Anda di halaman 1dari 14

STEROID

OLEH :
Ilham Fajri
Gusni Isfandi
Mutiara Oktoladite Ronaldo
Fitri Anggraeni

Pembimbing,
dr. Mainiadi, Sp.KK, FINSDV, FAADV

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA
2019/2020
STEROID

Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid


yang memiliki stuktur kimia tertentu yang memiliki tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Suatu
molekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh
korteks adrenal tubuh yang dikenal dengan nama
senyawa kortikosteroid.
MEKANISME KERJA

Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari


hormone steroid yang melewati membrane sel masuk ke
dalam area sitoplasma sel. Kemudian, menuju ke daerah
sitoplasma karena hormone akan menuju ke sel
targetnya. Hormone steroid akan berikatan dengan
reseptornya. Reseptor hormone terdapat pada sitoplasma
sel.
Setelah hormone dan reseptor berikatan, maka
terjadilah kompleks hormone-reseptor steroid. Dengan
adanya kompleks hormone-reseptor steroid ini, dengan
atau tanpa modifikasi akan di transportasikan ke area
kerja hormone atau disebut sebagai side of action.
Side of action terdapat di dalam inti sel, yaitu
tepatnya pada kromatin inti. Kemudian, side of action
akan berikatan dengan suatu bagian spesifik dari
kromatin inti sel. Ikatan antara side of action dengan
bagian tersebut, akan menstimulasi atau merangsang
proses transkripsi RNA ( messenger ribonucleic acid)
yang baru. Proses stimulasi ini melalui sebuah
mekanisme baru yang belum bias diketahui.
Proses stimulasi transkripsi RNA akan
menghasilkan proses sintesis protein baru. Selain itu,
akan terjadi beberapa hal yang berhubungan dengan
penghambatan sistesis protein. Hal itu terjadi sesuai
dengan fungsi tiap-tiap sel target.
Gambar 1. Mekanisme kerja hormone steroid
INDIKASI

Indikasi penggunaan kortikosteroid ada dua yaitu :


 Terapi substitusi
 Terapi non-endokrin
KONTRAINDIKASI

Kontraindikasi pada kortikosteroid terdiri dari :


 Kontraindikasi mutlak
 Kontraindikasi relatif.

Anda mungkin juga menyukai