Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia pertambangan dengan berbagai ilmu dan teknologi yang


diterapkan memberikan banyak kontribusi dalam penyelesaian masalah baik untuk
perusahaan tambang, negara maupun bagi masyarakat. Dunia Pertambangan adalah
suatu rangkaian proses yang kompleks. Didalamnya terdapat beberapa hal yang terkait
satu dengan lainnya. Perencanaan,kegiatan Operasi & Produksi, serta masalah
lingkungan adalah beberapa hal utama yang terdapat di dalamnya. Dilain sisi,
kompleksitas dalam dunia Pertambangan tersebut dari hari ke hari semakin diimbangi
dengan kemajuan banyak hal di dalamnya khususnya untuk masalah teknis. Semenjak
beberapa dekade belakangan telah nampak adanya progres dalam pelaksanaan teknis
Pertambangan. Baik dari segi metode pengolahan bahan galian maupun peralatan yang
digunakan.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka dunia pendidikan dituntut untuk
menghasilkan tenaga-tenaga terampil yang dapat bersaing di masa depan menghadapi
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam dunia
pertambangan. Berbagai teori aplikatif yang diajarkan di bangku perkuliahan dipandang
belum sempurna menjadi bekal bagi mahasiswa ( calon engineer ) tambang untuk
menghadapi persaingan di dunia kerja nantinya, maka dianggap perlu untuk dilakukan
sebuah kegiatan langsung di lapangan yang bertujuan untuk semakin menambah
pengalaman dan kepercayaan diri dari mahasiswa terhadap keilmuan yang dimilikinya.

Salah satu metode untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah
adalah dengan melakukan Kerja Praktek pada perusahaan – perusahaan yang bergerak/
berkaitan dengan bidang tersebut. Kerja Praktek diharapkan dapat menjadi sarana untuk
menimba pengalaman kerja serta dapat terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana
mekanisme kerja dari suatu perusahaan pertambangan yang profesional. Disisi lain
Kerja Praktek ini merupakan mata kuliah wajib pada Kurikulum yang ada pada
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas
Halu Oleo, Kendari.

Page 1
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

B. DASAR PEMIKIRAN

Kegiatan Kerja Praktek sebagai salah satu syarat dalam program sarjana,
sekaligus memperdalam proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan tentang
ilmu pertambangan, dan kaitan antara materi yang didapatkan dikampus dengan
pengaplikasiannya pada perusahaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan
suatu pengalaman kerja lapangan pada perusahaan, yang menjadi bekal kepada
mahasiswa ketika kelak terjun langsung dalam dunia industri pertambangan. Untuk
mendukung kegiatan ini maka perlu adanya Sumberdaya Manusia (SDM) dalam
bidang rekayasa tambang (Engineer), maka kami Mahasiswa Jurusan Teknik
Pertambanagan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo
bermaksud melakukan kegiatan Kerja Praktek pada PT. INDONESIA
MOROWALI INDUSTRIAL PARK (IMIP), Kabupaten morowali, Kecamatan
Bahodopi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sebuah penambangan, diperlukan berbagai aspek yang saling mendukung
guna terciptanya hasil yang optimal dan efisien. Selain itu, kegiatan Kerja Praktek ini
diharapkan dapat membentuk :
1. Mahasiswa pertambangan sebagai salah satu tenaga kerja terdidik harus mampu
bekerja dalam dunianya dengan menerapkan teknologi pertambangan sebagai
teknologi yang tepat guna.
2. Mahasiswa pertambangan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman sehingga menjadi lulusan yang terdidik dan
terampil.
3. Mengetahui kinerja dan manajemen suatu perusahaan yang mengelola industri di
pertambangan pada bidang Eksplorasi maupun Rekayasa Pertambangan.
4. Kegiatan ini sebagai langkah awal bagi mahasiswa pertambangan dan kesiapan
untuk kegiatan yang akan datang.
5. Menjalin hubungan yang harmonis antara pihak Universitas Halu Oleo (UHO-
Kendari) dengan pihak perusahaan PT. INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL
PARK (IMIP).
6. Merancang pola pikir pada mahasiswa tentang kondisi dunia pertambangan
yang semestinya dan masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

Page 2
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

7. Memperoleh pemahaman yang komprehensif akan dunia kerja melalui learning by


doing.
8. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik Pertambangan FITK-UHO.

