Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MATA KULIAH KEPELAUTAN


“Passage Planning dalam Operasi Penangkapan Alat Tangkap
Purse Seine”

Disusun oleh:
Nama : Adimas Wahyu Permadi
NIM : 26010316130040
Kelas : PSP A

DEPARTEMEN PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
Definisi

IMO (International Maritime Organization) Adalah badan khusus PBB dengan


tanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan pengiriman dan pencegahan
pencemaran laut oleh kapal laut. adalah otoritas pengaturan standar global untuk
keselamatan keamanan dan kinerja lingkungan pengiriman internasional perannya
adalah menciptakan medan bermain yang rata sehingga kapal itu operator tidak dapat
mengatasi masalah keuangan mereka dengan cukup memotong sudut dan
mengorbankan keselamatan, keamanan dan kinerja lingkungan. Ini pendekatan juga
mendorong inovasi dan efisiensi.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) perencanaan perjalanan atau


perencanaan pelayaran adalah prosedur untuk mengembangkan deskripsi lengkap dari
perjalanan kapal dari awal sampai akhir. Rencananya termasuk meninggalkan dermaga
dan daerah pelabuhan, bagian perjalanan dari perjalanan, mendekati tujuan, dan
monitoring, istilah industri untuk ini adalah 'tempat berlabuh ke dermaga'. Menurut
hukum internasional, kapten kapal bertanggung jawab secara hukum untuk
perencanaan pengangkutan. Tugas perencanaan perjalanan biasanya didelegasikan
kepada petugas navigasi kapal, biasanya petugas kedua di kapal dagang.

Manajemen operasi penangkapan yang diterapkan di lingkungan nelayan


mungkin kurang terorganisir karena kurangnya pendidikan namun ada pula yang hanya
mengandalkan pengalaman saja tapi dapat mengatur kegiatan perikanan di
lingkungannya. Nelayan memperoleh ikan dan menjual hasil tangkapannya sendiri
kepada konsumen setempat melalui cara barter atau dengan nilai uang tertentu.
Kegiatan ini tidak terorganisir dengan baik dan mungkin kurang efisien dan tidak
produktif, sehingga mutu ikan tidak dijaga harga ikan cenderung menurun. Hasil
tangkapan tidak dijual langsung ke pasar karena berjarak cukup jauh dari Pelabuhan
ataupun Pangkalan Pendaratan sulit untuk dilakukan karena memerlukan waktu lama
maka karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut, ikan dijual secara lelang. Saat
ini hampir pada setiap Pelabuhan terdapat Tempat Pelelangan Ikan. Perlunya
pendekatan secara manusiawi untuk dapat mengarahkan kegiatan perikanan di
lingkungan nelayan agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksaannya. Tersedianya
fasilitas pemerintah sekecil apa pun seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang
kegiatan perikanan, namun mungkin karena keterbatasan sumberdaya manusia yang
kurang ahli maka mempengaruhi hasil dari kegiatan perikanan. Terkendala juga dengan
tempat yang menujang kegiatan operasional hasil kegiatan perikanan dapat
menghambat kesejahteraan masyarakat di lingkungan ini karena kurang efektif dan
efisien dalam pekerjaan. Waktu juga dapat menjadi kendala yang harus dimanage
dalam kegiatan perikanan, mungkin dengan hanya pengalaman dapat mempengaruhi
sistem yang biasa digunakan dalam pengoperasian dalam kegiatan perikanan selama
menjasi masyarakat perikanan secara turun temurun.

Pukat cincin (purse seine) adalah jaring yang umumnya berbentuk empat
persegi panjang dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic
fish) yang digolongkan dalam kelompok jaring lingkar. Berdasarkan standar klasifikasi
alat penangkapan perikanan laut, pukat cincin (purse seine) termasuk dalam klasifikasi
pukat cincin. Von Brandt (1984) dalam Yustom (2009) menyatakan bahwa pukat
cincin (purse seine) merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-
ikan pelagis di sekitar permukaan air. Pukat cincin (purse seine) dibuat dengan dinding
jaring yang panjang, dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari
bagian atas. Dengan bentuk kontruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang
berbentuk permanen pada jaring pukat cincin (purse seine). Karakteristik jaring pukat
cincin (purse seine) terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jaring.
Passage Plan Untuk Trip Penangkapan Purse Seine

1. Pra Pelaksanaan (Persiapan/ Apprasial)


Persiapan dimaksudkan untuk merencanakan terutama dalam hal
keselamatan sehingga dapat menyelesaikan trip penangkapan dari berangkat
hingga pulang tanpa ada kendala teknis dan nonteknis.
a. Alat alat bantu navigasi
 Mengecek dan memastikan alat navigasi masih layak dan bisa untuk
digunakan dalam proses operasi penangkapan.
b. Alat alat bantu komunikasi

 Mengecek dan memastikan alat bantu komunikasi masih layak dan bisa

untuk digunakan dalam proses operasi penangkapan

c. Mesin-mesin ( mesin induk maupun mesin bantu)

 Pengecekan disini untuk memastikan mesin layak digunakan dalam trip

penangkapan.

d. Informasi Navigasi

 Terkait dengan alur pelayaran yang akan dilewati berangkat dan pulang.

e. Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan

 Terkait dengan lokasi penangkapan dan bahan bakar yang dibutuhkan

selama trip.

f. Informasi tentang route

 Berhubungan dengan peta bathimetri dan kondisi perairan dari alur

pelayaran yang dipilih.


2. Pemilihan Route perjalanan.
a. Ocean navigation
b. Coastal Navigation

3. Perencanaan Navigasi
a. Ocean navigation
o Ocean Passage for the world

o Routing Chart

o Tidal Stream Atlase

o Guide to Port Entry

o Meteorogical and Oceanographic data

o Load Line Chart

o Sistem penentuan Posisi

b. Coastal Navigation

* Peta yang up to date.

4. Pembagian Tugas

a. Nahkoda

b. Motoris

c. ABK
Perbekalan operasi penangkapan purse seine dalam waktu 7 hari
waktu trip dengan 3 ABK.
No. Jenis Kebutuhan Jumlah

1. Makanan

- beras 10 kg

- lauk pauk dan bumbu masak secukupnya

- mie isntan 15 bungkus

- kopi 1 bungkus

- gula 1 kg

2. Air Tawar

- minum 5 galon

- masak 2 jerigen

3. Solar 21 liter

4. Es Balok 5 balok

6. Garam 10 kg

7. Rumpon 3 unit

8. Alat tangkap purse seine 1 unit

Anda mungkin juga menyukai