Anda di halaman 1dari 2

RS MULIA SISTEM KOMUNIKASI SBAR

AMUNTAI No Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan : Direktur Rs Mulia Amuntai


SPO
Dr. Bachran Noor Bachtiar
Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna
Pengertian
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien
Tercapainya Keselamatan Pasien terutama sasaran mengenai
Tujuan
Komunikasi yang Efektif.
Komunikasi antar petugas kesehatan dilakukan dengan metode
SBAR.(Sesuai Dengan SK Direktur Rumah Sakit Mulia
Kebijakan
Amuntai Nomor……Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah sakit
Mulia Amuntai)
 Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation ) dan konfirmasi ulang.
1. Situation
Sebutkan:
− salam,
− identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
− identitas pasien, dan
− alasan untuk melaporkan kondisi pasien,
secara subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari
ruangan.... Rumah Sakit Mulia Amuntai, hendak melaporkan
pasien Tn/Ny/An .... Saat ini kondisi pasien ..... dengan tanda-
tanda vital ....”
2. Background
Prosedur Sebutkan:
− latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit
Sekarang(RPS),
− alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
− pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
− terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang
signifikan).Sudah dilakukan tindakan .... pengobatan
.....”
3. Asessment
Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke
....”
4. Recommendation
Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila
ada)Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon
dokter segera datang”Dengan kata-kata, ”Pasien dengan
diagnosis .... perawatan hari ke ....
5. Konfirmasi ulang
Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
− sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
− bila benar, pihak yang dilapori menyatakan
setuju dengan hasil tersebut.
− Pembicaraan selesai.
Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:
− Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan
urutan
SBAR.
− Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
− Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsuli
harus membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk
pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk


mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya, terutama
komunikasi verbal baik langsung maupun melalui sambungan
telepon antar tenaga kesehatan yaitu antara:
1. Perawat dengan dokter
2. Konsultasi antardokter
3. Antarbagian layanan kesehatan
4. Pergantian petugas jaga (shift
1. Keperawatan.
2. Dokter.
3. Laboratorium.4
Unit Terkait
4. Radiologi.
5. Unit Gizi.
6. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai