A. Latar Belakang
Darah merupakan cairan yang mengalir dan bersirkulasi ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah dalam sistem kardiovaskular (Colville & Bassert, 2008).
Darah membawa berbagai kebutuhan hidup bagi semua sel-sel tubuh dan
menerima produk buangan hasil metabolisme untuk disekresikan melalui organ
ekskresi. Pemeriksaan hematologi pada hewan berfungsi sebagai screening test
untuk menilai kesehatan secara umum, kemampuan tubuh melawan infeksi untuk
evaluasi status fisiologis hewan dan untuk membantu menegakkan diagnosa (Jain,
1993).
Darah tersusun atas sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang
bersirkulasi dalam cairan yang disebut plasma (Meyer & Harvey 2004). Darah
terdiri dari plasma 55% dan sel 45% yang terdiri dari leukosit, eritrosit, dan
trombosit jika darah diberi antikoagulan dan dilakukan sentrifugasi. Jumlah
leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit dan trombosit. Fungsi darah
adalah sebagai sistem transportasi, sistem regulasi, dan sistem pertahanan
(Colville & Bassert, 2008).
Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan
kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan
tubuh yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Guyton,
2008). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah
putih (Effendi, 2003), berfungsi melawan kuman secara fagositosis, bergerak
bebas secara ameboid, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium di sumsum
tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit (LIPI, 2009).
Diferensiasi antara berbagai jenis leukosit diperlukan untuk diagnosis berbagai
penyakit, termasuk alergi, berbagai keganasan dan imunodefisiensi penyakit
seperti acquired immunodefciency syndrome. Jenis leukosit yang paling umum
pada orang dewasa yang sehat adalah neutrofil (sejenis sel granulosit) dan limfosit
(sejenis mononuklear sel), yang biasanya terdiri dari sekitar 62% dan 30% dari
total populasi leukosit (Winer et al., 2017).
B. Tujuan
A. Materi
B. Cara Kerja
A. Hasil
(LIPI), L. I. P. I., 2009. Kolesterol. Pangan dan Kesehatan. Bogor : UPT - Balai
Informasi Teknologi.
Colville, T. & Bassert, J. M., 2008. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary
Technician. Missouri : Elsevier.
Depkes, 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. 1st ed. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Effendi, M. I., 2003. Biologi Perikanan. Bogor : Yayasan Nusatama.
Ganong, W. F. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 9 ed. Jakarta :
EGC.
Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi Manusia dan Mekanismenya terhadap Penyakit.
Jakarta: EGC.
Maskoeri, J., 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Meyer, D. J. & Harvey, J. W., 2004. Veterinary Laboratory Medicine: Interpretation
and Diagnosis. St. Louis : Saunders.
Paramita, K. S., Mahardika, I. G., & Dharmawan, N. S. 2016. Total dan Diferensial
Leukosit Babi Landrace Yang Diberi Pakan Eceng Gondok (Eichornia
crassipes) dari Perairan Tercemar Timbal (Pb). Buletin Veteriner Udayana,
8(2), pp. 166-171.
Saanin, H., 1968. Biologi Umum. Yogyakarta: Kanisius. (LIPI), L. I. P. I., 2009.
Kolesterol. Pangan dan Kesehatan. Bogor : UPT - Balai Informasi
Teknologi.
Sacher, Ronald A., McPherson, & Richard A., 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.
Septianto, D. R., Ardana, I. B. K., Sudira, I. W., Dharmayudha, A. A. G. O. 2015.
Profil Hematologi (Diferensial Leukosit, Total Leukosit, dan Trombosit) pada
Mencit dengan Pemberian Jamu Temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb)
Secara Oral. Buletin Veteriner Udayana, 7(1), pp. 34-40.
Winer, M. M., Adel, Z., Daniella, Y. H., Lior, G., Limor, M., Eldad, J. D., & Dvir,
Y., 2017. In Vivo Noninvasive Microscopy of Human Leucocytes. Scientific
Reports, (1) 7, pp. 1-8.