Anda di halaman 1dari 13

KEWIRAUSAHAAN

“Perencanaan Pemasaran”

OLEH
KELOMPOK 7

 I Made Mahendra Putra (1802612010629)


 Ni Putu Riza Septyanti (1802612010644)
 Putu Ari Sayoga (1802612010646)
 Putu Sutami (1802612010648)

Kelas :
Manajemen SDM I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Kewirausahaan” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penulisan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan sebagai salah satu kriteria
penilaian terhadap perkuliahan yang dilakukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik ditinjau dari segi
pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman
yang terbatas dalam pengumpulan, pengolahan data, dan penyusunan makalah.

Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, tentu kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 13 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………….... 1


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 4

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………….... 4


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………. 5

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….6

2.1 Pengertian Perencanaan Pemasaran ……………………………………………………... 6

2.2 Inti Kegiatan Perencanaan Pemasaran ……………………………………………………7

2.3 Karakteristik Perencanaan Pemasaran ……………………………………………………8

2.4 Pengumpulan Data Pemasaran ……………………………………………………………8

2.5 Alat Analisis Pemasaran …………………………………………………………………10

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………11

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………11

3.2 Saran ……………………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan di masa akan datang,
rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana
mencapai tujuan tersebut.
Banyak orang mengabaikan rencana dan selalu hanya dibuat dikepala atau mengawang-
awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan yang mutlak ada
agar kita dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti dalam hal : fungsi
pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas pemasaran sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan sebagai
salah satu fungsi dalam manajemen, peranan perencanaan sangat menentukan keberhasilan
mekanisme kerja dalam setiap aktifitas pemasaran hasil produksi perusahaan. Dalam proses/
fungsi manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat penting sebagai langkah awal
setiap pelaksanaan kegiatan.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dikerjakan jika sebelumnya telah direncanakan
sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak
dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan pemasaran
adalah sebagai penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan berlanjut pada
efektifitasnya pemasaran hasil produksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian perencanaan pemasaran ?
2. Apa saja inti kegiatan pemasaran ?
3. Bagaimana karakteristik perencanaan pemasaran ?
4. Bagaiamana cara pengmpulan data pemasaran ?
5. Apa saja alat analisis pemasaran ?

4
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan pemasaran.
2. Untuk mengetahui inti dari kegiatan pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari perencanaan pemasaran.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara-cara dalam pengumpulan data pemasaran.
5. Untuk mengetahui apa saja alat-alat analisis pemasaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN PEMASARAN

Perencanaan adalah pemikiran-pemikiran/ramalan-ramalan yang rasional dan


berdasarkan fakta-fakta atau perkiraan yang mendekat sebagai persiapan melakukan suatu
kegiatan/tindakan, jadi bisa dikatakan bahwa perencanaan adalah Sebagian proses dari rangkaian
proses persiapan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan dianggap sebagai suatu proses karena perencanaan adalah suatu tindakan
pemilihan terbaik dari berbagai alternative dalam usaha pencapaian tujuan yang sifatnya
berkesinambungan dan tidak ada rencana yang bersifat final, tetapi selalu merupakan bahan
untuk diadakan perbaikan. Oleh karena itu rencana bukan merupakan hasil akhir dari sejumlah
keputusan yang saling berkaitan antara perencanaan awal dan perencanaan berikutnya.

Adapun perencanaan sebagai keputusan adalah untuk kejelasan apa yang akan dilakukan
dan siapa yang akan melakukan. Sedangkan perencanaan sebagai pedoman atau landasan dalam
melakukan tindakan yang merupakan hal penting dengan mempunyai nilai dan manfaat yang
dirasakan dalam pelaksanaan segala usaha. Suatu akibat dari tak terelakan dari rumitnya
lingkungan perusahaan dewasa ini, dimana perusahaan perlu membuat perencanaan jangka
pendek maupun jangka panjang. Untuk hidup dan berkembang, suatu perusahaan haruslah
mengetahui kemana ia akan pergi dan bagaimana ia bisa sampai ke tujuannya. Ini membutuhkan
ditentukannya dengan jelas sasaran yang akan dicapai dan rangkaian tindakan yang akan
dipikirkan dengan matang untuk mencapai sasaran tersebut, tanpa itu semua pemakaian dana
tidak akan mungkin efisien.

