Anda di halaman 1dari 1

Tiga macam tekhnik atau pendekatan dalam konseling

1. A psychodynamic approach
Untuk memberikan terapi yang efektif, konselor menggunakan pendekatan psikodinamika
membutuhkan pengertian bahwa ada kekuatan intrapsikis yang mendorong seseorang dan tidak
disadari.Mereka harus mengerti tentang pengalaman masa kecilnya dan menggunakan konsep
transferrens di dalam konseling. Mereka harus mengerti bagaimana orang mempertahankan
diri dari ancaman eksternal dan internal dengan mekanisme pertahanan ego dan metode lain
mengenai resistensi. Untuk efektivitasnya,konselor yang menggunakan pendekatan ini perlu
mengembangkan a working alliance demi memfasilitasi proses konseling. Dengan demikian,
transferens yang dinamis dapat dapat diinterpretasikan untuk klien shingga mereka dapat
pengalaman katarsis dan melemahkan atau menghilangkan pengalaman lampau.
2. A cognitive behavior approach
Terapi ini disebut sabagai rational emotif therapy. Asumsi dasar dari pendekatan ini dalam
konseling adalah kebanyakan orang mengembangkan berpikir secara irrasional.Konseling red
dibangun untuk memfasilitasi pengertian klien dari kepercayaan yang irrasional dan mengubah
pola prilaku interpersonal sehingga mereka lebih fungsional timbul kepercayaan yang logis.
Dalam mencapai tujuannya, Ret dibutuhkan konselor yang aktif atau directive untuk
memberikan dukungan dan pada waktu yang sama juga mengaktive kan kapasitas klien yang
memberikan tantangan bagi klien.
3. A person centered approach
Asumsi dasar konseling ini adalah kepercayaan adanya motivasi yang alami untuk aktualisasi diri
dan pada individu untuk menjadi a fungsionali person. Pada umumnya orang akan mencari
bantuan dalam terapi apabila orang merasa tidak ada kesesuaian antara real self dan ideal self.
Dengan pendekatan ini hubungan antara konselor dengan klien akan mengembangkan kapasitas
klien untuk mengerti tentang ketidaknyamanan dan menuju keperkembangan pribadi yang
konstruktif. Hubungan antara klien dengan konselor tergantung pada kesungguhan konselor
dalam memandang atau memperhatikan klien secara positif dan adanya empati. Oleh karena
itu, mempertahankan dan mengembangkan hubungan tanpa adanya ancaman, serta bebas dari
ketakutan klien berkembang merupakan esensial dari tekhnik ini.
Buku : Bimbingan + Konseling ( studi karir)
Prof.Dr. Bimo walgito, C.V Andi OFFset 2010 ,190-191

Anda mungkin juga menyukai