Anda di halaman 1dari 16

Perusahaan dimungkinkan menerima sejumlah dana di muka untuk produk/jasa/manfaat

yang baru diserahkan di masa datang. Contoh, perusahaan menerima kas di awal
penyewaan gedung untuk periode satu tahun ke depan. Setelah membahas tentang definisi
& karakteristik penerimaan dimuka, Bab 9 ini membahas empat topik utama akuntansi, yaitu
penerimaan dimuka untuk penyerahan aset/jasa, penerimaan dimuka untuk penyediaan
manfaat yang dicatat berbasis sistem Murni akrual, penerimaan dimuka untuk penyediaan
manfaat yang dicatat berbasis sistem Semi akrual, dan pelaporan penerimaan dimuka di
neraca.

1. DEFINISI & KARAKTERISTIK PENERIMAAN DIMUKA


Penerimaan dimuka (receipt in advance) lazimnya berupa uang tunai untuk
penyerahan produk atau penyediaan jasa/manfaat di masa datang. Dengan demikian,
secara substantif perusahaan belum dapat mengakui sebagai penghasilan ketika
menerima kas. Selain kas, perusahaan dimungkinkan menerima dana berupa barang
dagangan, peralatan, jasa, manfaat, maupun beragam dana lainnya. Transaksi
penerimaan dimuka pada dasarnya terjadi jika memenuhi dua kriteria utama berikut ini:
(a) Terdapat penerimaan dana, terutama dana yang relatif kongkrit; dan
(b) Terdapat kesepakatan untuk menyerahkan produk/jasa/manfaat di masa datang.
Transaksi penerimaan dimuka lazim pada akhirnya merupakan transaksi
penghasilan dimasa datang. Oleh karena itu buku ini berfokus pada transaksi
penerimaan dimuka yang membawa konsekuensi memunculkan penghasilan. Berpijak
pada prinsip akrual, penerimaan dimuka merupakan liabilitas karena perusahaan
berkewajiban untuk menyerahkan dana di masa datang. Transaksi penghasilan baru
diakui jika perusahaan telah menyerahkan produk atau menyediakan jasa/manfaat.

2. PENERIMAAN DIMUKA UNTUK PENYERAHAN PRODUK/JASA


Penerimaan dimuka dapat membawa konsekuensi penyerahan produk atau jasa di
masa datang. Sebagai contoh, perusahaan menerima dimuka kas dari pelanggan untuk
pemesanan barang dagangan yang diperkirakan diserah-terimakan bulan depan ( indent).
Penerimaan dimuka merupakan liabilitas bagi perusahaan karena jika ternyata
perusahaan tidak dapat menyerahkan aset atau menyediakan jasa sesuai akad maka
perusahaan harus mengembalikan dana yang telah diterima. Dengan kata lain,
fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 109
penerimaan dimuka untuk penyerahan produk atau jasa dapat disetarakan dengan utang.
Nama-nama akun yang mencerminkan keberadaan liabilitas yang berasal dari
penerimaan dimuka untuk penyerahan produk atau penyediaan jasa dapat bervariasi,
antara lain adalah Uang muka, Uang titipan, Uang muka penjualan, Uang titipan
pelanggan, dan Utang penerimaan dimuka.
Berikut ini beberapa transaksi penerimaan dimuka untuk penyerahan produk atau
penyediaan jasa di masa datang.

 2 April Amanah menerima cek Rp2.500.000 dari pelanggan sebagai uang muka
pemesanan barang dagangan komputer yang akan diserahkan di bulan Juni.
2 Apr. Kas Rp1.500.000
Uang muka penjualan Rp1.500.000

 20 Mei Amanah melakukan transaksi barter. Amanah hari ini menerima peralatan
senilai Rp17.000.000 dengan kesepakatan di awal Juli menyediakan jasa konsultasi
komputer senilai harga kesepakatan peralatan yang diterima.
20 Mei Peralatan Rp17.000.000
Uang muka pelanggan Rp17.000.000

 2 Juni Amanah menyerahkan barang dagangan komputer dengan harga jual


Rp6.000.000 (kos Rp5.400.000) sesuai kesepakatan tanggal 2 April lalu. Pembeli
membayar tunai untuk kekurangan pembayaran. Sistem Perpetual digunakan.
2 Jun. Uang muka penjualan Rp1.500.000
Kas Rp4.500.000
Penjualan Rp6.000.000
Kos barang terjual Rp5.400.000
Persediaan barang dagangan Rp5.400.000

 7 Juli Amanah menyediakan jasa konsultasi komputer senilai Rp17.000.000 sebagai


tindak-lanjut transaksi barter tanggal 20 Mei lalu.
7 Jul Uang muka pelanggan Rp17.000.000
Penghasilan konsultasi Rp17.000.000

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 110
CATATAN KECIL

Di beberapa situasi, dalam transaksi penerimaan dimuka terdapat klausul


bahwa uang muka yang diserah-terimakan tidak dapat dikembalikan, kecuali
penjual tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan. Dengan kata lain, jika
pelanggan membatalkan transaksi maka uang muka menjadi hangus dan
menjadi hak penjual. Jika hal ini terjadi, bagaimana pencatatan akuntansinya?
Fakta yang terjadi di situasi ini adalah adanya perubahan dana, yaitu dari
liabilitas menjadi penghasilan (misalnya ditampung di akun Penghasilan lain-
lain) atau dari liabilitas menjadi ekuitas (misalnya ditampung di akun Dana
kebajikan). Sebagai catatan, definisi ekuitas adalah sumber pemerolehan dari
lain-lain, selain liabilitas dan penghasilan. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa
beragam transaksi yang terjadi di bisnis dapat dicatat dengan baik oleh
akuntansi. Yang mungkin perlu disadari, uang muka yang “hangus” seharusnya
dalam jumlah yang minimal dan hanya sebgai bentuk pendisiplinan pelanggan,
bukan justru diharapkan sebagai sumber penghasilan sampingan.

3. PENERIMAAN DIMUKA UNTUK PENYEDIAAN MANFAAT: MURNI AKRUAL


Penerimaan dimuka untuk penyediaan terjadi jika perusahaan menerima dana
dimuka yang mana manfaat diberikan seiring berjalannya waktu. Contoh, perusahaan
menerima kas untuk sewa gedung dengan jangka waktu satu tahun ke depan. Selama
setahun pada dasarnya perusahaan menyediakan manfaat (berupa penggunaan gedung)
dari hari ke hari ke pihak penyewa.
Menerapkan sistem Murni akrual, transaksi penerimaan dimuka diperlakukan
liabilitas. Liabilitas tersebut berubah menjadi penghasilan seiring dengan penyediaan
manfaat. Karena pertimbangan cost and benefit, sejauh ini banyak buku teks akuntansi
mengakui perubahan dari liabilitas menjadi penghasilan secara periodik terutama pada
saat penyusunan laporan keuangan. Di praktik, pengakuan penghasilan dilakukan secara
bulanan, dan tidak menutup kemungkinan di masa datang pengakuan penghasilan

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 111
dilakukan mingguan atau bahkan harian jika perusahaan semakin peduli terhadap
keakurasian informasi keuangan yang dihasilkan akuntansi.
Nama akun yang mencerminkan keberadaan liabilitas yang berasal dari penerimaan
dimuka untuk penyediaan manfaat dapat bervariasi. Buku teks berbahasa Inggris lazim
menggunakan terminologi “unearned revenues” yang di Indonesia ditranslasi menjadi
“Penghasilan diterima dimuka”, “Penghasilan yang belum terbentuk” atau “Diterima
dimuka penghasilan”. Buku ini menggunakan terminologi “Penghasilan diterima dimuka”
mengikuti kelaziman yang ada sejauh ini.
Ketentuan pencatatan menggunakan sistem Murni akrual untuk transaksi
penerimaan dimuka untuk penghasilan adalah sebagai berikut:
a) Pada saat penerimaan dimuka, perusahaan mengakuinya sebagai liabilitas.
b) Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, melalui pencatatan penyesuai
perusahaan mengakui sebagian liabilitas yang telah berubah menjadi penghasilan.
c) Pada akhir masa manfaat, perusahaan mengakui penerimaan dimuka yang tersisa
sebagai penghasilan.

Ilustrasi: Perusahaan Peduli Masa menyewakan gedung dan peralatan dengan sistem
pembayaran dimuka yang dicatat menggunakan sistem Murni akrual. Peduli Masa
mengakui penghasilan secara periodik, yaitu pada saat penyusunan laporan keuangan
(31 Desember) dan pada saat semua penerimaan dimuka menjadi beban di periode
berjalan karena masa kontrak habis.

 1 September 2015 Peduli Masa menerima cek Rp90.000.000 untuk sewa gedung
dengan jangka waktu 1 tahun (1 September 2015 sampai dengan 31 Agustus 2016).
1 Sep. Kas Rp90.000.000
2015 Pengh. diterima dimuka – sewa gedung Rp90.000.000
(Murni akrual: Penerimaan dimuka, sewa gedung 1 tahun)

 1 November 2015 Peduli Masa menerima tunai Rp30.000.000 untuk sewa peralatan
pembelajaran dengan jangka waktu 3 bulan (1 November 2015 s/d 31 Januari 2016).
1 Nov. Kas Rp30.000.000
2015 Pengh. diterima dimuka – sewa peralatan Rp30.000.000
(Murni akrual: Penerimaan dimuka, sewa peralatan 3 bulan)
fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 112
 31 Desember 2015 Peduli Masa melakukan pencatatan penyesuai untuk mengakui
sebagian penerimaan dimuka (penyewaan gedung dan peralatan) sebagai
penghasilan karena manfaat telah diberikan.
31 Des Pengh. diterima dimuka - sewa gedung Rp30.000.000
2015 Penghasilan sewa – gedung Rp90.000.000
(Murni akrual - Penyesuaian: Pengakuan penghasilan sewa [(4/12) x Rp90.000.000])

31 Des Pengh. Diterima dimuka - sewa peralatan Rp20.000.000


2015 Penghasilan sewa – peralatan Rp20.000.000
(Murni akrual - Penyesuaian: Pengakuan penghasilan sewa [(2/3) x Rp30.000.000])

Di laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 akun Penghasilan diterima


dimuka – sewa gedung bersaldo kredit Rp60.000.000 [Rp90.000.000 –
Rp30.000.000], dan akun Penghasilan diterima dimuka penghasilan – sewa
peralatan bersaldo kredit Rp10.000.000 [Rp30.000.000 – Rp20.000.000]. Jika kedua
akun tersebut diringkas dalam satu akun maka akun Penghasilan diterima dimuka
bersaldo kredit Rp70.000.000.

 31 Januari 2016 Peduli Masa mengakui penerimaan dimuka penghasilan dari sewa
peralatan yang telah habis masa sewanya.
31 Jan. Pengh. dimuka dimuka - sewa peralatan Rp10.000.000
2016 Penghasilan sewa – peralatan Rp10.000.000
(Murni akrual: Pengakuan penghasilan di akhir masa sewa)

 31 Agustus 2016 Peduli Masa mengakui penerimaan dimuka sewa gedung yang telah
habis masa sewanya.
31 Agt. Pengh. diterima dimuka - sewa gedung Rp60.000.000
2016 Penghasilan sewa – gedung Rp60.000.000
(Murni Akrual: Pengakuan penghasilan di akhir masa sewa)
fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 113
4. PENERIMAAN DIMUKA UNTUK PENYEDIAAN MANFAAT: SISTEM SEMI
AKRUAL
Menerapkan sistem Semi akrual atas transaksi penerimaan dimuka, penerimaan
dana di awal transaksi langsung diakui sebagai penghasilan. Dalam rangka penyusunan
laporan keuangan, pencatatan penyesuai diperlukan untuk mengkonversi sistem basis
Kas menjadi sistem basis Akrual. Ketentuan pencatatan yang berlaku di sistem Semi
akrual yang terkait dengan transaksi penerimaan dimuka adalah sebagai berikut:
(a) Pada saat penerimaan dimuka, perusahaan mengakuinya sebagai penghasilan.
(b) Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, melalui pencatatan penyesuai
perusahaan mengakui sebagian penghasilan sebagai liabilitas karena laporan harus
disajikan berbasis akrual. Dengan demikian, pencatatan penyesuai di sistem Semi
akrual diperlukan untuk mengubah dari basis Kas menjadi basis Akrual.
(c) Pada awal periode berikutnya, perusahaan melakukan pencatatan pembalik agar
sistem pencatatan kembali menjadi sistem basis Kas.
(d) Pada akhir masa kontrak perusahaan tidak perlu melakukan pencatatan.

Ilustrasi: Perusahaan Mung Nyoba melakukan transaksi penerimaan dimuka untuk


penyewaan lahan tanah dan untuk penyewaan kendaraan yang dicatat menggunakan
sistem Semi akrual dengan tanggal pelaporan 31 Desember.

 1 Oktober 2015 Mung Nyoba menerima uang tunai Rp48.000.000 untuk penyewaan
lahan tanah dengan jangka waktu 1 tahun (1 Oktober 2015 s/d 30 September 2016).
1 Okt. Kas Rp48.000.000
2015 Penghasilan sewa – tanah Rp48.000.000
(Semi akrual: Penerimaan dimuka, sewa tanah 1 tahun)

 1 Desember 2015 Mung Nyoba menerima cek Rp30.000.000 dari pelanggan untuk
penyewaan kendaraan untuk jangka waktu 3 bulan (1 Desember 2015 s/d 29 Februari
2016).
1 Des. Kas Rp15.000.000
2015 Penghasilan sewa - kendaraan Rp15.000.000
(Semi akrual: Penerimaan dimuka, sewa kendaraan 3 bulan)

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 114
 31 Desember 2015 Mung Nyoba melakukan pencatatan penyesuai untuk mengakui
sebagai penghasilan yang diakui dari penerimaan dimuka untuk sewa gedung dan
sewa kendaraan yang ternyata masih merupakan liabilitas.
31 Des Penghasilan sewa – tanah Rp36.000.000
2015 Pengh. diterima dimuka - sewa tanah Rp36.000.000
(Semi akrual - Penyesuai: Pengakuan liabilitas [(9/12) x Rp48.000.000])

31 Des Penghasilan sewa - kendaraan Rp20.000.000


Pengh. diterima di muka - sewa kendaraan Rp20.000.000
(Semi akrual - Penyesuai: Pengakuan liabilitas [(2/3) x Rp30.000.000])

Di laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 akun Penghasilan diterima di


muka - sewa tanah bersaldo kredit Rp36.000.000, dan akun Penghasilan diterima
dimuka - sewa kendaraan bersaldo kredit Rp20.000.000. Jika kedua akun tersebut
diringkas dalam satu akun maka akun Penghasilan diterima dimuka bersaldo kredit
Rp56.000.000. Akun Penghasilan diterima dimuka bersaldo normal kredit karena
akun tersebut merupakan elemen liabilitas.

 1 Januari 2016 Semangat melakukan pencatatan pembalik di awal siklus akuntansi.


1 Jan Diterima dimuka pengh. sewa gedung Rp36.000.000
2016 Penghasilan sewa gedung Rp36.000.000
(Semi akrual - Pembalik: Pembatalan penerimaan dimuka sebagai liabilitas)

1 Jan Diterima dimuka pengh. sewa kendaraan Rp9.000.000


Penghasilan sewa kendaraan Rp9.000.000
(Semi akrual - Pembalik: Pembatalan penerimaan dimuka sebagai liabilitas)

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 115
5. PELAPORAN PENERIMAAN DIMUKA
Akun-akun yang merupakan penerimaan dimuka (receipt in advance) pada
dasarnya disajikan sebagai liabilitas lancar (current liabilities) atau liabilitas tidak-lancar
(non-current liabilities), sesuai jangka waktunya. Akun-akun penerimaan dimuka yang
merupakan liabilitas lancer lazim disajikan di bawah akun utang usaha dan utang
dagang. Jika penerimaan dimuka memiliki periode lebih dari satu periode maka
penerimaan dimuka tersebut diperlakukan sebagai liabilitas tidak lancar. Selanjutnya,
penerimaan dimuka yang merupakan liabilitas tidak lancar dikonversi menjadi liabilitas
lancar jika penyerahan produk atau jasa/manfaat diperkirakan dilakukan di satu periode
yang akan datang. Pencatatan penyesuai diperlukan untuk mengubah dari liabilitas tidak
lancar menjadi liabilitas lancar.

Ilustrasi: Di daftar saldo percobaan per 31 Desember 2015 perusahaan Disiplin terdapat
akun Penghasilan diterima dimuka - jangka panjang bersaldo kredit Rp170.000.000
yang diketahui akan habis masa kontraknya di akhir September 2016. Penghasilan sewa
yang diakui untuk tahun 2015 Rp80.000.000. Disiplin menerapkan sistem Murni akrual.

