah oleh pengadilan dalam rangka
pembuatan putusan. (Setidaknya word)

Semua pendaftaran perkara akan dilakukan secara


elektronik. Penggugat yang tidak memiliki akses
elektronik juga tetap dilayani secara elektronik
dan dokumen manual juga akan diolah secara
elektronik. (Pasal 19)

Penaksiran Biaya perkara juga akan dilakukan


secara elektronik dengan modul e-Skum.
PEMANGGILAN SECARA
ELEKTRONIK
Dilakukan ke domisili elektronik
pihak yang telah menyetujui untuk
dipanggil secara elektronik.

Biaya pemanggilan elektronik


dibebankan kepada para pihak,
(pasal 12 (2)) namun sebagai
biaya proses, maka ke depannya
sistem tidak akan mengenakan
biaya, apabila dokumen dikirim
secara elektronik.
KETENTUAN PANGGILAN
SECARA ELEKTRONIK

Penggugat yang memasukkan gugatan secara


elektronik akan dianggap menyetujui untuk dipanggil
secara elektronik. (Pasal 12 Ayat (1)a)

Tergugat, Termohon, pihak lain yang telah menyetujui


secara tertulis untuk dipanggil secara elektronik
(Pasal 12 Ayat (1)b)

Kuasa hukum wajib memperoleh persetujuan tertulis


dari principal untuk beracara secara elektronik (Pasal
12 Ayat (1)c)
LANJUTAN
Apabila tergugat tidak menyetujui pemanggilan secara
elektronik, maka dilakukan pemanggilan secara
konvensional dengan biaya yang berbeda.

Apabila terpanggil berada di luar yurisdiksi pengadilan


pemanggil, maka pengiriman tetap dilakukan secara
elektronik dan menembuskannya kepada pengadilan
yang memiliki yurisdiksi atas domisili pihak tersebut.
(Pasa 14)

Pengadilan yang menerima tembusan akan mencatat


penerimaan surat tersebut dalam daftar yang dibuat
untuk itu. (Pasal 14 (2)).

Dalam hal tergugat ada di luar negeri, maka diatur


lebih lanjut oleh Panitera Mahkamah Agung sesuai
dengan Nota Kesepahaman Kementerian Luar Negeri
dengan Mahkamah Agung tentang Penanganan
Permintaan Bantuan Teknis Hukum Dalam Masalah
Perdata (rogatory). (pasal 14 (3)).

Pemanggilan dilakukan oleh Juru Sita dengan


menggunakan media Sistem Informasi Pengadilan.
PENGELOLAAN DOKUMEN
SECARA ELEKTRONIK
Seluruh dokumen elektronik dikelola secara terpadu. (Pasal 21 Ayat (1))

Berkas elektronik tidak lagi sekedar pelengkap, namun juga harus dikelola
secara komprehensif dan patuh kepada protocol pengelolaan dokumen.

Dokumen elektronik perkara yang telah BHT harus diarsipkan secara terpadu
(Pasal 21 Ayat (2))

Pengarsipan dokumen elektronik akan dilakukan secara terintegrasi dengan


prosedur tetap dan standar pengamanan yang ditentukan.

Mengingat dokumen beracara sudah dapat dipertukarkan secara elektronik,

maka kebutuhan persidangan yang bersifat pertukaran dokumen dapat ditekan.


LANGKAH IMPLEMENTASI
E-COURT
Sosialisasi

Uji Coba Sistem E-Court di Pengadilan Percontohan

Evaluasi pelaksanaan ujicoba

Perbaikan sistem aplikasi dan prosedur (jika dipandang


perlu)

Check and recheck infrastruktur

Penerapan di seluruh pengadilan


KEUNTUNGAN
MENGGUNAKAN E-COURT
Menghemat Waktu dan Biaya dalam proses pendaftaran perkara.

Pembayaran Biaya Panjar yang dapat dilakukan dalam saluran


multi channel atau dari berbagai metode pembayaran dan bank.

Dokumen terarsip secara baik dan dapat diakses dari berbagai


lokasi dan media.

Proses Temu Kembali Data yang lebih cepat


SURAT KEPUTUSAN KETUA
MAHKAMAH AGUNG No. 122
KMA/SK/VII/2018

Tentang:
Pedoman Tata Kelola Pengguna
Terdaftar Sistem Informasi Pengadilan

Tim Regulasi & Kebijakan


Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI
Jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13 Jakarta Pusat
DASAR HUKUM
PERMA No. 3 Tahun 2018

Pasal 5 ayat (3)

Pengguna Terdaftar wajib untuk tunduk pada syarat


dan ketentuan yang diatur terhadap penggunaan
sistem dan pelayanan administrasi perkara berbasis
teknologi informasi berdasarkan peraturan ini dan/
atau ketentuan lain sebagai pelaksana peraturan ini.

Pasal 5 ayat (4)

Syarat dan ketentuan lebih lanjut terkait


Pengguna Terdaftar diatur lebih lanjut dalam
surat keputusan Ketua Mahkamah Agung .
PENGGUNA
TERDAFTAR
Pengguna Terdaftar adalah setiap
advokat yang memenuhi syarat
sebagai pengguna sistem informasi
pengadilan dengan hak dan kewajiban
yang diatur oleh Mahkamah Agung.

Berhak untuk menggunakan layanan


administrasi perkara secara elektronik
dengan segala fitur pendukungnya

Advokat yang telah Memperoleh user


name dan password
OTORISASI

Kepaniteraan Muda Hukum pada setiap


Pengadilan Tinggi melakukan verifikasi data
pendaftaran dan verifikasi perubahan data.

Mahkamah Agung melakukan penangguhan


terhadap Hak Akses dan Pencabutan Status
Pengguna Terdaftar

Penanganan Pengaduan belum ditentukan


LINGKUP
PENGATURAN
Prosedur Pendaftaran Akun
Pengguna Terdaftar

Prosedur verifikasi data
pendaftar

perbaikan, dan
pemutakhiran data
Pengguna Terdaftar,

Penghentian akun
Penangguhan terhadap hak akses,

Pencabutan status pengguna


terdaftar

Penolakan pendaftaran pengguna
terdaftar yang tidak dapat diverifikasi

Penindakan terhadap segala bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh
pengguna terdaftar yang melanggar
syarat dan ketentuan penggunaan
aplikasi e-Court.

PENGHENTIAN
AKUN
PENDAFTARAN
PENGGUNA
TERDAFTAR

Tidak dikenakan biaya



Harus menyetujui Syarat dan Ketentuan Umum
Penggunaan Aplikasi

Pengguna Terdaftar Sepenhnya bertanggung
jawab atas kebenaran dan akurasi informasi
yang dimasukkan ke dalam e-court
Pendaftaran ‘Pengguna Terdaftar’ dilakukan secara
TATA CARA sepenuhnya online melalui aplikasi E-Court pada http://
ecourt.mahkamahagung.go.id.

PENDAFTARAN
Bukti penerimaan permohonan pendaftaran Pengguna
Terdaftar ditembuskan ke pemohon dan Mahkamah
Agung.

Verifikasi Pendaftaran dilakukan otomatis apabila
nomor BAP Sumpah Advokat berhasil dicocokkan
dengan data sudah tersimpan di database BAP Sumpah
Advokat PT

Pengadilan Tinggi cq Panitera Muda Hukum berwenang
untuk melakukan verifikasi terhadap Permohonan yang
dilakukan oleh Advokat dalam hal pendaftaran tidak
berhasil terverifikasi secara otomatis.

Kepaniteraan Hukum Pengadilan Tinggi akan menolak


pendaftaran apabila verifikasi tidak berhasil dilakukan.
DATABASE BA
SUMPAH ADVOKAT

Kepaniteraan Muda Hukum pada setiap Pengadilan Tinggi


mengelola register Berita Acara Sumpah Advokat secara
elektronik yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Nama Lengkap Advokat yang
aplikasi E-Court. dilantik

Nomor BAP Pengambilan
Sumpah Advokat; dan
Database BAP memuat setidaknya :
Tanggal Pengambilan
Sumpah

Database BAP Sumpah Advokat dikelola dan diperbaharui
terus menerus.
PERPANJANGAN
PENDAFTARAN
Perpanjangan hak akses Pengguna Terdaftar dapat
dilakukan 14 hari kerja sebelum habis Berlakunya Kartu
Advokat yang tercatat di dalam sistem.

Pengguna Terdaftar memperbaharui data dengan
mengunggah kartu advokat versi terkini dan
memperbaharui tanggal ekspirasi Pendaftaran Advokat.

Pengguna Terdaftar yang tidak melakukan perpanjangan
akan menerima peringatan untuk memperbaharui data
keanggotaan advokat.

Apabila dalam waktu 30 hari sejak ekspirasi pengguna
tidak melakukan pembaharuan terhadap data, maka
akses Pengguna Terdaftar akan terblokir

Pengguna Terdaftar yang terkena pemblokiran akun
harus menghubungi adminisrator sistem Database E-
Court dan melengkapi kekurangan dokumen sebelum
dapat kembali mengakses layanan E-Court.
PENGHAPUSAN
PENGGUNA TERDAFTAR
Pengguna Terdaftar meninggal dunia

Ekspirasi kartu keanggotaan advokat dan Pengguna
Terdaftar tidak melakukan perpanjangan
pendaftaran sampai 14 hari kerja setelah
berakhirnya

Pengguna Terdaftar diberhentikan dari keanggotaan
pada Organisasi Advokat berdasarkan
pemberitahuan dari organisasi advokat.

Pengguna Terdaftar dikenakan sanksi berat karena
pelanggaran ketentuan penggunaan aplikasi E-
Court.

Pengguna Terdaftar yang pendaftarannya dihapus
harus melakukan pendaftaran kembali dengan
menjalani prosedur pendaftaran
PERUBAHAN
DATA

Pengguna Terdaftar dapat melakukan perubahan terhadap


data yang tersimpan dalam Database dengan maksud
untuk melakukan perbaikan dan/atau pembaruan data
yang tersimpan.

Perubahan data pada database harus dilakukan se-segera
mungkin setelah perubahan tersebut terjadi.
HAK AKSES TERHADAP
APLIKASI E-COURT

Memasukkan dokumen secara elektronik;



Pembayaran secara elektronik;

Pemanggilan elektronik;

Monitor perkembangan perkara terdaftar;
Melihat riwayat perkara terdaftar;

Menerima pengembalian sisa panjar
perkara.
SANKSI TERHADAP PELANGGARAN
PENGGUNAAN E-COURT

Sanksi Ringan dalam bentuk peringatan


kepada Pengguna Terdaftar

Sanksi Sedang berupa Pencabutan Hak
Akses untuk sementara; dan/atau

Sanksi berat berupa pencabutan Hak
Akses secara permanen sesuai dengan
bobot dan dampak pelanggaran yang
ditemukan terhadap integritas aplikasi
E-Court.
TATA KELOLA
PENGGUNA TERDAFTAR

Mahkamah Agung menyelenggarakan Pusat


Pelayanan Pengguna E-Court untuk melayani
Pengguna yang mengalami kesulitan dalam
melakukan pendaftaran maupun menggunakan E-
Court

Mahkamah Agung mengelola database Pengguna
Terdaftar Nasional

Mahkamah Agung secara berkala memeriksa
akurasi informasi Pengguna Terdaftar dan
melakukan klarifikasi kepada Pengguna Terdaftar
dalam hal terdapat disparitas terhadap data yang
tersimpan

Pengadilan Tinggi memutakhirkan Database Berita
Acara Pengambilan Sumpah Advokat, secar
berkala.
TERIMA KASIH

BIRO HUKUM DAN


HUMAS MA

Anda mungkin juga menyukai