C. WAKTU PELAKSANAAN

Adapun waktu pelaksanaan dan lamanya Kerja Praktek ini tergantung kepada
kewenangan pihak perusahaan PT. INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL
PARK (IMIP). . Namun kami mengharapkan pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada
interval waktu Maret sampai dengan April 2018, mengingat waktu libur semester akan
berakhir pada Mei 2017. Mengenai tempat pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah di PT.
INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL PARK (IMIP),.Kecamatan
Bahodopi, Kab.Morowali, Provinsi Sulawsi Tengah..

D. PESERTA KERJA PRAKTEK

Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Mahasiswa Jurusan Teknik


Pertambangan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu
Oleo berjumlah 4 (empat) orang yakni :

No. Stambuk Nama Mahasiswa


1. F1B2 14 018 Irfan
I F1B2 14 052 Wa Ode Monaswati Halim
3. F1B2 14 044 Sarniati
4. F1B2 14 077 Wa Ode Sitti Nurkamrah

Daftar riwayat hidup terlampir

Page 3
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

E. JUDUL KERJA PRAKTEK

Adapun kerja praktek yang akan dilaksanakan masing-masing berjudul sebagai


berikut :
1. Irfan
“Biaya produksi”
2. Wa Ode Monaswati Halim
“Analisis kestabilan lereng”
3. Sarniati
“Geometri jalan tambang”
4. Wa Ode Sitti Nurkamrah
“Study perencanaan tahapan penambangan di blok”

F. LANDASAN TEORI

Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan sektor finansial yang penting untuk diketahui
rinciannya karena biaya tersebut merupakan pengeluaran perusahaan yang paling besar
sekaligus sumber pendapatan bagi perusahaan.
Berikut ada rincian acuan biaya produksi.
A. Biaya produksi lansung
1. Pengupasan over burden
2. Pengangkutan over burden
3. Penggalian bahan galian
4. Penggalian Ore dari tambang ke lokasi pengolahan
5. Pengangkutan dari lokasi pengolahan ke stockpile PLTU
B. Biaya Produksi tidak lansung
1. Pengolahan ore
2. Amortisasi dan depresiasi
C. Biaya umum dan adimstrasi
1. Pemantauan dan pengelolaan lingkungan ,reklamsi dan pasca tambang
2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3. Pengembangan dan pemerdayaan masyarakat
4. Pembebasan dan penggatian lahan
5. Overhead
6. Iuran tetap

