Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam menghadapi

berbagai tantangan zaman. Persiapan ini dilakukan sejak masa pendidikan

dasar, menengah dan tinggi.

Untuk memenuhi harapan dibidang pendidikan, peran sarana dan

prasarana pendidikan sangat penting, guna memperlancar proses kegiatan

belajar mengajar. Jika sarana dan prasarana pendidikan di sekolah

bermasalah atau kondisinya kurang memadai dan tidak layak lagi

digunakan biasanya disebabkan karna kurang baiknya pengelolaan sarana

dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut. Hal ini tentunya akan

menjadi penghambat pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Maka dari itulah diperlukan manajemen sarana dan prasarana

pendidikan agar sekolah mampu mengelola sarana dan prasarana

pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.

Makalah ini mencoba mengungkapkan tentang bagaimana cara

memanajemen dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan dengan

baik. yang mungkin dapat dijadikan masukan dalam mewujudkan sumber

daya manusia yang professional untuk menjadi tenaga kependidikan di

sekolah. Serta untuk memperkaya wawasan dan pemahaman mahasiswa

tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut

1. Apa Pengertian dan ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana

pendidikan?

2. Bagaimana pengadaan alat pelajaran ?

3. Bagaimana pengaturan penggunaan sarana pendidikan?

4. Bagaimana cara penyingkiran barang?

5. Bagaimana cara memanajemen perpustakaan?

6. Bagaimana cara pengolaan alat peraga?

7. Bagaimana cara pengolaan alat praktek?

8. Bagaimana cara pengolaan prasarana ruang kelas ?

9. Bagaimana cara pengeolaan ruang laboratorium?

10. Bagaimana pengolaan ruang perpustakaan?

11. Bagaimana prasarana ruang olahraga dan lapangan olahraga?

C. MANFAAT

Manfaat dari makalah ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis makalah ini diharapkan mampu menambah pengetahuan

dalam bidang sarana dan prasarana bagi mahasiswa khususnya bagi

penyusun.

2. Manfaat Praktis

Sebagai informasi kepada para mahasiswa calon tenaga pendidik

maupun tenaga kependidikan bahwa dalam proses belajar mengajar

2
diperlukan kelengkapan sarana dan prasarana belajar agar dapat

meningkatkan prestasi peserta didik.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Berikut ini beberapa penelitian yang dapat penulis kemukakan sebagai kajian

pustaka:

A. Siti Nurubaya (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2008) NIM.104011000036

dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Dan

Prasarana Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Dua Mei

Ciputat Tahun 2008“ dapat disimpulkan setelah peneliti mengadakan

penelitian dengan data-data yang dihimpun, ditabulasikan dan

diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan guru cukup

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP Dua Mei Ciputat,

misalnya alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran, sehingga

kemungkinan juga dapat berpengaruh dengan hasil belajar siswa,namun

terdapat sebagian guru kurang dapat mengoperasionalkan alat pembelajaran

dengan baik. Selain itu, terdapat salah satu prasarana pandidikan yang telah

tersedia belum dapat dimanfaatkan atau digunakan. Misalnya, terdapat

prasarana pendidikan seperti perpustakaan yang belum dimanfaatkan atau

dipergunakan.

2. Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan sarana dan prasarana yang

dilakukan guru pada SMP Dua Mei Ciputat sudah cukup baik, namun

alangkah baiknya guru lebih meningkatkan keterampilan guru dalam

menggunakan atau memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah, karena

4
kualitas dan kemampuan serta kreatifitas seorang guru dapat dilihat

bagaimana dia dapat mengunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana

pendidikan yang telah tersedia dengan baik dan dapat memotivasi siswa

lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan mencapai

prestasi dengan baik.

B. Giyanto (UMS-2011) NIM. Q 100 070 543 dalam Tesis nya yang berjudul

“Pengelolaan Sarana Dan Prasarana (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Matesih)“

dapat disimpulkan :

1. Pengadaan sarana dan prasarana menjadi prioritas sekolah, kegiatan

penyusunan draf yang memuat sarana dan prasarana yang dibutuhkan

sekolah untuk menunjang kegiatan pendidikan dan pembelajaran baik yang

berupa barang habis pakai maupun barang permanen. Pengadaan saran dan

prasarana.

