Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari segala hal mengenai
cara merawat seseorang (pasien) yang mengalami gangguan kesehatan,
seseorang yang membutuhkan suatu terapi penyembuhan secara fisik
(jasmani) mau pun mental (rohani) dan seseorang yang masih sehat tetapi
membutuhkan suatu konsultasi. Menurut Florence Nightingale (1895),
keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi
alam dan isinya untuk bertindak. Sementara menurut Calilista Roy (1976),
keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik
keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan
pelayanan kepada klien.
Perawat adalah seseorang yang bekerja di bidang tenaga kesehatan,
dimana dalam kegiatannya bertugas memberi asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Seorang perawat dalam melakukan kegiatan asuhan
keperawatan tentu tidak boleh sembarangan, mereka harus berpedoman pada
model konsep atau teori-teori yang ada di dalam keperawatan.
Sebagai mahasiswa keperawatan, tentu mengerti dan memahami
konsep model dan teori dari tokoh-tokoh keperawatan mulai dari tingkatan
metateori, grand teori, middle range teori dan praktik teori memang sangat
diperlukan, salah satunya adalah teori pada tingkatan Middle range teori dari
tokoh keperawatan Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore “Peaceful
End-of-life Theory”. Hal ini untuk membantu ketika nanti menjadi seorang
perawat dalam melakukan tugas asuhan keperawatan yang diberikannya
kepada kliennya.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep
model dan teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh perawat pada tingkatan
middle range teori yaitu Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore “Peaceful
End-of-life Theory”. Sehingga, mahasiswa keperawatan ketika nanti menjadi

1
seorang perawat menjadi lebih mengetahui konsep model yang
dikemukanan oleh para tokoh keperawatan Cornelia M. Ruland dan Shirley
M. Moore serta dapat diterapkannya ketika melakukan asuhan keperawatan
terhadap kliennya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penulisan yang diungkapkan di atas yang menerangkan
bahwa dalam melakukan asuhan keperawatan haruslah berpedoman pada
konsep model keperawatan, maka dari itu penulis ingin menganalisis lebih
lanjut tantang konsep model dan teori keperawatan pada tingkatan middle
range teori menurut Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore “Peaceful
End-of-life Theory”.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep model dan teori
keperawatan pada tingkatan middle range teori yang dikemukakan oleh yaitu
Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore “Peaceful End-of-life Theory”.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore


2.1.1 Biografi Cornelia M. Ruland
Cornelia M. Ruland lahir di Norwegia tahun 1954. Lulus sarjana
keperawatan (B.Sn ) pada tahun 1974 dari Universitas Bergen, Norwegia.
Pada tahun 1979, Ruland mengambil Registered Nurse (RN) selanjutnya
bekerja menjadi perawat klinik spesialis anak di tahun 1983. Cornelia M
Ruland adalah seorang direktur di pusat penelitian keperawatan dan
konsultasi dalam pengambilan keputusan dalam bidang keperawatan di
Rikshospitales University Hospital Oslo Norwegia. Cornelia M. Ruland
memperoleh gelar Ph.D dibidang keperawatan pada tahun 1998 di Case
Western University, Cleveland, Ohio Amerika Serikat. Dia mendirikan
suatu program yaitu extensive research program yang menangani
pengembangan dalam pengambilan keputusan dan kerjasama dengan
pasien dalam pelayanan kesehatan, serta pengembangan, pelaksanaan,
dan evaluasi dari sistem informasi dalam mendukung program yang
dibuatnya.
Fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Cornelia M.Ruland adalah:
(1) memberikan penjelasan ketika klien mendapatkan suatu tindakan
yang sulit yang mana klien membutuhkan bantuan untuk memahami hal
tersebut serta memahami keuntungan dan kerugian dari alternatif
tindakan yang diberikan; (2) penanganan terhadap kondisi knonis atau
sakit yang lama.

2.1.2 Biografi Shirley M. Moore


Shirley M. Moore Shirley M. Moore lahir pada tahun 1948. Lulus
diploma keperawatan tahun 1969 di Youngtown Hospital Association
School of nursing. Tahun 1974 mengambil Bachelor of Nursing di Kent
State University, kemudian mengambil gelar Master di bidang mental
psikiatri (1990) dan Doktornya di bidang Nursing Science pada tahun

3
1993 di Case Western Reverse University. Setelah studi doktoralnya
selesai, dia mulai bekerja sama dengan ahli-ahli keperawatan seperti
Joyce J Fitzpatrick, Jean Johson, dan Elizabeth Lenz untuk menggunakan
dan mengembangkan teori keperawatan.
. Saat ini Moore menjabat sebagai wakil dekan untuk penelitian di
School of nursing, Case Western Reserve University. Fokus
pemikirannya adalah penerapan teori keperawatan dan sains keperawatan
di semua level mahasiswa keperawatan dan pusat perhatiannya pada
program pengembangan riset dan teori pada kondisi pemulihan setelah
cardio. Di awal studi doktoralnya, Moore bersama beberapa ahli teori
seperti Joyce J. Fitzpatrick, Jean Johnson dan Elizabeth Lenz tidak hanya
menggunakan teori tetapi juga mengembangkannya. Selama beberapa
tahun, Moore diberi kesempatan untuk menjelaskan teori yang digunakan
pada tools praktik untuk para praktisi, peneliti dan dosen pada konferensi
yang selalu diadakan setiap tahun di Universitas Case Western Reserve.
Dalam hal ini Moore telah dibantu untuk mengembangkan dan
mempublikasikan beberapa teori (Good and Moore, 1996) dan telah
menerapkan bentuk teori menjadi sebuah keterampilan yang penting bagi
mahasiswa doktoral.

2.2 Sumber Teori Cornelia M. Ruland dan Sherly M. Moore


Sumber Teori Peaceful End of life (EOL) dikembangkan dari beberapa
kerangka teori, secara primer berdasarkan model klasik Donabedian baik
struktur, proses dan outcomes (Ruland dan Moore, 1998) yang sebagiannya
berkembang dari teori 11 system umum grand teori. Pengaruh teori sistem
umum dapat menembus semua teori keperawatan, dari model konsep hingga
teori middle dan microrange, sebagai indikator kegunaanya dalam
menjelaskan kompleksitas interaksi antara kesehatan dan organisasi (Higgins
dalam buku Tomey dan Alligood, 2002). Dalam teori EOL, setting struktur
adalah sistem keluarga (pasien penyakit terminal dan orang-orang terdekat)
yang menerima asuhan dari tenaga professional di unit akut rumah sakit, dan
prosesnya dijelaskan sebagai tindakan-tindakan (intervensi keperawatan)

4
yang didesain untuk meningkatkan hasil positif terkait dengan: 1) Bebas dari
rasa sakit 2) Merasa nyaman 3) Merasa dihargai dan dihormati 4) Berada
dalam kedamaian dan ketenangan 5) Mengalami kedekatan dengan orang-
orang terdekat dan pemberi asuhan.
Landasan teoritis kedua dari teori ini adalah teori preferensi atau pilihan
(Brandt, 1979), digunakan oleh para ahli filosofi untuk menjelaskan dan
mendefinisikan kualitas kehidupan (Sandoe, 1999). Ini merupakan suatu
konsep yang sangat penting dalam riset dan praktik EOL. Di dalam teori
preferensi, definisi kehidupan yang baik adalah mendapatkan apa yang
diinginkan, pendekatan ini terlihat sangat tepat pada asuhan EOL. Hal ini
dapat diaplikasikan untuk orang sadar maupun orang yang tak berdaya yang
sudah ada dokumentasinya untuk pengabilan keputusan EOL. Kualitas
kehidupan dapat dievaluasi sebagai manifestasi kepuasan melalui penilaian
empiris seperti berkurangnya gejala dan kepuasan dalam hubungan
interpersonal. Pilihan pasien menggabungkan keputusan asuhan dianggap
baik dan sesuai dengan teori ini (Ruland & Bakken, 2001; Ruland, Kresevic
& Lorensen, 1997) dan penting untuk kesuksesan proses dan hasil (Ruland &
Moore, 2001).
Teori EOL diturunkan dalam berbagai cara pragmatis. Hal ini terjadi
saat Ruland mengambil doktoral dan Moore sebagai orang fakultas. Teori
middle range saat ini baru muncul dan ada beberapa definisi dan contoh yang
baik. Pada saat itu kelas ditantang untuk memikirkan kegunaan dan
pengembangan teori middle range dalam ilmu keperawatan dan praktiknya di
masa depan. Selanjutnya mahasiswa berdiskusi tentang sumber-sumber ilmu
teori middlrange tersebut diperoleh seperti ilmu empiris, ilmu praktik klinik
dan ilmu sintesa. Setiap mahasiswa bertanya darimana teori-teori middle
range itu berasal. Ruland saat itu baru saja menyelesaikan proyek utamanya
yaitu mengembangkan standar praktik klinik untuk peaceful EOL dengan
sekelompok perawat kanker di Norwegia. Standar tersebut disintesa ke dalam
teori peaceful EOL oleh Ruland dan selanjutnya diperhalus dengan bantuan
Moore. Teori ini menjadi contoh awal penggunaan standar praktik sebagai
sumber pengembangan teori middle range.

5
2.3 Teori Peaceful End of Life (EOL)
Teori Peaceful End of Life Teori bersumber dari beberapa kerangka teori,
yaitu sebagai berikut :
a. Struktur, proses, dan outcome model
Strcture, process dan outcome model merupakan model klasik yang
dikemukakan oleh Donabedian (Ruland and More 1998, dalam Tomey
and Aligood, 2006), model ini menjadi kerangka utama dari teori End of
Life (EOL).
Pada teori EOL, struktur adalah system keluarga yang menerima
perawatan dari tenaga professional di unit perawatan klinik/rumah sakit.
Sedangkan proses merupakan tindakan yang diberikan, dalam hal ini
tindakan keperawatan yang bertujuan memberikan sesuatu yang positif
dan penyembuhan bagi pasien seperti : (1) bebas dari rasa sakit, (2)
mengalami kenyamanan, (3) merasa dihargai dan dihormati, (4) berada
dalam kedamaian dan ketenangan, dan (5) merasakan kedekatan dengan
orang lain yang signifikan dan orang yang merawatnya
b. Preference Teori
Preference teori dikemukakan oleh Brandt, 1997 dengan konsep
utama adalah kualitas hidup (quality of life), memberikan signinifikan
terhadap teori EOL. Pada teori preference ini, hidup yang baik diartikan
seseorang mendapatkan sesuatu sesuai dengan keinginan. Pendekatan ini
sangat cocok dengan perawatan dengan teori EOF yang bisa diterapakan
pada orang yang mengalami sakit.

2.4 Konsep Utama Teori Peaceful End of Life


Teori Peaceful End of Life (EOL) merupakan teori yang menjelaskan
upaya tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan pada klien dengan
tujuan memberikan sesuatu yang positif terhadap klien yang meliputi :
1. Bebas dari rasa sakit
Bebas dari penderitaan dan gejala distres merupakan bagian dari
pengalaman nyeri atau sakit klien EOL. Nyeri diartikan sebagai sensori
yang tidak menyenangkan atau pengalaman emosional yang dihubungkan

6
dengan kerusakan jaringan yang potensial atau aktual. (Lenz, Suppe, Gift,
Pugh, & Milligan, 1995 dalam Tomey & Alligood, 2006).
2. Merasa nyaman
Merasa nyaman (Comfort) menurut Colcaba (1991) merupakan
bebas dari ketidaknyamanan, pernyataan terhadap sesuatu kesenangan,
kepuasan, dan apapun yang membuat hidup mudah atau menyenangkan
(Ruland & Moore, 1998 dalam Tomey & Alligood, 2006).
3. Merasa dihargai dan dihormati
Setiap klien dengan penyakit terminal dihormati dan dinilai sebagai
manusia (Ruland & Moore, 1998 dalam Tomey & Alligood, 2006).
Konsep ini menggabungkan pemikiran dari penghargaan personal yang
diungkapkan dengan prinsip etik autonomi atau respect for persons, yang
menyatakan bahwa seseorang seharusnya diperlakukan sebagai
autonomous agents dan seseorang dengan autonomi diberi hak
perlindungan (United States, 1978 dalam Tomey & Alligood, 2006).
4. Berada dalam kedamaian dan ketenangan
Damai merupakan perasaan yang tenang, harmonis, dan
memuaskan, bebas dari kecemasan, kegelisahan, kekhawatiran, dan
ketakutan (Ruland & Moore, 1998 dalam Tomey & Alligood, 2006). Suatu
pernyataan kedamaian termasuk dalam fisik, psikologis, dan dimensi
spiritual.
5. Mengalami kedekatan dengan orang-orang terdekat dan pemberi asuhan
Kedekatan merupakan perasaan yang menghubungkan dengan
orang lain yang merawat (Ruland & Moore, 1998 dalam Tomey &
Alligood, 2006). Hal itu melibatkan kedekatan fisik dan emosional yang
diungkapkan melalui ketenangan dan hubungan yang dekat.
Ruland dan Moore juga memaparkan enam konsep utama yang
merupakan peryataan-peryataan yang saling berkaitan. Pernyataan-peryataan
itu sebagai berikut (Ruland & Moore, 1998 dalam Tomey & Alligood, 2006) :
1) Pemantauan, penanganan menghilangkan rasa sakit, dan pemberian
farmakologi dan nonfarmakologi membantu pasien dalam mengurangi
rasa sakit.

7
2) Pencegahan, pemantauan dan menghilalangkan rasa tidak nyaman ,
memberikan istirahat, memberikan relaksasi, memberikan kepuasan, dan
mencegah komplikasi membantu kenyamanan pasien
3) Pengambilan keputusan tentang perawatan termasuk klien dan yang
lainnya, memperlakukan pasien dengan memerhatikan kewibaaan pasien,
bersikap empati dan menghargai, perhatian terhadap kebutuhan pasien,
membantu pasien merasakan diperhatikan dan dihormati.
4) Pemberian dukungan emosi, pemantau pernyataan pasien atas
kecemasan terhadap tindakan pengobatan, menumbuhkan kepercayaan,
penyediaan panduan bagi pasien dan orang lain bila menghadapi masalah
praktek, dan penyediaan presensi fisik bagi pemberi perawatanjika
diburuhkan untuk membantu pasien berada dalam kondisi damai/tenang.
5) Menghadirkan partisipasi orang lain dalam pemberian perawatan,
merasakan kesedihan, kecemasan, permasalahan orang lain, dan
menghadirkan kelaurga dapat membantu klien untuk lebih dekat dengan
orang lain dan orang yang merawatnya.
6) Pengalaman pasien atas bebas dari rasa sakit, merasa nyaman, merasa
di hormati dan dihargai, merasa damai/tenang, dan merasa dekat dengan
orang lain dan orang yang merawatnya dapat membantu pasien
menghadapi kedamaian diakhir hidupnya.

2.5 Asumsi- Asumsi Perlunya Teori Peaceful End of Life


Perawatan yang kompleks dan holistik dibutuhkan untuk mendukung
peaceful EOL. Dua asumsi menurut teori Ruland and Moore (1998) meliputi:
1. Kejadian dan perasaan yang dialami pada klien EOL adalah personal dan
individualistik
2. Pelayanan keperawatan adalah penting untuk menciptakan peaceful EOL
pada klien. Perawat mengkaji dan menginterpretasikan isyarat yang
merefleksikan pengalaman EOL seseorang serta melakukan intervensi
untuk mempertahankan kedamaian atau ketenangan, bahkan saat klien
tidak dapat berbicara secara verbal di akhir hidupnya.
Dua asumsi tambahan dari teori Ruland and Moore (1998) yaitu:

8
1. Keluarga termasuk significant others dan merupakan bagian penting dalam
perawatan EOL.
2. Tujuan dari perawatan EOL adalah untuk memaksimalkan pengobatan
serta memberikan perawatan yang terbaik yang disediakan dengan ukuran
kenyamanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencapai
kematian yang damai atau tenang.

2.6 Hubungan Beberapa Konsep dari Teori Peaceful End of Life


Teori Peaceful End of Life terdiri dari lima konsep yang saling
berkaitan, yaitu not being in pain, experience of comfort, experience of
dignity, being at peace dan closeness to significant others/persons who care.
Kriteria proses dari setiap konsep dapat digabungkan, contohnya pain,
comfort, peace dapat dijadikan satu konsep yang sederhana, manajemen gejala
fisik-psikologis. Penggabungan kriteria proses ini berdasarkan suatu analisis
konsep dan pemetaan untuk menentukan apakah kriteria konsep tersebut dapat
digabungkan atau tidak. Konsep pain dengan dua kriteria proses (memantau
dan menghilangkan rasa sakit, memberikan tindakan farmakologi dan non
farmakologi) memiliki kedekatan hubungan dengan kriteria proses dari
comfort (mencegahan, memantauan, dan mengurangi rasa tidak nyaman pada
fisik) dan kriteria proses dari peace (memonitor dan memenuhi kebutuhan
klien selama medikasi anti anxiety). Intervensi non farmakologis tersebut
contohnya terapi musik, humor dan relaksasi diberikan sebagai distraksi
kepada pasien yang menjelang ajal, sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa
nyeri, cemas dan ketidaknyamanan fisik secara umum. Penggabungan criteria
proses dari setiap konsep tersebut memudahkan dan menyederhanakan jumlah
intervensi yang diberikan kepada pasien. Gambaran hubungan antara beberapa
konsep dari teori Peaceful End of Life ditunjukan pada skema di bawah ini:

9
Peaceful End of Life

Merasa dekat dg orla


Bebas dari rasa Merasa Nyaman Merasa dihormati Merasa damai/ dan orang yg
sakit Dan dihargai tenang merawat

Memantau dan Mencegahan, Mengikutsertakan Menyediakan Memfasilitasi


menghilangkan memantauan,dan pasien dan orang dukungan partisipasi orang
rasa sakit mengurangi rasa tdk terdekat dalam emosional terdekat dalam
nyaman pd fisik mengambil perawatan klien
keputusan

Memonitor
Memberikan
dan
tindakan
memenuhi Menghadirkan
farmakologi dan
Memberikan Memperlakukan kebutuhan orang terdekat saat
non farmakologi klien dengan
istirahat, relaksasi, klien selama berduka, khawatir
kesenangan hormat, empati, dan medikasi anti dan bertanya
penuh penghargaan anxiety

Mencegah Memperhatikan Membangkitk Memberikan


komplikasi kebutuhan, an kesempatan untuk
harapan dan kepercayaan dekat dengan
pilihan klien keluarga

Menyediakan
bimbingan
kepada klien
dan orang
terdekat

Menyediakan bantuan
fisik terhadap orang lain
yang memberikan
perawatan jika diperlukan

Gambar 2.1 Hubungan antara beberapa konsep dari teori Peaceful End of Life
(dari Ruland, C.M., & Moore, S.M (1998) dalam Tomey & Alligood,
2006).

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Peaceful End of Life yang merupakan teori dari tokoh Cornelia
M. Ruland dan Shirley M. Moore merupakan teori yang menjelaskan upaya
dari seorag perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada
klien dengan tujuan memberikan sesuatu yang positif terhadap klien seperti
bebas dari rasa sakit, merasa nyaman, merasa dihargai dan dihormati, berada
dalam kedamaian dan ketenangan, dan merasakan kedekatan dengan orang
lain yang signifikan dan orang yang merawatnya dan juga merasakan
kedekatan dengan orang lain yang signifikan dan orang yang merawatnya.

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa keperawatan seharusnya lebih
mengembangkan pengetehuan tentang referensi konsep model dan teori ilmu
keperawatan pada tingkatan middle range terutama konsep dan model dari
Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore, sehingga pemahaman kita tentang
konsep model dan teori ilmu keperawatan pada tingkatan middle range tidak
terbatas. Dengan memahami konsep model dan teori ilmu keperawatan
Cornelia M. Ruland dan Shirley M. Moore, dapat membantu mempermudah
kita nantinya bila tengah melakukan asuhan keperawatan kepada masyarakat
yang membutuhkan. Maka dari itu sebagai mahasiswa keperawatan
Universitas Airlangga mari kita pahamkan dalam keseharian kita tentang
pemahaman konsep model dan teori keperawatan dari berbagai tokoh ilmu
keperawatan terutama teori pada tingkat middle range Cornelia M. Ruland
dan Shirley M. Moore.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. (2014). Nursing theorists and their work eighth edition. USA:
Mosby Elseiver.701-709.
https://books.google.co.id/books?id=qbAKAQAAQBAJ&pg=PA704&dq
=peaceful+end+of+life&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiI3feAlc7QAhXL
MY8KHXcfB-
0Q6AEIIzAB#v=onepage&q=peaceful%20end%20of%20life&f=false
Tomey and alligood, 2006, Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Missouri: Mosby
Powars, Reinette. Tth. Circle diagram: peaceful journey end of life process.
(online). http://www.endoflifejourney.com/circle.htm

12

Anda mungkin juga menyukai