Page 4
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

7. Asumsi iuran produksi /royalty


8. Margin

Analisis kestabilan lereng


Geoteknik dan Geomekanik
Geoteknik merupakan perangkat lunak (ilmu) untuk kepentingan manusia
dalam mencapai keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur melalui penyediaan
bangunan ( termasuk prasarana transportasi/jalan ) yang kuat dan aman dari ancaman
kerusakan.
Ruang lingkup kajian dalam geoteknik berhubungan dengan studi:1) batuandan/atau
tanah sebagai material bangunan (construction material),2) massa batuan (rockmass)
yang langsung berkaitan dengan tubuh bangunan, 3) massa batuan yang tidak langsung
berkaitan dengan tubuh bangunan tetapi sebagai penyusun bangunan alami
dilingkungan sekitarnya,misalnya gunung, lereng, tebing, maupun dataran limpah
banjir yang luas, sehingga dapat saja memendam atau berpotensi ancaman bagi
keselamatan bangunan tersebut.
Ruang lingkup kajian tersebut pada akhirnya meliputi studi tentang kekuat- an
/kelemahan batuan dan /atau tanah sebagai material bangunan maupun massa batuan
secara luas,sehingga geoteknik perlu didukung oleh ilmu-ilmu penunjangnya, yaitu:
Mekanika tanah, dan Mekanika batuan, Geologi Teknik, Geologi Kebencanaan,
Hidrogeologi, dan Geologi (yang secara luas membahas genesis batuan, urutan
kejadiannya, tektonik dan konfigurasi struktur geo- logi termasuk kegempaan dan
bentuk-bentuk bangunan alami yang dikenal sebagai geomorfologi).
Dengan diketahui genesis tanah, maka kekuatannya ataupun kelemahannya
makin mudah dipelajari, makin mudah pula diketahui daerah penyebarannya untuk
setiap jenis tanah karena terkait dengan penyebaran batuan induknya, topografinya,
iklim sekitarnya, organism yang tumbuh/hidup didalamnya dan sebagainya , sehingga
jelas dapat diketahui penyebaran wilayah tempat berlangsungnya proses pembentukan
tiap jenis tanah yang bersangkutan (perhatikan pelapukan di daerah basah dan kering).
Selanjutnya pada proses pembentukan residualsoil, dikenal urutan profil tanah
mulai dari batuan induk yang segar, kearah atas bertahap lapisan-lapisan yang
berangsur menuju tanah terlapukan kuat dan lengkap ,yang kemudian ditutupi tanah
organik, campur humus.

Page 5
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Ruang lingkup kajian geologi teknik meliputi kajian terhadap aspek-aspek


keteknikan dari berbagai masalah (sebagai faktor penghambat, a.l.kebencanaan) dan
manfaat (sebagai faktor pendukung) beberapa faktor, antara lain: Batuan/ tanah/
material, struktur geologi dan geomorfologi.
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l.Mekanika Batuan), dikenal
istilah RQD rock quality designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas
batuan berdasarkan kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam
pembobotan massa batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng
(Slope Mass Rating, SMR). Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung
dari singkapan batuan yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun
kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam Djaka mihardja &
Soebowo, 1996) sbb.:
-0.1λ
RQD =100(0.1λ+1) e
Λ adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter).
Makin besarnilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin
banyak,nilai RQD makin kecil.
Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQ = 40,60%
Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD = 69,90%
Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD = 90,9%
Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD = 98,2%

Klasifikasi Geomekanik
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan,
Geomekanika dll.) di perlukan klasifikasi geomekanik. Tujuan klasifikasi geomekanik
ini adalah sebagai alat komunikasi para ahli dalam permasalahan geomekanika selain
untuk memperkirakan sifat-sifat dari massa batuan, dan juga merencanakan atau menilai
kemantapan terowongan maupun lereng.
Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, 1976, 1984, dalam Setiawan 1990)
di dasarkan pada hasil penelitian 49 terowongan di Eropa dan Afrika. Klasifikasi ini
menilai beberapa parameter yang kemudian diberi bobot (rating) dan digunakan dalam
perencanaan terowongan.
Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, dalam Djaka mihardja &
Soebowo,1996), juga dipakai dalam memperkirakan kestabilan suatu pengupasan lereng

Page 6
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

massa batuan. Sama halnya dengan penilaian terowongan, penilaian kestabilan lereng
juga menggunakan data hasil observasi lapangan dan data laboratorium (lihat Tabel)
sehingga dalam pembobotan dapat dilihat nilai RMR.
Slope Mass Rating (SMR), adalah penerapan nilai RMR untuk memperkirakan
sudut kemiringan lereng pengupasan. Romano (1990, dalam Djaka mihardja &
Soebowo, 1996) mengaitkan nilai RMR dengan faktor penyesuaian dari orientasi kekar
tehadap orientasi lereng serta sistem pengupasan lereng dalam bentung angka rating
(pembobotan), yaitu:
F1 mencerminkan paralelisme antara arah kekar dan arah lereng
F2 memperlihatkan kemiringan kekar
F3 memperlihatkan hubungan kemiringan kekar dengan kemiringan lereng
F4 merupakan penyesuaian untuk metoda pengupasan.
Romano (1990) memberikan nilai SMR dari keempat faktor tersebut sbb.:
SMR = RMR - ( F1 x F2 x F3 ) + F4
Laubscher (1975, dalam Djaka mihardja & Soebowo, 1996) membahas
hubungan RMR dan SMR sebagai berikut :
Sudut lereng yang di sarankan Untuk nilai RMR
65o 61 – 80
55o 41 – 60
45o 81 –- 100
21 40
35o 00 – 20

Geometri jalan tambang


Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada
umumnya,yaitu: lebar jalan angkut, jari-jari tikungan dan super- elevasi, kemiringan
jalan, dan cross slope. Alat angkut atau truk-truk tambang umumnya berdimensi lebih
lebar, panjang danlebih berat dibanding kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya.
Oleh sebab itu, geometri jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan
agar alat angkut tersebut dapat bergerak leluasa pada kecepatan normal dan aman.

1. Lebar Jalan Angkut Tambang

Page 7
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Jalan angkut yang lebar diharapkan akan membuat lalulintas


pengangkutan lancar dan aman. Namun, karena keterbatasan dan
kesulitan yang muncul di lapangan, maka lebar jalan minimum harus
diperhitungan dengan cermat. Perhitungan lebar jalan angkut yang lurus
dan belok (tikungan) berbeda, karena pada posisi membelok kendaraan
akan membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar akibat jejak ban depan
dan belakang yang ditinggalkan di atas jalan melebar. Disamping itu,
perhitungan lebar jalan pun harus mempertimbangkan jumlah lajur, yaitu
lajur tunggal untuk jalan satu arah atau lajur ganda untuk jalan dua arah.

1.1 Lebar jalan angkut pada jalan lurus


Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau lebih, menurut
Aasho Manual Rural High Way Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat
angkut pada bagian tepikiri dan kanan jalan (lihat Gambar 1). Dari ketentuan tersebut
dapat digunakan cara sederhanauntuk menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu
menggunakan rule of thumb atau angka perkiraan seperti terlihat pada Tabel 1, dengan
pengertian bahwa lebar alat angkut sama dengan lebar lajur.

Tabel 1. Lebar Jalan Angkut Minimum


JUMLAH LAJUR PERHITUNGAN LEBAR JALAN ANGKUT
TRUCK MIN.
1 1 + (2 x ½ ) 2,00
2 2 + (3 x ½ ) 3,50
3 3 + (4 x ½ ) 5,00
4 4 + (5 x ½ ) 6,50

Dari kolom perhitungan pada Tabel 1 dapat ditetapkan rumus lebar jalan angkut
minimum pada jalan lurus. Seandainya lebar kendaraan dan jumlah lajur yang
direncanakan masing-masing adalah Wt dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan lurus
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Lmin = n.Wt + (n + 1) (½.Wt)………………………….(1)
di mana : Lmin = lebar jalan angkut minimum,

Page 8
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

mn = jumlah lajur
Wt = lebar alat angkut, m

Gambar 1. Lebar Jalan Angkut Dua Lajur Pada Jalan Lurus

1.2 Lebar jalan angkut pada belokan


Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari pada lebar
jalan lurus. Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada belokan didasarkan atas:
 Lebar jejak ban;
 Lebar juntai atau tonjolan ( overhang ) alat angkut bagian depan dan belakang
pada saatmembelok;
 Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan;
 Jarak dari kedua tepi jalan.
Dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 2 dapat dihitung lebar
jalan minimum pada belokan, yaitu seperti terlihat di bawah ini:

Page 9
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Gambar 2. Lebar Jalan Angkut Pada Belokan


Dengan menggunakan ilustrasi, dapat dihitung lebar jalan minimum pada belokan,
yaitu seperti terlihat di bawah ini:
di mana :
Wmin= lebar jalan angkut minimum pada belokan, m
U = lebar jejak roda (center to center tires), m
Fa = lebar juntai (overhang) depan, m
Fb = lebar juntai belakang, m
Z = lebar bagian tepi jalan, m
C = jarak antar kendaraan (total lateral clearance), m

2. Jari-Jari Tikungan

Tujuan jari-jari tikungan adalah untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang


diakibatkan karena kendaran melalui tikungan sehingga tidak stabil. Jari-jari tikungan
jalan angkut berhubungan dengan kontruksi alat angkut yang digunakan, khususnya
jarak horizontal antara poros roda depan dan belakang.. Gambar 2 memperlihatkan jari-
jari lingkaran yang dijalani oleh roda belakang dan roda depan berpotongan di pusat C
dengan besar sudut sama dengan sudut penyimpangan roda depan. Dengan demikian
jari-jari belokan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑊
𝑅=
𝑆𝑖𝑛 𝛽

Page 10
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Di mana:

R = jari-jari jalan angkut,m


W = jarak poros roda depan dan belakang,m

𝛽 = sudut penyimpamgan roda depan,

Gambar 3. Sudut Penyimpangan Maksimum Kendaraan

3. Superelevasi

Pada tikungan diperlukan suatu besaran yang dinamakan ‘superelevasi’ yang


gunanya untuk melawan gaya sentrifugal yang arahnya menuju keluar jalan. Elevasi
adalah badan jalan yang di miringkan ke arah pusat pada belokan/tikungan yang
berfungsi untuk mengurangi gaya sentrifugal kendaraan pada saat berbelok.

4. Kemiringan Jalan Angkut


Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut baik
dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan jalan pada
umumnya dinyatakan dalam persen (%).
Kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut
truck berkisar antara 10%-15% atau sekitar 6-8,50°. Akan tetapi untuk jalan naik atau
turun pada lereng bukit lebih aman bila kemiringan jalan maksimum sekitar 8%

Page 11
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

(=4,50°). Tabel 3.1 memperlihatkan kemiringan atau kelandaian maksimum pada


kecepatan truck yang bermuatan penuh diatas jalan raya mampu bergerak dengan
kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi
rendah.
Tabel 3. Kemiringan Maksimum Vs Kecepatan.
VR,Km/jam 120 110 100 80 60 50 40 <40

Kemiringan 3 3 44 5 8 9 10 10

maks,%

5. Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap
bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk penampang
melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan untuk mempelancar penirisan.
Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang ada pada permukaan jalan akan
segera mengalir ketepi jalan angkut, tidak
berhenti dan mengumpul pada permukaan jalan. Hal ini penting karena air yang
menggenang pada permukaan jalan angkut akan membahayakan kendaraan yang lewat
dan mempercepat kerusakan jalan.

Angka cross slope dinyatakan dalam perbandingan jarak vertikal (b) dan
horizontal (a) dengan satuan mm/m`. Jalan angkut yang baiok memiliki cross slope
antara 1/50 sampai 1/25 atau 20 mm/m sampai 40mm/m.

Page 12
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Study perencanaan tahapan penambangan di blok

Desain Push Back Push back


Merupakan bentuk - bentuk penambangan (mineable geometris) yang
menunjukan bagaimana suatu Pit akan ditambang dari titik awal masuk hingga bentuk
akhir Pit. Push back disebut juga sequence, phase, slice, dan stage. Tujuan umum dari
pentahapan (push back) adalah untuk membagi seluruh volume yang ada dalam overall
Pit ke dalam unit-unit Pit perencanaan yang lebih kecil, sehingga memudahkan
penanganannya. Adanya push back penambangan akan memudahkan perancangan
tambang yang amat kompleks menjadi lebih sederhana. Dalam merancang tahapan
penambangan parameter waktu harus diperhitungkan, karena waktu merupakan
parameter yang sangat berpengaruh dalam suatu penjadwalan tambang (mine
scheduling) untuk mengoptimalkan target produksi (Sulistyana W., 2010). Tahapan-
tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan memberikan akses ke semua
daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup untuk operasi peralatan kerja
tambang. Salah satu hal terpenting adalah memperlihatkan minimal satu jalan angkut
pada setiap tahapan penambangan. Jika suatu akses jalan akan dimasukan pada suatu
tahapan penambangan, lebar awal di sebelah atas harus ditambah untuk memberikan
ruang ekstra.
Batas Penambangan (Pit Limit)
Batas akhir atau paling luar dari suatu tambang terbuka yang masih
diperbolehkan dengan kemiringan lereng yang masih aman. (Encyclopedia). Metode
untuk merancang sebuah batas tambang terbuka (ultimate open pit) dibedakan oleh
ukuran deposit, kuantitas dan kualitas data, kemampuan analisis, dan asumsi dari
seorang engineer tersebut. Langkah pertama untuk perencanaan jangka panjang atau
pendek adalah menentukan batas dari tambang (baik terbuka maupun bawah tanah).
Batas ini menunjukkan jumlah batubara yang dapat ditambang, dan jumlah material
buangan (overburden) yang harus dipindahkan selama operasi penambangan
berlangsung. Ukuran, geometri, dan lokasi dari tambang utama sangat penting dalam
perencanaan tempat penimbunan tanah penutup (overburden), jalan masuk, stockpile,
dan semua fasilitas lain pada tambang tersebut. Pengetahuan tambahan dari rancangan
batas tambang juga berguna dalam membantu pekerjaan eksplorasi mendatang.

Page 13
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

G. PENUTUP

Demikianlah Proposal Magang (Kerja Praktek) ini disusun sebagai bahan


pertimbangan bagi perusahaan PT. INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL
PARK (IMIP), semoga tuntutan dunia industri terhadap tenaga-tenaga profesional
dalam bidang Industri Pertambangan diharapkan dapat dipenuhi melalui proses-proses
seperti ini.
Juga merupakan semangat baru dalam rangka membangun kemandirian menuju
tatanan masyarakat industri Pertambangan baru yang madani dan ramah
lingkungan.Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan banyak terima kasih.

Mahasiswa Pemohon,

Page 14
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
CURRICULUM VITAE

BIODATA PRIBADI

 Nama : Irfan
 Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian
 Program Studi : Teknik Pertambangan
 No. Stambuk : F1B214018
 Tempat/ Tgl Lahir : Matombura, 02 Juli 1995
 Agama : Islam
 Bangsa : Indonesia
 Status : Mahasiswa
 Alamat : Jl. Lumba-lumba, Lrg. Mujair,No 38 B
 Nomor Handphone : 082343699427
 Alamat E-mail : irfantaekwondo95@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

 Perguruan Tinggi Universitas Halu Oleo – sekarang


 Sekolah Menengah Atas SMA Neg. 1 Bone, Lulus Tahun 2014
 Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsanawiyah Neg. 1 Bone, Lulus Tahun 2012
 Sekolah Dasar SD Neg. 15 Tongkuna, Lulus Tahun 2007

RIWAYAT ORGANISASI
 Pengurus Badan eksekutif Mahsiswa (BEM) FITK – UHO Periode 2015-2017
 Asisten pelatih UKM Taekwondo-UHO periode 2015-Sekarang
 Pengurus Osis SMA Neg.1 Bone- periode 2013-2014
 Anggota Kepengurusan Wadokai karatedo Sulawesi tenggara

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN NON FORMAL

 Peserta MHMMD (mengelola hidup dan merencankan masa depan ) 2014


 Peserta pendidikan karakter tingkat fakultas 2015
 Ekskursi Tambang di PT. Antam UBPE Pongkor, Jawa Barat, Januari 2018.
 Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ,di Universitas Karya Dharma
Makassar ( UKDM ) Makassar,Propinsi Sulawesi Selatan, 1 Mei 2017.
 Pelatihan Best of the Best (BOB) PT.K-link Indonesia, Surabaya,28 agustus 2016
 Peserta Sosialisasi Empat pilar MPR RI ,Ketua MPR RI, Dr.(H.C) ZULKIFLI
HASAN,SE.,MM., Kendari,23 september 2017
 Peserta Seminar “Masa depan Negri di tangan pemuda”,kendari. 06 desember 2015
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

PROPOSAL PERMOHONAN
KULIAH PRATEK
PT. PUTINDO BINTECH SULAWESI TENGGARA

OLEH :

EDWIN TONI NGKESE

F1B2 14 074

KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai