PENDAHULUAN
tersebut dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan
sastra. Secara umum hak kekayaan intelektual terdiri dari dua hal yaitu hak
kekayaan industri dan Hak Cipta.1 Hak kekayaan industri terdiri dari Paten,
Letak Sirkuit Terpadu. Hak Cipta terdiri dari Ilmu Pengetahuan, Seni, dan
Sastra.
Suatu hasil karya cipta dalam bentuk buku dilindungi oleh Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Undang-undang yang baru
hukum yang lebih lama dibandingkan dengan Undang- Undang Hak Cipta
ekonomi berupa hak untuk mengumumkan (performing rights) dan hak untuk
1
Muhammad Ahkam Subroto & Suprapedi, 2008, Pengenalan HKI: Konsep Intelektual
untuk Penumbuhan Inovasi, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Indonesia, hlm. 14.
1
untuk dicantumkan namanya dalam ciptaan dan hak Pencipta untuk melarang
orang lain mengubah ciptaannya, termasuk judul ataupun anak judul ciptaan.2
Seorang Pencipta memiliki hak alami untuk mengontrol apa yang telah
diciptakannya. Maka dari itu setiap karya cipta yang terpublikasi senantiasa
perlu sepengetahuan Pencipta. Saat ini keberadaan suatu karya cipta yang
sebuah karya cipta tanpa izin Pencipta telah menjadi suatu hal yang lumrah
indonesia?
3. 3.Hal-hal apa yang harus dilakukan untuk menjaga haknya apabila buku
adalah:
2
Henry Soelistyo, 2011, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
hlm. 47.
2
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA
Pasal 1 ayat 1
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
peraturan perundang-undangan.
Pasal 5 Pasal 5
(1) Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan hak yang
(2) Hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dialihkan
3
(3) Dalam hal terjadi pengalihan pelaksanaan hak moral sebagaimana
Pasal 6
Pasal 8
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Pasal 16
(2) Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruh maupun sebagian
peraturan perundang-undangan.
4
Pasal 25
siaran.
(3) Setiap Orang dilarang melakukan penyebaran tanpa izin dengan tujuan
Pasal 40
perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis
karya arsitektur; i. peta; j. karya seni batik atau seni motif lain; k.
5
aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;
p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca
Ciptaan asli.
(3) Pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
Pasal 57
Masa Berlaku Hak Moral Pasal 57 (1) Hak moral Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf e berlaku
tanpa batas waktu. (2) Hak moral Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf c dan huruf d berlaku selama berlangsungnya jangka
Pasal 58
(1) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan: a. buku, pamflet, dan semua hasil
ilmu pengetahuan; d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e. drama,
6
drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; f. karya
Pasal 62
Pasal 66
Pasal 67.
tersebut secara esensial sama atau tidak sama dengan Ciptaan yang
lainnya.
Pasal 80
(1) Kecuali diperjanjikan lain, pemegang Hak Cipta atau pemilik Hak
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 23 ayat (2), Pasal 24 ayat (2),
7
(2) Perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama
jangka waktu tertentu dan tidak melebihi masa berlaku Hak Cipta dan
Hak Terkait.
(4) Penentuan besaran Royalti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
antara Pemegang Hak Cipta atau pemilik Hak Terkait dan penerima
Lisensi.
8
BAB II
PEMBAHASAN
banyak dikenal dan banyak yang menyukai maka dari itu banyak penerbit
Umum, tentang Hak Cipta memberikan pengertian bahwa: “Hak Cipta adalah
undangan”.3
tunggal dari Pencipta, atau hak dari yang mendapat hak tersebut, atas hasil
membuat terjemahan dari karya yang dilindungi perjanjian ini. Jika dicermati
3
Lihat ketentuan Pasal 1 Undang-undang Hak Cipta
9
dari pengertian di atas, maka sebenarnya pengertian Hak Cipta hampir
Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Pada dasarnya, Hak Cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan".
Hak Cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi
penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, Hak Cipta
adalah hak kebendaan yang bersifat eksklusif bagi seorang Pencipta atau
penerima hak atas suatu karya atau ciptaannya di bidang ilmu pengetahuan,
hukum terhadap hak cipta sastra dengan cara melalui perlindungan hukum
membuktikan pencipta memiliki hak atas hasil karya ciptanya. Pasal 64 Ayat
4
Elyta Ras Ginting, 2012, Hukum Hak Cipta Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.
61.
10
Menurut penjelasan Pasal 64 Ayat (2) UUHC tersebut bahwa
Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan merupakan suatu keharusan
bagi Pencipta, Pemegang Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait. Perlindungan
suatu Ciptaan dimulai sejak Ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena
pencatatan. Hal ini berarti suatu Ciptaan baik yang tercatat maupun tidak
ekonomi dari suatu ciptaan maka harus adanya pendaftaraan hak cipta sesuai
atau Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan
dari suatu ciptaan terserbut maka perlu adanya pendaftaran terhadap hak cipta
tersebut
11
2.2 Sejauh Mana Haknya Terlindungi
Konvensi Bern revisi Berlin (1908) pada Pasal 7 ayat (1) mengatur
bahwa secara umum perlindungan hak cipta adalah selama hidup si pencipta
ditambah 50 tahun setelah meninggal dunia. Pasal 7 ayat (2), (3), dan (4)
diatur bahwa untuk karya cipta tertentu Konvensi Bern juga menentukan
perlindungan selama 50 tahun setelah diumumkan; (2) karya cipta yang tidak
ditentukan pada Pasal 7 ayat (5), yaitu mulai dihitung sejak 1 Januari tahun
mengatur secara umum lamanya perlindungan hak cipta pada Pasal 4 ayat
(2a), yaitu lamanya perlindungan hak cipta tidak boleh kurang dari selama
hidup pencipta, dan 25 tahun setelah meninggal dunia. Pada ayat (2b)
ditentukan bahwa perlindungan hak cipta bisa didasarkan pada saat pertama
kurang dari 25 tahun mulai pada saat pengumuman atau pendaftaran karya
cipta tersebut.
12
Praktek yang dianut oleh kebanyakan negara, pemberian perlindungan
secara umum atas hak cipta adalah selama hidup si pencipta ditambah, sekian
tahun setelah meninggal dunia. Tambahannya ada yang 50 tahun, kurang dari
50 tahun, tetapi ada juga negara yang memberikan tambahan lebih dari 50
pencipta karya. Selain itu, Directive Eropa ini berlaku surut. Hasilnya, ada
sama untuk setiap bidang ciptaan, untuk: (1) hak cipta atas ciptaan: buku,
pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya drama atau drama musikal tari,
koreografi, segala bentuk seni rupa, seni lukis, seni pahat, dan seni patung,
seni batik, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, karya arsitektur, ceramah,
kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lain, alat peraga, peta, terjemahan, tafsiran,
saduran, dan bunga rampai berlaku selama hidup pencipta ditambah 70 tahun
5
Ibid., hlm. 77.
6
Arthur Lewis, 2014, Dasar-Dasar Hukum Bisnis: Introduction to Business Law, PT. Nusa
Media, Bandung, hlm. 343.
13
kemudian setelah Pencipta meninggal dunia. Bila hak cipta tersebut dimiliki
oleh dua orang atau lebih, maka hak cipta berlaku selama hidup Pencipta yang
(2) karya cipta berupa: program komputer, sinematografi, fotografi, data base,
dan karya hasil pengalihwujudan, hak cipta berlaku 50 tahun sejak pertama
kali diumumkan; dan (3) karya cipta yang berupa seni terapan sejak pertama
Hak Cipta pada umumnya berlaku selama hidup pencipta dan terus
Namun demikian, pasal 30 UU Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta atas
Ciptaan:
a. program komputer
b. sinematografi
c. fotografi
d. database dan
7
Lihat ketentuan Pasal 58 dan 59 Undang-undang Hak Cipta.
14
2.3 Pengangkatan ke Layar Lebar
Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi kepada pihak lain yang
adalah izin tertulis yang diberikan oleh pemegang Hak Cipta atau pemilik hak
terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas ciptaannya
atau produk hak terkait dengan syarat tertentu. Selanjutnya Pasal 16 ayat (2)
UUHC mengatur tentang peralihan hak cipta yaitu, hak cipta dapat beralih
dialihkannya hak cipta tidak dapat dilakukan hanya dengan lisan saja, tetapi
harus dilakukan secara tertulis, baik dengan akta notaris maupun akta dibawah
tangan. Terkait kekuatan hukum atas akta dibawah tangan dalam Pasal 1875
KUH Perdata diatur bahwa, suatu 2 tulisan dibawah tangan yang diakui oleh
orang terhadap siapa tulisan itu hendak dipakai, atau yang dengan cara
orang yang menandatanganinya serta para ahli warisnya dan orang orang yang
mendapat hak dari pada mereka, bukti yang sempurna seperti suatu akta
otentik, dan demikian pula berlakulah ketentuan Pasal 1871 untuk perjanjian
tersebut itu. Menurut UUHC, untuk melaksakan haknya yaitu menikmati hasil
ciptaan dapat dilakukan dengan mengalihkan hak yang dimiliki. Hak yang
dialihkan pada dasarnya, tiada lain adalah pengalihan hak eksklusif pencipta
15
yang dapat berupa pihak yang ingin mengangkat film tersebutke layar
karya Pengertian eksploitasi suatu ciptaan dengan cara pengalihan hak cipta,
mencantumkan hak hak pemegang hak cipta dalam jangka waktu tertentu
eksploitasi ciptaan yang hak ciptanya tetap dimiliki oleh pencipta . untuk
pengalihan hak eksploitasi ciptaan yang hak ciptanya tetap dimiliki oleh
16
tidak dapat dijual untuk kedua kali oleh penjual yang sama. Ruang lingkup
Selanjutnya diatur pula dalam Pasal 83 ayat (3) jika perjajian Lisensi tidak
bahwa dalam perjanjian lisensi antara pencipta dengan pihak lain yang
cipta dari pencipta kepada pihak lain (pemegang hak cipta), dimana
17
perjanjian tertulis yang disepakati antara pencipta dengan pemegang hak
cipta. Sehingga terlihat jelas bahwa dalam perjanjian lisensi ini, sesuai
dengan fungsi hak cipta, pengalihan yang dilakukan pada hakikatnya tiada
lain adalah hak eksklusif dari suatu ciptaan untuk mengumumkan atau
memperbanyak.
18
BAB III
3.1 Kesimpulan
seusai pengertian hak cipta di jelaskan di atas bawah pemegang hak cipta merukan
pemilik dari hak cipta tersebut namun untuk mendapatkan hak ekonomi perlu
mengurangi kerugian yang timbul dari peredaraan pembajakan atau penyiar tanpa
izin.
3.2 SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
2012.
Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2011.
20
DAFTAR ISI
Indonesia .................................................................................... 18
21