Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKHIR SEMESTER

PENYUSUNAN LAPORAN ANGGARAN BISNIS PERUSAHAAN


MANUFAKTUR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 4 Praktikum Penganggaran Bisnis

Dosen Pengampu : Rumiyati SE., M.Sc.

Disusun Oleh:

Innez Pradipta (16/396134/SV/10347)

Gregorius Ivan Novaditya (17/416100/SV/13838)

Lutfia Rama Dhanty (17/416109/SV/13842)

Mayang Permatawardhani (17/416109/SV/13847)

Putri Faizah Ajeng Puspitasari (17/416120/SV/13858)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
KATA PENGANTAR

Segala puji kami haturkan kepada Allah SWT karena limpahan rahmat serta anugerah
dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan laporan kami. Shalawat serta salam tidak lupa
selalu kami haturkan kepada junjungan Nabi Agung yaitu Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kami, yang merupakan sebuah petunjuk yang
paling benar yakni Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk


Ibu Rumiyati selaku dosen mata kuliah Praktikum Penganggaran Bisnis yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar laporan ini dapat bermanfaat
untuk perusahaan manufaktur dalam menyusun laporan keuangan.

Kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk
materi evaluasi kami mengenai penulisan laporan berikutnya. Kami pun memohon maaf
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan dihati.

Yogyakarta, 14 Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengoperasikan mesin,


peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan-bahan
mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Dalam menjalankan bisnisnya,
perusahaan manufaktur tentu membutuhkan perencanaan anggaran. Perencanaan adalah
tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang
akan dilakukan di masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan
perencanaan adalah untuk memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambilan
keputusan operasional sehari-hari dalam proses kemajuan perusahaan.. Penganggaran
adalah proses menjelaskan, menghitung dan menyusun anggaran perusahaan. Sedangkan
anggaran adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan atau hasil
dari penganggaran. Jadi pada dasarnya, anggaran adalah rencana kerja perusahaan di
masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis. Proses
penyiapan anggaran inilah yang disebut dengan penganggaran. Berdasarkan uraian diatas
penulis ingin menuliskan laporan akhir yang berjudul “Penyusunan Laporan Anggaran
Bisnis Perusahaan Manufaktur”.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui alur penyusunan anggaran


2. Untuk mengetahui cara pembuatan Forecasting pada Anggaran Penjualan
3. Untuk mengetahui penyusunan Anggaran Penjualan Anggaran Produksi,
Anggaran Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran
Biaya Overhead Pabrik, Anggaran HPP, Anggaran Pemasaran, Anggaran
Administrasi, Anggaran Piutang, Anggaran Hutang, dan Anggaran Kas
4. Untuk mengetahui penyusunan Laba Rugi dan Neraca

C. MANFAAT

1. Mahasiswa mampu memahami alur penyusunan anggaran


2. Mahasiswa mampu membuat Forecasting pada Anggaran Penjualan
3. Mahasiswa mampu membuat Anggaran Penjualan, Anggaran Produksi,
Anggaran Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran
Biaya Overhead Pabrik, Anggaran HPP, Anggaran Pemasaran, Anggaran
Administrasi, Anggaran Piutang, Anggaran Hutang, dan Anggaran Kas
4. Mahasiswa mampu membuat Laporan Laba Rugi dan Neraca

D. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan profil perusahaan yang akan disusun untuk menyusun anggaran!


2. Bagaimana Forecasting pada Anggaran Penjualan?
3. Bagaimana Laporan Laba Rugi dan Neraca perusahaan tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan = PT BAKPIAKU


Tahun Berdiri = 2017
Pemilik = Innez, Ivan, Lutfia, Mayang, Putri Faizah
No Telepon = 0274-33551
Alamat Kantor = Jl. Kaliurang Km 10, Yogyakarta
Alamat Toko = Jl. Malioboro No 12, Yogyakarta
Jam Operasional Penjualan = 10.00 - 22.00
Jam Operasional Produksi = 08.00 - 16.00
Bidang = Kuliner
Produk Yang Dijual = Bakpia isi kukus coklat
Bakpia isi kukus keju
Bakpia isi kacang hijau
Bakpia isi kacang merah
Bakpia isi matcha
Jumlah Karyawan = Bagian Produksi
Manajer Produksi 1 orang
Supervisor 3 orang
Pegawai Produksi 20orang
Petugas Kebersihan 3orang
Bagian Pemasaran
Manajer Pemasaran 1 orang
Pramuniaga 3 orang
Kasir 1 orang
Sopir 1 orang
Bagian Administrasi
Manajer SDM 1 orang
Manajer Keuangan 1 orang
Pegawai Administrasi 2 orang
Total Pegawai 37 orang
2.2 ALUR PEMBUATAN ANGGARAN

Dalam membuat anggaran terdapat alur untuk membuat anggaran agar lebih
tersistematis.Anggaran yang dibuat antara lain :

1. Forecasting anggaran adalah anggaran atau budget yang memuat seluruh taksiran-
taksiran (forecast), baik taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaaan dalam
periode tertentu yang akan datang, maupun taksiran-taksiran tentang keadaan
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.

2. Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan penjualan secara


terperinci tentang penjualan perusahaan dalam periode yang akan datang yang
didalamnya terdapat rencana tentang jenis ( kualitas ) barang yang akan dijual,
jumlah ( kuantitas ) yang akan dijual, harga penjualan serta waktu dan tempat
penjualannya.

3. Anggaran Bahan Baku adalah anggaran yang berhubungan dan merencanakan


secara sistematis serta lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk
proses produksiselama periode tertentu yang akan datang.

4. Anggaran BTKL adalah anggaran tenaga kerja di pabrik yang secara langsung
terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau
pada barang yang dihasilkan.

5. Anggaran BOP adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh


perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan mentah langsung
dan tenaga kerja langsung

6. Anggaran Pemasaran adalah alat yang digunakan untuk sarana penghubung


terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa.

7. Anggaran Administrasi adalah anggaran yang berisi biaya-baya yang dikeluarkan


oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di
luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi

8. Anggaran HPP adalah kalkulasi biaya produkjadi per unit yang terdiri dan unsur-
unsur persediaan awal barang dalam proses ditambah biaya produksi dalam
periode sekarang dikurangi persediaan akhir barang dalam proses.

9. Anggaran Kas adalah anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan


pengeluaran uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang sebagai alat
untuk memelihara likuiditas.

10. Anggaran Piutang adalah anggaran yang dibuat untuk merencanakan jumlah
piutang perusahaan secara rinci dan perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
selama periode akuntansi yang akan datang.
11. Anggaran Hutang adalah merupakan suatu anggaran yang merencanakan secara
lebih rinci mengenai perubahan utang usaha selama periode yang akan datang,
yang meliputi rencana mengenai bertambahnya utang karena pembelian kredit dan
berkurangnya utang karena adanya pelunasan utang dan pot pembelian

12. Anggaran Laba Rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari
anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan
ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana,
anggaran laba rugi adalah jumlah laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh
perusahaan.

13. Neraca adalah bagian dari sebuah laporan keuangan yang mencatat informasi
mengenai aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam
operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu

Berikut adalah alur dalam membuat Anggaran Perusahaan PT Bakpiaku

Menentukan jenis Membuat Membuat Membuat


perusahaan apa yang Forecasting Anggaran Anggaran
akan dibuat anggaran Penjualan Penjualan Produksi

Membuat Membuat Anggaran Membuat


Anggaran BOP BTKL Anggaran Bahan
Baku

Membuat Anggaran Membuat Membuat


HPP Anggaran Anggaran
Pemasaran Administrasi

Membuat Membuat Membuat


Anggaran Kas Anggaran Hutang Anggaran
Piutang

Membuat
Laporan Laba
Rugi
2.3 FORECASTING

Berikut merupakan table penjualan PT BAKPIAKU selama periode 2017-2018

DATA PENJUALAN
PT BAKPIAKU

PERIODE PENJUALAN (BOX)


TRIWULAN III 60.000
2017
TRIWULAN IV 90.000
TRIWULAN I 112.500
TRIWULAN II 101.250
2018
TRIWULAN III 131.580
TRIWULAN IV 197.370
TOTAL 692.700

Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa


yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.
Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan
terjadi pada masa yang akan datang.
Metode Forecasting yang digunakan kelompok kami yaitu metode Trend Moment.
Metode Trend Moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika
tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang
dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsur-unsur
subyektif dapat dihindarkan.
Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut:
a. Barang tahan lama minimal satu tahun.
b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan
tahun yang lalu.
d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…
dst pada kolom x.
Rumus Metode Trend Moment:

Forecast Metode Trend Moment

FORMULA Y = a + bx

∑Y = n.a + b.∑X
∑XY = a.∑X + b.∑X2
Berikut forecasting tahap pertama untuk metode trend moment :

FORECASTING METODE TREND MOMENT


PT BAKPIAKU

PERIODE Penjualan (Y) X X2 XY


TRIWULAN III 60.000 0 0 0
2017
TRIWULAN IV 90.000 1 1 90.000
TRIWULAN I 112.500 2 4 225.000
TRIWULAN II 101.250 3 9 303.750
2018
TRIWULAN III 131.580 4 16 526.320
TRIWULAN IV 197.370 5 25 986.850
TOTAL 692.700 15 55 2.131.920

Asumsi untuk table diatas adalah sebagai berikut:

Penjualan per hari PT Bakpiaku adalah sebanyak dalam kisaran 1.000-2.000


box per hari, hal ini terjadi karena PT Bakpiaku adalah usaha yang menjual
oleh-oleh khas Yogyakarta maka penjualannya juga sebanding dengan
banyaknya wisatawan yang datang di Yogyakarta, apalagi tempat/outlet PT
Bakpiaku berada di jalan Malioboro yang banyak wisatawan dalam negeri
maupun luar negeri, disamping itu juga mempunyai keunikan tersendiri
untuk menarik minat konsumen membeli bakpia kukus.

Tahun 2017, terjadi penjualan sebanyak 60.000 box pada triwulan III dan
90.000 box pada triwulan IV naik 100% karena triwulan IV merupakan akhir
tahun sehingga banyak para wisatawan mengunjungi Yogyakarta. Jadi pada
Triwulan III terdapat penjualan sebanyak 500(box) X 120 hari (dari bulan Juni-
Desember, karena UMKM berdiri pada Juni 2017. Jadi kita asumsikan masuk
ke Triwulan III. Pada triwulan IV, terdapat kenaikan 100% dari 500 (box), jadi
200%*500*90

Tahun 2018, terjadi penjualan sebanyak 112.500 box pada triwulan I,


mempunyai hitungan (125%*1000)*90. Pada triwulan II penjualannya 101.250
karena jumlah penjualannya turun 10%, jadi 1250*90%*90. lalu triwulan III
dengan formula yang hampir sama, penjualannya meningkat 30%. Dan pada
triwulan terakhir, penjualan meningkat 50%, sehingga mempunyai formula
150%*1462*90.
Tingkat Penjualan
2017
Triwulan III 0% (Karena baru berdiri)
Triwulan IV 100% naik
2018
Triwulan I 25% naik
Triwulan II 10% turun
Triwulan III 30% naik
Triwulan IV 50% naik

NB : tingkat penjualan naik signifikan pada triwulan IV tahun 2018 karena


bakpia kukus sudah dikenal di semua orang terutama wisatawan yang
berkunjung di Yogyakarta. Penjualan turun karena pada triwulan II wisatawan
Yogyakarta tidak sebanyak pada triwulan IV sehingga penjualan turun.

Forecasting penjualan dilakukan setiap triwulan bukan tahunan, karena PT


Bakpiaku baru berdiri pada Juni 2017.
Untuk mendapatkan forecasting untuk 4 triwulan di periode 2019, maka perhitungannya
adalah sebagai berikut:

FORECAST TRIWULAN 1 (TAHUN 2019)

Persamaan 1 ∑Y = n.a + b.∑X


692.700 = 6a + 15b

Persamaan 2 ∑XY = a.∑X + b.∑X2


2.131.920 = 15a + 55b

Persamaan 1 692.700 = 6a + 15b 3.463.500 = 30a + 75b


Persamaan 2 2.131.920 = 15a + 55b 4.263.840 = 30a + 110b
-800.340 = -35b
b = 22.867

692.700 = 6a + 15b
692.700 = 6a + 15 (22.867)
692.700 = 6a + 343.005
349.695 = 6a
b = 58283

Y= a + bx
Y= 58.283 + 22.867 (6)
Y= 195.485

Jadi rencana penjualan PT Bakpiaku pada Triwulan I tahun 2019 diperkirakan terjual sebanyak
195.485 box
Hasil forecasting penjualan PT Bakpiaku selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

FORECAST TRIWULAN II (TAHUN 2019)

FORECASTING METODE TREND MOMENT


PT BAKPIAKU

PERIODE Penjualan (Y) X X2 XY


TRIWULAN III 60.000 0 0 0
2017
TRIWULAN IV 90.000 1 1 90.000
TRIWULAN I 112.500 2 4 225.000
TRIWULAN II 101.250 3 9 303.750
2018
TRIWULAN III 131.580 4 16 526.320
TRIWULAN IV 197.370 5 25 986.850
2019 TRIWULAN I 195.485 6 36 1.172.910
TOTAL 888.185 21 91 3.304.830

Persamaan 1 ∑Y = n.a + b.∑X


888.185 = 7a + 21b

Persamaan 2 ∑XY = a.∑X + b.∑X2


3.304.830 = 21a + 91b

Persamaan 1 888.185 = 7a + 21b 2.664.555 = 21a + 63b


Persamaan 2 3.304.830 = 21a + 91b 3.304.830 = 21a + 91b
-640.275 = -28b
b = 22.867

888.185 = 7a + 21b
888.185 = 7a + 21 (22.867)
888.185 = 7a + 480.207
545.180 = 7a
b = 77.883

Y= a + bx
Y= 77.883 + 22.867 (7)
Y= 237.952

Jadi rencana penjualan PT Bakpiaku pada Triwulan II tahun 2019 diperkirakan terjual sebanyak
237.952 box
2.4 ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan penjualan secara


terperinci tentang penjualan perusahaan dalam periode yang akan datang yang
didalamnya terdapat rencana tentang jenis ( kualitas ) barang yang akan dijual, jumlah (
kuantitas ) yang akan dijual, harga penjualan serta waktu dan tempat penjualannya.
Manfaat Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran penjualan yaitu:
 Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
 Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
(contoh dalam rencana pemasaran).
 Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba
yang menyeluruh.
 Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan
 Berikut table hasil forecasting PT BAKPIAKU periode 2019:

PT BAKPIAKU
HASIL FORECASTING
TAHUN 2019

JUMLAH PENJUALAN
PERIODE
(BOX)
TRIWULAN I 195.485
TRIWULAN II 237.952
TRIWULAN III 251.016
TRIWULAN IV 316.114
JUMLAH 1.000.567

Maka bisa diasumsikan sebagai berikut:

Asumsi :
Hasil forrescasting diatas menunjukkan pada tahun 2019 PT Bakpiaku mengalami penjualan sebanyak
1.000.567 box untuk semua varian

Pembagian dari semua penjualan pada setiap triwulannya adalah mulai dari kacang hijau, keju,
coklat, matcha dan kacang merah yaitu 35% : 30% : 15% : 12% : 8% totalnya 100%. Sehingga
penjualan per varian untuk setiap triwulan dari alokasi presentase varian dikali dengan hasil
forecasting penjualan setiap triwulan

Harga jual bakpia 1 box adalah Rp 33.000 (isi 10 buah)


Sehingga bisa didapatkan anggaran penjualan per produk sebagai berikut:

KACANG HIJAU
PERIODE
PENJUALAN (Box) HARGA TOTAL
TRIWULAN I 68.420 Rp 33.000 Rp 2.257.851.750
TRIWULAN II 83.283 Rp 33.000 Rp 2.748.345.600
TRIWULAN III 87.856 Rp 33.000 Rp 2.899.234.800
TRIWULAN IV 110.640 Rp 33.000 Rp 3.651.116.700
350.198 Rp 11.556.548.850

KEJU
PERIODE
PENJUALAN (Box) HARGA TOTAL
TRIWULAN I 58.646 Rp 33.000 Rp 1.935.301.500
TRIWULAN II 71.386 Rp 33.000 Rp 2.355.724.800
TRIWULAN III 75.305 Rp 33.000 Rp 2.485.058.400
TRIWULAN IV 94.834 Rp 33.000 Rp 3.129.528.600
300.170 Rp 9.905.613.300

COKLAT
PERIODE
PENJUALAN (Box) HARGA TOTAL
TRIWULAN I 29.323 Rp 33.000 Rp 967.650.750
TRIWULAN II 35.693 Rp 33.000 Rp 1.177.862.400
TRIWULAN III 37.652 Rp 33.000 Rp 1.242.529.200
TRIWULAN IV 47.417 Rp 33.000 Rp 1.564.764.300
150.085 Rp 4.952.806.650

MATCHA
PERIODE
PENJUALAN (Box) HARGA TOTAL
TRIWULAN I 23.458 Rp 33.000 Rp 774.120.600
TRIWULAN II 28.554 Rp 33.000 Rp 942.289.920
TRIWULAN III 30.122 Rp 33.000 Rp 994.023.360
TRIWULAN IV 37.934 Rp 33.000 Rp 1.251.811.440
120.068 Rp 3.962.245.320
KACANG MERAH
PERIODE
PENJUALAN (Box) HARGA TOTAL
TRIWULAN I 15.639 Rp 33.000 Rp 516.080.400
TRIWULAN II 19.036 Rp 33.000 Rp 628.193.280
TRIWULAN III 20.081 Rp 33.000 Rp 662.682.240
TRIWULAN IV 25.289 Rp 33.000 Rp 834.540.960
80.045 Rp 2.641.496.880

Didapatkan total penjualan setiap triwulannya sebagai berikut:

Total Penjualan
Setiap Triwulan
Rp 6.451.005.000
Rp 7.852.416.000
Rp 8.283.528.000
Rp 10.431.762.000
Rp 33.018.711.000

2.5 ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai


orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan
untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan atau diramalkan. Dan adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah
sebagai berikut :

 Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi
supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan
setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
 Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market
share tertentu.
 Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
 Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja
yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Berikut merupakan total anggaran produksi PT BAKPIAKU

PT BAKPIAKU
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2019

TOTAL SELURUH VARIAN


KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 195.485 237.952 251.016 316.114 1.000.567
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 195.485 237.952 251.016 316.114 1.000.567
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 195.485 237.952 251.016 316.114 1.000.567

Dengan rincian per produk sebagai berikut:

KACANG HIJAU
KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 68.420 83.283 87.856 110.640 350.198
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 68.420 83.283 87.856 110.640 350.198
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 68.420 83.283 87.856 110.640 350.198

KEJU
KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 58.646 71.386 75.305 94.834 300.170
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 58.646 71.386 75.305 94.834 300.170
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 58.646 71.386 75.305 94.834 300.170

COKLAT
KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 29.323 35.693 37.652 47.417 150.085
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 29.323 35.693 37.652 47.417 150.085
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 29.323 35.693 37.652 47.417 150.085
MATCHA
KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 23.458 28.554 30.122 37.934 120.068
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 23.458 28.554 30.122 37.934 120.068
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 23.458 28.554 30.122 37.934 120.068

KACANG MERAH
KETERANGAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
Penjualan 15.639 19.036 20.081 25.289 80.045
Persediaan akhir 0 0 0 0 0
Tersedia dijual 15.639 19.036 20.081 25.289 80.045
Persediaan awal 0 0 0 0 0
Unit produksi 15.639 19.036 20.081 25.289 80.045

Maka bisa diasumsikan sebagai berikut:

ASUMSI

PT Bakpiaku tidak memiliki persediaan awal dan persediaan akhir karena


barang yang diproduksi pada hari itu langsung dijual pada hari itu juga, hal ini
dikarenakan produk PT Bakpiaku adalah bakpia yang dikukus sehingga tidak
tahan lama.

Tabel Anggaran Produksi tersebut menunjukkan bahwa jumlah tersebut


adalah unit produksi yang akan diproduksi selama tahun 2019 di setiap
variannya.

Alokasi/proporsi per varian adalah sebagai berikut :


Kacang Hijau : 35%
Keju : 30%
Coklat : 15%
Matcha : 12%
Kacang Merah : 8%

Anggaran produksi tersebut adalah anggaran produksi untuk seluruh varian


dan anggaran produksi per varian
2.6 ANGGARAN BAHAN BAKU

Anggaran Bahan Baku (Direct Materials Budget) merupakan anggaran yang


merencanakan secara lebih terperinci jumlah unit bahan mentah yang diperlukan untuk
penyelenggaraan proses produksi secara periode yang akan datang, sebagai dasar untuk
penyusunan budget pembelian bahan mentah dan budget biaya bahan mentah.

Adapun bahan baku yang dipakai dalam suatu pabrik secara tradisional dibagi menjadi
bahan langsung dan bahan tak langsung (bahan pembantu). Bahan langsung pada
umumnya menyatakan semua bahan baku yang menjadi bagian terpadu dari produksi
jadi dan dapat ditetapkan langsung pada harga pokok produk barang jadi.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunannya, yaitu:

1. Budget unit yang diproduksi, khususnya tentang kualitas, kuantitas barang yang akan
diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
2. Berbagai standar pemakaian bahan dari masing-masing jenis bahan mentah untuk proses
produksi yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu :
o Berdasarkan data historis (pengalaman masa lalu), dengan cara
membandingkan jumlah produk pada suatu periode dengan jumlah bahan
mentah yang dipergunakan pada periode yang sama. Tetapi apabila
pengalaman yang lalu merupakan pengalaman yang kurang menguntungkan
(terjadi pemborosan bahan mentah) maka standar pemakaian bahan mentah
untuk periode yang akan datang merupakan standar yang paling ideal.
o Berdasarkan pada penelitian khusus, yang dilakukan dengan mengukur
serta meneliti beberapa produk barang jadi yang dihasilkan perusahaan,
mengadakan penelitian laboratoris seperti produk obat-obatan, kosmetik dan
minuman, dan mengadakan percobaan proses produksi sambil mengukur serta
menghitung jumlah unit bahan mentah yang digunakan selama percobaan
tersebut berlangung.
Berikut data produksi PT BAKPIAKU periode 2019 semua varian:

Produksi PT. BAKPIAKU Bakpia Kukus Jogja Setiap Triwulan


triwulan Varian Kacang Hijau Varian Keju Varian Coklat Varian Matcha Varian Kacang Merah Total
TW 1 68420 58646 29323 23458 15639 195485
TW 2 83283 71386 35693 28554 19036 237952
TW 3 87856 75305 37652 30122 20081 251016
TW 4 110640 94834 47417 37934 25289 316114

Dengan asumsi:

Berikut ini adalah data perusahaan "BAKPIAKU" pada tahun 2019. Perusahaan ini selama
2 tahun terakhir memproduksi 5 macam produk, yakni bakpia varian kacang hijau, keju, coklat, matcha, kacang merah.
untuk total jumlah produksi semua varian pada triwulan 1 adalah 195.485box, triwulan 2 adalah 237.952box,
triwulan 3 adalah 251.016box, dan triwulan 4 adalah 316.114box
SUR untuk produksi bakpia.
Berikut merupakan rincian anggaran kebutuhan per produk didapat dari hasil SUR:

standar pemakaian bahan mentah untuk per box isi 10pcs (SUR)
BM Varian Kacang Hijau Varian Keju Varian Coklat Varian Matcha varian Kacang Merah
ISIAN
pasta kacang hijau 0,02 kg
pasta keju 0,02 kg
pasta coklat 0,02 kg
pasta matcha 0,02 kg
pasta kacang merah 0,02 kg
KULIT
telur 0,5 kg 0,5 kg 0,5 kg 0,5 kg 0,5 kg
gula pasir 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg
TBM 0,005 kg 0,005 kg 0,005 kg 0,005 kg 0,005 kg
tepung terigu 0,22 kg 0,22 kg 0,22 kg 0,22 kg 0,22 kg
margarine 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg 0,2 kg
Berikut merupakan anggaran kebutuhan bahan baku per bahan baku:

Varian Varian
Keterangan Bakpia Kacang Hijau Keterangan Bakpia Keju
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Pasta Kacang Hijau Pasta Kacang Hijau
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640 produksi
SUR 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr SUR
kebutuhan 1.368.400 1.665.660 1.757.120 2.212.800 kebutuhan
Pasta Keju Pasta Keju
produksi produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR SUR 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr
kebutuhan kebutuhan 1.172.920 1.427.720 1.506.100 1.896.680
Pasta Coklat Pasta Coklat
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Pasta Matcha Pasta Matcha
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Pasta Kacang Merah Pasta Kacang Merah
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Telur Telur
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640 produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR 500 gr 500 gr 500 gr 500 gr SUR 500 gr 500 gr 500 gr 500 gr
kebutuhan 547.360 666.264 702.848 885.120 kebutuhan 469.168 571.088 602.440 758.672
Gula Pasir Gula Pasir
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640 produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 13.684.000 16.656.600 17.571.200 22.128.000
kebutuhan 11.729.200 14.277.200 15.061.000 18.966.800
TBM
TBM
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640
produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
SUR 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
kebutuhan 342.100 416.415 439.280 553.200
kebutuhan 293.230 356.930 376.525 474.170
Tepung Terigu
Tepung Terigu
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640
produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR 220 gr 220 gr 220 gr 220 gr
SUR 220 gr 220 gr 220 gr 220 gr
kebutuhan 15.052.400 18.322.260 19.328.320 24.340.800
kebutuhan 12.902.120 15.704.920 16.567.100 20.863.480
Margarine
Margarine
produksi 68.420 83.283 87.856 110.640
produksi 58.646 71.386 75.305 94.834
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 13.684.000 16.656.600 17.571.200 22.128.000
kebutuhan 11.729.200 14.277.200 15.061.000 18.966.800
Varian Varian
Keterangan Bakpia Coklat Keterangan Bakpia Matcha
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Pasta Kacang Hijau Pasta Kacang Hijau
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Pasta Keju Pasta Keju
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Pasta Coklat Pasta Coklat
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi
SUR 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr SUR
kebutuhan 586.460 713.860 753.040 942.940 kebutuhan
Pasta Matcha Pasta Matcha
produksi produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR SUR 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr
kebutuhan kebutuhan 469.160 571.080 602.440 758.680
Pasta Kacang Merah Pasta Kacang Merah
produksi produksi
SUR SUR
kebutuhan kebutuhan
Telur Telur
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR 500 gr 500 gr 500 gr 500 gr SUR 500 gr 500 gr 500 gr 500 gr
kebutuhan 234.584 285.544 301.216 377.176 kebutuhan 187.664 228.432 240.976 303.472
Gula Pasir Gula Pasir
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 5.864.600 7.138.600 7.530.400 9.429.400 kebutuhan 4.691.600 5.710.800 6.024.400 7.586.800
TBM TBM
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr SUR 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
kebutuhan 146.615 178.465 188.260 235.735 kebutuhan 117.290 142.770 150.610 189.670
Tepung Terigu Tepung Terigu
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR 220 gr 220 gr 220 gr 220 gr SUR 220 gr 220 gr 220 gr 220 gr
kebutuhan 6.451.060 7.852.460 8.283.440 10.372.340 kebutuhan 5.160.760 6.281.880 6.626.840 8.345.480
Margarine Margarine
produksi 29.323 35.693 37.652 47.147 produksi 23.458 28.554 30.122 37.934
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 5.864.600 7.138.600 7.530.400 9.429.400 kebutuhan 4.691.600 5.710.800 6.024.400 7.586.800
Varian
Keterangan Bakpia Kacang Merah
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Pasta Kacang Hijau
produksi
SUR
kebutuhan
Pasta Keju
produksi
SUR
kebutuhan
Pasta Coklat
produksi
SUR
kebutuhan
Pasta Matcha
produksi
SUR
kebutuhan
Pasta Kacang Merah
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr
kebutuhan 312.780 380.720 401.620 505.780
Telur
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 500 gr 500 gr 500 gr 500 gr
kebutuhan 125.112 152.288 160.648 202.312
Gula Pasir
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 3.127.800 3.807.200 4.016.200 5.057.800
TBM
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
kebutuhan 78.195 95.180 100.405 126.445
Tepung Terigu
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 220 gr 220 gr 220 gr 220 gr
kebutuhan 3.440.580 4.187.920 4.417.820 5.563.580
Margarine
produksi 15.639 19.036 20.081 25.289
SUR 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
kebutuhan 3.127.800 3.807.200 4.016.200 5.057.800

