PENDAHULUAN
antara lain Jl. Ahmad Yani, Jl. M.T Haryono, Jl. Brigjend Madjied Joenoes,
bergantung pada transportasi jalan raya. Masalah ini timbul karena adanya
akan timbul antara lain adalah kemacetan lalu lintas, peningkatan waktu
udara.
Kapasitas ruas jalan yang ada lebih kecil dari kapasitas jalan yang
sering kali terkait dengan adanya aktifitas sosial dan ekonomi di tepi jalan
umum/kendaraan lain berhenti, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan, dan
pelayanan disuatu ruas jalan. Pengaruh yang sangat jelas terlihat adalah
kendaraan akibat daya tampung jalan berkuran, dengan kata lain kapasitas
kapasitas dan kinerja lalu lintas tersebut yang akan menyebabkan kemacetan,
peluang antrian, dan tundaan maka dalam penelitian ini akan dibahas tentang
sebagai berikut:
samping?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
sebagai berikut:
Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu luas,
1. Lokasi yang ditinjau yaitu ruas jalan M.T Haryono pada tiga titik
pengamatan
2. Menghitung volume lalu lintas dan hambatan samping pada jam sibuk dari
hambatan samping
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang ditinjau untuk mendukung penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai lokasi penelitian, metode penelitian yang
data baik data primer maupun data skunder, evaluasi data dan analisis data
Pada bab ini dijelaskan tentang analisi data hasil penelitian beserta
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan penulisan pada
penelitian ini serta saran yang diperlukan dari penelitian ini terhadap masalah
yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hampir seluruh jalan. Adanya jam puncak lalu-lintas pagi dan sore serta
datar atau hampir datar serta alinyemen horizontal yang lurus atau
hampir lurus.
dan jumlah arah. Suatu jalan dikatakan memiliki 1 jalur bila tidak
melekat dan tidak dapat dipisahkan dari badan jalan itu sendiri, seperti
jalan, pagar pengaman lalu-lintas, pagar daerah milik jalan serta lampu
2009).
minimum pada satu sisi jalan, baik berupa perkembangan lahan atau
yang kurang dari 100.000 juga dapat digolongkan pada kelompok ini
dibatasi.
b) Jalan Kolektor
c) Jalan Lokal
dibatasi.(Indra Rachman,2007)
a) Geometrik
c) Hambatan samping
dan pengendara yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang
lainnya pada satu ruas jalan dan lingkungannya. Arus lalu lintas pada
kendaraan dan jalan. Tidak ada arus lalu lintas yang sama bahkan pada
kendaraan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas jalan tertentu
selalu bervariasi. Berdasarkan MKJI 1997 fungsi utama dari suatu jalan
adalah memberikan pelayanan transportasi sehingga pemakai jalan
2003).
yang melewati suatu titik jalan per satuan waktu, Nilai arus lalu lintas
Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi
berikut :
lintas.
a. Volume
sebagai jumlah kendaraan yang lewat pada suatu titik ruas jalan atau
pada suatu lajur selama interval waktu tertentu. Satuan dari volume
dengan cara lain yaitu satuan mobil penumpang (smp) tiap satu
satuan waktu.
𝑁
Q=
𝑇
dengan :
Q = volume (kend/jam)
beroda lebih dariempat, (meliputi : bis, truk dua as, truk tiga as
berat dalam arus lalu lintas. Jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam
b. Kecepatan
V = L/TT x 3600
dimana :
V = Kecepatansesaat (km/jam)
L = Panjangsegmen (km)
diukur pada suatu saat dan pada suatu tempat yang ditentukan.
𝐽𝑎𝑢ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛
Kecepatan gerak =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ−𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖
𝐽𝑎𝑢ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛
Kecepatan gerak =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
c. Kerapatan
𝑄
D=
𝑈
dengan :
U = kecepatanlalulintas (km/jam)
kejenuhan, derajat iringan, kecepatan rata – rata, waktu tempuh, tundaan, dan
operasional dalam arus lalu lintas dan persepsi pengemudi tentang kualitas
titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi
tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus
dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur,
arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur. Persamaan
dengan :
C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitasdasar (smp/jam)
kondisi dan distribusi arus lalu lintas dari kedua arah jalan atau untuk
untuk pembagi jalan arah tidak dapat diterapkan dengan nilai 1,0.
(FCSF)
2.6
Tabel 2.6. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCCS)
𝑄
DS =
𝐶
dengan :
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (smp/jam)
samping, adalah :
d. Arus kendaraan lambat, yaitu arus total (kend/ jam) sepeda, becak,
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (Peraturan
drainase dan seluruh perlengkapan jalan yang terkait, seperti rambu lalu
Hampir semua jalan melayani dua atau tiga fungsi dari empat fungsi
jalan diatas akan tetapi ada juga jalan yang mungkin hanya melayani satu
pembebanan lalu lintas tertentu, misalnya jalan terbagi dan tak terbagi,
jalan satu arah. Tipe jalan ditunjukan dengan potongan melintan jalan
arah pada setiap segmen jalan (MKJI, 1997). Tipe pada jalan perkotaan
akan meningkat dengan bertambahnya lebar lajur lalu lintas dan jumlah
lajur lalu lintas yang dibutuhkan sangat bergantung pada volume lalu
2.5.3 Trotoar
trotoar ini dibuat sejajar dengan sumbu jalan, lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan dan terpisah dari jalur lalu lintas oleh
2.5.4 Kreb
pada volume pedestrian dan volume lalu lintas pemakai jalan tersebut.
Menurut MKJI (1997) kereb merupakan batas antara jalur lalu
lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas berkurang jika
terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu lintas, tergantung apakah
2.5.5 Median
adalah :
pengemudi,
mencegah kecelakaan,
3. memberikan kelegaan pengemudi,
umumnya mempunyai bahu pada kedua sisi jalur lalu lintasnya. Lebar
sebagainya.
suatu jalan dalam kondisi tertentu. Penilaian tingkat pelayanan jalan dilihat
dari aspek perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan,
dimana volume merupakan gambaran dari kebutuhan terhadap arus lalu lintas
1. Tingkat Pelayanan A
a. kondisi arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan
tinggi,
2. Tingkat Pelayanan B
a. arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai
mempengaruhi kecepatan,
3. Tingkat Pelayanan C
4. Tingkat Pelayanan D
a. Arus mendekati tidak stabil, volume lalu lintas tinggi, kecepatan masih
lintas,
b. Kepadatan lalu lintas sedang, fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan
a. Arus lebih rendah dari pada tingkat pelayanan D dengan volume lalu
b. kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas tinggi,
6. Tingkat Pelayanan F
b. kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah setelah terjadi
METODOLOGI PENELITIAN
dilakukan pada jam-jam puncak yaitu pagi jam 07.00-09.00, siang jam
dan kondisi nyata dari wilayah studi. Data primer dari hasil survey
meliputi:
a. Data Geometrik Jalan
bahu jalan, median jalan, serta data lain tentang ruas jalan yang
setiap arus lalu lintas, dimana setiap surveyor menghitung tiap jenis
Keterangan:
LV = Kendaraan ringan
HV = Kendaraan berat
waktu dua jam. Data kecepatan didapat dari data waktu tempuh
kebutuhan.
Hari/tanggal : .......................... Arus Lalu lintas
Nama surveyor : .......................... Dari : ......................
Cuaca : .......................... Ke : ......................
Lokasi : ..........................
Kecepatan kendaraan ringan/
Jam Puncak 100 m (detik)
LV HV
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
pagi
08.00-08.15
08.15-08.30
08.30-08.45
08.45-09.00
11.00-11.15
11.15-11.30
11.30-11.45
11.45-12.00
siang
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
15.00-15.15
15.15-15.30
15.30-15.45
15.45-16.00
sore
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
Total
Gambar 3.3 Formulir survey waktu tempuh kendaraan
jalan.
Hambatan samping
ketentuan MKJI 1997. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk grafik agar
kendaraan
Dalam waktu tempuh kendaraan ringan dari tiap arah yang disurvey
tiap 15 menit dirata-ratakan untuk tiap jamnya. Nilai rata-rata dari tiap
arah kendaraan ringan ini dirata-ratakan lagi untuk dua lajur dua arah yang
melintas pada tiap jam tersebut. Nilai rata-rata inilah yang menjadi waktu
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengelolaan data
volume lalu lintas, keepatan rata-rata, kapasitas ruas jalan serta kepadatan lalu
dengan tujuan membandingkan kondisi lalu lintas jalan di tiga ruas jalan
menunjukan kinerja jalan dengan adanya median dan tanpa median akibat
adanya hambatan samping terhadap ruas jalan M.T. Haryono di tiga titik
pengamatan.
saran maupun masukan bagi pihak terkait dengan harapan dapat mengatasi
Mulai
Selesai
Pendahuluan