2. Perawatan sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Matesih dilakukan secara

rutin untuk menghemat anggaran sekolah,serta ada kesadaran bahwa

perawatan sarana dan prasarana sekolah menjadi tanggung jawab bersama

seluruh warga sekolah.

3. Pemamfaatan sarana dan prasarana telah mendukung kegiatan belajar

mengajar, serta pemanfaatan ICT menumbuhkan rasa senang dan turut

memotivasi belajar siswa.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen sarana dan

Prasarana pendidikan

Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung

untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat,

bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana

berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ;

Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.( Prastyawan, Vol.6,

2016 : 3)

Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan,

dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk

memudahkan penyelenggaraan pendidikan. ( M.Daryanto, 2006 : 51)

Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan

guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat

dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan

yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata

pelajaran.(Arikunto, 1993:81)

Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan

dan fungsi-fungsi manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa

manajemen adalah satu proses yang khas yang terdiri dari tindakan

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran

6
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber Lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara

organisasi, administrasi dan manajemen. Administrasi dan manajemen

tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya

saja kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua

wawasan.

Dengan begitu, Manajemen sarana dan prasarana pendidikan

adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan

pengadaan, pendayagunaan, dan pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif

dan efesien.(Arsil dan Maria Botifar, 2013 : 98)

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan juga diartikan

sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-

komponen yang secara langsung maupun tidak langsung guna

menunjang proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

secara efektif dn efesien.( Barnawi & M.Arifin, 2012:48)

Dengan batasan tersebut maka manajemen sarana dan prasarana

meliputi :

1. Perencanaan ( penentuan kebutuhan)

2. Proses pengadaan

3. Pengaturan ( pemakaian )

4. Pencatatan / Pengurusan

5. Pertanggungjawaban

7
6. Manajemen perpustakaan sekolah. (Arsil dan Maria Botifar, 2013:

98)

Sedangkan menurut menteri pendidikan dan kebudayaan

No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan dan alat-alat peraga dan

laboratorium

3. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio visual

yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak

menggunakan alat penampil.

B. Pengadaan Alat Pelajaran

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang pertama adalah

penetapan, penetapan dilakukan bersama-sama dengan semua pihak

sekolah mengacu pada kebutuhan yang sangat penting untuk

mendukung proses pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh Ihuoma

(2008) intinya menyatakan bahwa dalam penetapan sarana dan

prasarana mengacu pada suatu tujuan diadakannya sarana dan

prasarana tersebut. Tujuan utama dalam penetapan untuk memenuhi

kebutuhan proses pembelajaran di dalam kelas.( Nasrudin dan

maryadi,vol.13,2018:20)

Sedangkan menurut Arsil dan Maria Botifar ( 2013:99) pengadaan

alat pelajaran meliputi :

1. Perencanaan ( penentuan kebutuhan )

8
Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas, yang lebih

dahulu harus melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali

kekayaan yang pernah ada. Dengan demikian baru bisa ditentukan

sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di

sekolah itu.

2. Proses Pengadaaan

Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai

dengan perkembangan pendidikan di sekolah, menggantikan

barang-barang yang rusak, hilang, dihapuskan atau sebab-sebab

lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan

pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap

tahun anggaran mendatang. Kegiatan pengadaan ini meliputi :

a. Analisis kebutuhan

b. Analisis anggaran

c. Seleksi

d. Keputusan

e. Pemerolehan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa

kemungkinan yang dapat ditempuh

a. Pembelian barang dengan biaya pemerintah

b. Pembiayaan dengan biaya dari spp

c. Bantuan dana BOS/Komite

d. Bantun dari masyarakat lainnya.

9
C. Pengaturan dan Penggunaan Sarana Pendidikan

1. Pengaturan ( Pemakaian )

Dari segi pemakaian terutama sarana alat perlengkapan dapat

dibedakan atas :

a. Barang habis pakai

b. Barang tidak habis pakai

Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Administrasi

Sekolah Menegah dengan tuntas, yang ditulis oleh Drs. Piet A.

Sahertian dalam bukunya Dimensi Administrasi Pendidikan telah

di jabarkan lebih jauh tentang penggunaan sarana dan prasarana

sekolah, yang meliputi:

a. Barang Habis Pakai, yang di rencanakan dengan urutan sebagai

berikut :

1) Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan

kebutuhan dari rencana kegiatan sekolah tiap bulan.

2) Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk

pengadaan tersebut setiap bulan.

3) Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi

rencana triwulan dengan kemudian menjadi rencana

tahuanan.

b. Barang tak habis pakai, yang direncanakan dengan ururan

sebagai berikut :

10
1) Menganalisa dan meyusun keperluan perlengkapan sesuai

dengan rencana kegiatan sekolah serta memperahatikan

perlengkapan yang masih ada dan dapat dipakai.

2) Memperhatikan biaya yang direncanakan dengan

memperhatikan standard yang telah ditentukan.(

Prastyawan, Vol.6, 2016 : 40-41)

Barang habis pakai secara maksimal harus dapat dipertanggung

jawabkan pada tiap tahun. Sedangkan penggunaan barang barang

tidak habis pakai tetap dipertanggungjawabkan satu kali setahun.

Maka perlu dipelihara barang-barang tersebut yang disebut barang

inventaris.

Pengaturan dan penggunaan sarana merupakan dua kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan karena dilaksanakan silih berganti.

Sehubungan dengan hal itu, maka sarana dapat dibedakan menjadi

dua kategori :

a. Alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.

Misalnya : alat pelajaran,alat peraga, media pendidikan

b. Alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar

mengajar. Misalnya, bangunan sekolah, meja guru, perabot

kantor tata usaha, WC,dll.

Pengaturan yang dilakukan sebelum alat-alat digunakan disebut

pengaturan awal, meliputi :

a. Memberikan identitas, yaitu nomor inventaris dengan kode

tertentu untuk jenis tertentu.

11
b. Pencatatan alat kedalam buku daftar inventaris

Sesudah dilakukan pengaturan awal, maka selanjutnya alat-alat

atau sarana lain sudah dapat digunakan.

Setelah alat-alat pelajaran digunakan maka kegiatan

selanjutnya adalah pengaturan kembali. Yang perlu ditekankan

disini adalah bahwa anak-anak harus diberi kesempatan untuk

melaksanakan pengaturan kembali terhadap alat-alat yang mereka

gunakan.

D. Penyingkiran Barang

Urusan penyingkiran barang dapat diartikan sama dengan

penghapusan barang. Penghapusan sarana dan prasarana adalah proses

kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan / menghilangkan sarana

dan prasarana dari daftar inventaris karena sudah dianggap tidak

berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan

pelaksanaan pembelajaran di sekolah.(Barnawi & M.Arifin, 2012 : 79)

Adapun tujuan-tujuan utama dari penghapusan sarana dan prasrana

tersebut adalah :

1. Meminimalisir atau membatasi kerugian yang lebih besar

2. Meminimalisir terjadinya pemborosan dalam biaya oprasional

sekolah

3. Membebaskan atau melepaskan lembaga dari tanggung jawab

pengamanan

4. Meringankan beban inventarisasi.

12
Menurut Arsil dan Maria Botifar ( 2013 : 103-104 ) sebagai salah

satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai

arti:

1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh

lebih besar.

2. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-

barang yang tinggal menyusut.

3. Membebaskan barang-barang dari tanggung jawab satuan organisasi

atau lembaga yang mengurusnya.

Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2009 : 281-

282), barang-barang yang dapat dihapuskan dari daftar inventaris harus

memenuhi salah satu atau lebih syarat-syarat dibawah ini :

1. Dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak dapat

diperbaiki atau dipergunakan lagi.

2. Perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sehingga

merupakan pemborosan uang Negara.

3. Secara teknis dn ekonomi kegunaan tidak seimbang dengan biaya

pemeliharaan.

4. Penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang (biasanya bahan

kimia).

5. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini, seperti mesin tulis

biasanya diganti dengan IBM atau personal komputer.

6. Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak

dapat dipakai lagi.

13
7. Ada penurunan efektifitas kerja.

8. Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam,dan

lain sebagainya.

Secara umum penghapusan barang dapat dilakukan dengan cara

lelang atau pemusnahan.

E. Manajemen Perpustakaan

Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Manajemen

Sekolah Menengah dikatakan bahwa manajemen perpustakaan sekolah

ditekankan pada pengolahan koleksi buku perpustakaan sekolah,

sebagai suatu kegiatan yang berkenaan dengan koleksi bahan pustaka

sejak datang di sekolah hingga tersusun rapi dirak dan siap untuk

dipergunakan oleh siswwa maupun guru. Secara teknik perpustakaan,

kegiatan pengelolaan perpustakaan ini meliputi :

1. Inventarisasi

Inventarisasi adalah kegiatan yang berupa pencatatan koleksi

bahasan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi tersebut telah sah dari

perpustakaan. Adapun kelengkapan alatnya :

a. Buku inventaris / buku induk

b. Cap inventarisasi berisi nama perpustakaan bersangkutan

c. Cap perpustakaan sekolahuntuk menyatakan koleksi ini

merupakan milik sekolah.

Cara mengerjakan :

a. Mengisi buku inventarisasi dengan kolom-kolom yang

ditentukan, membubuhkan cap inventaris pada halaman buku.

14
b. Menuliskan nomor induk pada kolom cap inventarisasi

c. Membubuhkan cap resmi perpustakaan sekolah pada halaman

judul, halaman terakhir dan satu halaman rahasia yang ditetapkan

ioleh perpustakaan itu sendiri.

2. Klasifikasi

Klasifikasi adalah pengelompokan koleksi menurut golongan

atau jenis tertentu dengan cara tertentu.

Cara mengerjakan :

a. Mengelompokkan buku yang sudah di inventarisasi

berdasarkan bidang ilmunnya.

b. Memahami system klsifikasi yang dipergunakan.

c. Menentukan subjek (pokok bahasan) buku.

d. Mencocokkan subjek dengan klasifikasi

3. Pembuatan Katalog

Katalog adalah suatu pedoman petunjuk seluruh bahan atau

sumber yang tersedia disuatu perpustakaan. Katalog ini

ditunjukkan dalam bentuk kartu yang terbuat dari kertas manila

dengan ukuran 12 ½ X 7 ½ cm, dan diberi lubang bagian

bawah.(Arsil dan Maria Botifar, 2013:107)

4. Penyelesaian

Pekerjaan dalam proses ini meliputi :

a. Membuat label

1) Formulir kartu buku

15
2) Kantong kartu buku yang ditempel pada halaman

sampul

3) Lembaran tanggal kembali yang ditempel pada halaman

terakhir buku.

b. Penyajian koleksi

Pekerjaan penyajian koleksi perpustakaan berlangsung

sebagai berikut :

1) Mengklasifikasikan bahan buku dan non buku

2) Mengklasifikasikan buku menurut jenisnya.

3) Menempatkan bahan koleksi menurut aturan nemor buku

yang tertera dilabel.

4) Memberikan penahan pada tepi deretan buku agar tidak

roboh.

5) Setiap rak atau tingkat rak diberi label agak besar untuk

menunjukkan nomor klasifikasi yang tersimpan pada

rak.

5. Pengolaan sarana buku

Pengendalian pengelolaaan buku dapat dilakukan oleh :

a. Pengawaas

b. Kepala Sekolah

c. Pustakawan

d. Koordinator tiap mata pelajaran

F. Perencanaan Alat Peraga

16
1. Perencanaan kebutuhan alat peraga tiap jenis berdasarkan jumlah

siswa dan guru.

2. Perencanaan pengadaan alat peraga daftar kebutuhan alat peraga

pada kolom keterangan daftar diisi dengan beli ( beli alat peraga

sendiri) dan rakit ( bila alat peraga dibuat oleh guru, teknisi atau

siswa).

3. Perencanaan sumber dana untuk pengadaan alat peraga harus jelas.

4. Perencanaan distribusi alat peraga sebaiknya dipersiapkan ruang

khusus alat peraga dan ada satu pengelolanya serta almari/rak

tempat alat peraga disertai administrasinya.

5. Perencanaan pendayagunaan alat peraga diharapkan disesuaikan

dengan jadwal.

6. Perencanaan inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan.

7. Perencanaan pelaporan alat peraga

G. Pengolaan Alat Praktek

1. Perencanaan alat praktek dan bahan IPA, Kesenian Olahraga dan

Ketrampilan.

a. Perencanaan kebutuhan jenis alat dan bahan praktik IPA,

Kesenian, Olahraga dan ketrampilan.

b. Perencanaan kebutuhan praktikum untuk tiap jenis berdasarkan

jumlah siswa dan metode.

c. Perencanaan pengadaan alat dan bahan praktek baik melalui

pembelian maupun pengembangan alat praktik sederhana.

17
d. Perencanaan sumber dana untuk pengadaan alat dan bahan

praktik IPA, Kerajinan tangan dan kesenian, Penjaskes serta

ketrampilan hampir sama dengan sumber dana untuk

pengadaan alat peraga.

e. Perencanaan distribusi, pendayagunaan, inventaris,

penyimpanan, perawatan, peralatan alat dan bahan praktik

dilakukan secara periodic.

2. Organisasi Alat Praktik

a. Laboratorium IPA

b. Alat praktik kesenian, olahraga, ketrampilan, muatan local

c. Dalam pendistribusian alat praktik perlu memperhitungkan

rasio alat terhadap siswa dan jenis praktikum per mata

pelajaran, per semester, dan per tahun.

d. Pengaturan pendayagunaan alat praktik benar-benar

diorganisasi oleh unsure-unsur terkait.

3. Koordinasi Alat Praktik

Koordinasi dalam perencanaan pengadaan, pendistribusian,

pendayagunaan, pemilihan, penilaian dan pembuatan alat praktik

sederhana perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan sebaik-

baiknya, terutama untuk guru mata pelajaran, teknisi, laboran, dan

Kepala Sekolah.

4. Pelaksanaan Sarana Alat Praktik

Terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu :

18
a. Pengendalian umum penyusunan daftar nama, spesifikasi alat

praktik dilakukan oleh direktorat Sarana Pendidikan Ditjen

Dikdasmenn Depdikbud dalam buku pembakuan alat

peraga/praktik.

b. Pendayagunaan alat praktik secara efektif dan efesien.

5. Pengendalian/Pengawasan sarana alat/praktik

Dapat dilakukan oleh :

a. Pengawasan

b. Kepala Sekolah

c. Laboran

d. Koordinator mata pelajaran.

H. Pengolaan Prasarana Ruang Kelas

1. Perencaan Ruang Kelas

a. Perencaan Kebutuhan tambah ruang kelas dengan penambahan

daya tamping sekolah atau rehabilitasi ruang kelas.

b. Perencanaan Proses pendayagunaan RKB, atau hasil rehab dan

ruang belajar yang dimiliki.

c. Perencanaan proses pengadaan atau proses rehabilitasi akan

dapat dilaksanakan jika sekolah tersebut mengajukan

permohonan kepada kantor wilayah dan mendampatkan

persetujuannya.

d. Perencanaan kebutuhan perabot untuk berfungsinya

pembangunan RKB.

e. Perencanaan inventarisasi pemeliharaan dan pelaporan.

19
2. Organisasi prasarana ruang kelas

Pengorganisasian dan fungsionalitas ruang ini diatur oleh wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Pemeliharaan

saran dilakukan secara berkala.( Arsil dan Maria Botifar,

2013:120)

3. Koordinasi prasarana ruang kelas.

Dalam memanfaatkan ruang kelas agar adanya koordinasi

antara semua pihak sekolah itu sehingga ruang kelas itu dapat

berfungsi ssecara efektif dan efesien maka disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi.

4. Pelaksanaan Prasarana ruang kelas.

Pemanfaatan pelaksanaan kelas harus sesuai dengan rencana.

Bagi sekolah yang memiliki jumlah kelas yang cukup banyak

maka sebaiknya sekolah itu digunakan satu sift saja, hal ini

agar keamanan dan kebersihan dapat terjaga dengan baik.

5. Pengendalian / pengawasan prasarana ruang kelas.

Ruang kelas agar kondisinya selalu bersih dan baik harus selalu

diawasi dan dikontrol serta dijaga oleh semua warga sekolah,

khususnya siswa. Petugas khusus yang mengawasi bagaimana

bersih atau tidaknya dan baik atau rusaknya ruang kelas ialah

wakil kepala sekolah.

I. Pengelolaan Prasarana Ruang Laboratorium

1. Perencanaan Ruang Laboratorium

20
a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukan

sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku.

b. Perencanaan kebutuhan jumlah laboratorium untuk setiap jenis

berdasarkan jumlah siswa dengan rombongan belajar yang akan

memanfaatkannya.

c. Perencanaan kebutuhan tanah untuk membangun laboratorium

adalah mutlak dilaksanakan. Hendaknya semua sekolah

mempunyai ruang labor.

d. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium, sesuai dengan jenis

dan jumlah siswa.

e. Perencanaan proses pengadaan laboratorium dan alat

laboratorium. Pengadaan laboratorium dan alat nya dapat

dilakukan dengan permohonan ke kantor wilayah.

f. Perencanaan pendayagunaan laboratorium agar efektif dan

efesien maka perlu tenaga-tenaga yang bertanggungjawab

dalam mengelola laboratorium.

g. Perencanaan inventarisasi perawatan biaya operasional dan

bahan habis pakai. Dalam satu tahun pelajaran semua

kebutuhan perawatan biaya operasional dan dana bahan habis

pakai harus ditata, diinventarisasi dan direncanakan secara

tepat sehingga dalam pelaksanaan kegiatan praktik tidak

kehabisan bahan.

h. Perencanaan Pelaporan

1) Perencanaan pelaporan per semester

21
2) Perencanaan pelaporan akhir tahun

3) Petugas yang menyusun laporan ini ialah penaggungjawab

administrasi yaitu seorang laboran. Kemana dan bentuknya

bagaimana serta apa yang dilaporkan hendaknya mengiikuti

petunjuk dari kantor wilayah.

2. Organisasi Prasarana Ruang Laboratorium

Pengorganisasian ruang laboratorium ialah antara pengelola

laboratorium dan penanggung jawab teknis.

3. Koordinasi prasarana ruang laboran

Koordinasi seluruh guru IPA, baik biologi, fisika maupun kimia.

Semua bahan harus dijaga keamanannya jangan sampai rusak,

pecah ataupun hilang.

4. Pelaksanaan ruang laboratorium

Ruang laboratorium berguna untuk tempat praktek IPA. Dalam

pelaksanaan pemakaiannya dapat dibuat jadwal. Dalam ruang labor

harus tersedia perabot dengan lengkap guna menunjang kelancaran

kegiatan belajar menegajar.

5. Pengendalian/Pengawasan Prasarana ruang labor.

Pengawasan ruang laboratorium harus lebih baik dari ruang kelas,

karena menyangkut perabot dan alat maupun bahan praktik.

Petugas yang mengurus ialah bagian sarana dan prasarana, juga

tenaga laboran dan penanggung jawab pengelola laboratorium.

Diupayakan agar ruangan laboratorium harus tersedia dengan

cukup, alatnya, bahannya maupun perabotnya.

22
J. Pengolaan Ruang Perpustakaan

1. Perencanaan Ruang Perpustakaan.

a. Perencanaan kebutuhan ruang perpustakaan dan luasnya

perpustakaan berdasarkan tipe sekolah. Semakin besar sekolah

maka harus semakin besar pula ruang perpustakaannya bahkan

semakin banyak kebutuhan ruangannya.

b. Perencanaan kebutuhan jenis dan jumlah buku berdasarkan

jumlah siswa dan pemanfaatan buku. Koleksi kebutuhan buku

menurut jenis dan jumlahnya harus dipersiapkan.

c. Perencanaan sumber dana dan sumber buku untuk memperkaya

koleksi. Untuk dana pengelolaan perpustakaan dapat diperoleh

dari dana rutin dan dana komite maupun dana sumbangan dari

siswa. Sedangkan koleksi buku dapat bertambah dengan cara

sebagai berikut :

1) Pembelian

2) Hadiah dari instansi atau perorangan

3) Tukar menukar dengan perpustakaan lain

4) Membuat sendiri

5) Sumbangan dari alumni

6) Pinjaman dari perpustakaan lain.

d. Perencanaan Proses Pengadaan Buku

Pihak sekolah tiap tahun pelajaran membuat surat permohonan

untuk mendapatkan buku dari berbagai instansi antara lain:

23
1) Kantor wilayah depdikbud

2) Pusat pembukuan

3) Museum pusat nasional

4) Pusat pengembangan bahasa

5) Kantor lainnya.

e. Perencanaan pembuatan catalog dan pengaturan operasional

perpustakaan.

Katalog merupakan pedoman atau petunjuk seluruh bahan

sumber yang tersedia di perpustakaan. Jenis catalog :

1) Katalog pengarang

2) Katalog judul

3) Katalog subjek

Pengaturan operasional perpustakaan adalah Kepala

Sekolah menugaskan kepada guru atau karyawan untuk

mengelola perpustakaan yaitu sebagai pustakawan. Tugas

pustakawan ialah :

1) Mengurus administrasi pengelola

2) Mengurus administrasi pelayanan

3) Mengurus admistrasi pemeliharaan

4) Mengurus administrasi keanggotaan

5) Mengurus laporan dll.

f. Perencanaan Pendayagunaan dan Perawatan Perpustakaan

Dengan adanya tugas-tugas dari guru mata pelajaran maka

dapat diatur agar siswa mencari sumber belajarnya

24
diperpustakaan. Dengan demikian pendayagunaan

perpustakaaan itu efektif dan efesien.

g. Perencanaan Inventaris Buku dan Pelaporan Posisi Buku

Perpustakaan. Perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk

perencanaan inventaris perpustakaan adalah :

1) Buku Inventaris/buku induk

2) Cap Inventaris

3) Cap Perpustakaan Sekolah

4) Perlengkapan lainnya yang Perlu.

2. Oraganisasi Prasarana Ruang Perpustakaan

Pengelola perpustakaan adalah petugas untuk mengurus,

merawat dan mengatur jalannya perpustakaan agar dapat berfungsi

dengan baik dan dapat membantu sebagai sumber belajar siswa.

3. Koordinasi Prasarana Ruang Perpustakaan

Hendaknya koordinasi antara petugas perpustakaan dengan semua

guru mata pelajaran diharapkan guru-guru dapat memberi tugas

yang dikerjakan dengan sumber belajar dari perpustakaan.

4. Pelaksanaan Prasarana Ruang Perpustakaan

Penggunaan ruang perpustakaan akan sangat tergantung pada

kemampuan dan ketrampilan tenaga pengelola perpustakaan dalam

mengaturnya. Tenaga pustakawan harus benar-benar profesional

dalam menangani perpustakaan itu. Tata tertib dan perangkat

lainnya harus dipasang diruang perpustakaan demikian juga stuktur

organisasinya.

25
5. Pengendalian / Pengawasan Ruang Perpustakaan

Ruang perpustakaan agar benar-benar berfungsi maka harus

diawasi dan dikontrol dengan tata tertib setiap saat. Pustakawan

harus selalu menjaga dan melayani peminjaman dengan teratur dan

baik. Tenaga perpustakaan harus sering diikutsertakan dalam

penataran perpustakaan.

K. Pengelolaan Prasarana Ruang Olaharaga dan Lapangan Olahraga

1. Perencanaan Ruang Olahraga dan Lapangan Olahraga

a. Perencanaan kebutuhan dan lapangan olahraga serta luasnya

disesuaikan dengan jumlah siswa. Sekolah yang ideal adalah

yang memiliki lapangan dan perlengkapan olahraga yang

cukup.

b. Perencanaan kebutuhan lahan untuk bangunan atau lapangan

olahraga dengan membebaskan lahan tanah kosong disekeliling

sekolah jika masih dimungkinkan.

c. Perencanaan kebutuhan perabot dan jenis alat olahraga perlu

disiapkan sejak awal tahun ajaran agar dalam pelaksanaan

praktik olahraga dapat dilaksanakan.

d. Perencanaan pendayagunaan ruang dan lapangan olahraga.

Dalam pendayagunaan ruang dan lapangan olahraga dapat

diatur sehingga lapangan tersebut mencukupi. Ruang olahraga

dapat digunakan jika hari hujan dan jenis olahraga yang

dilaksanakan adalah yang sesuai dengan kondisi lapangan.

26
e. Perencanaan inventarisasi, perawatan, dan biaya operasional

habis pakai.

Untuk mengetahui kondisi setiap saat alat olahraga maka setiap

menerima harus dibuat dalam buku inventaris demikian juga

kalau mengeluarkan alat perawatan harus diusahakan dengan

baik.

f. Perencanaan pelaporan dan posisi perabot olahraga dilakukan

oleh koordinator guru olahraga.

2. Organisasi Prasarana Ruang Olahraga dan Lapangan Olahraga

Lapangan olahraga pada umumnya dipakai sekolah maka

pengaturannya cukup dilakukan oleh sekolah.

3. Koordinasi Prasarana Ruang Olahraga dan Lapangan Olahraga

Seluruh guru olahraga dan wakil Kepala Sekolah bidang sarana

prasarana harus berusaha agar lapangan dan ruangan olahraga

memadai dan layak untuk dipakai untuk kegiatan olahraga.

4. Pelaksanaan Prasarana Ruang Olahraga dan Lapangan Olahraga

Dengan Penggunaan ruangan olahraga jika cuaca diluar tidak

memungkinkan, misalnya hujan dan sebagainya. Ruangan tersebut

bisa berfungsi sebagai lapangan.

5. Pengendalian / Pengawasan Ruang Olahraga dan Lapangan

Olahraga.

Pengawasan terhadap ruang dan lapangan olahraga juga

harus mendapat perhatian. Diupayakan harus selalu bersih dan

kondisinya baik serta layak dipakai dan tidak membahayakan.

27
Begitu juga dengan alat praktek olahraga harus selalu tersedia

dalam kondisi baik.

28
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses

pengelolaan sarana prasarana disekolah supaya berfungsi dengan baik

sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling menjalankan

tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara

optimal.

Memahami tentang manajemen sarana dan prasarana dengan baik

dapat membantu menambah wawasan tentang bagaimana melakukan

manajemen sarana dan prasarana mulai dari merencanakan hingga

mengevaluasi. Dalam pelaksanaannya kerjasama yang kompak antara

kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya serta siswa harus

berperan aktif dalam pendayagunaan sarana dan prasarana disekolah.

Selain itu, pemborosan dan hal-hal lain yang tidak diharapkan. Misalnya

ada yang rusak sementara seharusnya masih memiliki masa pakai yang

lama dapat dicegah.

B. SARAN

Saya sangat mengharap saran dari para pembaca yang bersifat

membangun. Karna saya menyadari bahwa makalah kami sangat jauh dari

kesempurnaan.

Semoga dengan adanya makalah ini kita bisa lebih mengetahui

tentang pemahaman manajemen sarana dan prasarana pendidikan dan

kedepan dapat menerapkannya dalam dunia kerja.

29
30

Anda mungkin juga menyukai