Baga manajer pemasaran disamping harus tahu rencana perusahaan dan ikut terlibat
dalam menyusun pemasaran hasil produksi perusahaan bahkan mungkin sebagai ketua tim, harus
dapat memanfaatkan rencana perusahaan untuk menerjemahkan kegiatan bawahannya untuk
membantu merealisir rencana global perusahaan tersebut.

6
Rencana tahunan perusahaan harus disusun setiap tahun, rencana yang bisa bersifat
jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek. Berikut beberapa kegunaan rencana yang
dapat kami kemukakan sebagai berikut :

1. Agar setiap orang mengetahui arah yang akan dicapainya.


2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan dicapai.
3. Sebagai alat penting dalam pelaksanaan pengawasan.
4. Sebagai alat menerjemahkan filosofi dan tujuan utama perusahaan atau lembaga.
5. Sebagai media untuk menilai prestasi perusahaan dan orang-orangnya baik dalam
merumuskan tujuan maupun dalam mencapainya.
6. Dapat meningkatkan partisipasi karyawan.
Suatu perusahaan tentu mempunyai banyak sasaran, baik yang tersirat maupun yang
tersurat dengan jelas, sasaran-sasaran haruslah diketahui terlebih dahulu sebelum perencanaan
pemasaran dapat dijalankan, perencanaan kegiatan haruslah sesuai dengan sasaran yang
menyeluruh dari perusahaan.

Oleh karena pemasaran merupakan rantai terpenting yang menghubungkan perusahaan


dengan lingkungannya, pemasaran haruslah mempelajari dan menafsirkan kebutuhan konsumen
yang kemudian akan menuntun perusahaannya untuk melayani kebutuhan tersebut.

Dikarenakan rencana pemasaran harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan


melayani kebutuhan konsumen, maka proses perencanaan pemasaran akan berbeda-beda antara
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

2.2 INTI KEGIATAN PERENCANAAN PEMASARAN

Inti dari perencanaan pemasaran adalah membaca perubahan dan menatap kedepan
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemasaran suatu produk atau layanan.

Perencanaan pemasaran di definisikan sebagai suatu urutan kegiatan menuju penetapan


sasaran pemasaran dan formulasi rencana untuk mencapai sasaran.

7
Proses perencanaan pemasaran merupakan bagian paling sulit dalam tugas pemasaran.
Karena dalam pelaksanaannya, perencanaan pemasaran akan melibatkan keseluruhan aspek
dalam organisasi dan semua status pemasaran bersama-sama dalam satu rencana terpadu.

2.3 KARAKTERISTIK PERENCANAAN PEMASARAN

Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga statistik tertentu terpenuhi.
Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai
berikut :

a) Rencana pemasaran hendaknya memeberikanstrategi untuk mencapai tujuan atau misi


perusahaan.
b) Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta atau asumsi valid.
c) Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya yang ada,
alokasi semua peralatan, sumber daya statistik, dan sumber daya manusia harus
duiraikan.
d) Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
e) Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana pemasaran
tahunan yang dibuat berdasarkan hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran dalam
jangka panjang.
f) Rencana pemasaran hendaknya singkat dan statis.
g) Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibilitas : perubahan rencana bisa dilakukan
dengan melihat perubahan lingkungan.
h) Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi statistik kinerja yang akan dimonitor dan
dikendalikan.

2.4 PENGUMPULAN DATA PEMASARAN

Ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat dilakukan. Metode pengumpulan
data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan
menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain :

8
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu,
misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai statis dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya
mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini tepat juga dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak
terlalu besar.

3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
statis seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti statistik yang akan diukur dan tahu apa yang akan diharapkan
dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua
jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberikan kebebas pada objek penelitian untuk menjawab. Sementara
itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini
juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk

9
ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberikan
kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemampuan mereka.
4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.

2.5 ALAT ANALISIS PEMASARAN

Data yang selanjutnya dianalisis sesuai dengan jenis dan alat analisis yang digunakan.
Beberapa alat analisis yang bisa digunakan :

1. Analisis SWOT
Analisis mengenai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
dan ancaman (threat) yang mungkin akan dihadapi.

2. Analisis Data Kuesioner


Analisis data ini biasanya menggunakan metode statistik, misalnya mencari rata-rata
(mean), penyimpangan (standar deviasi), proporsi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perencanaan pemasaran sebagaimana halnya semua bentuk perencanaan lainnya, secara
garis besarnya memiliki tiga tahapan, yaitu pertama menetapkan sasaran; kedua merumuskan
tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut; ketiga memonitor hasil yang diperoleh
dalam implementasinya sehingga dapat dibuat beberapa penyesuaian yang diperoleh dalam
rencana.
Oleh karena itu, sasaran pokok perencanaan adalah menetapkan kebijakan dan target
dasar bagi tindakan yang diusulkan pada perusahaan atau pada bagian dari perusahaan. Sasaran
yang kedua adalah menentukan struktur perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan
kebijakan yang telah diperinci dan sebagai sarana perusahaan mencapai target pemasaran.
Dalam semua kasus perencanaan niscaya terdapat bidang-bidang ketidak pastian
dikarenakan masa depan tak dapat diramalkan secara pasti. Namun bidang-bidang tersebut akan
menjadi proses dalam menciptakan perencanaan yang matang, disinilah dimanfaatkannya fungsi
controlling. Hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti mungkin akan dapat dipahami dengan
pembinaan informasi yang semula tidak tersedia sebagai hasil penelitian yang diperlukan untuk
kepentingan perencanaan dan melalui perekaman prestasi yang berurutan.
Bila bidang ketidak pastian itu makin kecil maka makin mudah jugalah tugas yang
dihadapi oleh para pembuat keputusan dalam perusahaan. Namun sifat pokok dari ketidak
pastian semacam itu menuntut adanya tingkat keluwesan tertentu dalam setiap rencana.
Penyesuaian perlu dibuat terus-menerus seiring dengan bertambahnya informasi yang tersedia
dan terjadinya keadaan yang tidak terduga. Keluwesan dan kemampuan menyesuaikan diri
adalah ciri perencanaan yang berhasil.
Rencana perusahaan jangka panjang menetapkan sasaran dan strategi yang mengantarkan
perusahaan ke arah masa depan yang telah ditentukan sendsiri, masa depan yang telah

11
dirumuskannya sendiri dan bukan yang didiktekan oleh rangkaian peristiwa. Perusahaan tidaklah
“bergoyang teriup angin kessana-kemari” menurut adanya peluang dan perubahan.
Ini adalah filsafat yang kuat dan memungkinkan para manajer mengusahakan
perencanaan yang lebih tepat ke arah tujuan perusahaan, khususnya selama periode ketidak
pastian ekonomi-politik dan dalam keadaan yang berubah dengan laju yang cepat. Bila
pertumbuhan besar harus dicapai selam beberapa tahun , sekurang-kurangnya perkembangan
perusahaan tidak boleh semata-mata timbul sebagai tanggapan terhadap pengaruh dari luar, tetapi
harus timbul sebagai prakarsa untuk mencapai target khusus. Ini berarti bahwa para manajer
harus tahu akan arah bisnisnya dan tahu kemana hasil proksi akan dipasarka. Demikian pula
harus ada pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahannya, kedudukannya dalam pasar serta
keuntungan strategis dan keuntungan lain yang direncanakan dalam menghadapi pesaingnya.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini disusun sebagai pengantar diskusi. Karya ini merupakan hasil
maksimal dari kami, dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari harapan dan
sempurna. Karena itu, saran dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan dalam
penyempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Abdul Rozak, Fahrudin, M.Pd. Dkk, 2008. Perencanaan Pemasaran. Skripsi. IKIP PGRI
Kalimantan Timur, Samarinda.
 Harahap Sofyan, Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap. Skripsi.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
 Foster, D.W. 1984. Manajemen Perusahaan. Skripsi. Erlangga, Jakarta.
 http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-perencanaan-pemasaran-lengkap.html
 Assuari, S.E., M.B.A, Prof. Dr. Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran Ed. 1-11. Jakarta:
Rajawali Pers, 2011.
 Kartajaya Hermawan, Syakir Sula Muhammad, 2006. Syariah Marketing, Bandung: PT
Mizan Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai