PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia metode terapi semakin tahun semakin berkembang
,hal ini tak luput dari peran serta Fisioterapi membantu proses
penyembuhan pasien dengan berbagai metode terapi ,Salah satunya adalah
metode Superfisial Hit yaitu terapi panas yang efeknya hanya pada
permukaan paling atas pada jaringan kulit salah satu metode yang sering
digunakan adalah Infra ed ,Infra Red adalah salah satu terapi yang
indikasinya dipergunakan untuk pasien yang mengalami gangguan
sirkulasi darah ,yang mengalami atritis kronis (peradangan kronis )
contohnya : Osteoatritis (peradangan pada tulang) dan juga yang
mengalami Strain(gangguan pada otot) atau Sprain (Gangguan pada
ligament).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infrared
Radiasi Infra Red memiliki panjang gelombang antara 700 nm
sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang
gelombang ini maka cahaya Infra Red tidak akan terlihat oleh mata namun
radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.
Cahaya Infra Red , walaupun mempunyai panjang gelombang yang
sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat
melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya Infra Red tetap
mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh
mata.Sensor Infra Red yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang
terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan.
1. Pigmentasi
2. Pengelompokan perusakan pada sebagian selsel darah .
3. Destruksi Jaringan
4. Penyinaran yang berulang-ulang yang mengakibatkan kulit menimbulkan
panas yang berlebihan(yang tidak dapat ditoleransi tubuh)
KESIMPULAN
Chapter II.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24865/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses Pada Minggu 19 Maret 2017 Pukul 07:30.