Anda di halaman 1dari 7

STATISTIKA NONPARAMETRIK

Koefisien Konkordansi Kendall: W

Disusun oleh :

Nur Safitriningsih 16305141005

Siska Wahyuningsih 16305141014

Nada Lathifa 16305141021

Rahma Amalia 16305141069

Ilham Ahmad 16305141014

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
Koefisien Konkordasi Kendall: W
Fungsi
Uji Kendall W digunakan untuk menguji perbedaan k sampel yang berpasangan dalam suatu
populasi. Dengan kata lain, untuk menguji apakah terdapat kesesuaian/keselarasan
antarsampel dalam menilai suatu objek apabila data yang digunakan bersakala ordinal. Dapat
ditentukan derajat asosiasi antara himpunan-himpunan ranking dengan koefisien konkordasi
Kendall, W. Pengukuran semacam ini dapat bermanfaat khususnya dalam mempelajari
reliabilitas saling menentukan dan menguji. Juga, pengukuran ini dapat diterapkan dalam
mempelajari gugus-gugus (cluster) variabel.
Dasar pemikiran
Untuk memecahkan masalah dalam menentukan kecocokan menyeluruh di antara k himpunan
ranking, akan ditentukan nilai 𝑟𝑠 atau 𝜏 antara semua pasangan ranking yang mungkin.
Kemudian menghitung rata-rata koefisien-koefisiennya untuk menentukan asosiasi
𝑘
keseluruhan. Perlu menghitung ( ) koefisien korelasi rank. Kecuali jika k sangat kecil,
2
dapat digunakan perhitungan W. Koefisien konkordasi Kendall akan menjadi suatu indeks
penyimpangan (konvergensi) kecocokan yang benar-benar tepat pada data dari kecocokan
maksimum yang mungkin (kecocokan sempurna).
Metode
1. Hitung jumlah ranking 𝑅𝑗 dalam setiap kolom pada suatu tabel 𝑘 × 𝑁.
2. Jumlahkan 𝑅𝑗 kemudian bagi dengan 𝑁 untuk menemukan harga mean 𝑅𝑗 .
3. Masing-masing 𝑅𝑗 dinyatakan sebagai deviasi dari nilai mean tersebut. Semakin besar
deviasi semakin besar pula derajat asosiasi di antara himpunan rangking.
4. Hitung nilai s (jumlah kuadrat deviasi observasi dari mean 𝑅𝑗 )
2
∑ 𝑅𝑗
𝑠 = ∑ (𝑅𝑗 − )
𝑁
5. Hitung nilai W
𝑠
W=
1 2 3
𝑘 (𝑁 − 𝑁)
12
Keterangan:
k = banyak himpunan ranking penjenjangan, misalnya banyak penilai.
N = banyak obyek atau individu yang diberi ranking.
1
𝐾 2 (𝑁 3 − 𝑁) = jumlah maksimum yang mungkin dicapai deviasi kuadrat, yaitu jumlah s
12
yang dapat terjadi dengan adanya kecocokan sempurna di antara k ranking.
Uji Signifikansi W

Hipotesis Statistik Uji Kriteria Keputusan


𝐻0 : Pasangan-pasangan Sampel kecil Sampel kecil
ranking tidak 3 ≤ 𝑁 ≤ 7 dan 3 ≤ 𝑘 ≤ 20
mengindikasikan suatu tolak Ho bila :
tingkat kecocokan yang 𝑠
W=
signifikan. 1 2 3 𝑠 > 𝑠𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
12 𝑘 (𝑁 − 𝑁)
dengan
𝐻1 : Pasangan-pasangan 2 (Lihat tabel R hal. 338)
∑ 𝑅𝑗
ranking mengindikasikan 𝑠 = ∑ (𝑅𝑗 − )
suatu tingkat kecocokan 𝑁
yang signifikan.
atau

2 2 3
12 ∑𝑁
𝑗=1 𝑅𝑗 − 3k N(N + 1)
W=
k2 (N3 − N)

Sampel besar (𝑁 > 7) Sampel besar

𝑠 tolak Ho bila :
𝑋2 = = 𝑘(𝑁 − 1)W
1
12 𝑘𝑁(𝑁 + 1) 𝜒² > 𝜒²(𝛼, 𝑁 − 1)
Jika ada observasi yang sama, gunakan
(Lihat tabel C)
rumus: dengan db = N - 1
𝑠
W=
1 2 3
𝑘 (𝑁 − 𝑁) − 𝑘 ∑𝑇 𝑇
12

dengan
𝑇 = ∑(𝑡 3 − 𝑡)
Contoh sampel kecil (Buku Sidney Siegel hal. 284)
Misalkan tiga eksekutif perusahaan diminta untuk mewawancarai 6 pelamar kerja dan
memberi ranking kepada mereka secara sendiri-sendiri (terpisah) menurut urutan ketepatan
mereka dalam mengisi suatu lowongan. Ketiga himpunan ranking yang independen yang
dibuat oleh eksekutif X, Y, Z untuk pelamar a hingga pelamar f sebagai berikut:
Pelamar
a b c D e f
Eksekutif X 1 6 3 2 5 4
Eksekutif Y 1 5 6 4 2 3
Eksekutif Z 6 3 2 5 4 1
𝑅𝑗 8 14 11 11 11 8

Penyelesaian:
i. Hipotesis:
𝐻0 : Tidak ada kecocokan peringkat yang diberikan oleh ketiga eksekutif.
𝐻1 : Ada kecocokan peringkat yang diberikan oleh ketiga eksekutif. pelamar pekerjaan
ii. Taraf signifikansi: 𝛼 = 0,05
iii. Statistik uji:
𝑠
W=
1 2 3
(𝑁 − 𝑁)
12 𝑘
dengan
2
∑ 𝑅𝑗
𝑠 = ∑ (𝑅𝑗 − )
𝑁
iv. Kriteria keputusan: 𝐻0 ditolak jika S ≥ S𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
v. Hitungan:
2
∑ 𝑅𝑗
𝑠 = ∑ (𝑅𝑗 − )
𝑁
= (8 − 10,5)2 + (14 − 10,5)2 + (11 − 10,5)2 + (11 − 10,5)2 + (11 − 10,5)2 + (8 − 10,5)2
= 25.5

s𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,05;3,6) = 103.9

Koefisien konkordasi Kendall:


𝑠 25,5
W= = = 0.16
1 2 3 1 2 3
12 𝑘 (𝑁 − 𝑁) 12 3 (6 − 6)
vi. Simpulan
Karena 𝑆 < 𝑆𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (25.5 < 103.9) maka 𝐻0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
dengan tingkat kepercayaan 95%, dan koefisien konkordasi Kendall 0.16, tidak ada
kecocokan peringkat yang diberikan oleh ketiga eksekutif.
Contoh sampel besar (Buku Sidney Siegel hal. 287)
Dua puluh orang itu dan anak-anak pra-sekolah mereka yang tuli mengikuti suatu
perkemahan musim panas yang dimaksudkan untuk memberikan latihan permulaan dalam
memperlakukan dan mengatasi kanak-kanak yang tuli. Suatu staf yang terdiri dari 13
psikolog dan para petugas untuk membetulkan wicara, bekerjasama dengan para ibu serta
kanak-kanak itu dalam perkemahan yang berlangsung selama dua minggu. Pada akhir kurun
waktu itu, ketiga belas anggota staf diminta untuk memberi ranking 20 ibu berdasarkan
pertimbangan: seberapakah kemungkinannya bahwa setiap ibu akan mengasuh anaknya
dengan cara sedemikian rupa sehingga si anak menjadi pribadi yang sukar menyelaraskan
diri. Harga-harga ranking itu ditunjukkan dalam Tabel 9.12
Tabel 9.12. ranking yang diberikan kepada 20 Ibu oleh 13 Anggota Staf
pe Ibu
nil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ai
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B 5 1 16 8 9 2 6 10 4 3 11 13 7 12 17 18 19 15 14 20
C 3 2 7 5 14 9 15 16 6 11 8 10 1 4 19 12 20 13 17 18
D 8 3 10 11 4 2 5 13 9 1 14 7 6 15 16 12 19 17 18 20
E 2 1 15 8 14 4 6 9 7 10 11 5 3 16 11 13 18 17 12 19
F 16 17 5 13 15 11 7 4 9 2 18 3 6 1 19 12 10 8 14 20
G 12 9 14 6 7 2 3 10 5 4 17 8 1 15 13 16 18 11 20 19
H 11 2 13 10 7 3 4 14 6 5 17 9 1 12 8 16 20 15 18 19
I 9 2 15 6 5 7 8 10 9 3 12 4 1 13 11 14 19 18 16 17
J 2 4 16 3 10 6 14 17 15 7 19 9 1 8 5 13 11 18 12 20
K 11 14 12 8 7 2 5 10 3 4 13 9 1 18 6 15 19 16 17 20
L 8 1 13 3 5 2 14 9 6 10 15 11 19 4 7 12 18 17 16 20
M 5 3 13 2 8 1 9 12 4 6 14 10 11 7 15 18 16 17 19 20

Penyelesaian:
i. Hipotesis:
𝐻0 : Tidak yakin dengan kecocokan antara 13 penilai itu lebih tinggi daripada kecocokan
yang hanya merupakan kebetulan semata-mata.
𝐻1 : Yakin dengan kecocokan antara 13 penilai itu lebih tinggi daripada kecocokan yang
hanya merupakan kebetulan semata-mata.
ii. Taraf signifikansi: 𝛼 = 0,05
iii. Statistik uji:

𝑋 2 = 𝑘(𝑁 − 1)W

iv. Kriteria keputusan: 𝐻0 ditolak jika 𝜒² > 𝜒²(𝛼,𝑁−1)


v. Hitungan:
𝜒² = 13 (20 − 1)(0,577) = 142,5
Dengan melihat Tabel C, kita ketahui bahwa 𝜒² ≥ 142,5 dengan 𝑑𝑏 = 𝑁 – 1 =
20 – 1 = 19.
vi. Simpulan
Karena 𝜒² ≥ 142,5 maka 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cukup yakin dengan
kecocokan antara 13 penilai itu lebih tinggi daripada kecocokan yang hanya merupakan
kebetulan semata-mata.

Latihan soal
Sebuah penelitian dilakukan di suatu universitas untuk mengetahui tingkat motivasi belajar
mahasiswa selama menempuh perkuliahan 8 semester. Periode semester ini dibagi menjadi 4
periode yaitu periode A (semester 1-2), periode B (semester 3-4), periode C (semester 5-6),
dan periode D (semester 7-8). Penelitian secara konsisten dilakukan dengan menggunakan
responden yang sama mulai dari semester 1 sampai semester 7/8. Penelitian ini mengambil
responden sebanyak 10 mahasiswa yang dipilih secara acak/random. Setelah penelitian
selesai dilakukan diperoleh data sebagai berikut:

No.
Periode A Periode B Periode C Periode D
Responden
1 1.5 2 2 3
2 1.5 1 3 4
3 4 5 6 1.5
4 5 8 7 1.5
5 3 7 5 6
6 7 9 4 7
7 6 10 9 8
8 10 3.5 8 5
9 9 6 10 10
10 8 3.5 1 9
Uji apakah ada kecocokan tingkat motivasi belajar mahasiswa antarperiode dengan koefisien
konkordasi Kendall.
Penyelesaian:
i. Hipotesis:
𝐻0 : Tidak ada kecocokan antara periode itu dengan motivasi belajar mahasiswa.
𝐻1 : Ada kecocokan antara periode itu dengan motivasi belajar mahasiswa.
ii. Taraf signifikansi: 𝛼 = 0,05
iii. Statistik uji:
𝜒 2 = 𝑘(𝑁 − 1)W
dengan
𝑠
W=
1 2 3
(𝑁 − 𝑁) − 𝑘 ∑𝑇 𝑇
12 𝑘
dan
2
∑ 𝑅𝑗
𝑠 = ∑ (𝑅𝑗 − )
𝑁

iv. Kriteria keputusan: 𝐻0 ditolak jika 𝜒² > 𝜒²(0.05,9) = 16.92


v. Hitungan:
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
𝑅𝑗 8.5 9.5 16.5 21.5 21 27 33 26.5 5 21.5 220
- Karena ada variabel yang memuat ranking yang sama, maka:

∑(𝑡 3 − 𝑡) 23 − 2
𝑇𝐴 = = = 0.5
12 12
∑(𝑡 3 − 𝑡) 23 − 2
𝑇𝐵 = = = 0.5
12 12
∑(𝑡 3 − 𝑡) 23 − 2
𝑇𝐷 = = = 0.5
12 12
∑ 𝑇 = 𝑇𝐴 + 𝑇𝐵 + 𝑇𝐷 = 0.5 + 0.5 + 0.5 = 1.5
𝑇

𝑆 = (8.5 − 22)2 + (9.5 − 22)2 + (16.5 − 22)2 + (21.5 − 22)2 + (21 − 22)2 + (27 − 22)2
+ (33 − 22)2 + (26.5 − 22)2 + (5 − 22)2 + (21.5 − 22)2
= 705.5
705.5
W= = 6.2
1 2 3
12 (4 )(10 − 10) − 4(1.5)
𝜒 2 = 4(10 − 1)6.2 = 22.2
vi. Simpulan
Karena 𝜒² ≥ 𝜒²(0.05,9) (22.2 > 16.92) maka 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
ada kecocokan antara periode (semseter) dengan motivasi belajar mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai