Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN


Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Koordinator : Ns. Chrisyen Damanik S.Kep.,M.Kep.

Disusun oleh
Nama :
Nim :

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSDA
SAMARINDA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah pengkajian sistem endokrin ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
sebagian syarat praktikum Keperawatan Medikal Bedah II, oleh:
Nama :
NIM :

Samarinda, 20 Maret 2019

Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengkajian Sistem
Endokrin”.
Selama penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan masukan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada teman, orang tua, dan dosen
yang telah membantu dan membimbing saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
waktu.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan, semoga yang
membaca dapat memberikan kritik ataupun saran untuk memperbaiki makalah ini agar
kedepannya saya dapat lebih sempurna dalam penyusunannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca dan juga dapat dijadikan acuan
terhadap penyusunan makalah-makalah berikutnya

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin ............................................................................................
2.2 Riwayat .................................................................................................................................................
2.3 Pemeriksaan Fisik .............................................................................................................................
2.4 Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu
(sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf.
Sistem endokrin mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh.
Oleh karena itu, kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon.
Menurut Starling, hormon adalah penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel
khusus ke dalam aliran darah dan selanjutnya dibawa sel-sel tanggap (responisve cells) tempat
terjadinya khasiat. Pekejaan hormon adalah interaksi hormon dengan makromolekul spesifik yang
disebut reseptor hormon dalam sel jaringan. Reseptor hormon bisa berada di permukaan sel (cell
surface receptor) dan bisa dalam sitoplasma sel (intracellular receptor). Reseptor tersebut
membentuk suatu komplek hormon reseptor yang akan memengaruhi sel.
Taraf akhir dari kerja hormon adalah merupakan interrogator metabolisme dalam organ
tujuan. Jika respons diberikan oleh target organ, maka respons yang diperoleh makin jelas terlihat
pada setiap tahap berikutnya akibat pemberian satu hormon. Dalam keadaan fisiologis yang
normal, hormon di dalam peredaran darah mempunyai mekanisme pengaturan sendiri sehingga
kadarnya selalu dalam keadaan optimal dalam menjaga keseimbangan dalam organ tujuan yang
berada di bawah pengaruhnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar anatomi fisiologi sistem endokrin?
2. Apa riwayat sistem endokrin?
3. Bagaimana pemeriksaan fisik sistem endokrin?
4. Bagaimana pemeriksaan penunjang sistem endokrin?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar anatomi fisiologi sistem endokrin
2. Untuk menguraikan riwayat sistem endokrin
3. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan fisik sistem endokrin
4. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang sistem endokrin

5
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem endokrin adalah suatu sistem Struktur kimiawi hormon dapat


yang bekerja dengan perantaraan zat-zat digolongkan menjadi sebagai berikut.
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar
1. Derivat asam amino
endokrin. Kelenjar endokrin merupakan
kelenjar buntu (sekresi interna) yang 2. Peptida/derivat peptida
mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke 3. Steroid
dalam darah dan cairan limfe. Sistem
4. Asam lemak
endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar
endokrin dan bekerja sama dengan sistem 5. Hormon perkembangan
saraf. Sistem endokrin mempunyai peranan (development hormone)
penting dalam pengendalian kegiatan organ-
6. Hormon metabolisme (metabolic
organ tubuh. Oleh karena itu, kelenjar
endokrin mengeluarkan suatu zat yang hormone)
disebut hormon. 7. Hormon trofik (trophic hormone)

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin 8. Hormon pengatur

A. Hormon 9. Hormon pengatur sistem

Menurut Starling, hormon adalah kardiovaskular

penghantar (transmitter) kimiawi yang Pekejaan hormon adalah interaksi

dilepas dari sel-sel khusus ke dalam hormon dengan makromolekul spesifik

aliran darah dan selanjutnya dibawa sel- yang disebut reseptor hormon dalam sel

sel tanggap (responisve cells) tempat jaringan. Reseptor hormon bisa berada di

terjadinya khasiat. Hormon disintesis permukaan sel (cell surface receptor) dan

dalam jaringan tertentu dan diangkut bisa dalam sitoplasma sel (intracellular

oleh sistem sirkulasi untuk bereaksi pada receptor). Reseptor tersebut membentuk

sel-sel yang berdekatan dalam jaringan suatu komplek hormon reseptor yang

tertentu, lalu hormon langsung masuk ke akan memengaruhi sel.

dalam darah dan dibawa ke tempat Fungsi dari reseptor adalah sebagai

target setelah dikeluarkan. berikut.


a. Mengenal hormon yang diperlukan
oleh sel
6
b. Reseptor dan hormon membentuk Berasal dari kantong rathke ( dua
suatu kompleks hormon reseptor. tulang rawan ) yang menempel pada
c. Kompleks hormon mengaktifkan sel jaringan otak lobus posterior
yang bersangkutan untuk aksi menghasilkan sejumlah hormon yang
biokimia di dalam sel bekerja sebagai pengendali produksi
Fisiologi hormon dari semua organ endokrin lain.
Taraf akhir dari kerja hormon 2. Lobus posterior kelenjar hipofisis (
adalah merupakan interrogator neurohiposis)
metabolisme dalam organ tujuan. Jika Berasal dari evaginasi atau penonjolan
respons diberikan oleh target organ, dasar dari ventrikel. Otak ketiga
maka respons yang diperoleh makin jelas menghasilkan duamacam hormon.
terlihat pada setiap tahap berikutnya a. Vasopresin atau arginine
akibat pemberian satu hormon. Dalam vasopressin (AVP) adalah
keadaan fisiologis yang normal, hormon antidiuretic hormon (ADH) yang
di dalam peredaran darah mempunyai melalui resptor- resptor tubuli
mekanisme pengaturan sendiri sehingga distal ginjal berperan dalam
kadarnya selalu dalam keadaan optimal reabsorpsi air, memekatkan urine
dalam menjaga keseimbangan dalam dengan menambah aliran osmotik
organ tujuan yang berada di bawah dari lumina- lumina ke intestinum
pengaruhnya. medular yang membuat kontraksi
B. Kelenjar hipofisis otot polos.
Suatu kelenjar endokrin yang Mekanisme pengaturan sekresi
terletak di dasar tengkorak (sela tursika) antara lain :
fosa pituitaria os sfenoid. Besarnya kira- 1. Perubahan tekanan osmotik
kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5 efek plasma (osmoereseptor)
gram. Kelenjar ini memegang peranan 2. Perubahan volume cairan
penting dalam menyekresi hormon organ ekstrasel (stres reseptor)
endokrin (sebagai pengatur) kegiatan 3. Peningkatan osmolalitas
hormon yang lain dan memengaruhi plasma dan penurunan
pekerjaan kelenjar yang lain. volume plasma merangsang
Kelenjar hipofisis mempunyai tiga lobus : sekresi vasopresin
1. Lobus anterior (adenohipofisis) 4. Penurunan osmolalitas dan
peningkatan volume plasma
1
menghambat srekresi hipofisis posterior di dalam
vasopresi aksoplasma.
b. Oksitosin diproduksi di anterior
hipotalamus nuklei. Sel- sel C. Kelenjar Tiroid
ganglion dari suparotik nuklei dan Kelenjar tiroid merupakan kelenjar
sel pareventrikular. yang terletak di dalam leher bagian
3. Lobus intermedial bawah, melekat pada tulang laring,
Bagian ini terpisah dari lobus anterior sebelah kanan depan trakea dan melekat
oleh sisa kantong ratkhe yang disebut pada dinding laring terdiri atas 2 lobus
celah ratkhe. Lobus intermedial (lobus dekstra dan lobus sinistra) saling
padamanusia selnya tidak bergranula, berhubungan. Masing-masing lobus
kadang-kadang ditemukan juga tebal 2 cm , panjangnya 4 cm, dan lebar
koloid yang fungsinya tidak diketahui. 2,5 cm, kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroksin. Struktur mikroskopisnya
Fisiologi kelenjar hipofisis terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner,
Fungsi kelenjar hipofisis dapat berdinding selapis sel bila sedang aktif
diatur oleh susuna saraf pusat melalui berbentuk kuboid yang tinggi.
hipotalamus. Pengaturan dilakukan oleh Fisiologi hormon tiroid
sejumlah hormon yang dihasilkan oleh Sel-sel dari folikel tiroid
hipotalamus akibat rangsangan susunan menyebabkan yodium dalam bentuk
saraf pusat. iodida yang diserap dari pembuluh
Bagian-bagian hipotalamus sebagai kapiler terdapat di sekeliling setiap
berikut. folikel. Lodida yang diserap akan
1. kelenjar hipofisis anterior bergabung dengan protein membentuk
mengandung banyak jenis sel tiroglobulin yang di sekresi ke dalam
sekretorik menghasilkan hormon lumen dari setiap folikel membentuk
2. kelenjar hipofisis posterior koloid.
(neurohipofisis) bekerja dengan Fungsi hormon tiroid:
struktur penunjang bagi ujung saraf. 1. memengaruhi pertumbuhan dan
Kelenjar ini terletak pada nukleus maturasi (pematangan) jaringan
supraoptik dan praventrikular tubuh, penggunaan energi total:
hipotalamus dibawa ke kelenjar

2
2. mengatur kecepatan metabolisme sebanyak 1 mg% dalam waktu 16 sampai
tubuh dan memengaruhi beberapa 18 jam.
reaksi metabolik dalam tubuh; Fisiologi kelenjar paratiroid
3. menambah sintesis asam ribonukleat Didalam melaksanakan kerjanya,
dan protein suatu aksi yang kelenjar tiroid diatur dan diawasi secara
mendahului naiknya basal langsung oleh kelenjar hipofisis (hormon
metabolisme. paratiroid). Konsentrasi ion-ion kalsium
4. dalam konsentrasi tinggi yang terdapat di dalam cairan
keseimbangan nitrogen negatif dan ekstraselular. Selain kalsium, mineral lain
sintesis protein berkurang yang memengaruhi fungsi kelenjar
5. menambah produksi panas dan paratiroid adalah magnesium. Hambatan
menyimpan energi di dapatkan pada kerja kelenjar paratiroid mengakibatkan
konsentrasi hormon tiroid yang penurunan kadar magnesium di dalam
tinggi. darah atau sebaliknya.
6. absorpsi instestinal dari glukosida
bertambah lancar oleh hormon Fungsi kelenjar paratiroid sebagai
tiroid. Faktor toleransi glukosa yang berikut:
abnormal sering ditemukan pada 1. Memelihara konsentrasi ion-kalsium
hipertiroidisme. yang tetap dalam plasma dalam
D. Kelenjar Paratiroid batasan yang sempit meskpiun
Kelenjar paratiroid terletak diatas terdapat variasi-varias yang luas.
selaput yang membungkus kelenjar 2. Mengontrol ekskresi kalsium dan
tiroid. Terdapat dua pasang (4 buah ) fosfor oleh ginjal, mempunyai efek
terletak dibelakang tiap lobus dari terhadap reabsorpsi tubuler dari
kelenjar tiroid dua sebelah kiri dan dua kalsium dan sekresi fosfor
sebelah kanan. Besar setiap kelenjar kirs- 3. Mempercepat absorbsi kalsium di
kira 5x5x3 mm dengan berat antara 25- intestinum.
30 mg berat keseluruhan lebih kurang 4. Jika pemasukan kalsium berkurang
120 mg. Kelenjar paratiroid hormon pada paratiroid menstimulasi
menghasilkan hormon paratiroksin, yaitu resorpsi tulang sehingga menambah
suatu peptida terdiri atas 84 asam amino. kalsium dalam darah.
Suatu kesatuan hormon yang diperlukan
untuk menaikkan kalsium serum
3
5. Dapat menstimulasi transpor kalsium sumber dari sel yang mempunyai
dan fosfat melalui membran dan kemampua imunologis.
mitokondria Fungsi kelenjar timus :
E. Hormon Kalsitonin (CTH) 1. Suatu sumber sel yang mempunyai
Suatu hormon yang turut imunoligis
berpeeran dalam metabolisme kalsium 2. Sumber hormon timik yang
dan metabolisme fosfor merupakan hasil mempersiapkan prliferasi dan
sekresi sel parafolikel kelenjar thiroid maturasi sel-sel yang mempunyai
(ultimobranchial bodies) dan bukan oleh kemampuan potensial imunologis
kelenjar parathiroid. Fungsi hormon dalam banyak jaringan lain.
klasitonin adalah sebagai berikut : 3. Mengaktifkan pertumbuhan badan
1. Menurunkan kadar kalsium denngan sehingga pertumbuhan sangat
menghambat resobsi tulang ( meningkat pada masa bayi sampai
menekan aktifitas dan jumlah masa remaja, dan setelah sama
osteoblas dan menghambat dewasa pertumbuhan akan
permeabilitas sel-sel pada tulang) berkurang.
2. Menghambat pelepasan kalsium 4. Mengurangi aktivitas kelamin.
pada tulang. Merupakan G. Kelenjar Adrenal
metabolisme dan mekanisme dalam Kelenjar adrenal atau suprarenalis
banyak hal dengan hormon stiroid, berbntuk ceper; terdapat pada bagian
menambah absorpsi kalsium dan atau dari ginjal. Beratnya kira-kira 5-9
fosfor menjadi fraktus interstinalis. gram berjunlah dua buah sesuai dengan
F. Kelenjar Timus junlah ginjal. Kelenjar ini terdiri atas dua
Terletak dalam rongga bagian, yaitu bagian luar (korteks) yang
mediastinum dibelakang osternum, berasal dari sel-sel mesodermal, bagian
didalam rongga toraks kira-kira setinggi dalam disebut medula yang berasal dari
bifurkasi trakea, warnanya kemerah- sel-sel ektodermal. Kelenjar suprarenalis
merahan, terdiri atas dua lobus. Pada dibagi atas bagian korteks dan medula.
bayi baru lahir Sangat kecil dan beratnya Korteks adrenal
kira-kira 10 gram, ukurannya bertambah Bagian yang berwarna bekuning-
setelah masa remaja (antara 30-40 gram) kuningan menghasilkan kor5tisol disebut
daan setelah dewasa akan mengeruk korteks terdiri atas sel-sel epitel yang
fungsi kelenjar timus adalah sebagai
4
besar berisi lipoid yang bdisebut foam 9. Menguatkan efek noradrenalin
cells terdiri atas : terhadap pembuluh darah,
1. Zona glomerulosa (lapisan luar) menurunkan permeabilitas dinding
2. Zona fasikulata (lapisan tengah yang pembuluh darah
paling besar) 10. Menurunkan daya tahan tubuh
3. Zona retikularis (lapisan dalam terhadap infeksi serta menghambat
langsung mengelilingi medula pembentukan antibodi serta
Korteks adrenal mengsilkan 11. Menghambat pelepasan
hormon kortikosteroid, aldosteron, dan histamindalam reaksi alergi, sering kali
androgenik esteroid. Kortikosteroid dipakai untuk mengatasi syok
(kortikoid) merupangan golongan anafilaksik bersama dengan
hormon steroid yang diproduksi pemberian adrenalin
dikorteks adrenal, mengandung struktur Hipersekresi glukokortikoid menyebabkan
dasar nukleus. Faal kortikostiroid :
memproduksi sekitar 30 jenis 1. Hiperglikemia (menaikkan kadar gula
kortikostiroid. dalam darah)
Glukokortikoid, fungsinya antara lain: 2. Otot rangka menjadi atropi dan lemah
1. Meningkatkan kegiatan metabolisme 3. Tangan dan kaki kurus, perut
berbagai zat dalam tubuh membesar
2. Meningkatkan glikogenesis dan 4. Protein tulang berkurang
glukoneogenesis didalam sel hati (osteoporosisi)
3. Meningkatkan metabolisme protein Mineralokortikoid memengaruhi
terutama diotot dan tulang peningkatan retensi natrium (Na) dan
4. Meningkatkn sintesi GNA dan RNA ekresi ion kalium (k) diginjal (tubulus
didalam sel hati distal dan tubulus koligentes), meningkat
5. Menahan ion Na dan Cl, retensi natrium di kelenjar keringat dan
meningkatkan sekresi ionJ dan ginjal saluran pencernaan. Diginjal, aldosteron
6. Meningkatkn liposis jaringan perifer meningkatkan kegiatan pompa natrium
serta deposit lemak diabdomen leher dibagian basal membran sel tubulus.
danmuka atau wajah H. Kelenjar Pienalis (Epifisis)
7. Menurunkan ambang rangsang Kelenjar ini terdapat dalam
neuron neuron susunan saraf pusat ventrikel otak berbentuk kecil dengan
8. Menggiatkan sekresi asam lambung warna merah seperti sebuah cemara,
5
menonjol dari mensesefalon ke atas dank mendapat darah darah dari arteri lienalis
e belakang kollikulus superior. Fungsinya dan arteri masenterika superior. Ductus
belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini pankreatikus bersatu dengan ductus
menghasilkan sekreksi interna dalam koleduktus dan masuk dalam duodenum.
membantu pankreas dan kelenjar Pankreas berfungsi menjadi dua kelenjar,
kelamin berperan penting dalam yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar
mengatur aktivitas seksual dan eksokrin.dalam tubuh manusia terdapat
reproduksi manusia. Glandula pienalis di 1-2 juta pulau legerhans yang di bedakan
atur oleh ransangan saraf yang atas granulasi dua pewarnaan. Setengah
ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat dari sel ini menyekresi hormone insulin.
oleh mata, menyekresi melatonin dan zat Dalam tubuh manusia normal, pulau
lainnya yang serupa melewati aliran legerhans terdiri atas empatt jenis sel:
darah atau cairan ventrikel ketiga ke 1. Sel-sel α (alfa) : sekitar 20-40%
glandula hipofisis anterior menghambat memperoduksi glucagon menjadi
sekresi hormon gonadotroprin dan factor hiperglikemik, mempunyai anti
gonad menjadi terhambat lalu insulin-like aktif
berinvolusi. 2. Sel-sel β (beta): 60-80% fungsi
Mekanisme kerja insulin adalah berikut. membuat insulin
1. Meningkatkan transpor glukosa dalam 3. Sel-sel 𝛿 (delta): 5-15% membuat
sel/jaringan tubuh. somastatin
2. Meningkatkan tranpor asam amino ke 4. Sel-sel F: 1% mengandung dan
dalam sel. menyeksresi panreatik polipeptida.
3. Meningkatkan sintesis protein di otak
dan hati. Insulin merupakan protein kecil ,
4. Menghambat kerja hormon yang terdiri atas dua rantai asam amino, satu
sensitif terdapat lipase dan sama lainnya di hubungkan oleh ikatan
meningkatkan sintesis lipid. disulfide. Sebelum dapat berfungsi, ia
5. Peningkatan pengambilan kalsium harus berikatan dengan protein reseptor
dari cariran sekresi. yang besar dalam membrane sel.
I. Kelenjar Pankreas Mekanisme Kerja Insulin
Pankreas terletak retropperitonial 1. Insulin meningkatkan tranpor glukosa
dalam abdomen bagian atas, di depan ke dalam sel/jaringan tubuh (kecuali
vertebrata lumbalis I dan II. Pangkreas otak, tubuli ginjal, mukosa usus halus,
6
dan sel darah merah), masuknya dapat menyebabkan kelainan yang
glukosa adalah suatu proses difusi dikenal dengan diabetes mellitus yang
karena perbedaan konsentrasi glukosa mengakibatkan glukosa tahan dii luar sel
bebas antara ekstrasel dan intrasel. (cairan ekstraseluler).
2. Meningkatkan transport asam amino J. Kelenjar Gonad
kedalam sel. Kelenjar gonad yaitu testis pada
3. Meningkatkkan sentesis protein di pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar
otak dan hati gonad mempunyai funggsi endokrin dan
4. Menghambat kerja hormone yang reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin,
sensitive tterhadap lipase, testis menghasilkan hormone seks, yaitu
meningkatkan sentesis lipid. endogen dan sperma.
5. Meningkatkan pengambilan kalsium K. Sistem Hormon Reproduksi Pria
dari cairan sekresi Fungsi reproduksi pria dapat di bagi
menjadi tiga golongan
Efek insulin adalah sebagai berikut. 1. Spermatogenesis untuk pembentukan
1. Efek insulin pada metabolism sperma
karbohidrat. Glukosa yang diabsorsi 2. Pelaksanaan aktivitas seksual
dalam darah menyebabkan sekresi 3. Pengaturan fungsi seksual pria oleh
insulin lebih cepat. berbagai hormone (fungsi endokrin)
2. Efek insulin pada metabolime lemak yang berhubungan dengan fungsi
mempengaruhi lemak dengan cara reproduksi, misalnya: efek hormone
efek jangka panjang kekurangan seks pria pda organ seks tambahan,
insulin menyebabkan arteriosclerosis, metabolism sel, dan fungsi tubuh
serangan jantung, stroke, dan lainnya.
penyakit vaskuler lainnya. Fungsi endokrin testis:
3. Efek insulin atas metabolism protein 1. Testis janin dapat menurun hingga
Pada orang normal, kosentrasi trimester ketiga kehamilan,
glukosa darah diatue sangat sempit menyintesis androgen maksimum
90mg/100ml. orang yang berpuasa pada minggu ke-6 hingga 8; minggu
setiap pagi sebelum mkan 120- 11-18 menghasilkan testosterone.
140mg/100ml. setelah makan, kadarnyy 2. Pada janin, testosterone diperlukan
akan meningkat kembali setelah 2 jam untuk diferensiasi genitalia interna
ketingkat normal. Kekurangan insulin dan eksterna laki-laki.
7
3. Pada pria dewasa, testis merupakan 1. Persiapan tubuh untuk konsepsi dan
oragan untuk perkembangan dan kehamilan
memperttahankan ciri-ciri seks 2. Periode kehamilan
skunder pria serta spermatogenesis. Sistem hormon wanita adalah sebagai
Pengaturan fungsi endokrin testis: berikut.
1. LH/ICTH adenohipofisis: merangsang 1. Hormon releasing hipotalamus
sekresi testosteron oleh sel letdig, (luteinizing hormone releasing
sedangkan pelepasan LH diatur oleh hormone [LHRH], hormone dari
GnRH hipotaklamus. hipotalamus dihasilkan di perikarion
2. Sebaliknya, testosterone melalui neuron hipotalamus terikat oleh
mekanisme feedback negative reseptor gonadotronfin merangsang
mengendalikan pelepasan LH produksi LH dan FSH serta penurunan
Pengaturan spermatogenesis; produksi gonadotrofin.
1. Follicle stimulating hormone (FSH): 2. Hormon hipofisis anterior (follicle
merangsang spermatogenesis. stimulating hormone [FSH] dan
2. Luteinizing hormone (LH): luteinizing hormone [LH]). Yang
merangsang sekre testosterone dan disekreasi akibat respons terhadap
mempertahankan spermatogenesis hormone pelepasan dihipotalamus,
Efek testosterone: memicu sintesis steroid diovarium.
1. Pada janin: merangsang diferensiasi Pembentukan reseptor LH di lapisan
dan perkembangan alat genital kea granulosa mulai terjadi apabila
rah pria, pengatur pola jantan (pria), peningkatan konsentrasi
dan pengontrolan hipotalamus gonadrotropin praovulasi, LH dapat
terhadap sekreso gonadotropin dijumpai dlam jumlah besar dalam
setelah pubertas sel- sel granulosa meskipun belum
2. Pada pubetas: memengaruhi sifat ada ovulasi, meletakkan dasar kerja
kelamin skunder, yaitu perkembangan korpus luteum selama fase luteal.
bentuk tubuh, perkembangan alat 3. Hormon ovarium ( estrogen dan
genital, distribusi rambut, pembesaran posgerteron) yang disekresi oleh
laring, dan sifat agresif anak. ovarium akibat respons terhadap dua
L. Sistem Hormon Reproduksi Wanita hormone dari kelenjar hipofisis
Fungsi seksual dalam reproduksi manusia dengan bermacam-macam sistematik.
dibagi dalam dua fase
8
a. Estrogen alami yang paling b. Progesteron: Senyawa-senyawa
menonjol adalah estradiol yang ini memiliki aksi yang bervariasi
hanya diproduksi diovarium. terhadap organ reproduksi
Estradiol merupakan produk wanita dan di bawah kondisi
degradasi steroid-steroid pada psikologis sering bekerja secara
wanita yang tidak hamil, sinergistik dengan esterogen.
sedangkan selama kehamilan Khasiat umum : mempersiapkan
hormon ini diproduksi oleh tubu untuk menerima kehamilan,
plasenta. merupakan syarat mutlak untuk
Khasiat umum : sebagai konsepsi dan implantasi, terjadi
perangsang DNA melalui RNA karena pengaruh estradiol
sehingga terjadi peningkatan menyintesis reseptor untuk
sintesi protein. progesterone.
Khasiat khusus : Khasiat khusus :
1) Serviks : produksi estradiol 1) endometrium: perubahan
meningkatkan fase folikuler sekretorik mencapai puncaknya
sekresi getah serviks dalam pada hari ke-22 siklus haid
mengubah konsentrasi getah normal.
pada saat ovulasi. 2) serviks: pengaruh progesteron
2) Vagina : estradiol mengurangi getah servik, molekul
menyebabkan perubahan besar menjadi tebal.
selaput vagina, meningkatkan 3) myometrium: menurunkan
produksi getah dan kadar tonus miometrium sehingga
glikogen. Peningkatan kontraksi berjalan lambat. Dalam
produksi asma laktat kehamilan, khasiat ini bermanfaat
menyebabkan nilai PH karena membuat uterus menjadi
menjadi rendah sehingga tenang.
memperkecil kemungkinan 4) relaksin: merupakan hormone
terjadinya infeksi sekaligus larut dalam air yang terdapat
mempersiapkan spermatozoa dalam ovarium.
dalam genetalia wanita agar Ovarium merupakan organ
dapat menembus selubung otonom, kemampuan fungsionalnya di
ovum. pengaruhi oleh banyak rangsangan dari
9
luar yang di salurkan ke sistem saraf 2. pengaruh progesteron mengurangi
pusat, bereaksi secara langsung kelenjar getah serviks menjadi kental.
pada ovari endokrin memiliki pengaruh 3. menurunkan tonus miometrium
modulasi terhadap produksi gamet sehingga kontraksi berjalan lambat.
gonadotropin, ptuitari yaitu FSH dan LH, Dalam kehamilan khasiat ini
pengaruh estrogen mengaktifkan bermanfaat membuat uterus menjadi
jaringan pada jaringan seks asesori tenang .
dengan merangsang pembelahan sel 4. Relaksin: hormone yang larut dalam
dalam lapisan yang lebih dalam, air yang terdapat di ovarium, plasenta,
menyebabkan penggantian lapisan dan uterus memiliki aktivitas relaksin
secara lebih cepat. Ppembelahan sel yang yang telah di isolasi dari ekstra air
cepat akan berlangsung terus-menerus ovarii yang di murnikan.
merupakan suatu faktor predisposisi Perubahan siklik pada sistem
jaringan untuk menjadi kanker. reproduksi di atur oleh hormon aksi
Fisiologi reproduksi wanita. ptuitari anterior gonad, hipotalamus otak
Fungsi dan reproduksi wanita di bagi merupakan sumber faktor yang melintas
menjadi dua fase, yaitu: lewat vena porta menuju adenohipofisis.
1. persiapan tubuh untuk konsepsi dan Aktivitas hipotalamus di persiapkan oleh
kehamilan rangsangan lingkungan luar dan kadar
2. priode kehamilan hormon steroid di dalam sirkulasi, organ
a. Hormon releasing hipotalamus seks acesoris kebanykan sifat seks
(LHRH) sekunder, di bawah control hormone
b. Hormon hipofisis anterior (FSH gonad dan hormon ini di persiapkan oleh
dan LH) gonadotropin ptuitari.
c. Hormon ovarium (etrogen dan Tirotropin releasing hormone (TRH)
progestrogen) menghasilkan prolaktin, sel penghasil
khasiat umum: mempersiapkan tubuh prolaktin adalah laktotrof, hormon ini di
untuk menerima kehamilan serta jumpai dalam plasma wanita dan pria
merupakan syarat mutlak untuk konsepsi yang normal, laju sekresi normal dari
dan implantasi. prolaktin pada pria dan wanita yang tidak
Khasiat khusus: hamil 300 gram/menit/m dan laju
1. perubahan sekretori endometrium. pembersihan metabolik 40-50 ml/menit,
waktu prolaktin adalah sekitr 50/menit,
10
sekresi prolaktin di kendalikan oleh Riwayat penyakit apa saja adalah
dopamin yang di sekresi kedalam satu-satunya faktor yang terpenting bagi
pembuluh aorta dari neuron yang petugas kesehatan dalam menegakkan
berpuncak pada nekleus berakhir pada diagnosis atau menentukan kebutuhan
eminesia mediana. pasien. Pemeriksaan fisik juga banyak
2.2 Riwayat membantu namun, biasanya hanya
A. Keluhan utama membuktikan mengenai apa yang sudah
Keluhan utama adalah penyebab diceritakan dalam riwayat penyakit.
yang mendorong setiap orang untuk Terkadang, hasil diagnostik juga berguna,
mencari pertolongan pertanyaan seperti namun hampir tidak pernah dapat
“mengapa anda datang ke klinik hari ini?” menegakkan diagnosa. Sebaliknya
atau “mengapa anda masuk ke rumah pengumpulan riwayat penyakit yang teliti
sakit?” biasanya dapat mengeluarkan akan sangat membantu dalam pemilihan
keluhan utamanya.kadang-kadang, tidak yang tepat dalam pemeriksaan
ada keluhan sama sekali, seperti pada diagnostik yang sesuai.
seseorang yang ingin melakukan “check Jika penyakit sekarang hanya
up” (pemeriksaan menyeluruh). Alasan merupakan episode terakhir dari
inilah seharusnya ditulis sebagai serangkaian episode, keseluruhan
pengganti keluhan utama. Bila keluhan peristiwa dicatat. Misalnya, suatu episode
utama telah diutarakan. Kata-kata pasien syok insulin hanyalah merupakan salah
tersebut harus dicatat sebagai keluhan satu peristiwa dalam rangkaian riwayat
utama. Meskipun informasi tersebut diabetes. Pada contoh tersebut, seluruh
dapat dimasukkan sebagai pendahuluan perjalanan penyakit DM digambarkan
profil pasien, namun pasien tetap harus selengkapnya supaya keluhan utamanya
ditanyai mengenai alasannya mencari dapat diletakkan dalam konteks yang
perkembangan kesehatan, dan alasan tepat. Meskipun episode syok insulin
tersebutlah yang dimasukkan sebagai ditekankan dalam riwayat, perjalanan
keluhan utama. Bila ada lebih dari satu penyakitnya diuraikan dan dicatatkan
masalah yang dianjurkan, masalah dalam catatan. Setelah semua fakta yang
tersebut disusun sesuai prioritas ketika diperoleh, maka rincian penyakit
masalah tersebut dilaporkan. sekarang atau keluhan kesehatan, mulai
B. Riwayat penyakit sekarang dari awitannya sampai saat pertama
berhubungan dengan tim pelayanan
11
kesehatan harus disusun sesuai atau tidaknya gejala yang berhubungan
urutannya. Fakta tersebut kemudian dapat menerangkan asal mula atau
dicatat secara pronologis, dimulai penjalaran masalah. Gejala yang seperti
dengan, misalnya “pasien dalam keadaan itu sering dianggap sebagai temuan yang
sehat sampai....”atau “pasien pertama kali bermakna secara positif maupun negatif
merasakan nyeri perut 2 bulan sebelum dan dapat diperoleh dari telaahan sistem
mencari bantuan”. yang secara langsung berhubungan
Riwayat penyakit sekarang meliputi dengan keluhan utama. Misalnya, bila
beberapa informasi seperti tanggal dan pasien mengeluh gejala yang tidak jelas,
cara (tiba-tiba, berharap) dimana terjadi seperti keletihan atau penurunan berat
masalah, suasana dimana masalah timbul badan, semua sistem tubuh harus
(dirumah, ditempat kerja, setelah ditelaah dan dimasukkan dalam riwayat
perdebatan seru, setelah berolahraga), penyakit sekarang. Jika sebaliknya,
manifestasi masalah, dan perjalanan keluhan utama pasien adalah nyeri dada,
penyakit atau masalah. Perjalanan maka hanya sistem jantung-paru dan
penyakit atau masalah meliputi gastrointestinal saja yang dimasukkan
pengobatan sendiri, intervensi medis, dalam riwayat penyakit sekarang. Pada
kemajuan dan efek pengobatan dan kedua kasus tersebut, baik temuan positif
persepsi pasien tentang penyebab atau maupun negatif harus tetap dicatat untuk
arti masalahnya. mendefinisikan masalah selanjutnya.
Gejala tertentu (nyeri, sakit kepala, C. Riwayat kesehatan
demam, perubahan kebiasaan buang air Ringkasan riwayat kesehatan yang
besar) perlu digambarkan serinci rinci merupakan komponen yang sangat
mungkin, sejalan dengan lokasi dan berharga dari dasar data. Setelah status
penyebaran (jika nyeri),kualitas, kesehatan umum diperoleh, kita
keperahan, dan durasi. Pewawancara juga kemudian mengajukan pertanyaan
harus menanyakan apakah keluhan mengenai status imunisasi bersama
utamanya terus menerus atau dengan jenis alergi dan reaksi yang tidak
meringankannya dan apakah ada diinginkan tersebut semuanya dicatat.
manifestasi lain yang berhubungan. Pasien kemudian diminta member
Manifestasi lain yang berhubungan keterangan, jika mengetahui, mengenai
adalah gejala yang timbul secara pemeriksaan fisik yang terakhir, rontgen
stimultan dengan keluhan utama. Ada dada, elektrokardiogram(EKG),
12
pemeriksaan mata, pemeriksaan 7. Pengobatan sekarang, obat bebas,
pendengaran, pemeriksaan gigi, dan jamu
papanicolau (pap)smear (pada wanita). 8. Penggunaan alkohol dan obat lain
Penyakit dahulu juga dibahas. Jawaban Jika hospitalisasi tertentu atau
negati maupun positif dicatat dalam intervensi medis besar yang pernah
daftar penyakit khusus. Tanggal atau usia dilakukan berhubungan dengan penyakit
saat pasien menderita penyakit tersebut, sekarang, sebaiknya tidak perlu diulang.
begitu juga pemberi nama-nama Lebih baik kita buat suatu catatan khusus,
pemberian perawatan kesehatan pasien seperti “lihat riwayat penyakit sekarang”
di rumah sakit, didiagnosis dari atau “lihat RPS” pada lembar data.
kerapiannya juga dicatat : D. Riwayat penyakit dahulu
1. Penyakit masa kanak-kanak rubeola, Riwayat penyakit dahulu dapat
rubella, polio, bentuk rejan, berkaitan dengan keluhan utama saat ini,
gondongan, cacar air, demam misalnya riwayat migran sebelum pada
scarlet, demam rematik, sakit pasien dengan sakit kepala, hematemesis
tenggorokan. dan pasien dengan luka minor multiple
2. Penyakit masa dewasa dikaitkan dengan tersangka
3. Penyakit psikiatri penyalahgunaan alkohol. Ajukan
4. Cedera luka bakar, frektur, cedera pertanyaan terbuka diawal anamnesis
kepala kemudian pertanyaan tertutup untuk
5. Hospitalisasi memperoleh informasi yang relevan dan
6. Prosedur bedah dan diagnostik bermakna.

Riwayat penyakit dahulu

1. Apakah anda pernah mengalami sakit berat yang membuat anda pergi ke dokter?
2. Apakah anda pernah harus mengambil cuti kerja karena masalah kesehatan?
3. Apakah anda pernah menjalani operasi?
4. Apakah anda pernah ke klinik di rumah sakit?
5. Apakah anda pernah dirawat di rumah sakit? Jika ya, ada apa saat itu?

E. Riwayat keluarga keluarga tingkat ke dua (kakek-nenek,


Status kesehatan dan usia, atau sepupu) juga ditanyakan untuk
usia dan penyebab kematian keluarga mengidentifikasi penyakit-penyakit yang
tingkat pertama (orang tua, saudara mungkin diturunkan, menular, atau
kandung, pasangan hidup, anak) dan berhubungan dengan lingkungan hidup.
13
Penyakit berikut inilah yang sering lebih pribadi (seksualitas, citra tubuh,
didapatkan : kanker, hipertensi, penyakit kemampuan koping).
jantung, diabetes, epilepsy, penyakit Profil pasien secara umum harus berisi
mental, tuberculosis, penyakit ginjal, hal-hal berikut:
arhtritis, alergi, asma, alkoholisme dan 1. Kejadian hidup masa lalu yang
obesitas. Salah satu cara termudah untuk berhubungan dengan kesehatan
mencatat data tersebut adalah dengan 2. Pendidikan dan pekerjaan
cara membuat genogram atau pohon 3. Lingkungan (fisik, spiritual, budaya,
keluarga interpersonal)
F. Profil pasien 4. Gaya hidup (pola dan kebaikan)
Dalam profil pasien, informasi yang 5. Konsep diri
dikumpulkan lebih bersifat biografis. 6. Seksualitas
Susunan atau profil yang lengkap 7. Resiko terhadap penganiayaan
mengenai pasien sangatlah penting 8. Stress dan respons koping
untuk menganalisa keluhan utama dan G. Pendidikan dan pekerjaan
mengenai kemampuan pasien Mengajukan pertanyaan mengenai
menghadapi masalahnya. pekerjaan sekarang dapat mengungkap
Informasi yang diperoleh sampai mengenai status ekonomis dan latar
titik ini dalam wawancara bersifat sangat belakang pendidikannya. Pernyataan
pribadi dan subjektif. Pada tahap ini, seperti “ceritai mengenai pekerjaan anda”
pasien didorong untuk mengekspresikan sering dapat memberiinformasi
perasaan tanpa ditahan-tahan dan mengenai peran, tugas, dan kepuasaan
mendiskusikan pengalaman pribadinya. dengan jabatan yang diembannya.
Paling baik dimulai dengan pentanyaan Mungkin perlu juga menanyakan
umum yang terbuka dan kemudian mulai pernyataan langsung mengenai
bergerak ke pertanyaan langsung bila pekerjaan terdahulu atau tujuan karier
kita memerlukan fakta khusus. Pasien jika orang tersebut belum memberikan
akan merasa kecemasannya berkurang informasi sebelumnya.
bila pewawancara mulai dari informasi Menanyakan seseorang mengenai
yang kurang pribadi (tempat kelahiran, latar belakang pendidika yang diperlukan
pekerjaan, pendidikan) dan baru untuk memperoleh pekerjaan sekarang
kemudian berkembang ke arah yang merupakan pendekatan yang lebih
sensitive mengenai laar belakang
1
pendidikan daripada menanyakan kebakaran, polusi (suara, udara, air),
apakah dia telah lulus sekolah dan fasilitas sanitasi yang tidak
menengah. Biasanya kita tidak perlu memadai
menanyakan jumlah penghasilan 2. Lingkungan Spiritual
seseorang secara tepat; informasi yang Lingkungan spiritual seseorang
diperlukan adalah apakah penghasilan sangat erat hubungan dengan akibat
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari pemahaman atau pencerahan
dan mendukung gaya hidup yang keberadaannya, penerimaan
dijalaninya pertanyaan seperti “apakah tantangan dalam hidupnya dan
anda megalami kesulitan keuangan pencarian serta penemuan jawaban
akhir-akhir ini?” bisa pakai. Pertanyaan akan pertanyaan pribadi. Bagi
mengenai asuransi yang diikuti dan kebanyakan orang, spiritualitas ini
rencana pendanaan perawatan kesehatan biasanya diekspresikan melalui agama
juga perlu ditanyakan. tertentu yang dianutnya. Seperti
pengaruh budaya, kepercayaan dan
H. Lingkungan nilai-nilai spiritual dapat megarahkan
Lingkungan fisik individu dan kebiasaan seseorang dan
bahaya yang mengancam, kesadaran mengarahkan pendekatan terhadap
spritual, latar belakang budaya, masalah kesehatan dan dapat
hubungan interpersonal, dan system mempengaruhi bagaimana seseorang
pedukung harus dimasukkan dalam menghadapi kesakitan. Keadaan sakit
konsep lingkungan hidup. dapat merupakan saat krisis spiritual
1. Lingkungan fisik dan dapat mengakibatkan stress yang
Jenis perumahan (apartemen, cukup kuat terhadap kepercayaan dan
dupleks, keluarga tunggal) dimana sumber daya internal.
individu tinggal, lokasinya, dan Termasuk aspek keberadaan
informasi yang berhubungan dengan individu dalam riwayat kesehatan
keamanan dan kenyamanan di dapat membantu engidentifikasi
dalam keluarga dan tetangga harus sistem pendukung seperti halnya
ditanyakan. Perawat harus mencoba keyakinan tradisi yang
mengidentifikasi bahaya lingkungan, harusdipertimbangkan dalam
seperti isolasi, perlindungan yang tak perencanaan perawatan.
adekuat, risiko bahaya
2
Jadi, informasi harus dikumpulkan dalam persepsi sehat dan sakit, dan
sesuai ketiga hal sebagai berikut: perilaku yang berhubungan dengan
a. Sejauh mana agamanmenjadi kesehatan. Pengaruh dari keyakinan
bagian dari kehidupan pribadi. ini dan kebiasaan mengenai
b. Kepercayaan agama yang bagaimana seseorang beraksi
berhubungan dengan persepsi terhadap masalah kesehatan dan
pribadi terhadap kesehatan dan interaksi dengan pemberi pelayanan
kesakitan. kesehatan tidak boleh dianggap
c. Praktik-praktik kagamaan remeh. Untuk alasan ini, riwayat
Pertanyaan berikut dapat dipakai kesehatan harus meliputi informasi
dalam pengkajian spiritual: mengenai identitas etnik (social dan
a. Apakah agama atau Tuhan sangat budaya) dan identitas rasial
penting bagi anda? Jika iya, dalam (bilogogis).
hal apa? Jika tidak, apa yang
terpenting dalam hidup anda? I. Gaya Hidup
b. Apakah ada praktik keagamaan Bagian gaya hidup dari profil
yang penting bagi anda? pasien dapat menunjukan kesepatan
c. Apakah anda memiliki suatu untuk memperoleh informasi mengenai
perhatian keagamaan karena perilaku yang berhubungan dengan
masalah kesehatan anda kesehatan. Perilaku ini meliputi pola
sekarang? tidur, olahraga,gizi dan rekreasi , juga
3. Lingkungan Interpersonal dan Budaya kebiasaan merokok dan penggunaan
Pengaruh budaya, hubungan obat , alcohol dan kafein. Kebanyakan
dengan keluarga dan sahabat, dan orang merasa agak kesulitan
ada atau tidaknya sistem pendukung, mengemukakan mengenai hal-hal khusus
semuanya merupakan bagian seperti pola tidurnya, atau pilihlah
lingkungan interpersonal seseorang. rekreasinya. Sebaliknya banyaknya yang
Keyakinan dan kegiatan yang telah sangat sensitive bila ditanyakan
diturunkan dari generasi ke genearsi mengenai rokok, penggunaan oabat dan
dikenal sebagai pola budaya atau mereka mungkin akan menyangkal atau
etnik. Hal tersebut diekspresikan mengecilkan jumlah penggunaan zat
melalui bahasa, pakaian, pilihlah jenis tersebut. Maka pertanyaan sebaiknya
makanan, dan peran sehari-hari, banyak dibuat sedemikian rupa sehingga
3
dapat mengorek informasi lebih banyak, mencatat bentuk minuman apa yang
seperti misalnya “minum alcohol yang diminum (mis,anggur,minuman
mana yang anda sukai dipesta?” lebih berAlkohol,bir) dan jumlah yang diminum
baik dari pada menanyakan “apakah perhari (missal,digambarkan 1 pint wiski
anda suka minum minuman keras?”. per hari dalam 2 tahun).
Menggolongkan orang sebagai “social Tanyakan pada pasien anda ia pernah
drinker” kadang membingungkan dan merokok jika ya, tanyakan sudah berapa lama
tidak dianjurkan . lebih baik kita ?

ALKOHOL

COBALAH MENANYAKAN : APAKAH ANDA PERNAH MENGONSUMSI ALKOHOL ?


GUNAKAN PERTANYAAN TERBUKA, BIARKAN PASIEN YANG MEMBERITAHU ANDA DAN
JANGAN MENGHAKIMI MEREKA.
LANJUTKAN DENGAN PERTANYAAN TERTUTUP YANG MENCAKUP :
1. APA ?
2. KAPAN ?
3. BERAPA BANYAK ?
4. GUNAKAN PERTANYAAN PENTING YANG DAPAT MEMBANTU
5. KAPAN TERAKHIR KALI ANDA MINUM ALKOHOL ?
6. APA YANG PALING SERING ANDA MINUM ?

J. Riwayat Obat-obatan dan suplemen vitamin/mineral. Catat


Tanyakan mengenai penggunaan nama masing-masing obat,dosis, dosis
obat baik obat yang diresepkan maupun dari setiap kemasan dan durasi
pengobatn lainnya, termasuk obat pengobatan, adalah reaksi efek samping
warung (over the counter), herbal dan obat.
sediaan homeopatik, laktasif, analgesik

RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT

OBAT APAKAH YANG ANDA GUNAKAN SEBERAPA SERING DAN BERAPA BANYAK?
BERAPA LAMA ANDA TELAH MENGGUNAKAN OBAT?
ADAKAH PERIODE BEBAS TANPA PBAT? JIKA YA, KAPAN DAN MENGAPA ANDA MULAI
MENGGUNAKAN OBAT TERSEBUT KEMBALI?
GEJALA APA YANG ANDA ALAMI BILA TIDAK MINUM OBAT INI?

4
APAKAH ANDA MENGGUNAKAN OBAT SUNTIK ATAU PERLENGKAPAN LAIN SECARA
BERSAMA?
APAKAH ANDA MERASA PENGUNAAN OBAT TERSEBUT SEBAGAI SUATU MASALAH?
APAKAH ANDA INGIN MELAKUKAN PERUBAHAN DALAM HIDUP ANDA ATAU
MENGUBAH CARA ANDA MENGGUNAKAN OBAT ?
APAKAH ANDA PERNAH DIPERIKSA UNTUK PENYAKIT VIRUS YANG DITRANSMISIKAN
MELALUI DARAH?

Jika perlu, klasifikasi dengan dokter umum yang memberikan. Untuk pasien yang
diberikan obat untuk mengatasi kecanduan, misalnya metadon, minta lah pada farmasi untuk
berhenti memberikannya selama pasien dirawat di rumah sakit.

CONTOH
RIWAYAT
OBAT-OBATAN

NAMA OBAT DOSIS DURASI INDIKASI EFEK SAMPING,


KEKWATIRAN
PASIEN

ASPIRIN 75 MG, SEKALI 5 TAHUN DIMULAI SEJAK KEMBUNG


SEHARI PASIEN
MENGALAMI
INFARK
MIOKARDIUM
AKUT

ATENOLOL 50MG, SEKALI 5 TAHUN DIMULAI SEJAK MENYEBABKAN


SEHARI PASIEN TANGAN TERASA
MENGALAMI DINGIN
INFARK (KEPATUHAN
MIOKARDIUM MINUM OBAT?)
AKUT

COCODAMO BISA SEHINGGA 4 MINGGU NYERI KONSTIPASI


(PARACETAMOL 8 TAB/HARI PUNGGUNG
KODEIN)

1
SALBUTAMOL 2 SEMPROTAN, 6 BULAN ASMA PALPITASI,CEMAS
MDI BILA PERLU

K. Alergi Obat/ Reaksi Obat dibesar besarkan oleh pasien hanya 1


Tanyakan pada pasien anda apakah dari 7 laporan pasien yang mengalami
ia pernah mengalami reaksi alergi ruam pasca penggunnaan penisilin yang
terhadap suatu obat, terutama sebelum terbukti memiliki reaksi kulit (skin test)
anda meresepkan antibiotic (khsusnya yang positif terhadap penisilin.
penisilin atau vaksin). Klarifikasi dengan
jelas apa yang dimaksud pasien dengan
alergi , alergi obat seringkali terlalu

1
2.3 Pemeriksaan Fisik

No Tekhnik/temuan normal Temuan tidak normal

1 Pengkajian Kulit a. Hiperpigmentasi terlihat pada pasien


Inspeksi warna kulit. Warna kulit berpenyakit Addison atau sindrom
harus merata dan sesuai dengan Cushing.
usia dan ras pasien

Palpasi kulit, kaji tekstur,


kelembapan, dan adanya lesi.
Warna kulit harus sesuai dengan ras
pasien, lembut, hangat, kering dan
utuh tanpa lesi2 b. Hipopigmentasi terlihat pada diabetes
melitus, hipertiroidisme, atau
hipotiroidisme.

c. Warna kekuningan pada kulit dapat


mengindikasikan hipotiroidisme.
d. Strie berwarna ungu pada abdomen dan
memar dapat dijumpai pada pasien yang
mengalami sindrom Cushing.
e. Kulit kering dan kasar sering terlihat pada
pasien dengan hipotiroidisme, sementara
kulit yang halus dan kemerah-merahan
dapat dilihat pada hipotiroidisme
f. Lesi (misalnya ulserasi) pada ekstremitas
bawah dapat mengindikasikan diabetes
melitus.

2 Pengkajian kuku dan rambut a. Peningkatan pigmentasi kuku sering


Kaji tekstur, distribusi, dan kondisi terlihat pada pasien dengan penyakit
kulit dan rambut. Addison
Tekstur rambut harus normal,
tersebar secara merata sesuai jenis
kelamin; warna permukaan kuku
harus merata serta permukaannya
halus

b. Kuku dan rambut yang kering, tebal dan


mudah patah dapat dijumpai pada
hipotiroidisme; kuku tipis dan mudah patah
serta rambut tipis dan halus dapat dijumpai
pada hiprtiroidisme.
c. Hirsutisme (rambut pada wajah, dada, atau
abdomen yang berlebihan) dapat dijumpai
pada sindrom Cushing.

3 Pengkajian wajah a. Berbagai bentuk dan struktrur dapat


Inspeksi simetrisitas dan bentuk mengindikasikan pertumbuhan yang tidak
wajah. Wajah harus simetris bilateral normal misalnya akromegali (pertumbuhan
Inspeksi posisi mata. Mata harus tulang yang terus-menerus akibat
sama posisinya pada kedua sisi hipersekresi hormon pertumbuhan).
wajah. Kelopak mata harus
menutupi mata. b. Eksoftalamus (mata melotot) dapat
dijumpai pada hipertirodisme.

1
4 Pengkajian Kelenjar Tiroid a. Tiroid dapat membesar pada pasien
Palpasi ukuran dan konsistensi dengan penyakit Graves atau gondok
kelenjar tiroid (pembesaran kelenjar tiroid).

b. Nodul multipel dapat dijumpai pada


kelainan metabolik, sementara adanya satu
nodul dapat mengindikasikan kista atau
tumor jinak atau ganas.
c. Nodul tunggal yang membesar
menunjukkan keganasan.

5 Pengkajian Fungsi Motorik a. Peningkatan refleks dapat dijumpai pada


Kaji refleks tendon dalam. Refleks hipotiroidisme; penurunan refleks dapat
tendon dalam dikaji dengan palu dijumpai pada hipotiroidisme.
refleks dan meliputi refleks bisep,
refleks brakioradialis, refleks trisep,
refleks patela dan refleks Achilles.
Nilai normal berkisar dari +1 (ada,
tetapi menurun) hingga +2 (normal)
hingga +3 (meningkat)

6 Pengkajian fungsi sensoris b. Neuropati dan parestesia (perubahan


Periksa sensitivitas pasien terhadap sensasi) perifer dapat terjadi pada diabetes,
nyeri, suhu, vibrasi, sentuhan ringan, hipotiroidisme, atau akromegali.

2
dan stereognosis (kemampuan
untuk mengidentifikasi suatu benda
melalui sentuhan). Bandingkan area
simetris pada kedua sisi tubuh dan
bandingkan region distal dan
proksimal ekstremitas. Minta pasien
untuk menutup matanya.
 Untuk memeriksa nyeri,
gunakan ujung yang tumpul
dan tajam peniti baru. Buang
peniti setelah digunakan.
 Untuk mengukur suhu,
gunakan cangkir atau wadah
lain berisi air dingin dan
hangat.
 Untuk memeriksa vibrasi,
gunakan garpu tala di atas
satu sendi jari tangan atau
jari kaki pasien.
 Untuk memeriksa sentuhan
ringan, gunakan gulungan
kapas.
 Untuk memeriksa
stereognosis, taruh di
tangan pasien benda yang
sederhana dan familiar,
seperti karet gelang, bola
kapas atau kancing. Minta
pasien untuk menebak
benda tersebut.

7 Pengkajian Muskuloskeletal a. Ukuran tubuh yang terlalu pendek dapat


Inspeksi ukuran dan proporsi menandakan kekerdilan (suatu kondisi

3
struktur tubuh pasien. Ukuran dan yang ditandai dengan ukuran tubuh yang
proporsi struktur tubuh harus sama pendek); insufiensi hormon pertumbuhan
bilateral. hipofisis adalah salah satu penyebabnya.

b. Tulang yang sangat besar dapat


mengindikasikan akromegali, yang
disebabkan oleh kelebihan hormon
pertumbuhan.

8 Mengkaji Tetani akibat a. Penurunan kadar kalsium menyebabkan


Hipokalsemia tangan dan jari tangan pasien berkontraksi
Kaji Tanda Trousseau (suatu (spasme karpus)
pemeriksaan untuk hipokalsemia)
dengan hasil tetani (spasme otot
yang tonik) dengan
mengembangkan manset tekanan
lebih besar dari tekanan darah
sistolik selama 2-5 menit. Tanda
Trousseau dibahas terkait dengan
hipokalsemia.

Kaji Tanda Chvostek (suatu a. Penurunan kadar kalsium menyebabkan


pemeriksaan untuk hipokalsemia) otot wajah lateral pasien berkontraksi
dengan cara mengetukkan jari
tangan anda di depan telinga
pasien pada sudut ruang rahang.

4
Tanda Chvostek positif
menyebabkan seringai wajah akibat
kontraksi berulang pada otot wajah.
Tanda Chvostek dibahas dan
diilustrasikan terkait dengan
hipokalsemia

2.4 Pemeriksaan Penunjang analis radiografi, atau prosedur bedah yang


Uji laboratorium cukup untuk menginformasi diagnosis atau
Klien tidak disfungsi endokrin bbmemerlukan derajat malfungsi. Untuk
membutuhkan beberapa tes diagnostik menentukan sample yang spesifik,
umum. Kadar dalam darah yang spesifik konfirmasikan dengan buku teks tentang tes
dengan kelenjar yang dimaksud beberapa diagnostik
hormon di ukur untuk spesifik, hormom a. Tes Fungsi Endokrin Pankreas
lainnya, seperti tiroksin, diukur seberapa kuat Pengkajian diagnostik pada fungsi
ikatan mereka dengan protein dan yodium endokrin pankreas berhubungan dengan
radioaktif. Klien mungin cemas terhadap kadar glukosa darah. Peningkatan konsentrasi
prosedur dan hasil pemeriksaan. Pada banyak glukosa puasa biasanya menjadi penanda
kasus, gangguan endokrin menunjukkan utama hiperglikemia. Hemoglobin terglikosis
misdignosis bertahun-tahun karena (HBA1c) atau glihemoglobin menanda kan
manifestasi yang non spesifik. Ketika kadar glukosa rata-rata selama tiga bulan dan
diagnosis pasti ditegakkan, klien dan dapat diukur pada saat tidak berpuasa.
keluarganya pasti memerlukan selama b. Tes Fungsi Tiroid
pengobatan berlangsung. Beberapa tes dapat digunakan untuk
Klien dengan pengguan metabolik menilai fungsi tiroid. Penjelasan tentang tes
(kelenjar pankreas hati, atau traktus biliaris) diagnosis yang paling umum adalah sebagai
sering kali memerlukan tes diagnostik yang berikut:
banyak. Tidak ada tes diagnostik tunggal,

a) Thiroid stimulating hormon Pengukuran konsentrasi serum basal TSH sangat


(TSH) serium berguna untuk membedakan hipotiroidisme
primer, kelenjar tiroid mengalami fungsi abnormal
dalam kemampuan menyintesis hormon. Hal ini

5
akan meningkatkan hipersekresi TSH. Sebaliknya,
konsentrasi serum TSH yang rendah atau tidak
terdeteksi pada hipotiroidisme sekunder dan
primer

b) Tes Antibodi Tiroid Banyak penyakit tiroid diperkirakan akibat


autoimun, seperti tiroiditis hashimoto, beberapa
tipe mixeddema, dan penyakit grave, tes srologi
dapat digunakan untuk menentukan apakah darah
klien memiliki anti bodi antitiroid

c) Tiroksin Dan Triiodotironin Radiomonusaaay dapat digunakan untuk


Serum mengukur triiodotironin (T3). Hipertiroidisme,
hepatitis virus, kehamilan dan kontrasepsi oral,
meningkatkan tiroksin serm (T4). Hipotirodisme,
latihan berat, heparin, dam litium analisis kadar T3
dan T4 telah banyak menggantikan tes klasik
dengan mengukur basal metabolisme rate (BMR).
BMR di kalkulasikan dengan mengukur konsumsi
oksigen tubuh dalam kondisi mental dan fisik
relaksasi

c. Asupan Resin T3 spesifik pada tes fungsi tiroid karena kadar


Jika tiroid dibawah normal atau kadar dipengaruhi oleh banyak faktor lain hormon
protein serum tinggi, asupan resin T3 akan tiroid.
menurun. Jika fungsi tiroid diatas normal atau e. Tes Fungsi Paratiroid
kadar protein serumnya rendah, maka asupan Pengukuran kalsium serum, fosfor,
resin T3 akan meningkat. serum alkalin fosfotase, hormon paratiroid,
d. Kolestrol Serum dan konsentrasi osteokalson penting untuk
Kadar kolestrol serum mungkin evaluasi mengingat hubungan antara
meningkat pada hipotiroidisme primer, hal kelenjear paratiroid dan kelenjar tiroid
tersebut menjelaskan mengapa kondisi ini di f. Tes Fungsi adrenal
ikuti oleh kondisi aterosklerosis. Klien Tes fungsi adrenal dapat digunakan
hipertiroidisme umumnya memiliki kadar untuk evaluasi hormone korteks, medulla
kolestrol yang rendah. Kolestrol serum tidak serta metabolismenya dengan mengukur
1
specimen serum dan urine. Hormon (androgen). Hormone adrenal medularis itu
adrenomkortikal termasuk kortisol termasuk epineprin dan neropineprin
(glukortiroid), aldosterone (meneralkortikoid), (katekolamin)
dan dalam jumlah sedikit hormone kelamin

a) Kadar aldosterone Kadar plasma aldosterone II, dan renin dapat diukur setiap saat.
Kadar aldosterone dapat meningkat pada pemberian kalium,
pembatasan natrium, atau keadaan klien pada posisi tegak
sikap sempurna. Kadar plasma aldosterone dapat menurun
pada pemberian infus salin.

b) Tes kortisol serum/ Kortisol serum diukur pada klien dengan kecurigaan hiperfungsi
supresi dan hipofungsi kelenjar adrenal. Kadar kortisol tertinggi ada
deksametasol pada sekitar pukul 6-8 pagi dan secara bertahap menurun,
sampai mencapai kadar terendah pada tengah malam

c) Hormone Kadar serum ACTH dapat diketahui setelah infus ACTH sintesis.
adrenokortikotropi Kadar ketosteroid dalam urine diharapkan meningkat sampai
k (ACTH) serum level 10-40 mcg/dl. Kadar ketosteroid adalah metabolic
hormone yang diproduksi oleh korteks adrenal. Bahan
pengawet diperlukan untuk koleksi specimen dengan botol. Jika
klien menggunakan kateter harian, kosongkan kanton drainase
urin dan masukkan urine kelemari pendingin

d) Plasma penin Kadar plasma renin dapat digunakan sebagai turunan diagnosis
assay hiperaldosteron primer atau sekunder

e) Katekolamin urine Fungsi medulla adrenal dapat diakses melalui pengukuran


kadar katekolamin dan metabolismenya (asam vanilymandelic)

g. Tes Fungsi Hipofisis

a) Hormone assay Penyakit hormon disebabkan oleh malfungsi kelenjar


hipofisis dapat memiliki efek klinis yang luas
bergantung pada hormone yang terlibat. Hormone
pertumbuhan (GH) dan ADH adalah contoh hormone
yang disekresikan oleh lobus anterior (GH) dan lobus

1
posteriorr (ADH) dan kelenjar hipofisis

b) Kelenjar hormone GH disebabkan sesuai pola diurin dan kadar dapat


pertumbuhan (GH) diukur

h. Tes Fungsi Metabolik bilirubin, protein antigen, antibody, lemak ,


Tes laboratorium yang paling umum faktor pendarahan dan pembekuan, serta
untuk fungsi metabolik (hati, empedu, dan analisis yang berhubungan dengan urine dan
kelenjar eksokrin pankreas) adalah dengan feses
cara mengukur kadar enzim diserum,

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu
(sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf.
Sistem endokrin mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh.
Oleh karena itu, kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon. Adanya
gangguan atau kelainan bisa diketahui dengan menanyakan keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat kesehatan, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga, profil pasien, pendidikan
dan pekerjaan, lingkungan, gaya hidup, riwayat obat-obatan, dan alergi obat / reaksi obat.
Pemeriksaan fisik pada sistem endokrin dapat dilakukan dengan pengkajian kulit, pengkajian kuku
dan rambut, pengkajian wajah, pengkajian kelenjar tiroid, pengkajian fungsi motorik, pengkajian
fungsi sensoris, pengkajian muskuloskeletal, dan mengkaji tetani akibat hipokalsemia. Sednagkan
pemeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan uji laboratorium diantaranya tes fungsi endokrin
pankreas, tes fungsi tiroid, asupan resin T3, kolestrol serum, tes fungsi paratiroid, tes fungsi
adrenal, tes fungsi hipofisis, dan tes fungsi metabolik.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi bangsa dan negara dengan mencari buku-
buku bacaan lainnya, internet dan media lain. Semoga pembaca bisa menguraikan lagi dari
makalah yang telah kami buat.

1
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2016. Ilmu Biomedik Dasar. Jakarta: Salemba Medika


Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC
Joyce, M Black & Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah untuk Hasil yang
diharapkan Edisi 8 buku 2. Elsevier
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai