1. Pengertiana Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’ , ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2000 : 3) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampumemperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di
antaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuknmenyampaikan pesan atau
informasi. Di samping sebagai system penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (dalam Arsyad, 2000 :
4) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama
dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat
pula mencerminkan pengertian bahwa setiap system pengajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang
menyampaikana atau mengantarkan pesa-pesan pengajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (dalam Arsyad, 2000 : 5) mengemukakan
istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
1
dan penerima. Jadi, televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka
mediaitu disebut media pembelajaran. (Arsyad, 2000 : 3-5)
Dengan demikian media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-
alat grafis, atau elektronis, yang dapat digunakan untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media
merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. (Sutirman, 2015 : 15)
2. Karakteristik Media
Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2000 : 12-14) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau
kurang efisien) melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Dengan ciri
fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek
yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal
waktu.
Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek
yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat
digunakan setiap saat.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari
dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan
teknik pengambilan gambar time-lapse resording.
2
Media (rekaman video atau audio) dapat diedit sehingga guru hanya
menampilkan bagian-bagian penting atau utama dari ceramah, pidato, atau
urutan suatu kejadian dengan memotong bagian-nagian yang tidak
diperlukan. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan
perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam
pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagain yang
salah, makan akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
Manipulasi kejadian atau obyek dengan jalan mengedit hasil rekaman
dapat menghemat waktu.
3
melibatkan rangsangan indra penglihatan. Karakteristik yang dimiliki,
yaitu: bersifat konkret, dampak mengatasi batas ruang dan waktu, dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang Masalah apa saja dan pada
tingkat usia berapa saja, murah harganya yang mudah mendapatkan serta
menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media
diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang
menggunakan simbol-simbol verbal (pada jenis media grafik), dan
mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
2. Media audio. Hakikat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah
berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan ke dalam simbol simbol
auditif (verbal dan/atau non verbal), yang melibatkan rancangan indra
pendengaran. Secara umum, media audio memiliki karakteristik atau ciri
sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah
dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan atau program dapat direkam
dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah
kekurangan guru, Syifa komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai
untuk pengajaran musik dalam bahasa, dan pesan atau informasi atau
program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
3. Media proyeksi diam. Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bantu (misal, proyektor) dalam penyajiannya. Ada
kalanya media ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau
disertai rekaman audio. Karakteristik umum media ini, yaitu : pesan yang
sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya
berada dalam kontrol guru, cara penyampaian yang mudah (praktis), dapat
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, Indra, menyajikan objek-objek
secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam
penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok
media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai
untuk belajar secara berkelompok atau Individual, praktis digunakan
4
untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktik
secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat
untuk menampilkan objek atau kejadian tertentu (terutama pada jenis
media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang ulang,
dihentikan, dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan.
4. Media permainan dan simulasi. Ada beberapa istilah lain untuk
kelompok media pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan
peran, atau permainan simulasi. Meskipun berbeda beda, semuanya dapat
dikelompokkan ke dalam satu istilah yaitu permainan (Sadiman, 1990).
Ciri atau karakteristik dari media ini, yaitu : melibatkan pebelajar secara
aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi
yang menonjol adalah aktivitas interaksi antarpebelajar, dapat
memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep
konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki
sifat luwes karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran
dengan mengubah alat dan persoalan yang sedikit saja, mampu
meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi
keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan
dalam penyajian yang mudah dibuat serta diperbanyak.
3. Klasifikasi Media
Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan
perkembangan teknologi. Beberapa ahli menggolongkan macam-macam
media pembelajaran dari sudut pandang yang berbeda. (Sutirman, 2015 : 16)
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan
pembelajaran adalah media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan
taksonomi ini akan digunakan taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan
Ulmer (dalam Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2009 : 13 ).
Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009 : 13-24) Berpendapat bahwa
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah
5
satu cara diantarnya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan
dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi,
rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang
dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penysmpsisn ysng
disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk
presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima
informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan
cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk
informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang
lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang
mencakup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi
ini ialah untuk menetukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk
media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara
penyajiannya. Kita dapat mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi
tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak,
dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok
ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio visual diam, (e)
kelompok kelima; media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam; media
televisi, dan (g) kelompok ketujuh; multi media.
3.1 Kelompok kesatu : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
3.1.1 Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar.
Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain :
6
a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka,
garis, dan simbol.
b. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan
melalui garis-garis simbol.
c. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang
merupakan ringkasan suatu pproses, perkembangan, atau hubungan-
hubungan penting.
d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan
menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang lewat.
f. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan
gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-
gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan
menggunakan lem atau alat penempek lainnya.
7
3.1.2 Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui
proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini
menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelaskan pesan atau informasi yang
disajikan.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
a. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu
yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan
dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap
bidang studi tertentu.
b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan
tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa.
Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru,
lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja,
lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
c. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran
Individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul,
Bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil
untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi
informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan
balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
8
e. Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
9
Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projektor, Slide, dan
Filmstrip.
10
Kelebihan Media OHT/OHP
11
Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip
dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media slide. Oleh
karena opaque projector dengan segala karakteristik nya dapat berfungsi
sebagai OHP dan Slide Projector.
12
3.2.4 Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film Gelang adalah media visual
proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.
Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu
kesatuan (merupakan gelang, di mana antara ujung yang satu dengan
ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu
Filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75
buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.
Kelebihan filmstrip dibanding film Slide adalah media Filmstrip
mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-
frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan
tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi Filmstrip relatif agak sukar, karena
harus dilakukan di laboratorium khusus.
13
pesawat radio di rumah rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas
kelas.
14
c. Mengembangkan daya imajinasi siswa.
d. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
e. Penggandaan programnya sangat mudah.
15
Kelebihan Media Film
16
c. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh
siswa.
d. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
e. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
f. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap
siswa.
17
televisi; sedangkan media film, perekaman gambarnya menggunakan film
selluloid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke
layar.
Secara umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang
dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki
kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi
kelemahannya adalah Jangkauan yang terbatas.
18
Selain media yang telah dijelaskan diatas, perlu diketahui bahwa
media lain yang tidak termasuk media penyaji, yaitu media objek dan media
interaktif.
1. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan
informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan mauelalui ciri fisiknya
sendiri, seperti ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya,
fungsinya, dan sebagainya.
Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media
objek sebenarnya dan media objek pengganti.
Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan
media objek buatan.
Media objek alami dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu objek alami
yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alam
yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan
objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan
sebagainya. Objek buatan, ya itu buatan manusia, contohnya gedung,
mainan, jaringan transportasi dan sebagainya.
Media cetak kelompok kedua terdiri atas benda-benda tiruan yang
dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek
pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan.
Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek
dengan ukuran yang sama dengan benda sebenarnya. Model merupakan
sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau
diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu
pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu
benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap).
Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan
mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobil.
19
2. Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak
hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut
untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga
macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa
berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi
blanko pada bahan belajar program. Bentuk interaksi yang kedua ialah
siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator,
laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang
berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur
interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh
dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang
melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan
mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman
seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan
yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan
simulasi yang berorientasi kan pada masalah memiliki potensi untuk
memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis.
Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam
urusan media komunikasi.
4. Prinsip Media
Ari Prasetyo Nugroho (2013 : 12) berpendapat bahwa Guru dapat
menciptakan dan mengembangkan suatu media pembelajaran berbasis
permainan bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran akan berpengaruh
terhadap kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Pemilihan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan kondisi
siswa, sehingga diharapkan siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan
20
pembelajaran. Seorang guru harus mampu memilih media pembelajaran yang
tepat agar siswa dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Sebelum menentukan pemilihan media yang akan digunakan untuk
proses pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh
seorang guru yaitu:
1. Kesesuaian
Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik.
2. Kejelasan sajian
Guru harus mempertimbangkan ruang lingkup materi pelajaran. Media
yang dipilih harus memiliki penyajian yang menarik, penjelasan yang
singkat namun jelas dan kosa kata yang umum dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kemudahan akses
Kemudahan akses menjadi salah satu prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran. Jika media sudah tersedia, apakah mudah diakses oleh
peserta didik? Kemudahan akses juga berhubungan dengan lokasi dan
kondisi media. Jika lokasi dan kondisinya sulit, guru harus memikirkan
alternatif media yang lain sebagai pengganti.
4. Keterjangkauan
Hal ini berkaitan dengan biaya. Besar kecilnya biaya yang diperlukan
untuk mendapatkan media adalah salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan. Jumlah biaya juga harus dipertimbangkan dalam hal
manfaat media tersebut.
5. Ketersediaan
Saat kita hendak mengajar dan dalam rancangan telah disebutkan
macam atau jenis media yang akan dipakai, maka kita perlu mengecek
ketersediaan media tersebut. Jika media tersebut tidak tersedia, maka kita
harus berpikir untuk mencari media penggantinya.
21
6. Berorientasi pada siswa
pemilihan media harus berorientasi pada siswa. Maksudnya adalah
guru perlu mempertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa saja yang
akan diperoleh oleh peserta didik dengan media tersebut.
Menurut Mukminan (dalam Tejo Nurseto, 2011 : 24) untuk
mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan prinsip
VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:
Visible : Mudah dilihat
Interesting : Menarik
Simple : Sederhana
Useful : Isinya berguna/bermanfaat
Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate : Masuk akal/sah
Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik
1. Tujuan
Jika ingin diajarkan adalah suatu proses, media gerak seperti
video, film atau TV merupakan pilihan sesuai. Jika yang ingin
diajarkan adalah suatu keterampilan dalam menggunakan alat tertentu,
22
sehingga membutuhkan biaya yang tepat sesuai dengan tujuan
pendidikan yang akan dicapai.
2. Karakteristik Siswa
Berapa jumlahnya? Dimana lokasinya? Bagaimana gaya
mengajarnya? Dan berbagai karakteristik yang mempengaruhi
pemilihan media tersebut.
3. Karakteristik Media
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangakan kelebihan
dan keterbatasan masing-masing media.
4. Alokasi Waktu
Cukupkah waktu untuk kegiatan perancangan, pengembangan,
pemgadaan ataupun penyajian.
5. Ketersediaan
Tersediakah media yang diperlukah? Tersediakah layanan
purna jualnya? Apakah tenaga pengelolaannya?
6. Efektivitas
Apakah efektivitas untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan? Efektif untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama?
7. Kapatibilitas
Apakah penggunaan alat tersebut tidak bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku? Tersediakah sarana penunjang
pengoperasiannya? Bagaimana daya tahan umurnya?
8. Biaya
Cukupkah dana yang diperlukan untuk pengadaan, pengelolaan
dan pemeliharaannya?
23
dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Maka media
pembelajaran tidak untuk menjelaskan keseluruhan materi pelajaran, tetapi
sebagian yang belum jelas saja. Ini sesuai fungsi media yaitu sebagai pesan
penjelas.
Levie & Lents sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad (2007 : 16)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,
yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD (Liquid Crystal
Display) dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap penguasaan
materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat keterlibatan
emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang
disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video gambar simulasi
kegiatan pengelolaan arsip, video penggunaan mesin-mesin kantor, dan
sejenisnya.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian ilmiah yang
mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar. Sedangkan fungsi kompensatoris dari media pembelajaran
dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa media visual membantu pemahaman
dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca. (Sutirman,
2015 : 16-17)
Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua
arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat
digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar
disebut dependent media. Sebagai alat bantu efektifitas media sangatlah
24
tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut,
tetapi kalau guru kurang kreatif atau tak banyak memanfaatkannya, siswa tak
akan banyak belajar dari media tersebut. Jadi guru harus dituntut lebih pandai
dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran.
Media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar
mandiri, disebut independent media. Media itu dirancang dan dikembangkan
dan diproduksikan secara sistematik, serta menyalurkan informasi secara
terarah untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Contohnya media film
bingkai bersuara, film rangkaian suara, radio, televise, video dan media cetak
seperti modul, buku teks yang memang dirancang untuk belajar mandiri.
Siswa diminta belajar dari berbagai media dan sumber belajar yang lain yang
sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dalam system belajar ini media digunakan
untuk menggantikan sebagian dari fungsi guru, yaitu fungsi dalam
memberikan informasi atau isi pelajaran.
Menurut Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009 : 9) mengungkapkan
secara umum kegunaan dari media, yaitu :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antar murid
dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetik.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengaaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
25
Dengan demikian, fungsi media dalam pembelajaran dalam
digambarkan sebagai berikut :
Sumber : https://ayiolim.wordpress.com/2011/02/
26
menyampaikan materi pembelajaran secara lisan melalui ceramah, maka
ada kemungkinan terjadi perbedaan pendapat atau persepsi yang diterima
oleh siswa.
27
4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan
menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara,
pasar, candi, dan sebagainya. Atau menampilkan objek-objek yang
terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda
kecil lainnya.
5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan
menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film
bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah,
atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan
yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
wijaya kusumah dan lain-lain.
28
RANGKUMAN
1. media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, atau elektronis, yang
dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
2. Karakteristik media pembelajaran memiliki tiga ciri, yaitu : Ciri Fiksatif, Ciri
Manipulatif, dan Ciri Distributif.
3. Ciri Fiksatif merupakan Ciri yang menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
4. Ciri Manipulatif yaitu manipulasi kejadian atau obyek dengan jalan mengedit
hasil rekaman.
5. Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu.
6. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne, Weling, Schramm, dan
Kempot, telah melakukan pengelompokan atau membuat taksonomi mengenai
media pembelajaran. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki
karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari
masing-masing kelompok media tersebut yaitu : Media grafis, Media audio,
Media proyeksi diam, dan Media permainan dan simulasi.
7. Klasifikasi media dapat dianalisis melalui bentuk penyajian dan cara
penyajiannya. Kita dapat mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi
tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak,
dan gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok
ketiga; media audio, (d) kelompok keempat; media audio, (e) kelompok kelima;
media gambar hidup/film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g)
kelompok ketujuh; multi media.
29
8. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yaitu :
kesesuaian, kejelasan sajian, kemudahan akses, keterjangkauan, ketersediaan dan
berorientasi pada siswa.
9. Tujuan dari pemilihan media adalah agar media yang digunakan tepat sasaran
dansesuai dengan keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang
baik antara peserta didik dengan media yang digunakan.
10. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan
sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara
verbal.
11. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam proses pembelajaran karena
dengan adanya suatu media guru lebih mudah dan objektif dalam menerangkan
suatu materi pembelajaran contohnya seperti menjelaskan rangka tubuh manusia
pada mata pelajaran IPA.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sari, R. A., Saputro, S., Catur, A. N., 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran
Kimia Berbasis BLOG Untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 hal 7-15
Tejo Nurseto, 2011. Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan, Vol. 8 No. 1 hal 19-35.
31
SOAL DAN JAWABAN
32
Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek yang
telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan
setiap saat.
3. Seiring perkembangan zaman, media yang ada pun terus berkembang. Analisislah
pembagian atau penggolongan media pembelajaran tersebut!
Jawaban :
Kelompok Media Pengolongan
Kelompok Satu grafis, bahan cetak, dan gambar diam
Kelompok Dua media proyeksi diam
Kelompok Tiga media audio
Kelompok Empat media audio
Kelompok Lima media gambar hidup/film
Kelompok Enam media televisi
Kelompok Tujuh multi media
4. Pak Ihsan merupakan seorang guru kimia, beliau ingin memilih media untuk
digunakan pada saat mengajar dikelas. Bantulah pak yusuf dalam memilih media
yang tepat! Apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran? Dan apa tujuan dari pemilihan media pembelajaran tersebut?
Jawaban :
Guru dapat menciptakan dan mengembangkan suatu media
pembelajaran berbasis permainan bagi siswa. Penggunaan media
pembelajaran akan berpengaruh terhadap kegiatan siswa selama proses belajar
mengajar. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi
yang diajarkan dan kondisi siswa, sehingga diharapkan siswa dapat terlibat
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus mampu
memilih media pembelajaran yang tepat agar siswa dapat termotivasi untuk
berperan aktif dalam pembelajaran.
33
Sebelum menentukan pemilihan media yang akan digunakan untuk
proses pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh
seorang guru yaitu:
1. Kesesuaian
Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik.
2. Kejelasan sajian
Guru harus mempertimbangkan ruang lingkup materi pelajaran. Media
yang dipilih harus memiliki penyajian yang menarik, penjelasan yang
singkat namun jelas dan kosa kata yang umum dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kemudahan akses
Kemudahan akses menjadi salah satu prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran. Jika media sudah tersedia, apakah mudah diakses oleh
peserta didik? Kemudahan akses juga berhubungan dengan lokasi dan
kondisi media. Jika lokasi dan kondisinya sulit, guru harus memikirkan
alternatif media yang lain sebagai pengganti.
4. Keterjangkauan
Hal ini berkaitan dengan biaya. Besar kecilnya biaya yang diperlukan
untuk mendapatkan media adalah salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan. Jumlah biaya juga harus dipertimbangkan dalam hal
manfaat media tersebut.
5. Ketersediaan
Saat kita hendak mengajar dan dalam rancangan telah disebutkan
macam atau jenis media yang akan dipakai, maka kita perlu mengecek
ketersediaan media tersebut. Jika media tersebut tidak tersedia, maka kita
harus berpikir untuk mencari media penggantinya.
6. Berorientasi pada siswa
34
pemilihan media harus berorientasi pada siswa. Maksudnya adalah
guru perlu mempertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa saja yang
akan diperoleh oleh peserta didik dengan media tersebut.
5. Prestasi belajar peserta didik di SMA A cenderung menurun dari tahun ke tahun,
hal ini dikarenakan semangat belajar peserta didik yang kurang. Ditambah lagi
guru-guru yang malas menggunakan dan menyiapkan media untuk mengajar,
mereka hanya menggunakn metode ceramah dengan buku sebagai pedomannya.
Padahal cara sederhana untuk membangkitkan semangat belajar siswa adalah
dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik. Jelaskanlah
apa-apa saja manfaat menggunakan media pembelajaran!
Jawaban :
Asyhari (2016 : 3-4) berpendapat bahwa Penggunaan media pembelajaran
oleh guru dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan. Namun akan lebih
baik jika digunakan media pembelajaran karena media pembelajaran tentu
mempunyai kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
keberhasilan pembelajaran. Manfaat atau kelebihan media pembelajaran antara
lain:
a. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata)
menjadi konkret (nyata), seperti menjelaskan rangka tubuh manusia pada mata
pelajaran IPA. Tulang rangka tubuh pada setiap manusia tentu ada namun
tidak dapat dilihat langsung secara kasat mata karena tertutup oleh kulit.
Dengan menggunakan media pembelajaran tulang rangka atau gambar tulang
rangka, maka materi pembelajaran yang sebelumnya abstrak atau tidak dapat
dilihat langsung itu menjadi konkret karena dapat dilihat, dirasakan, atau
diraba.
b. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
c. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. Misalnya belajar
melalui rekaman kaset, tape recorder atau televisi.
35
d. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap
suatu materi pembelajaran atau obyek. Misalnya ketika guru menyampaikan
materi pembelajaran secara lisan melalui ceramah, maka ada kemungkinan
terjadi perbedaan pendapat atau persepsi yang diterima oleh siswa.
1. Menyamakan Persepsi Siswa. Dengan melihat objek yang sama dan konsisten
maka siswa akan memiliki persepsi yang sama.
2. Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya untuk menjelaskan
tentang sistem pemerintahan, perekonomian, berhembusnya angin, dan
sebagainya. bisa menggunakan media gambar, grafik atau bagan sederhana.
3. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan
gambar atau film tentang binatang-binatang buas, gunung meletus, lautan,
kutup utara dan lain-lain.
4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan
menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar,
36
candi, dan sebagainya. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil
seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.
5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan
menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa
memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau
memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu
lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan
lain-lain.
37