perhitungan anggaran kebutuhan ini dihasilkan dari jumlah produksi X SUR (standar pemakaian BM)
sedangkan jumlah produksi diambil dari data tabel produksi diatas.
untuk satuan unitnya, tidak ditampilkan dikarenakan ada rumus yang diinput, sehingga satuannya mengikuti
unit dari SUR diatasnya
Satuan unit yang dipakai adalah GRAM dan semua bahan
disetarakan satuannya. Contoh, pada TW1 untuk pasta kacang hijau SURnya sebesar 20 gr dikalikan total produksi bakpia
sebesar 68.420 box menghasilkan 1.368.400gr yang mana ini dibutuhkan untuk proses produksi berikutnya.
Berikut ini adalah anggaran kebutuhan bahan baku :

1 Kg telur = Rp 22.000 TELUR


Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (kg) Kebutuhan (RP)
Triwulan I 195485 0,5 kg /box 97.743 Rp 2.150.335.000
Triwulan II 237952 0,5 kg /box 118.976 Rp 2.617.472.000
Triwulan III 251016 0,5 kg /box 125.508 Rp 2.761.176.000
Triwulan IV 316114 0,5 kg /box 158.057 Rp 3.477.254.000
Total 500.284 Rp 11.006.237.000

*1 sak = 100kg/Rp 13.700,- GULA PASIR


Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (sak) Kebutuhan (Rp)
Triwulan I 195485 0,2 kg /box 391 Rp 5.356.289
Triwulan II 237952 0,2 kg /box 476 Rp 6.519.885
Triwulan III 251016 0,2 kg /box 502 Rp 6.877.838
Triwulan IV 316114 0,2 kg /box 632 Rp 8.661.524
Total 2.001 Rp 27.415.536

* 1 ember = 25k/Rp 50.000,- TBM


Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (ember) Kebutuhan (Rp)
Triwulan I 195485 0,005 kg /box 39 Rp 1.954.850
Triwulan II 237952 0,005 kg /box 48 Rp 2.379.520
Triwulan III 251016 0,005 kg /box 50 Rp 2.510.160
Triwulan IV 316114 0,005 kg /box 63 Rp 3.161.140
Total 200 Rp 10.005.670
* 1 sak = 100kg/Rp 17.000,- TEPUNG TERIGU
Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (sak) Kebutuhan (Rp)
Triwulan I 195485 0,22 kg /box 430 Rp 7.311.139
Triwulan II 237952 0,22 kg /box 523 Rp 8.899.405
Triwulan III 251016 0,22 kg /box 552 Rp 9.387.998
Triwulan IV 316114 0,22 kg /box 695 Rp 11.822.664
Total 2201 Rp 37.421.206

*1 ember = 25kg/Rp 48.000,- MARGARINE


Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (ember)
Triwulan I 195485 0,2 kg /box 1564 Rp 75.066.240
Triwulan II 237952 0,2 kg /box 1904 Rp 91.373.568
Triwulan III 251016 0,2 kg /box 2008 Rp 96.390.144
Triwulan IV 316114 0,2 kg /box 2529 Rp 121.387.776
Total 8005 Rp 384.217.728
* 1 ember = 25kg/Rp 40.000,- PASTA ISIAN
Periode Unit Produksi SUR Kebutuhan (ember)
Triwulan I 195485 0,02 kg /box 782 Rp 31.277.600
Triwulan II 237952 0,02 kg /box 952 Rp 38.072.320
Triwulan III 251016 0,02 kg /box 1004 Rp 40.162.560
Triwulan IV 316114 0,02 kg /box 1264 Rp 50.578.240
Total 4002 Rp 160.090.720

Dengan asumsi:

berikut merupakan rincian perhitungan bahan baku bakpia kukus per triwulan produksi
unit produksi didapat dari total forecasting produksi, SUR berdasarkan per box bakpia kukus
atau 10pcs bakpia kukus, dan kebutuhan yang dihasilkan berdasarkan hasil perkalian dari
2 aspek tersebut.
Berikut merupakan anggaran pembelian bahan baku per bahan baku:

TELUR
Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Kebutuhan Sementara Persd. Awal
Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 97743 384 98126 326 97800 Rp22.000 Rp2.151.600.000
TW 2 118976 408 119384 384 119000 Rp22.000 Rp2.618.000.000
TW 3 125508 450 125958 408 125550 Rp22.000 Rp2.762.100.000
TW 4 158057 1393 159450 450 159000 Rp22.000 Rp3.498.000.000

TEPUNG TERIGU
Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Kebutuhan Sementara Persd. Awal
Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 430 106 536 86 450 Rp17.000 Rp7.650.000
TW 2 523 143 666 106 560 Rp17.000 Rp9.520.000
TW 3 552 176 728 143 585 Rp17.000 Rp9.945.000
TW 4 695 206 901 176 725 Rp17.000 Rp12.325.000

TBM
Kebutuhan Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Persd. Awal
Sementara Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 39 44 83 28 55 Rp50.000 Rp2.750.000
TW 2 48 56 104 44 60 Rp50.000 Rp3.000.000
TW 3 50 71 121 56 65 Rp50.000 Rp3.250.000
TW 4 63 78 141 71 70 Rp50.000 Rp3.500.000
PASTA
Kebutuhan Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Persd. Awal
Sementara Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 782 111 893 85 808 Rp40.000 Rp32.320.000
TW 2 952 169 1121 111 1010 Rp40.000 Rp40.400.000
TW 3 1004 445 1449 169 1280 Rp40.000 Rp51.200.000
TW 4 1264 741 2005 445 1560 Rp40.000 Rp62.400.000
GULA PASIR
Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Kebutuhan Sementara Persd. Awal
Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 391 104 495 75 420 Rp13.700 Rp5.754.000
TW 2 476 128 604 104 500 Rp13.700 Rp6.850.000
TW 3 502 161 663 128 535 Rp13.700 Rp7.329.500
TW 4 632 189 821 161 660 Rp13.700 Rp9.042.000
MARGARINE
Kebutuhan Pembelian
periode Kebutuhan BM Persd. Akhir Persd. Awal
Sementara Kg Harga (Kg) Jml
TW 1 1564 271 1835 235 1600 Rp48.000 Rp76.800.000
TW 2 1904 377 2281 271 2010 Rp48.000 Rp96.480.000
TW 3 2008 719 2727 377 2350 Rp48.000 Rp112.800.000
TW 4 2529 1195 3724 719 3005 Rp48.000 Rp144.240.000

Dengan asumsi:

berikut merupakan rincian perhitungan anggaran pembelian bahan baku bakpia kukus per triwulan produksi.
kebutuhan bahan mentah didapat dari perhitungan hasil forecast dikalikan dengan SUR,
2.7 ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Tenaga Kerja yang di gunakan dalam perusahaan dapat di kelompokkan kedalam dua
kategori yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Pengelompokkan
tersebut di kaitkan dengan penyusunan anggaran pada masing – masing biaya dan sifat
dari biayanya.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses
produksi, dengan ciri – ciri :
a. Besar kecilnya biaya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan merupakan variabel.
c. Kegiatan tenaga kerja langsung di hubungkan dengan produk akhir untuk penentuan
harga pokok.
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan
dalam proses produksi, dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.

Karakteristik tenaga kerja tidak langsung adalah sebagai berikut :


• Besar kecilnya biaya tidak secara langsung berhubungan dengan tingkat kegiatan
produksi.
• Biaya yang di keluarkan merupakan biaya semi fixed atau seni variabel
• Tempat kerjanya tidak harus selalau di dalam pabrik.
Dengan demikian anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara
rinci tentang upah yang akan di bayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk perioade
yang akan datang.

Manfaat Anggaran Tenaga Kerja :


• Penggunaan tenaga kerja secara efisien.
• Pengeluaran / biaya tenaga kerja dapat di atur lebih efisien.
• Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja :


• Kebutuhan tenaga kerja.
• Penarikan tenaga kerja.
• Latihan tenaga kerja.
• Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja.
• Gaji dan upah.
• Pengawasan tenaga kerja.
Berikut adalah Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung PT BAKPIAKU tahun 2019 :

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


PT. BAKPIAKU
Tahun 2019

Produk Bakpia Kacang Hijau Produk Bakpia Keju Produk Bakpia Coklat Produk Bakpia Matcha Produk Bakpia Kacang Merah
Periode
Jam Kerja Upah/Jam Biaya TKL Jam Kerja Upah/Jam Biaya TKL Jam Kerja Upah/Jam Biaya TKL Jam Kerja Upah/Jam Biaya TKL Jam Kerja Upah/Jam Biaya TKL
Triwulan I 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000
Triwulan II 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000
Triwulan III 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000
Triwulan IV 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000 21600 2555 Rp 55.188.000
Jumlah 86400 Rp 220.752.000 86400 Rp 220.752.000 86400 Rp 220.752.000 86400 Rp 220.752.000 86400 Rp 220.752.000

Rincian penjelasan asumsi terkait Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung PT BAKPIAKU adalah sebagai berikut :

Asumsi
Jam kerja selama 12 jam per hari per tenaga kerja langsung, total karyawan produksi 20 orang,
sehingga jumlah jam kerja per triwulan adalah sebagai berikut :
1 Triwulan = 12 jam x 20 karyawan x
= 21.600 jam
30 hari

*Besarnya upah berdasarkan besarnya UMR Jogja tahun 2019, yaitu sebesar Rp1.840.000
*Jumlah tenaga kerja langsung sebesar 20 orang tenaga kerja.
*Produk semua varian dikerjakan oleh tenaga kerja yang tersebar di tiga departemen yaitu :
Departemen Pembuatan Adonan, Departemen Pengolahan, Departemen Finishing .
2.8 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan
dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung.

Manfaat Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja.
Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:

 Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien


 Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat
 Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat
(departemen) dimana biaya dibebankan
 Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik

Tujuan pengawasan biaya overhead pabrik :

 Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan


 Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
 Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab
Berikut Anggaran Biaya Overhead Pabrik PT BAKPIAKU tahun 2019 :

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


PT BAKPIAKU
TAHUN 2019

Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun


Bahan Penolong Rp 1.340.259.497 Rp 536.103.799 Rp 1.608.311.396 Rp 1.876.363.295 Rp 5.361.037.986
Biaya Gaji Manajer Produksi Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000
Biaya Gaji Supervisor Produksi Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 126.000.000
Biaya Gaji Petugas Kebersihan Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 67.320.000
Biaya Depresiasi Peralatan Rp 4.180.750 Rp 4.180.750 Rp 4.180.750 Rp 4.180.750 Rp 16.723.000
Biaya pemeliharaan dan perawatan Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 32.000.000
Biaya Listrik Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 18.000.000
Biaya PDAM Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 3.600.000
Biaya telepon Rp 540.000 Rp 540.000 Rp 540.000 Rp 540.000 Rp 2.160.000
Asuransi Ketenagakerjaan Rp 434.952 Rp 434.952 Rp 434.952 Rp 434.952 Rp 1.739.808
Biaya Perlengkapan Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 100.000
Biaya Depresiasi Bangunan Rp 9.375.000 Rp 9.375.000 Rp 9.375.000 Rp 9.375.000 Rp 37.500.000
TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 1.439.045.199 Rp 634.889.501 Rp1.707.097.098 Rp 1.975.148.997 Rp 5.756.180.794
Untuk anggaran biaya overhead pabrik PT BAKPIAKU terdiri biaya penolong, biaya gaji seluruh karyawan, biaya depresiasi peralatan, dan
lain-lain. Rincian anggaran bahan penolong, anggaran teanga kerja tidak langsung, dan anggaran depresiasi peralatan adalah pada tabel
berikut :

ANGGARAN BAHAN PENOLONG


PT BAKPIAKU
TAHUN 2019

Kebutuhan Harga Periode


Keterangan
Setahun (unit) Satuan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Box Roti 1.000.567 Rp 5.000 Rp 1.250.708.750 Rp 500.283.500 Rp 1.500.850.500 Rp 1.750.992.250 Rp 5.002.835.000
Plastik Kemasan 10.005.670 Rp 300 Rp 7.504.253 Rp 3.001.701 Rp 9.005.103 Rp 10.505.954 Rp 30.017.010
Silica Gel Makanan 1.000.567 Rp 30.000 Rp 75.042.525 Rp 30.017.010 Rp 90.051.030 Rp 105.059.535 Rp 300.170.100
Tas plastik 1.000.567 Rp 14.000 Rp 7.003.969 Rp 2.801.588 Rp 8.404.763 Rp 9.805.557 Rp 28.015.876
TOTAL Rp 1.340.259.497 Rp 536.103.799 Rp 1.608.311.396 Rp 1.876.363.295 Rp 5.361.037.986

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG


PT BAKPIAKU
TAHUN 2019

Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun


Manajer Produksi Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000
Supervisor Produksi Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 31.500.000 Rp 126.000.000
Petugas Kebersihan Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 16.830.000 Rp 67.320.000
TOTAL Rp 70.830.000 Rp 70.830.000 Rp 70.830.000 Rp 70.830.000 Rp 283.320.000
ANGGARAN DEPRESIASI
PT BAKPIAKU
TAHUN 2019

Kuantitas Harga Umur ekonomis Penyusutan


Keterangan
(unit) perolehan/unit (tahun) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Depresiasi Peralatan
Mixer 5 Rp 300.000 5 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 300.000
Pengocok Telur 5 Rp 100.000 4 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 125.000
Kompor 5 Rp 290.000 5 Rp 72.500 Rp 72.500 Rp 72.500 Rp 72.500 Rp 290.000
Steamer 10 Rp 13.500.000 10 Rp3.375.000 Rp3.375.000 Rp 3.375.000 Rp3.375.000 Rp13.500.000
Tabung Gas 15 Rp 380.000 15 Rp 95.000 Rp 95.000 Rp 95.000 Rp 95.000 Rp 380.000
Rak Pendingin 15 Rp 270.000 10 Rp 101.250 Rp 101.250 Rp 101.250 Rp 101.250 Rp 405.000
Spatula 15 Rp 20.000 5 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 60.000
Wajan Besar 5 Rp 200.000 5 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 200.000
Baskom 10 Rp 100.000 5 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 200.000
Sendok 24 Rp 22.500 5 Rp 27.000 Rp 27.000 Rp 27.000 Rp 27.000 Rp 108.000
Timbangan 3 Rp 200.000 5 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 120.000
Gelas Ukur 5 Rp 50.000 5 Rp 12.500 Rp 12.500 Rp 12.500 Rp 12.500 Rp 50.000
Loyang 50 Rp 12.500 5 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 31.250 Rp 125.000
Ayakan 10 Rp 30.000 5 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 60.000
Cetakan 100 Rp 40.000 5 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 800.000
Total Depresiasi Peralatan Rp4.180.750 Rp4.180.750 Rp 4.180.750 Rp4.180.750 Rp16.723.000
Depresiasi Bangunan 1 Rp 750.000.000 20 Rp9.375.000 Rp9.375.000 Rp 9.375.000 Rp9.375.000 Rp37.500.000
Asumsi yang digunakan untuk Anggaran Biaya Overhead Pabrik PT BAKPIAKU tahun
2019 adalah sebagai berikut :

ASUMSI
Biaya Listrik Pabrik per bulan adalah Rp1.500.000
Biaya PDAM pabrik per bulan adalah Rp300.000
Biaya telepon per bulan adalah Rp180.000
Dalam sekali produksi dibutuhkan biaya perlengkapan berupa plastik segitiga sebanyak 1 pack
Harga Plastik Kemasan Rp300 per 100 pcs
Harga silica gel makanan Rp 30.000 per 100 pcs
Tas plastik seharga Rp14.000 per 500 lembar

Asumsi penjualan *) *Data berikut diperoleh dari data pada anggaran penjualan
Periode Persentase
Triwulan I 25%
Triwulan II 10%
Triwulan III 30%
Triwulan IV 35%

Asuransi ketenagakerjaan sebesar 0,24% dari upah sebulan


Perhitungan asuransi ketenagakerjaan :
Jumlah Tarif Total
Jabatan Upah Total upah
karyawan asuransi asuransi/bulan
Manajer Produksi 1 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 0,24% Rp 18.000
Supervisor Produksi 3 Rp 3.500.000 Rp 10.500.000 0,24% Rp 25.200
Buruh 20 Rp 1.840.000 Rp 36.800.000 0,24% Rp 88.320
Petugas Kebersihan 3 Rp 1.870.000 Rp 5.610.000 0,24% Rp 13.464
Total 27 Rp 14.710.000 Rp 60.410.000 Rp 144.984

Pemeliharaan dan perawatan pabrik dilakukan setiap 3 bulan sekali


Pemeliharaan dan perawatan meliputi :
-Pemeriksaan alat-alat produksi
-Pemeriksaan alat-alat keselamatan kerja
-Evaluasi standar keselamatan pabrik
Terdapat satu orang manajer produksi dengan gaji sebesar Rp7.500.000/bulan
Terdapat tiga orang

Terdapat tiga petugas kebersihan dengan gaji per orang sebesar Rp1.870.000/bulan
2.9 ANGGARAN BIAYA PEMASARAN

Biaya pemasaran merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan bagaimana untuk

memperlancar barang dan jasa hasil produk, karena bermunculan produk yang sama,

peranan biaya pemasaran dalam memerangi saingan dan tantangan perlu diatasi serta

harus dilewati, kecermatan dan kelihaian pengelola perusahaan ditentukan oleh

keunggulan menghadapi pesaing muncul dengan sendirinya.

Bilamana terjadi suatu kesalahan dalam pemlihan dalam penatapan harga jual akan

memberikan pengaruh yang dapat memperlambat atau menghambat usaha penyaluran

barang dan jasa. Produk yang sudah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan

sudah memenuhi selera konsumen namun jika ternyata harga tinggi dibandingkan dengan

produk perusahaan lain, maka produk tidak mempunyai kemampuan dan inisiatif atau

kurang bertanggung jawab, maka usaha penyaluran akan mengalami hamabatan.

Secara umum biaya pemasaran dapat dibedakan dalam beberapa macam menurut

rangkaiannya, sebagai berikut :

1. Produsen ke konsumen, ialah dalam bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan

sederhana adalah saluran distribusi dari produsen langsung ke konsumen tanpa

menggunakan perantara, atau bisa disebut distribusi secara langsung. Produsen disini

kurang memperhatikan salurtan distrbusi yang telah terbangun selama ini.

2. Produsen ke pengecer ke konsumen, ialah suatu hal dapat dipengaruhi oleh konsumen

atau pengecer secara langsung untuk melakukan penjualan kepada konsumen. Adapun

beberapa kriteria produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga secara langsung

melayani konsumen, mempunyai pengaruh kepada masyarakat, bekepribadian tinggi,

dikenal oleh masyarakat.

3. Produsen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti bahwa saluran

distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi
tradisional. Produsen disini hanya berhubungan kepada pedagang besar (pengusaha

besar) tidak melayani pengecer dan penjual. Produsen disini khususnya melayani dalam

partai besar tanpa menghiraukan pengecer dan penjual.

4. Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen, dalam melaksanakan saluran distribusi

produsen memilih agen (agen penjualan atau pabrik) sebagai penyalurannya. Produsen

menjalankan kegiatan perdagangannya besar dalam saluran distribusi yang ada dan

sasaran penjualannya terutama diajukan kepada pengecer.

5. Produsen ke agen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti saluran

distribusi ini berfungsi untuk saling menggunakan agen sebagai perantara untuk

menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada

toko-toko kecil agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
Berikut anggaran biaya pemasaran PT BAKPIAKU (dalam triwulan)

PT BAKPIAKU
ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
2019
(Dalam Triwulan)
Jenis Biaya Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Biaya Promosi
Promosi Media Cetak Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Promosi Media Online Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Iklan di baliho Rp - Rp 7.000.000 Rp - Rp 7.000.000
Biaya Gaji Manajer Pemasaran Rp 21.000.000 Rp 21.000.000 Rp 21.000.000 Rp 21.000.000
Biaya Gaji Pegawai Pemasaran Rp 28.500.000 Rp 28.500.000 Rp 28.500.000 Rp 28.500.000
Biaya Perlengkapan Rp 550.000 Rp 550.000 Rp 550.000 Rp 550.000
Biaya Depresiasi Peralatan Rp 1.585.000 Rp 1.585.000 Rp 1.585.000 Rp 1.585.000
Biaya Internet dan telepon Rp 165.000 Rp 165.000 Rp 165.000 Rp 165.000
Biaya Listrik Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 812.500
Biaya PDAM Rp 360.000 Rp 360.000 Rp 360.000 Rp 360.000
Biaya Sewa Toko Rp 6.250.000 Rp 6.250.000 Rp 6.250.000 Rp 6.250.000
TOTAL Rp 59.160.000 Rp 70.660.000 Rp 59.160.000 Rp 70.722.500
Anggaran Biaya Pemasaran (setahun) adalah sebagai berikut :

ANGGARAN BIAYA PEMASARAN


2019
(Dalam Tahun)
Keterangan 2019
Biaya Promosi
Promosi Media Cetak Rp 10.000.000
Promosi Media Online Rp 8.000.000
Iklan di baliho Rp 14.000.000
Biaya Gaji Manajer Pemasaran Rp 84.000.000
Biaya Gaji Pegawai Pemasaran Rp 114.000.000
Biaya Perlengkapan Rp 2.200.000
Biaya Depresiasi Peralatan Rp 6.340.000
Biaya Internet dan telepon Rp 660.000
Biaya Listrik Rp 3.062.500
Biaya PDAM Rp 1.440.000
Biaya Sewa Toko Rp 25.000.000
Total Rp 268.702.500

Asumsi anggaran biaya pemasaran tahun 2019 PT BAKPIAKU :


1. Biaya Gaji Manajer Pemasaran dan Pegawai Pemasaran
- Manajer pemasaran berjumlah 1 orang dengan tidak terjadi kenaikan gaji selama 1
tahun tersebut. Dengan gaji perbulan Rp 7.000.000/bulan
- Pegawai pemasaran berjumlah 5 orang terdiri dari 3 pramuniaga , 1 sopir dan 1 kasir
dengan gaji diatas UMR Kota Yogyakarta (karena wilayah pemasaran sebagian besar
di wilayah Yogyakarta). Dengan gaji Rp 1.900.000/bulan

2. Biaya Promosi
Biaya promosi media cetak dilakukan melalui koran, majalah, buletin, dan brosur
sebesar Rp 2.500.000 dianggarkan setiap 3 bulan sekali. Biaya promosi media online
dianggarkan setiap 3 bulan sekali sebesar Rp 2.000.000 Biaya iklan di baliho
dianggarkan setahun 2 kali pada triwulan 2 dan triwulan 4 sebesar Rp
7.000.000/pemasangan.
3. Biaya depresiasi peralatan toko
Depresiasi peralatan toko dihitung menggunakan metode garis lurus, dengan nilai
residu sebesar Rp 500.000, dibeli pada tahun 2017. Total Peralatan toko sebesar Rp
32.200.000.
Peralatan toko terdiri dari :
a. Meja dan kursi 1 set, harga Rp 1.000.000
b. Kulkas minuman, harga Rp 3.950.000/unit
c. Etalase kayu 4 buah, harga Rp 3.450.000/etalase
d. Komputer kasir 1 set , harga Rp 4.750.000
e. Pendingin ruangan (AC) Sharp 1/2 PK sebanyak 2 unit, harga Rp 2.550.000
f. Miniatur becak sebagai hiasan 1 unit Rp 2.100.000
g. Gerobak Angkringan sebagai hiasan Rp.1.500.000
h. Masa manfaat alat tersebut berkisar 5 tahun

4. Biaya Internet
PT Bakpiaku berlanganan paket internet 2Mbps dan telepon kepada telkom dengan
biaya Rp165.000/bulan .

5. Biaya Listrik
Biaya Listrik untuk toko sebesar Rp 250.000/bulan, kecuali pada bulan desember
(triwulan 4) mengalami kenaikan sebesar 25% dikarenakan jam buka toko lebih lama.
Hal ini disebabkan oleh permintaan meningkat pada akhir tahun.

6. Biaya PDAM
Biaya PDAM sebulan menghabiskan Rp360.000/bulan.

7. Biaya Sewa Toko


Biaya Sewa Toko menghabiskan biaya Rp 40.000.000/tahun.

8. Biaya perlengkapan
Perlengkapan yang dibutuhkan di toko tersebut antara lain;
a. Alat tulis Rp 50.000/bulan.
b. Perlengkapan kasir Rp 50.000/bulan.
c. Alat kebersihan Rp 250.000/ Triwulan

Kesimpulan :
Pengalokasian terbesar pada anggaran pemasaran tahun 2019 adalah Biaya Gaji
Pegawai Pemasaran sebesar 43% dengan jumlah biaya Rp 114.000.000, kemudian
Biaya Gaji Manajer Pemasaran sebesar 31 % dengan jumlah biaya Rp 84.000.000.
Dengan pengalokasian terendah pada Biaya Internet dan Telepon dengan jumlah biaya
Rp 660.000.
2.10 ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI

Budget biaya administrasi (Adminitration Expenses Budget) adalah budget yang


merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang Biaya administrasi yang
ditanggung perushaan dari waktu ke waktu ( selama periode tertentu yang akan datang).

Biaya Administrasi adalah semua biaya yang terdapat serta terjadi di


dalamlingkungan.Bagian (kantor) Administrasi Umum termasuk subbagian-subbagian
yang ada di bawah Bagian administrasi Umum, misala Suba bagian Kesekretariatan,
Subbagian Akuntansi, Sub bagian Rumah Tangga, Subbagian Perlengkapan dan
Subbagian Humas.

Kegunaan Budget Biaya Administrasi :

1. Secara umum mempunyai Tiga Kegunaan pokok ( sebagai kegunaan Manajerial )


yaitu :
1. sebagai pedoman kerja,
2. sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
3. sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja
4. Secara khusus mempunyai kegunaan antara lain Sebagai dasar untuk
menyusun budget kas karena sebagian dari biaya administrasi memerlukan
pembayaran atau pengeluaran kas. Sedangkan sebagian lain dari biaya
administrasi tidak memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas, seperti
misalnya biaya depresiasi dari aktiva tetap yang ada di lingkungan Bagian
Administrasi Umum.

PT BAKPIAKU
ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI
2019
(Dalam Triwulan)
Jenis Biaya Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Biaya Gaji Manajer Keuangan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Biaya Gaji Manajer SDM Rp 28.000.000 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
Biaya Gaji Pegawai Administrasi Rp 21.600.000 Rp 21.600.000 Rp 21.600.000 Rp 21.600.000
Biaya Gaji Petugas Kebersihan Rp 7.480.000 Rp 7.480.000 Rp 7.480.000 Rp 7.480.000
Biaya Depresiasi Peralatan Rp 936.000 Rp 936.000 Rp 936.000 Rp 936.000
Biaya Perlengkapan Rp 1.650.000 Rp 1.650.000 Rp 1.650.000 Rp 1.650.000
Biaya Listrik Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 645.000
Biaya Telepon dan Internet Rp 740.000 Rp 740.000 Rp 740.000 Rp 740.000
Biaya PDAM Rp 1.040.000 Rp 1.040.000 Rp 1.040.000 Rp 1.040.000
Biaya sewa Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Biaya Bunga Rp 5.062.500 Rp 5.062.500 Rp 5.062.500 Rp 5.062.500
Total Rp 107.108.500 Rp 107.108.500 Rp 107.108.500 Rp 107.153.500
Berikut anggaran biaya administrasi PT BAKPIAKU (dalam triwulan maupun tahunan) :

PT BAKPIAKU
ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI
2019
(Dalam tahun)
Jenis Biaya 2019
Biaya Gaji Manajer Keuangan Rp 120.000.000
Biaya Gaji Manajer SDM Rp 112.000.000
Biaya Gaji Pegawai Administrasi Rp 86.400.000
Biaya Gaji Petugas Kebersihan Rp 29.920.000
Biaya Depresiasi Peralatan Rp 3.744.000
Biaya Perlengkapan Rp 6.600.000
Biaya Listrik Rp 2.445.000
Biaya Telepon dan Internet Rp 2.960.000
Biaya PDAM Rp 4.160.000
Biaya Sewa Rp 40.000.000
Biaya Bunga Rp 20.250.000
Total Rp 642.698.019

Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Biaya Gaji Manajer keuangan ,Manajer SDM, Pegawai Administrasi, dan Petugas
Kebersihan
- Manajer keuangan berjumlah 1 orang dengan gaji Rp 7.500.000/bulan.
- Manajer SDM berjumlah 1 orang dengan gaji Rp 7.000.000/ bulan.
- Pegawai Administrasi berjumlah 2 orang dengan gaji Rp 2.700.000/bulan.
- Petugas kebersihan berjumlah 1 orang dengan gaji Rp 1.870.000/bulan.

2. Biaya Depresiasi Peralatan Kantor


Peralatan kantor dibeli pada tahun 2017. Depresiasi peralatan kantor dihitung
menggunakan metode garis lurus, dengan nilai residu sebesar Rp 500.000, umur
ekonomis 5 tahun.
Peralatan tersebut yaitu:
a. Meja dan kursi kerja 4 set, harga Rp 450.000/set.
b. Lemari berkas 1 unit, harga Rp 1.700.000.
c. Rak 1 unit, harga Rp 1.400.000.
d. Komputer Dekstop Axioo MEG P.010 4 unit, Rp 2.650.000/unit.
e. Printer merek HP 2 unit, harga Rp 550.000.
f. Perangkat telepon rumah 1 unit, Rp 70.000.
g. Pendingin ruangan (AC) Sharp 1/2 PK 1 unit, harga Rp 2.550.000/unit
Total Peralatan sebesar Rp 19.220.000
3. Biaya Perlengkapan
Perlengkapan yang dibutuhkan di kantor tersebut antara lain;
a. Alat tulis Rp 250.000/bulan.
b. Tinta Printer Rp400.000/triwulan.
c. Alat kebersihan Rp 200.000/ Triwulan.

4. Biaya Internet dan telepon


Kantor Bakpiaku berlanganan paket internet 2Mbps dan telepon kepada telkom
dengan biaya Rp185.000/bulan.

5. Biaya Listrik
Biaya Listrik untuk toko sebesar Rp 150.000/bulan, kecuali pada bulan desember
yang mengalami peningkatan sebesar 30% dikarenakan kantor buka lebih lama karena
mengolah laporan tahunan.

6. Biaya PDAM
Biaya PDAM sebulan menghabiskan Rp260.000/bulan.

7. Biaya Sewa Toko


Biaya Sewa Toko menghabiskan biaya Rp 18.000.000/tahun

Kesimpulan :
Pengalokasian terbesar pada anggaran pemasaran tahun 2019 adalah Biaya Gaji
Manajer Keuangan sebesar 31% dengan jumlah biaya Rp 120.000.000, kemudian
Biaya Gaji Manajer SDM sebesar 29 % dengan jumlah biaya Rp 112.000.000.
Dengan pengalokasian terendah pada Biaya Internet dan Telepon dengan jumlah
biaya Rp 2.445.000.
8. Anggaran Piutan Anggaran piutang tahun 2019 PT BAKPIAKU adalah sebagai
berikut :

PT BAKPIAKU
ANGGARAN PIUTANG
TAHUN 2019

A. Penjualan menurut bentuk pembayaran & skedul penerimaan kas dari penjualan tunai
Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Total Penjualan Rp 6.451.005.000 Rp 7.852.416.000 Rp 8.283.528.000 Rp 10.431.762.000

Penjualan Tunai 70% Rp 4.515.703.500 Rp 5.496.691.200 Rp 5.798.469.600 Rp 7.302.233.400


Potongan Penjualan (30%) Rp 1.354.711.050 Rp 1.649.007.360 Rp 1.739.540.880 Rp 2.190.670.020
Penjualan Tunai Netto Rp 3.160.992.450 Rp 3.847.683.840 Rp 4.058.928.720 Rp 5.111.563.380

Penjualan Kredit (30%) Rp 1.935.301.500 Rp 2.355.724.800 Rp 2.485.058.400 Rp 3.129.528.600


Bad Debt (2%) Rp 38.706.030 Rp 47.114.496 Rp 49.701.168 Rp 62.590.572
Piutang Netto Rp 1.896.595.470 Rp 2.308.610.304 Rp 2.435.357.232 Rp 3.066.938.028

B. Skedul Pengumpulan Piutang/Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit


Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Piutang Netto Rp 1.896.595.470 Rp 2.308.610.304 Rp 2.435.357.232 Rp 3.066.938.028

Piutang yang mendapat hak


Rp 1.137.957.282 Rp 1.385.166.182 Rp 1.461.214.339 Rp 1.840.162.817
discount (60%)
Discount (10%) Rp 113.795.728 Rp 138.516.618 Rp 146.121.434 Rp 184.016.282
Piutang Netto( setelah dikurangi
Rp 1.024.161.554 Rp 1.246.649.564 Rp 1.315.092.905 Rp 1.656.146.535
discount)

Piutang tidak mendapat


Rp 758.638.188 Rp 923.444.122 Rp 974.142.893 Rp 1.226.775.211
discount (40%)
Piutang tidak mendapat
discount dilunasi :
- pelunasan 50% Rp 379.319.094 Rp 461.722.061 Rp 487.071.446 Rp 613.387.606
- pelunasan 50% Rp 379.319.094 Rp 461.722.061 Rp 487.071.446

Total Pengumpulan Piutang Rp 1.403.480.648 Rp 2.087.690.719 Rp 2.263.886.412 Rp 2.756.605.587


Berikut asumsi terkait anggaran piutang thaun 2019 PT BAKPIAKU :

ASUMSI :

Penjualan setiap triwulan didapat dari hasil forecasting penjualan tahun 2019 yaitu untuk Triwulan
I sebesar Rp 6.451.005.000, Triwulan II sebesar Rp 7.852.416.000, Triwulan III sebesar Rp
8.283.528.000, dan Triwulan IV sebesar Rp 10.431.762.000

Sebesar 70% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit.
Untuk penjualan tunai manjemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 30%.

Untuk penjualan kredit, manajemen memberlakukan term of payment 10/15 n/30. Sebesar 60%
dari penjualan kredit, pembeli akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan.

Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya akan membayar pada triwulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada triwulan berikutnya.

Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debts) adalah 2% dari penjualan kredit.
2.11 ANGGARAN HUTANG

IASB sebagai bagian kerangka konseptual mendefinisikan kewajiban/utang sebagai


hutang sekarang perusahaan yang timbul dari kejadian masa lalu, dengan persetujuan
dimana hasilnya akan berguna bagi perusahaan, dan dapat menjadi sumber daya
perusahaan. Dengan kata lain, kewajiban/utang mempunyai 3 karakterisitik yang
esensial:
1. Hutang sekarang/saat ini
2. Timbul karena kejadian masa lalu
3. Berupa hasil ( kas, barang, dan jasa)

2.2 Karakteristik Utang


Utang mempunyai tiga karakteristik utama yaitu :
a. Pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang.
Untuk dapat disebut disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas
atau tanggung jawab kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk
melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat
ekonomik yang cukup pasti di masa datang.

b. Menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer asset.


Selanjutnya untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik
masa datang harus timbul akibat keharusan sekarang.
Pengertian ”sekarang” dalam hal ini mengacu pada dua hal : waktu dan adanya.
Waktu yang dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca).

c. Timbul akibat transaksi masa lalu


Transaksi masa lalu yang dimaksud di sini adalah transaksi yang benar benar terjadi
dan bukan transaksi fiktif yang menimbulkan keharusan sekarang.
2.3 Jenis Jenis Utang
Secara umum utang dapat dibagi menjadi 2 yaitu ;
a. Utang Jangka Pendek/ Utang lancar
b. Utang Jangka Panjang
Periode Angsuran Pokok Bunga Angsuran

Triwulan I Rp 12.500.000 Rp 5.062.500 Rp 17.562.500

Triwulan II Rp 12.500.000 Rp 5.062.500 Rp 17.562.500

Triwulan III Rp 12.500.000 Rp 5.062.500 Rp 17.562.500


Triwulan IV Rp 12.500.000 Rp 5.062.500 Rp 17.562.500
Total Rp 50.000.000 Rp 20.250.000 Rp 70.250.000

ASUMSI :
Pada awal tahun 2019 PT Bakpiaku mengajukan pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK)
ke Bank Mandiri untuk penambahan modal sebesar Rp 150.000.000 dengan tingkat
bunga tetap sebesar 13,5% p.a dan jangka waktu pelunasan selama 3 tahun. Angsuran
dibayarkan pertriwulan.

Perhitungan :
Angsuran Pokok per triwulan : Rp 150.000.000/12 Triwulan => 3 tahun = 8 triwulan
: Rp 12.500.000

Bunga (per triwulan) : (13,5% x Rp 150.000.000)/12 triwulan => Bunga 13,5% per tahun
: Rp 5.062.500 sehingga dibagi 4 triwulan
(1 tahun= 4 triwulan)

Sehingga angsuran per triwulan sebagai berikut :


Angsuran Pokok : Rp 12.500.000
Bunga : Rp 5.062.500
Angsuran per triwulan : Rp 17.562.500
2.12 ANGGARAN KAS

Anggaran kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas
beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang datang, baik
perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran
kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi
penjagaan likuiditasnya.

Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya
defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber
dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut.

Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan
rnakin banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan
sumber dana yang biayanya paling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh
sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah
dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.

Dengan kata lain tujuan utama budget kas adalah untuk :

 Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat dari operasional
perusahaan.
 Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus untuk menentukan
kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas mengangsur untuk investasi.
 Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, dan utang.
 Dapat pakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-menerus.

Anggaran Penerimaan Kas


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Penjualan tunai netto Rp 3.160.992.450 Rp 3.847.683.840 Rp 4.058.928.720 Rp 5.111.563.380
Piutang Rp 1.403.480.648 Rp 2.087.690.719 Rp 2.263.886.412 Rp 2.756.605.587
Total Rp 4.564.473.098 Rp 5.935.374.559 Rp 6.322.815.132 Rp 7.868.168.967

Anggaran Pengeluaran Kas


Sumber Pengeluaran Kas Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Pembelian bahan baku tunai Rp 2.276.874.000 Rp 2.774.250.000 Rp 2.946.624.500 Rp 3.729.507.000
Pembayaran Biaya Tenaga Kerja
Rp 55.188.000 Rp 55.188.000 Rp 55.188.000 Rp 55.188.000
Langsung
Pembelian Bahan Penolong Rp 1.340.259.497 Rp 536.103.799 Rp 1.608.311.396 Rp 1.876.363.295
Pembayaran TKTL Rp 70.830.000 Rp 70.830.000 Rp 70.830.000 Rp 70.830.000
Pembayaran Biaya pemeliharaan
Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
dan perawatan
Pembayaran Biaya Listrik Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Pembayaran Biaya PDAM Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000
Pembayaran Biaya telepon Rp 540.000 Rp 540.000 Rp 540.000 Rp 540.000
Pembayaran Asuransi
Rp 434.952 Rp 434.952 Rp 434.952 Rp 434.952
Ketenagakerjaan
Pembayaran hutang Rp 17.562.500 Rp 17.562.500 Rp 17.562.500 Rp 17.562.500
Jumlah Rp 3.775.088.949 Rp 3.468.309.251 Rp 4.712.891.348 Rp 5.763.825.747
Anggaran Kas Akhir
Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Saldo Awal Kas Rp250.000.000 Rp1.189.384.149 Rp 3.656.449.458 Rp 5.266.373.242
Penerimaan
Penjualan tunai netto Rp 3.160.992.450 Rp 3.847.683.840 Rp 4.058.928.720 Rp 5.111.563.380
Piutang Rp 1.403.480.648 Rp 2.087.690.719 Rp 2.263.886.412 Rp 2.756.605.587
Pinjaman bank Rp150.000.000
Total Penerimaan Kas Rp 4.714.473.098 Rp 5.935.374.559 Rp 6.322.815.132 Rp 7.868.168.967
Kas Tersedia Rp4.964.473.098 Rp7.124.758.708 Rp 9.979.264.590 Rp 13.134.542.209
Pengeluaran kas ASUMSI
Pembelian bahan baku tunai Rp2.276.874.000 Rp2.774.250.000 Rp2.946.624.500 Rp3.729.507.000
Pembayaran Biaya Tenaga
Sumber penerimaan kas didapat dari penjualan tunai netto dan penerimaan
Kerja Langsung Rp55.188.000 Rp55.188.000 Rp55.188.000 Rp55.188.000
pelunasan piutang.
Pembelian Bahan Penolong Rp1.340.259.497 Rp536.103.799 Rp1.608.311.396 Rp1.876.363.295
Pembayaran TKTL Rp70.830.000 Rp70.830.000 Rp70.830.000 Rp70.830.000
Pembayaran BiayaSumber pengeluaran
ASUMSI kas yaitu pengeluaran untuk membeli bahan baku,
pemeliharaan danmembayar
perawatan tenagaRp8.000.000
kerja langsung, dan Rp8.000.000 Rp8.000.000
pengeluaran terkait overhead pabrik. Rp8.000.000
Pembayaran Biaya Listrik Rp4.500.000 Rp4.500.000 Rp4.500.000 Rp4.500.000
Anggaran Harga Pokok Produksi didapat dari data Anggaran
Pembayaran Biaya
Penggunaan PDAM
Bahan Rp900.000
Mentah, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Rp900.000 Rp900.000 Rp900.000
Pembayaran Biaya
Langsung, teleponBiaya OverheadRp540.000
dan Anggaran Pabrik. Rp540.000 Rp540.000 Rp540.000
Pembayaran Asuransi
Ketenagakerjaan Rp434.952 Rp434.952 Rp434.952 Rp434.952
Pembayaran Angsuran hutang Rp17.562.500 Rp17.562.500 Rp17.562.500 Rp17.562.500
Total Pengeluaran Kas Rp3.775.088.949 Rp3.468.309.251 Rp4.712.891.348 Rp5.763.825.747
Saldo Akhir Rp1.189.384.149 Rp3.656.449.458 Rp 5.266.373.242 Rp 2.104.343.220
2.13 ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan total keseluruhan biaya yang dikeluarkan
secara langsung oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual.
... Pada umumnya perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Biaya Bahan Baku Rp 11.625.387.860

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.103.760.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 5.756.180.794

Total Biaya Produksi (Harga Pokok Produksi) Rp 18.485.328.654

2.14 ANGGARAN LABA RUGI

Anggaran laba rugi adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah
perusahaan pada suatu periode mendatang.

Penjualan Rp 33.018.711.000,00

Harga Pokok Penjualan


Biaya Bahan Baku Rp 11.625.387.859,60
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.103.760.000,00
Biaya Overhead Pabrik Rp 5.756.180.794,00
Harga Pokok Produksi Rp 18.485.328.653,60
Laba Kotor Rp 14.533.382.346,40

Beban Operasional
Beban Administrasi dan Umum Rp 642.698.019,00
Beban Pemasaran Rp 268.702.500,00
Total Beban Operasional Rp 911.400.519,00

Laba Bersih Rp 13.621.981.827,40


2.15 PROYEKSI NERACA

AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Kas Rp 2.104.343.220 Utang Gaji Rp 161.116.667
Piutang Dagang Rp 8.551.663.366
Cadangan Kerugian Piutang Rp 198.112.266
Perlengkapan Rp 2.400.000 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 161.116.667
Sewa Dibayar Dimuka Rp 20.000.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp 10.480.294.320
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Bank Rp 100.000.000
Aktiva Tetap Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp 100.000.000
Tanah Rp 2.750.000.000
Peralatan Kantor Rp 51.420.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 5.944.000 Jumlah Kewajiban Rp 261.116.667
Kendaraan Rp 204.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 12.666.667 Modal
Bangunan Rp 1.725.000.000 Modal Awal Pemilik Rp 1.286.505.159
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp 22.500.000 Laba Bersih Rp 13.621.981.827
Jumlah Aktiva Tetap Rp 4.689.309.333 Modal Akhir 31 Desember 2019 Rp 14.908.486.986

TOTAL AKTIVA Rp 15.169.603.653 TOTAL PASIVA Rp 15.169.603.653


ASUMSI

Harta Lancar PT Bakpiaku terdiri dari :


Kas : didapat dari Anggaran Kas
Piutang Dagang : didapat dari Anggaran Piutang
Cadangan Kerugian Piutang : didapat dari Anggaran Piutang
Perlengkapan : didapat dari Anggaran Pemasaran
dan Anggaran Admnistrasi
Sewa Dibayar Dimuka : didapat dari Anggaran Pemasaran

Harta Tetap
Harga Perolehan tanah menurut harga saat ini adalah sejumlah Rp
2.750.000.000. Harga per meternya yaitu Rp 2.000.000. Luas tanah yaitu
1.375 meter
Harga perolehan bangunan yaitu Rp 1.725.000.000
Nb : Bangunan dan tanah adalah tempat diguakannya produksi bakpia

Hutang Bank didapat dari Anggaran Hutang saldo per akhir tahun 2019
yaitu sebesar Rp 161.116.667

Modal akhir didapat dari modal awal ditambah laba sehingga totalnya
sebesar Rp 14.908.486.986

Anda mungkin juga menyukai