Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah Kualitas Daya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman – teman dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, Maret 2019


Daftar Isi
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 3
1.3. Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB 2 ........................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Indeks Harmonik ............................................................................................................. 4
2.2 Total Harmonic Distortion (THD) ................................................................................................... 5
2.3 Total Demand Distortion (TDD) ..................................................................................................... 5
2.4 Tabel Indeks Distorsi ..................................................................................................................... 8
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 13
3.2 Daftar Pustaka ................................................................................................................................... 13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Harmonik merupakan gangguan yang terjadi pada sistem listrik akibat terjadinya distorsi
arus dan tegangan. Pada dasarnya harmonik adalah gejala pembentukan gelombang-
gelombang sinusoidal dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat
dengan frekuensi dasarnya. Pertumbuhan beban tak linier belakangan ini yang pesat dan
meluas mengakibatkan bertambahnya masalah yang diakibatkan oleh harmonik.
Arus harmonik akan mengakibatkan distorsi bentuk gelombang tegangan sehingga tidak
berbentuk sinusoidal murni lagi. Hal ini sangat mengganggu bagi peralatan listrik yang
didesain beroperasi pada gelombang tegangan sinusoidal. Akibatnya banyak kerugian yang
akan diderita, di antaranya peralatan listrik menjadi lebih cepat panas sehingga dapat terjadi
kegagalan isolasi yang berujung pada kerusakan atau makin pendek umur dari peralatan.
Kesalahan ukur pada kwh-meter jenis induksi, makin besarnya rugi daya pada mesin listrik,
kegagalan fungsi pada sistem elektronik, sistem komputer, sistem kendali dan sistem rele
atau pengaman (Wagner dkk, 1993).
IEEE telah menerbitkan standar tentang batas-batas total distorsi harmonik tegangan
(voltage total harmonic distortion), total distorsi harmonik arus (current total harmonic
distortion) dan pengendalian harmonik dalam sistem tenaga pada titik sambung bersama
(point of common coupling), yaitu standar IEEE 519-1992.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa kegunaan Indek Harmonik pada sistem tenaga atau sistem komunikasi?
2. Bagaimana cara menghitung nilai THDv, THDi, dan TDDi?
1.3. Tujuan
1. Makalah ini dibuat sebagai sarana pembelajaran dan pemahaman dalam
perkembangan industri khususnya mengenai Revolusi Industri 4.0
2. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kualitas Daya
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Indeks Harmonik

Harmonik didefinisikan sebagai komponen sinusoidal dari periodik atau besaran yang frekuensinya
merupakan kelipatan bulat dari frekuensi fundamental. Apabila komponen frekuensinya dua kali
frekuensi fundamental, maka disebut harmonik ke-2 [3].
Jadi pada sistem daya 50 Hz, komponen harmonik, h, yang berbentuk sinusoidal
mempunyai frekuensi: h = n*50 Hz

dimana n adalah bilangan bulat seperti ditunjukkan oleh gambar 1.

Gambar 1. Gelombang total yang dibentuk oleh gelombang dasar dan


beberapa harmonik, digambarkan dalam kawasan frekuensi

Gambar 1 memperlihatkan harmonik pertama atau gelombang fundamental, gelombang


harmonik ke-5, ke-7, ke-11 dan gelombang total atau gelombang terdistorsi yang dibentuk oleh
gelombang fundamental, gelombang harmonik ke-5, ke-7, dan ke-11.
Indeks Harmonik yaitu penggambaran pengaruh harmonic terhadap komponen sistem tenaga
maupun sistem komunikasi. Fungsi dari indeks harmonic untuk menganalisis pengaruh harmonic
terhadap kualitas tegangan dan arus.
Berikut yang termasuk kedalam Indeks Harmonik :

2.2 Total Harmonic Distortion (THD)

THD merupakan rasio antara nilai RMS dari komponen harmonisa dan nilai RMS
dari nilai fundamental dan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Indeks ini
digunakan untuk
menyatakan deviasi dari bentuk gelombang periodik yang mengandung harmonisa
terhadap gelombang sinusoidal murni. Total Distorsi Harmonik (THD) tegangan dan
arus,yaitu:
h
max
 M h 2
THD  h1

M1
Keterangan :

THD = Total Harmonic Distortion


Mh = nilai rms arus atau tegangan harmonik
ke-h
M1 = nilai rms arus atau tegangan pada
frekuensi dasar

Kontribusi masing-masing komponen harmonik terhadap distorsi arus dan tegangan dinyatakan
oleh IHD (Individual Harmonic Distortion) merupakan rasio nilai RMS dari harmonik individual
terhadap nilai RMS fundamental.

2.3 Total Demand Distortion (TDD)


Tingkat distorsi arus dapat dilihat dari nilai THD, akan tetapi hal tersebut dapat saja salah
saat diinterprestasikan. Aliran arus yang kecil dapat memiliki nilai THD yang tinggi, namun
tidak menjadi ancaman yang dapat merusak ke sistem tenaga listrik. Beberapa analis mencoba
untuk menghindari kesulitan seperti ini dengan melihat THD pada arus beban puncak frekuensi
dasar dan bukan melihat sampel sesaat pada frekuensi dasar. Hal ini disebut total demand
distortion (TDD) dan masuk dalam standar IEEE 519-1992, tentang “Recommended Practices
and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power System”. Nilai TDD dapat
didefinisikan sebagai berikut
h
max
I
 h 2
TDD  h2 100
IL

Keterangan :
Ih = arus harmonik orde ke-h
IL = arus beban maksimum pada frekuensi
dasar pada PCC (Point of Common Couplin)

Terdapat dua cara untuk mengukur IL, pertama yaitu pada beban yang telah terpasang pada
sistem lalu dihitung nilai rata-rata dari arus beban maksimum sebelumnya .Sedangkan untuk
sistem yang baru, IL harus diperkirakan berdasarkan profil beban yang akan dipasang.

Dalam analisis harmonic ada beberapa indeks penting yang digunakan untuk
menggambarkan pengaruh harmonic terhadap komponen sistem tenaga maupun sistem
komunikasi. Untuk menganalisis pengaruh harmonic terhadap kualitas tegangan dan arus
ditentukan oleh indeks harmonic, yaitu THD (total harmonic distortion) dan TDD (total demand
distortion).

Perbandingan nilai komponen harmonic dengan komponen fundamental biasanya


dinyatakan dalam persen, indeks ini disebut dengan THD (total harmonic distortion ), THD
biasanya digunakan untuk menyatakan bentuk gelombang yang mengandung harmonic terhadap
gelombang sinusoidal murni terhadap satu periode.
Dimana: V1 dan I1 adalah komponen fundamental tegangan dan arus.
Vn dan In adalah komponen harmonic dari tegangan dan arus.
Persamaan diatas merupakan persamaan untuk menentukan nilai THD tegangan dan arus.
Kontribusi masing masing komponen harmonic terhadap distorsi arus dab tegangan dinyatakan
oleh IHD (individual harmonic distortion). Nilai IHD untuk harmonic arus dan tegangan pada
orde ke-n didefinisikan sebagai berikut:
Vn / V1 dan In / I1

Sedangkan TDD (total demand distortion) merupakan distorsi harmonic arus total yang
dinyatakan sebagai berikut :

Dimana IL adalah arus beban maksimum yang dibutuhkan (the maximum demand load current).
2.4 Tabel Indeks Distorsi

Table 2.1 Batas distorsi arus (dalam % IL) untuk sistem distribusi
(level tegangan ≤ 69.000 V)
Vn ≤ 69kV
ISC/IL < 11 11 h 17 17 h 23 23 h 25 35 h TDD(%)
<20* 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0
20-50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0
50-100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0
100-1000 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0
>1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0
Table 2.2 batas distorsi arus (dalam % IL) untuk sistem sub transmisi
(level tegangan 69.001-161.000 V)
69 kV < Vn ≤ 161 kV
<20* 2.0 1.0 0.75 0.3 0.15 2.5
20-50 3.5 1.75 1.25 0.5 0.25 4.0
50-100 5.0 2.25 2.0 0.75 0.35 6.0
100-1000 6.0 2.75 2.5 1.0 0.5 7.5
>1000 7.5 3.5 3.0 1.25 0.7 10.0
Table 2.3 batas distorsi arus (dalam % IL) untuk sistem transmisi
(level tegangan >161.000 V)

<50 2.0 1.0 0.75 0.3 0.15 2.5


≥50 3.30 1.5 1.15 0.45 0.22 3.75

Table 2.4 batas distorsi tegangan


Tegangan Bus pada PCC
Vn (kV) Batas harmonik individual (%) THDV (%)
Vn  69 KV 3.0 5.0
69 < Vn ≤ 161 KV 1.5 2.5
V  161 1.0 1.5
Dimana :
PCC = Poin Common Coupling
ISC = Arus Hubungan Singkat Maksimum pada PCC
IL = Arus beban (frekuensi fundamental) pada PCC
2.5 Contoh Data Pertambahan Losses Total Harmonik Distortion (THD)

2.5.1 Data Pertambahan Losses Akibat Arus Harmonisa Tiap Fasa Pada Transformator
Distribusi Di Fakultas Teknik Universitas Riau Pada Pengukuran Hari Libur
Nasional
Waktu PCU Pi Daya THDi
Tanggal Fasa
(WIB) (kW) (kW) (kW) (%)
R 2,31 2,12 4,43 7,6
07.00 S 1,90 2,42 4,32 6,9
T 10,68 5,00 15,68 16,3
R 2,16 1,75 3,91 7,3
13.00 S 0,53 0,96 1,48 3,6
Selasa, T 4,63 2,47 7,10 10,7
27/05/2014 R 1,23 1,08 2,32 5,5
18.00 S 0,85 1,17 2,03 4,6
T 1,62 1,98 3,60 6,3
R 2,13 1,52 3,66 7,3
22.00 S 1,66 1,76 3,41 6,4
T 11,02 4,89 15,91 16,26

2.5.2 Data Pertambahan Losses Akibat Arus Harmonisa Tiap Fasa Pada Transformator Distribusi Di
Fakultas Teknik Universitas Riau Pada Pengukuran Selama Satu Minggu
Waktu PCU Pi Total Losses THDi
Tanggal Fasa
(WIB) (kW) (kW) (kW) (%)
R 2,12 1,43 3,55 7,3
03.00 S 0,83 1,52 2,35 4,5
Senin, T 10,72 4,68 15,40 16,3

02/06/2014 R 1,79 2,15 3,94 6,7


05.00 S 1,18 2,20 3,37 5,4
T 10,87 5,15 16,02 16,5
R 1,01 0,40 1,40 5,0
11.00 S 0,25 0,20 0,45 2,5
T 2,46 0,62 3,09 7,8
R 1,73 1,14 2,87 6,6
19.00 S 1,08 1,17 2,25 5,2
T 4,36 2,04 6,40 10,4
R 0,22 0,19 0,41 2,4
08.00 S 0,68 0,39 1,07 4,1
T 1,81 0,49 2,31 6,7
R 0,82 0,35 1,17 4,5
13.00 S 0,95 0,39 1,34 4,9
Selasa, T 1,35 0,40 1,75 5,8
03/06/2014 R 1,14 0,56 1,71 5,3
16.00 S 1,04 0,79 1,83 5,1
T 1,88 0,60 2,48 6,9
R 0,64 0,68 1,32 4,0
00.00 S 2,46 1,92 4,38 7,8
T 12,36 5,97 18,33 17,5
R 1,78 0,94 2,72 6,7
05.00 S 2,17 1,88 4,04 7,3
T 13,86 5,43 19,30 18,6
R 1,13 0,48 1,60 5,3
10.00 S 1,05 0,51 1,56 5,1
Rabu, T 2,59 0,75 3,35 8,0
03/06/2014 R 1,08 0,38 1,46 5,2
14.00 S 1,08 0,35 1,43 5,2
T 1,54 0,43 1,97 6,2
R 0,50 0,90 1,40 3,5

22.00 S 1,97 1,21 3,18 7,0


T 5,15 3,21 8,35 11,3
R 1,51 0,81 2,32 6,1
08.00 S 0,41 0,63 1,05 3,2
T 3,12 0,92 4,04 8,8
R 0,74 0,34 1,07 4,3
14.00 S 1,00 0,44 1,44 4,9
Kamis, T 1,72 0,42 2,14 6,5
04/06/2014 R 1,32 0,91 2,23 5,7
19.00 S 1,68 1,04 2,72 6,5
T 1,96 1,10 3,07 7,0

R 0,78 0,88 1,66 4,4


22.00 S 2,01 1,63 3,64 7,1
T 7,61 2,75 10,37 13,8
R 1,26 0,82 2,08 5,6
04.00 S 2,39 1,35 3,75 7,7
T 7,17 2,78 9,95 13,4
R 0,28 0,88 1,16 2,6
07.00 S 2,43 2,10 4,53 2,8
Jum’at, T 2,99 2,27 5,26 8,6
05/06/2014 R 1,20 0,51 1,72 5,5
16.00 S 0,81 0,41 1,23 4,5
T 2,18 0,61 2,79 7,4
R 1,62 0,90 2,52 6,4
20.00 S 1,87 1,01 2,88 6,8
T 2,89 1,86 4,75 8,5

R 0,43 0,73 1,16 3,3

03.00 S 2,14 1,91 4,05 7,3


T 3,26 2,36 5,62 9,0
R 0,92 0,37 1,30 4,8
12.00 S 0,73 0,31 1,04 4,3
Sabtu, T 1,67 0,47 2,14 6,5
02/06/2014 R 0,62 0,31 0,93 3,9
15.00 S 0,44 0,21 0,65 3,3
T 1,23 0,31 1,54 5,5
R 1,62 1,12 2,73 6,3
00.00 S 1,45 1,10 2,55 6,0
T 4,80 3,13 7,93 10,9
R 1,67 1,15 2,82 6,5
04.00 S 1,31 1,35 2,66 5,7
T 7,64 4,00 11,64 13,8
R 1,58 0,90 2,48 6,3
05.00 S 1,44 1,34 2,78 6,0
Minggu, T 1,40 4,88 6,28 5,9
02/06/2014 R 1,34 0,72 2,06 5,8
18.00 S 1,02 1,05 2,07 5,0
T 1,14 1,08 2,21 5,3
R 1,47 0,77 2,24 6,1
20.00 S 0,95 0,87 1,81 4,9
T 0,39 0,87 1,26 3,1

Keterangan : = Saat THD Arus Tertinggi (Max)

= Saat THD Arus Terendah (Min)


BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembuatan makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal yakni sub materi yang saya
jelaskan hanya berkaitan terhadap data dan beberapa turunan rumus karna yang dibahas pada sub
bab ini adalah Indeks Harmonik . Indeks itu sendiri berarti data yang penting serta Harmonik
adalah keadaan stabil dari frekuensi dasar (50 Hz). Maka Indeks Harmonik yaitu menganalisis
pengaruh harmonic terhadap kualitas tegangan dan arus.

Dan apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini ataupun kecacatan saya
memohon maaf karna pada hakekat nya manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.

3.2 Daftar Pustaka

https://gilangmanyun.wordpress.com/2010/07/23/pengertian-total-harmonic-distortion/

https://www.researchgate.net/post/difference_between_the_total_demand_distortionTDD
and_distortion_indexDIN_Which_one_gives_the_better_assessment_of_harmonic_distor
tion_and_why

https://id.wikipedia.org/wiki/Harmonisa

https://www.schneider-
electric.com.vn/library/SCHNEIDER_ELECTRIC/SE_LOCAL/APS/205832_19A2/CM4
little_thd_TDD_calculation.doc

Anda mungkin juga menyukai