CABANG MEDAN
SKRIPSI
Oleh :
12 833 0153
U
M
A
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2016
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Penulis pada kesempatan ini menyadari bahwa tulisan ini jauh dari
sempurna, disamping itu masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun
penulisannya. Pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Pada kesempatan ini pula penulis dengan segala kerendahan hati tidak lupa
ini.
2. Orang tua saya, Bapak Budiman Rumapea dan Ibu Tiomaria Simarmata
yang tercinta, terima kasih untuk Doa dan kerja kerasnya serta dukungan
Medan Area
Universitas Medan Area yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
5. Bapak Hery Syahrial, SE, MSi. Selaku wakil dekan I Fakultas Ekonomi
6. Ibu Linda Lores SE, MSi, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
7. Ibu Dra. Hj. Retnawati Siregar, MSi selaku dosen pembimbing I yang
9. Ibu Warsani. P. Sari, SE, MM Selaku sekertaris, terima kasih atas saran
dan bimbingannya
Medan Area
kepada penulis.
13. Kepada pihak PT. W Standart cabang Medan yang telah memberikan
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian skripsi ini masih
banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
(Sofitriawati Rumapea)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... i
BABA I : PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4
B. Persediaan .................................................................................................. 7
A. Hasil ........................................................................................................ 30
1. Sejarah Perusahaan........................................................................... 30
B. PEMBAHASAN...................................................................................... 49
A. KESIMPULAN ................................................................................ 52
B. SARAN ............................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
menghadapi masalah baik itu dari dalam maupun dari luar perusahaan,
Pramesti 2013:2)
Persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar dan penting bagi
barang dagang. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman agar persediaan
dapat disajikan secara wajar. Dalam hal ini yang menjadi pedoman adalah
sedangkan bagi pihak eksternal yaitu dalam hal investasi pada perusahaan
perusahaan.
B. Rumusan Masalah
persediaan pada PT. W Standart cabang medan telah sesuai dengan PSAK
No.14”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
cabang medan
3. Bagi pihak lain, yakni sebagai bahan referensi dan sumber informasi
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Akuntansi
menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Akan tetapi bagi kelompok-kelompok
ahli.
14
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
kondisi perusahaan”.
B. Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam oprasi
perusahaan yang secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual. Sebagian
besar sumber daya perusahaan sering di investasikan dalam bentuk barang yang
dibeli atau diproduksi. Biaya ini harus dicatat, dikelompokkan dan diikhtisarkan
selama periode akuntansi. Pada akhir periode, biaya di alokasikan antara barang
yang dijual dalam periode berjalan dengan barang yang berbeda dalam persediaan
ketika kegiatan bisnis berfluktuasi. Selama iklim usaha baik, penjualan menjadi
tinggi dan persediaan bergerak lebih cepat dari pembelian ke penjualan. Namun
adalah aktiva :
(c) Dalam bentuk bahan atau pelengkapan untuk digunakan dalam proses
masih dalam proses produksi yang akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi
kemudian dijual(barang dalam proses) produksi barang jadi yang kemudian dijual
yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan
untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan
Persediaan adalah bagian aktiva lancar yang paling tidak likuid. disamping
sering terjadi.
produksi selanjutnya.
komponen utama dari barang yang dijual, oleh karena itu semakin tinggi
accounting (2009 :81) menyatakan bahwa persediaan adalah barang –barang yang
untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan atau dengan kata lain perusahaan
dapat menyimpan persediaan sebelum dijual didalam sebuah gudang yang sering
2. Jenis Persediaan
kembali.
administrasi.
1. Menurut Jenis
2. Menurut Harga
persediaan dan jumlah nilainya juga kira-kira 20% dari jumlah item
saja
Barang ini frekuensi penggunaannya dalam satu tahun lebih dari sekian
bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan. Sehingga barang jenis ini
sering.
items),
tidak sering.
pemeliharaan, perbaikan, atau reparasi dan operasi dan jika suatu saat
a. Barang oprasi,
sederhana.
b. Barang investasi,
gudang.
nilai yang paling signifikan dalam asset lancar. Sedangkan dalam laporan laba
Inventory System).
persediaan.”
Dalam hal ini pencatatan persediaan ini, pencatatan persediaan dilakukan dalam
transaksi dilakukan secara terus-menerus untuk setiap jenis persediaan dan untuk
ditujukan terutama untuk barang yang bernilai tinggi dan untuk barang yang
mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya digudang. Adapun ayat jurnal yang
Kas XXX
Penjualan XXX
Kas XXX
Penjualan XXX
Ciri dari pencatatan metode perpetual menurut Weygandt and Warfield, (2011:
410) :
1. Pembelian barang dagangan untk dijual kembali atau pembelian bahan baku untuk
pembelian. Retur pembelian dan pengurangan harga, serta diskon pembelian lebih
3. Harga pokok penjualan dicatat pada setiap transaksi penjualan dengan mendebet
akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan barang dagangan.
4. Persedian merupakan akun pengendalian yang didukung oleh buku besar yang
kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada di tangan.
Dalam metode perpetual jika terjadi perbedaan antara saldo antara hasil
pencatatan dan perhitungan fisik yang ada, maka akan dilakukan penyesuaian.
yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus menerus dalam satu periode. Harga
pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode akuntansi (secara
periodik). Pada saat itu, dilakukan perhitungan persediaan secara periodik untuk
1. Menentukan harga pokok barang yang tersedia pada awal periode (cost of
goods on hand),
purchased),
periode akuntansi.
pembelian XXX
Pembelian XXX
Kas XXX
Penjualan XXX
Kas XXX
Penjualan XXX
e. Jurnal penyesuaian
merupakan pos yang sangat berarti dalam aktiva lancar. Hal ini
untuk diperhatikan.
Artinya metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual
adalah unit yang terlebih dahulu masuk. FIFO dapat dianggap sebagai
sebuah pendekatan yang logis dan realistis terhadap arus biaya yang
mendekati paralel dengan arus fisik dari barang yang terjual. Selain itu
didalam FIFO unit yang tersisa pada persediaan akhir adalah unit yang
paling akhir di beli, sehingga biaya yang di lapokan akan mendekati dan
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah
yang terjual. Metode LIFO sering dikeritk secara teoritis tetapi metode ini
harga naik, LIFO akan menghasilakan harga pokok yang lebih tinggi,
jumlah laba kotor yang lebih rendah dan nilai persedian akhir yang lebih
stabil terhadap margin laba kotor, karena pada saat terjadi kenaikan harga
LIFO mengaitkan biaya yang tinggi saat ini dalam perolehan barang-
Jika LIFO digunakan dalam waktu yang lama maka perbedaaan antara
Metode harga pokok yang didasarkan atas nilai perolehan atau harga
lain.
Periodik
dagang.
periodik.
cepat.
barang dagang disajikan baik dalam neraca maupun dalam perhitungan laba rugi.
barangdagang yang ada pada tanggal neraca, yang biasanya juga merupakan akhir
persediaan barang dagang di neraca dan laporanlaba rugi. Bahkan, ada saling
C. Penelitian Terdahulu
Tabel II.1
D. Kerangka Konseptual
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini dihadapkan
dari konsep ilmu teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan
di bab tinjauan pustaka atau merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang
dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang akan diteliti. Adapun kerangka
Gambar II.1
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
yang lain”.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. W Standart cabang Medan yang beralamat
3. Waktu penelitian
Adapun rincian kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut di
bawah ini.
34
TABEL .III.1
2 Pembuatan proposal
3 Bimbingan proposal
4 Seminar proposal
analisis data
6 Penyusunan dan
bimbingan skripsi
7 Seminar hasil
8 Sidang skripsi
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu data berupa angka-
keuangan perusahaan.
2. Sumber data:
C. Defenisi Oprasional
digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang untuk
1. Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kwalitas dan karakteristik yang
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah akuntansi mencakup sistem
2. Sampel Penelitian
secara langsung kepada pimpinan dan staf PT. W Standart Cabang Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, buku satu, penerbit Salemba Empat,
Jakarta , 2008
Skousen, et al, Akuntansi Intermediate, Edisi Lima Belas, Buku Satu, Penerbit Salemba
Dunia Firdaus A.2010 Ikhtisar lengkap pengantar akuntansi Edisi Ketiga Jakarta: Fakultas
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia, Yogyakarta