Anda di halaman 1dari 14

I.

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan penyearah setengah gelombang


2. Mahasiswa dapat mengitung efisiensi (ɳ), Form Factor(FF), Ripple Factor(RF),
dan TUF (Transfer Utilisa Factor)
3. Mengetahui prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh
4. Menghitung nilai tegangan sebelum dan sesudah disearahkan
5. Menghitung nilai arus sebelum dan sesudah disearahkan
6. enentukan Vin dan mengetahui hasil Vdc,dan Idc pada penyearah gelombang
dengan 4 dioda.
7. Menganalisa hasil percobaan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan filter C
(menghitung ɳ,RF dan TUF).
8. Menggambarkan Bentuk gelombang input maupun output.

II. TEORI SINGKAT

Sebuah rangkaian penyearah gelombang penuh dibangun dari sebuah transformator


CT dengan dua dioda penyearah. Fungsi transformator CT adalah menghasilkan dua buah
sinyal sinus dengan fase yang berkebalikan. Satu lilitan menghasilkan fase yang sama dengan
input dan satu lilitan yang lain menghasilkan fase yang berkebalikan dari sinyal input.

Dengan dua sinyal AC yang saling berbeda fase ini maka kedua dioda yang masing-
masing berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang dapat bekerja secara bergantian.
Satu dioda menyearahkan siklus positif dari lilitan atas dan satu dioda kemudian ganti
menyearahkan siklus positif dari lilitan bawah yang merupakan balikan fasa dari siklus
negatif sinyal input AC.
Output dari penyearah gelombang penuh yang lebih rapat dari penyearah setengah
gelombang menyebabkan riak (ripple) yang ada pada output tegangan DC menjadi lebih
kecil. Akibatnya output dari penyearah gelombang penuh menjadi lebih halus dan lebih stabil
dari penyearah setengah gelombang.

Penyearah setengah gelombang memiliki kelebihan dari segi rangkaian yang sangat
simpel dan sederhana. Karena menggunakan satu dioda maka biaya yang dibutuhkan untuk
rangkain lebih murah.

Kelemahan dari penyearah setengah gelombang adalah keluarannya memiliki riak


(ripple) yang sangat besar sehingga tidak halus dan membutuhkan kapasitor besar pada
aplikasi frekuensi rendah seperti listrik PLN 50Hz. Kelemahan ini tidak berlaku pada aplikasi
power supply frekuensi tinggi seperti pada rangkaian SMPS yang mempunyai duty cycle
diatas 90%.

Kelemahan penyearah setengah gelombang lainnnya adalah kurang efisien karena


hanya mengambil satu siklus sinyal saja. Artinya siklus yang lain tidak diambil alias dibuang.
Ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki daya yang lebih
kecil.

Prinsip kerja rangkaian penyearah geolmbang peuh dua duoda ini dapat bekerja
karena menggunakan transformator CT.pada trafo CT output tegangan AC pada kedua
terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan berbeda fasa 80 derajat
pada saat terminal output transformator pada dioda 1 memberikan sinyal puncak positif maka
terminal outpu dioda 2 memberikan sinyal puncak negatif.pada kondisi ini dioda satu pada
posisi forward dan dioda dua pada posisi reverse sehingga sisi puncak poitif dilewatkan pada
dioda 1.kemudian pada saat terminal output transformator pada dioda satu memberikan sinyal
puncak negatif maka terminal output 2 memberikan sinyal puncak positif pada kondisi ini
diposisi reverse dan dioda 2 pada posisi forward sehingga sinyal puncak positif dilewatkan
melalui dioda 2 .

Ketika rangkaian jembatan mendapatkan siklus positif dari siklus sinyal ac, arus akan
mengalir ke beban melaui D2 dan beban akan dikembalikan ke sumber melalui sumber ac
melalui D3, pada dioda D1 dan D4 bersifat off. Sehingga pada dioda jembatan ini hanya ada
dua dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan ac dan dua dioda lainya
bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Nilai Vm konstan maka nilai Vrms juga
konstan, sedangkan perbandingan antara nilai Idc, Vdc dengan pengukuran dan perhitungan
mendapatkan hasil yang sama.

Kelebihan :
 Efisiensi dua kali lipat untuk penyearah jembatan gelombang penuh. Alasannya
adalah, penyearah setengah gelombang menggunakan hanya satu setengah dari sinyal input.
Penyearah jembatan memanfaatkan kedua bagian dan karenanya efisiensi ganda.
 Riak residual (sebelum penyaringan) sangat rendah pada keluaran penyearah
jembatan. Persentase riak yang sama sangat tinggi dalam penyearah setengah gelombang.
Filter sederhana cukup untuk mendapatkan tegangan dc konstan dari penyearah jembatan.
 Kita mengetahui efisiensi jembatan FW dua kali lipat dari penyearah HW. Ini berarti
tegangan output lebih tinggi, faktor utilisasi trafo yang lebih tinggi (TUF) dan daya keluaran
lebih tinggi.

Kekurangan :
 Full-wave rectifier membutuhkan lebih banyak elemen rangkaian dan lebih mahal.
 arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini akan
menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan).

III. GAMBAR RANGKAIAN


A. Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban Tahanan Murni

B. Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban Tahanan Murni

C. Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban Tahanan Murni (4dioda)


D. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter C

E. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter LC

IV. HASIL PERCOBAAN


A. Penyearah Setengah Gelombang
1. Vs (Tegangan Sumber)
2. Vdc

B. Penyearah Gelombang Penuh


1. Vs (Tegangan Sumber)

2. Vdc

C. Penyearah Gelombang Penuh (4 dioda)


1. Vs (Tegangan Sumber)
2. Vdc

D. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter C


Gambaran Vs dan Vdc

E. Penyearah Gelombang
Penuh Dengan Filter LC
Gambaran Vs dan Vdc

V. TABEL PENGAMATAN

A. Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban Tahanan Murni

Beban R Input Idc Vdc Bentuk Gelombang


Vm
(Ω) Vrms(volt) (mA) (volt) Input Output
(Cm)

47Ω 8.50V 6.01V 87.8 3.72

100Ω 8.50V 6.01V 38.6 3.72

220Ω 8.50V 6.01V 17.6 3.72

330Ω 8.50V 6.01V 11.7 3.72

560Ω 8.50V 6.01V 6.94 3.72

1kΩ 8.50V 6.01V 3.9 3.72

1k2Ω 8.50V 6.01V 3.25 3.72

2k2Ω 8.50V 6.01V 1.69 3.72

3k2Ω 8.50V 6.01V 1.22 3.72

B. Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban Tahanan Murni


Bentuk
Input
Beban R Idc Vdc Gelombang
(Ω) Vm (mA) (volt)
Vrms(volt) Input Output
(Cm)

33Ω 8.50V 6.01V 161 5.4

68Ω 8.50V 6.01V 78.2 5.4

100Ω 8.50V 6.01V 53.2 5.4

330Ω 8.50V 6.01V 16.2 5.4

560Ω 8.50V 6.01V 9.58 5.4

1kΩ 8.50V 6.01V 5.38 5.4

1k5Ω 8.50V 6.01V 3.59 5.4

2kΩ 8.50V 6.01V 2.7 5.4


2k2Ω 8.50V 6.01V 2.45 5.4

3k2 8.50V 6.01V 1.69 5.4

C. Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban Tahanan Murni (4 dioda)

Bentuk
Input
Beban R Idc Vdc Gelombang
(Ω) Vm (mA) (volt)
Vrms(volt) Input Output
(Cm)

33Ω 8.50V 6.01V 161 5.4

68Ω 8.50V 6.01V 78.2 5.4

100Ω 8.50V 6.01V 53.2 5.4

330Ω 8.50V 6.01V 16.2 5.4

560Ω 8.50V 6.01V 9.58 5.4

1kΩ 8.50V 6.01V 5.38 5.4


1k5Ω 8.50V 6.01V 3.59 5.4

2kΩ 8.50V 6.01V 2.7 5.4

2k2Ω 8.50V 6.01V 2.45 5.4

3k2 8.50V 6.01V 1.69 5.4

D. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter C

Beban(R) Filter C Vdc Idc Bentuk Gelombang


Ω (µF) Tanpa C Filter C Tanpa C Filter C Tanpa Filter Dengan
volt volt mA mA Filter
220 4.7µF 4.75V 4.75V 21.6 22.7

10µF 4.75V 4.83V 21.6 25.7

22µF 4.75V 5.12 21.6 33.4

47µF 4.75V 5.64 21.6 45.3


100µF 4.75V 5.78 21.6 59.5

220µF 4.75V 6.43 21.6 73.2

470 10µF 4.8V 5.16 10.2 15.6

22µF 4.8V 5.7 10.2 21.4

47µF 4.8V 6.23 10.2 28.1

100µF 4.8V 6.61 10.2 34.6

220µF 4.8V 6.81 10.2 39.1

1K 4.7µF 4.87 5.22 4.87 7.38

10µF 4.87 5.73 4.87 9.98

22µF 4.87 6.29 4.87 13.3


100µF 4.87 6.87 4.87 18.6

220µF 4.87 6.95 4.87 19.8

E. Penyearah Gelombang Penuh dengan Filter LC

Beban(R) Filter LC Vdc Idc Bentuk Gelombang


Ω (µF) Tanpa Filter LC Tanpa Filter Tanpa Filter Dengan
LC volt volt LC mA LC mA Filter
1K 10µF 5.38 6.25 5.38 11.7

22µF 5.38 6.9 5.38 17.2

47µF 5.38 7.5 5.38 21.8

100µF 5.38 7.68 5.38 21.5

220µF 5.38 7.7 5.38 21

1K5 10µF 5.38 6.56 5.38 9.3


22µF 5.38 7.12 5.38 13.3

47µF 5.38 7.63 5.38 15.3

100µF 5.38 7.7 5.38 14.9

220µF 5.38 7.68 5.38 14.6

2K2 10µF 5.38 6.86 5.38 7.34

22µF 5.38 7.29 5.38 10.6

47µF 5.38 7.7 5.38 10.9

100µF 5.38 7.7 5.38 10.6

220µF 5.38 7.7 5.38 10.4

VI. ANALISA DATA

Diketahui : Vm = 8.5V = 8.5/√2


Maka Vrms = Vm/√2 = 6.01V
IDC =
Vin peak = Vrms x √2
= 220 x √2
= 311 V =

VDC = 0,318 x Vm
= 0,318 x 8,50
= 57, 51 mA
= 2,7V

VII. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai