TINJAUAN PUSTAKA
Impetigo bulosa adalah suatu penyakit infeksi piogenik pada kulit yang
superfisial dan menular disebabkan oleh staphylococcus aureus. Ditandai oleh
lepuh-lupuh berisi cairan kekuningan dengan dinding tegang, terkadang tampak
hipopion. Sinonim dari impetigo vesiko-bulosa, dan cacar monyet.
Dapat terjadi pada semua umur terutama mengenai bayi dan anak-anak,
sering terdapat pada anak-anak usia 4-5 tahun, terjadi 20 dari 1000 anak
pertahunnya. Mengenai kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan sama
banyak. Lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan udara panas, musim
panas dengan debu, hygiene yang jelek dan malnutrisi.
2.3 Etiologi1
Penyakit ini disebabkan oleh staphylococcus aureus. Group II strain 77
dan 55 yang memproduksi toksin epidermolisis.
Impetigo bulosa biasanya muncul pada bayi baru lahir, dan dikarakteristik
dengan pertumbuhan cepat dari vesikel ke bula yang tegang. Beberapa dekade
yang baru impetigo yang intersif (pemfigus neonatorum)/ ritter disease mengalami
epidemic pada tempat-tempat perawatan bayi lahir.
Bula biasa muncul pada kulit normal, tanda nikolsky (perpindahan dari
epidermis lembaran akibat tekanan) tidak dijumpai. Bula berisi cairan kuning
yang menjadi kuning pekat dan perbatasannya berbatas tegas tanpa adanya halo
eritematosa.
Bula bersifat superfisial dan berlangsung dalam 1-2 hari bula, jika bula
tersebut pecah dan kolaps, kemudian membentuk lapisan yang tipis, krusta yang
berwarna coklat muda dan kuning keemasan yang tepinya masih menunjukkan
adanya lepuh dan tengahnya menyembuh sehingga tampak lesi sisner.
Kadang-kadang waktu penderita datang berobat, vesikel atau bula sudah
pecah sehingga yang nampak hanya koleret yang dasarnya masih eritematos. Bula
yang utuh mengandung staphylococcus. Tempat predileksi impetigo bulosa ini
biasa pada muka sekitar hidung dan mulut, ekstremitas, aksila, toraks, punggung,
dan daerah yang tidak tertutup pakaian.
2. Dermatitis herpetiformis
Pengobatan pada impetigo ini terdiri dari pengobatan umum dan khusus.
Untuk pengobatan khusus, dengan pengobatan lokal dengan salep mupirocin atau
krim, penghapusan kerak, dan kebersihan yang baik adalah cukup untuk
menyembuhkan yang paling ringan sampai kasus moderat.
2. Khusus
a. Topikal
Jika bula besar dan banyak, sebaiknya dipecahkan selanjutnya
dibersihkan dengan betadine dan dioleskan dengan salep antibiotic, seperti
kloramfenikol 2 % atau eritromisin 3 %.
b. Sistemik
Staphylococcus impetigo merespon cukup cepat untuk perawatan yang
tepat. Dalam orang dewasa dengan lesi luas atau bulous, diberikan
dicloxacillin (atau penisilin serupa) 250-500 mg per oral (PO) empat kali
sehari, atau erithromycin (pada pasien alergi penisilin) 250-500 PO 4
x/hari. Perawatan harus dilanjutkan selama 5 sampai 7 hari (10 hari jika
streptococci terisolasi) juga. Khusus single azitromisin oral (pada orang
dewasa 500 mg pada hari pertama, 250 mg setiap hari pada 4 hari
berikutnya) telah terbukti menjadi sama seefektif dicloxacillin untuk
infeksi kulit pada orang dewasa dan anak-anak. Untuk impetigo yang
disebabkan oleh erythromycin-resistant Staphylococcus aureus, yang
biasanya diisolasi dari lesi impetigo anak-anak, amoxicillin ditambah
clavucanis acid (25 mg / kg / hari) 3 x /hari.cephalexin (40-50 mg / kg /
hari) cefaclor (20 mg / kg / hari).
2.11 Prognosis1