 31 Desember 2015 Disiplin melakukan pencatatan penyesuai untuk mengakui


penghasilan sewa periode 2015 dan mengubah akun Penghasilan diterima dimuka -
jangka panjang yang merupakan liabilitas tidak lancar menjadi liabilitas lancar.
31 Des. Pengh. diterima dimuka – jk. panjang Rp80.000.000
2015 Penghasilan sewa Rp80.000.000
(Penyesuai: Pengakuan pembayaran dimuka sewa sebagai beban)

31 Des Pengh. diterima dimuka – jk. panjang Rp90.000.000


2015 Pengh. diterima dimuka – jk. pendek Rp90.000.000
(Penyesuai: Konversi penerimaan dimuka tidak lancar menjadi liabilitas lancar)

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 116
Menerapkan sistem Murni akrual di transaksi penerimaan dimuka untuk penyediaan
manfaat seiring dengan berlalunya waktu, seperti misalnya penyewaan gedung,
sebagaimana yang tersaji di buku-buku teks akuntansi berisiko menyajikan informasi
liabilitas yang overstate (liabilitas disajikan lebih tinggi dibanding yang sebenarnya)
selama periode berjalan. Hal ini terjadi karena selama periode berjalan sesungguhnya
telah terjadi perubahan sebagian liabilitas menjadi penghasilan tetapi baru diperbarui
pada akhir periode ketika hendak menyusun laporan keuangan. Sementara itu,
menggunakan sistem Semi akrual, informasi keuangan selama periode berjalan justru
berisiko menyajikan informasi laba yang overstate (menyajikan laba lebih tinggi dari
seharusnya) karena penghasilan disajikan lebih besar dibanding penghasilan yang
sesungguhnya.
Sistem Murni akrual atas penerimaan dimuka di atas seharusnya diterapkan
dengan melakukan pencatatan secara kontinyu (bulanan, mingguan, au bahkan harian)
untuk mengakui sebagian liabilitas yang berubah menjadi penghasilan. Hal ini dapat
dipenuhi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi.

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 117
Ringkasan

Fungsi dasar akuntansi adalah menghasilkan informasi keuangan. Sebagai sistem,


akuntansi terdiri dari 3 komponen utama, yaitu input, proses, dan output. Input akuntansi
berupa transaksi, yaitu peristiwa yang menyebabkan perubahan dana. Proses akuntansi
berlandas pada hukum dana yang mencerminkan keseimbangan antara penggunaan dana
dan pemerolehan dana. Keseimbangan tersebut dituangkan dalam bentuk persamaan
akuntansi. Output akuntansi salah satunya adalah laporan keuangan.
Meskipun saat ini sebagian pembelajar berpendapat bahwa akuntansi merupakan ilmu
yang lebih mengandalkan aturanan dan merupakan produk negara barat tetapi sejarah
menunjukkan embrio pengetahuan akuntansi (mekanisme debet kredit) merupakan aplikasi
matematika, dan embrio pengetahuan ini terhubung sangat erat dengan ayat-ayat di kitab
suci Al-Qur’an. Oleh karenanya, pembelajar muslim hendaknya mempelajari akuntansi
sebagai salah satu aktivitas yang memberi nilai ibadah. Menariknya, tidak hanya akuntansi
diterapkan di perusahaan atau organisasi tetapi juga diterapkan dalam kehidupan individu
dan keluarga.
Proses akuntansi dilakukan dengan memperhatikan fakta yang sesungguhnya terjadi,
bukan semata mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku. Salah satu proses di akuntansi
adalah analisis fakta atas transaksi. Analisis fakta atas transaksi menggunakan dan selalu
menjaga keseimbangan persamaan akuntansi yang mencerminkan hukum dana.
Selanjutnya, akuntansi menerapkan prinsip kesatuan usaha dan prinsip pencatatan berbasis
akun dalam melakukan analisis fakta atas transaksi.

Kata-kata Kunci

 Q.S. Al-Baqarah [2]: 282  Persamaan akuntansi ekstensi


 Akuntansi  Elemen-elemen persamaan akuntansi
 Transaksi  Akun
 Hukum dana  Prinsip kesatuan usaha
 Informasi keuangan  Analisis fakta atas transaksi

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 118
Pertanyaan Kualitatif

Jawablah semua pertanyaan/permintaan yang diajukan dengan sebaik-baiknya. Anda


disarankan untuk mencari referensi lain untuk memperkaya pemahaman tentang akuntansi.
a. Sebutkan kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasi liabilitas sebagai penerimaan
dimuka (receipt in advance).
b. Berpijak pada prinsip akrual, mengapa penerimaan dimuka harus diperlakukan sebagai
liabilitas, bukan sebagai penghasilan?
c. Mungkinkah dalam transaksi bisnis dana yang diterima dimuka berupa barang
dagangan, bukannya berupa kas? Jika Tidak mungkin, berilah argumen yang
mendukung pendapat Anda. Jika Mungkin, berilah contoh transaksi yang terkait dengan
penerimaan dimuka berupa dana selain kas.
d. Seorang praktisi bisnis berpendapat bahwa penerimaan dimuka seharusnya diakui
sebagai penghasilan, kecuali di akad dinyatakan bahwa pelanggan berhak
membatalkan transaksi yang berimbas perusahaan harus mengembalikan dana yang
diterima dimuka tersebut. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Berilah
argumen yang mendukung pendapat Anda.
e. Perusahaan menerapkan sistem Murni akrual dalam pencatatan transaksi penerimaan
dimuka. Jelaskan ketentuan pencatatan yang lazim berlaku.
f. Jika perusahaan menerapkan sistem Semi akrual dalam pencatatan transaksi
penerimaan dimuka, jelaskan ketentuan pencatatan yang lazim berlaku.
g. Menerapkan sistem Semi akrual, untuk tujuan apakah perusahaan melakukan
pencatatan penyesuai terhadap akun-akun yang mencerminkan penerimaan dimuka?
h. Pencatatan pembalik harus dilakukan jika perusahaan menerapkan sistem Murni akrual
terkait dengan transaksi penerimaan dimuka. Jelaskan argumentasi yang mendasari
pernyataan tersebut.
i. Menerapkan sistem Murni akrual, untuk tujuan apakah perusahaan melakukan
pencatatan penyesuai terhadap akun-akun yang mencerminkan penerimaan dimuka?
j. Menerapkan sistem Murni akrual, haruskah perusahaan melakukan pencatatan
pembalik terhadap akun-akun yang mencermikan penerimaan dimuka? Berilah
argumen yang mendasari opini Anda.

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 119
Pertanyaan Kuantitatif
Soal 1
Perusahaan Raih Ilmu melakukan transaksi penerimaan dimuka untuk penyerahan jasa dan
barang dagangan di masa datang. Penerimaan dilakukan dengan menggunakan beberapa
jenis dana, tidak hanya berupa kas, dan perusahaan menerapkan sistem Perpetual untuk
transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.
o 10 Maret menerima kas Rp1.500.000 sebagai uang muka untuk penyerahan barang
dagangan Rp5.000.000 dengan kos Rp4.500.000 yang akan diserahkan akhir Maret.
o 31 Maret menyerahkan barang dagangan sesuai kesepakatan transaksi tanggal 10
Maret lalu, dan mengakui utang piutang untuk untuk penyelesaian transaksi.
o 28 Juli menerima supplies dengan nilai kesepakatan Rp8.000.000 dan cek Rp6.000.000
sebagai penerimaan dimuka untuk penyerahan barang dagangan senilai Rp14.000.000.
Kos barang dagangan diketahui Rp12.500.000.
o 3 Agustus menerima informasi bahwa kreditur mengakui bahwa piutang ke Raih Ilmu
sebesar Rp3.000.000 dianggap lunas dan diperlakukan sebagai pembayaran dimuka
untuk pembelian barang dagangan dalam rangka pembelian barang dagangan dengan
harga kesepakatan Rp7.000.000.
o 13 Agustus menyerahkan barang dagangan dengan kesepakatan dari transaksi 28 Juli.
o 21 Agustus menyerahkan barang dagangan sesuai kesepakatan dari transaksi tanggal 3
Agustus. Kos barang dagangan diketahui 90% dari harga jual. Kekurangan pembayaran
diakui sebagai transaksi utang-piutang.

Diminta:
(a) Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, atas transaksi-transaksi di atas.

Soal 2
Perusahaan Tertib menerapkan sistem Murni akrual untuk transaksi-transaksi yang terkait
dengan penerimaan dimuka untuk penghasilan dan sistem Perpetual untuk barang
dagangan. Pengakuan penghasilan dilakukan ketika perusahaan menyusun laporan
keuangan (31 Desember) dan ketika semua penerimaan dimuka telah berubah menjadi
penghasilan. Selanjutnya, penghitungan penghasilan berbasis bulan ( month ). Berikut ini
transaksi-transaksi penghasilan dimuka untuk pemerolehan penghasilan yang terjadi seiring
berjalannya waktu:
o 1 Juni 2015 Tertib mengakui pelunasan utang wesel dengan nilai nominal Rp30.000.000,
bunga 4% untuk penyewaan gudang dengan jangka waktu 1 Juni tahun ini s/d 31 Mei

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 120
tahun depan. Wesel tersebut diterbitkan tanggal 1 Februari 2015. Untuk bunga, dibayar
tunai.
o 2 Juli 2015 Tertib menerima barang dagangan senilai Rp17.000.000 untuk penerimaan
dimuka jasa keamanan dengan jangka waktu 10 bulan, terhitung mulai 2 Agustus 2015.
o 3 September 2015 Tertib menyewakan ruang kantor dengan tarif Rp4.000.000/bulan.
Berhubung penyewa ruang kantor merupakan rekanan perusahaan Tertib maka
dilakukan transaksi semi-barter untuk penyewaan ruang kantor selama satu tahun, mulai
3 September 2015 s/d 2 September 2016. Tertib menerima cek Rp40.000.000 dan
sisanya berupa barang dagangan.
o 5 November Tertib mengakui sebagai pelunasan utang-piutang senilai Rp8.400.000
untuk penyewaan peralatan dengan jangka waktu 7 bulan, terhitung mulai 5 November
2015 s/d 4 Juni 2016. Hal ini dilakukan karena penyewa adalah kreditur Tertib.

Diminta: Dengan asumsi perusahaan membentuk akun Sewa gudang diterima dimuka, Jasa
keamanan diterima dimuka, Sewa ruang kantor diterima dimuka, dan Sewa peralatan
diterima dimuka, penuhi permintaan-permintaan berikut ini.
a. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 1 Juni 2015.
b. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 2 Agustus 2015.
c. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 3 September 2015.
d. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 5 November 2015.
e. Lakukan pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, 31 Desember 2015.
f. Berapakah saldo masing-masing akun pembayaran dimuka yang tersaji di laporan posisi
keuangan per 31 Desember 2015?
g. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, ketika sewa gudang berakhir.
h. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, ketika sewa jasa keamanan berakhir.
i. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, ketika sewa peralatan berakhir.
j. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, ketika sewa ruang kantor berakhir.

Soal 3
Perusahaan Isih Ajar menerapkan sistem Semi akrual terhadap transaksi-transaksi
peneriman dimuka untuk penghasilan, dan sistem Periodik untuk transaksi barang
dagangan. Pencatatan penyesuai untuk penerimaan dimuka dilakukan hanya pada saat
penyusunan laporan keuangan (31 Desember) dengan basis bulanan. Berikut ini transaksi-
transaksi pembayaran dimuka di tahun 2015:
 1 Juli 2015 menyewakan ruko (rumah toko) untuk periode satu tahun mulai 1 Juli 2015
s/d 30 Juni 2016. Nilai sewa Rp15.000.000 yang diterima berupa barang dagangan
senilai 80%, sisanya tunai.
fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 121
 2 Oktober 2015 menerima peralatan Rp9.000.000 untuk sewa peralatan untuk kurun
waktu 4 bulan terhitung mulai 2 Oktober 2015.
 3 Desember 2015 mengakui pelunasan utang wesel yang diterbitkan perusahaan
tanggal 3 Juni 2015 yang jatuh tempo hari ini dengan nilai nominal Rp24.000.000, 6%.
Sesuai kesepakatan, pelunasan tersebut diperlakukan sebagai uang muka untuk sewa
gudang senilai utang wesel untuk jangka waktu 1 tahun, mulai 3 Desember 2015,
sedangkan bunga wesel diselesaikan secara tunai.

Diminta: Dengan asumsi perusahaan membentuk akun Diterima dimuka beban sewa ruko,
akun Diterima dimuka beban peralatan, dan akun Diterima dimuka beban kebersihan,
penuhi permintaan-permintaan berikut ini:
a) Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 1 Juli 2015.
b) Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 2 Oktober 2015.
c) Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 3 Desember 2015.
d) Lakukan pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, per 31 Desember 2015.
e) Berapakah saldo masing-masing akun pembayaran dimuka yang tersaji di laporan posisi
keuangan per 31 Desember 2015?
f) Lakukan pencatatan pembalik, khususnya penjurnalan, per 1 Januari 2016.

Soal 4
Perusahaan Simulasi menerapkan sistem yang bervariasi untuk beberapa macam
pembayaran dimuka. Pertama, pembayaran dimuka untuk pemerolehan supplies dan untuk
pemerolehan barang dagangan dicatat menggunakan sistem Murni akrual. Dalam hal ini
perusahaan menerapkan sistem Perpetual untuk barang dagangan dan sistem Cadangan
dengan pendekatan Konvensional untuk penghapusan piutang tak tertagih. Kedua,
pembayaran dimuka untuk beban sewa gedung dan sewa gudang dicatat menggunakan
sistem Murni akrual yang dilakukan penyesuai ketika penyusunan laporan keuangan (31
Desember) dan ketika masa sewa berakhir. Ketiga, pembayaran dimuka untuk beban jasa
kebersihan dicatat menggunakan sistem Semi akrual yang dilakukan pencatatan penyesuai
ketika penyusunan laporan keuangan. Pembayaran dimuka dapat berupa uang tunai,
penyerahan barang dagangan, pelunasan piutang, dsb. Berikut ini transaksi-transaksi yang
terkait dengan pembayaran dimuka di tahun 2015:
o 7 Maret Simulasi menyerahkan kas Rp2.000.000 sebagai uang muka pembelian
supplies dengan spesifikasi khusus senilai Rp5.000.000 yang baru akan diserahkan di
pertengahan April.

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 122
o 1 April Simulasi membayar dimuka untuk sewa gedung dengan jangka waktu 1 tahun
mulai 1 April 2015. Sistem pembayaran adalah sebagai berikut: tunai Rp10.000.000,
pelunasan piutang Rp14.000.000 karena pemilik gedung merupakan debitur perusahaan
Simulasi, dan penyerahan barang dagangan sebesar nilai kesepakatan Rp12.000.000
dengan kos diketahui Rp10.000.000.
o 14 April Simulasi menerima supplies Rp5.000.000 sesuai kesepakatan transaksi
tertanggal 7 Maret lalu. Kekurangan pembayaran diperlakukan sebagai transaksi utang-
piutang.
o 1 Juli Simulasi menemui debitur Insyaf yang piutangnya sejumlah Rp16.000.000 telah
dihapuskan dari catatan Simulasi. Hasil pertemuan disepakati bahwa Simulasi menyewa
gudang Insyaf selama 1 tahun mulai 1 Juli 2015 s/d 30 Juni 2016. Nilai sewa disepakati
Rp48.000.000 dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: diperlakukan sebagai
pelunasan piutang Rp16.000.000, penyerahan barang dagangan senilai kesepakatan
Rp18.000.000 dengan kos diketahui Rp15.000.000, dan sisanya dibayar tunai.
o 1 Agustus Simulasi membayar kas Rp7.000.000 untuk pembayaran dimuka beban jasa
kebersihan senilai Rp15.000.000 dengan jangka waktu 8 bulan mulai 1 Agustus. Selisih
antara pembayaran kas dan nilai kontrak dibayar dengan menyerahkan barang
dagangan dengan kos Rp6.200.000.
o 1 Oktober Simulasi membayar kas Rp54.000.000 untuk sewa gedung selama 2 tahun
yang dimulai tanggal 1 Oktober 2015.

Diminta: Dengan asumsi perusahaan membentuk akun Piutang uang muka, Dibayar dimuka
beban sewa gedung, Dibayar dimuka beban sewa gudang, Dibayar dimuka beban jasa
kebersihan, Dibayar dimuka beban sewa gedung – jangka panjang, dan Dibayar dimuka
beban sewa gedung – jangka pendek, penuhi permintaan-permintaan berikut ini.
a. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, 7 Maret, 1 April, 14 April, 1 Juli, 12
Agustus, dan 1 Oktober 2015.
b. Lakukan pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, 31 Desember 2015.
c. Lakukan pencatatan pembalik, khususnya penjurnalan, per 1 Januari 2016.
d. Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, untuk transaksi-transaksi yang terkait
dengan selesainya masa kontrak di tahun 2016.
e. Lakukan pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, 31 Desember 2016.

Catatan Kecil Akademik

fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 123
fb: penerbit buku akuntansi | Bab 9: Penerimaan Dimuka (Receipt in Advance) 124

Anda mungkin juga menyukai