Anda di halaman 1dari 15

Ada beberapa hal yang harus dimuat pada surat dakwaan dalam Hukum Acara

Pidana. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum surat dakwaan dibacakan
di muka persidangan:

A. Syarat Formil

1. Diberi Tanggal

Tujuan dicantumkan tanggal dalam dalam surat dakwaan sangat bermanfaat untuk
mengantisipasi terjadinya pembuatan surat dakwaan mendahului terjadinya suatu
peristiwa pidana.

2. Ditandatangani oleh Penuntut Umum

Surat dakwaan harus ditandatangani oleh Penuntut Umum untuk menunjukan


identitas dari pihak yang bertanggung jawab atas surat dakwaan dan merupakan
penegasan tentang pihak yang berwenang.

3. Berisi Identitas Terdakwa/Para Terdakwa

Meliputi nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa. Identitas tersebut
dimaksudkan agar orang yang didakwa dan diperiksa di depan sidang pengadilan
adalah benar-benar terdakwa yang sebenarnya dan bukan orang lain (Error in
Persona).

B. Syarat Materiil

1. Uraian Harus Cermat

Cermat yang dimaksud di sini adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam
mempersiapkan surat dakwaan, dengan indikasi

a) Apa ada pengaduan dalam hal delik khusus atau tindak pidana umum?

b) Apa penerapan hukumnya sudah tepat?

c) Apa terdakwa dapat diminta pertanggungjawaban dalam suatu tindak pidana?

d) Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah daluwarsa?

e) Apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak ne bis in idem?

2. Uraian Harus Jelas

Uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara menyusun redaksi yang
mempertemukan fakta-fakta (perbuatan material) terdakwa dengan unsur-unsur
tindak pidana yang didakwakan, sehingga terdakwa atau penasehat hukum yang
mendengar atau membacanya akan mengerti dan mendapatkan gambaran tentang:
a). Siapa yang melakukan tindak pidana?
b). Tindak pidana apa yang dilakukan?

c). Kapan dan dimana tindak pidana tersebut dilakukan?

d). Apa akibat yang ditimbulkan?

e). Mengapa terdakwa melakukan tindak pidana?

3. Uraian Harus Lengkap

Uraian harus lengkap adalah bahwa dalam menyusun surat dakwaan uraian surat
dakwaan harus mencakup semua unsur yang ditentukan secara lengkap, jangan
sampai terjadi ada unsur delik yang tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak
diuraikan perbuatan materiilnya secara tegas dalam dakwaan, sehingga berakibat
perbuatan itu bukan merupakan tindak pidana menurut undang-undang.

Berikut contoh form P-29 ( Surat Dakwaan) dalam suatu perkara tindak Pidana :
KEJAKSAAN NEGERI KARAWANG

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

NO. REG.PERKARA:106/P.N. Karawang/IV/2019

I. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi
Tempat Lahir : Karawang
Umur / Tgl Lahir : 32 Tahun / 20 Mei 1987
Jenis Kelamin : Laki - laki
Kewarganegaraan : WNI
Tempat tinggal : Kampung Cilempung RT. 03/RW. 05, Desa Pasir
Jaya, Kec.Cilamaya Kulon kab. Karawang
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Tani
Pendidikan : SMP

II. PENAHANAN :
 Penyidikan : Rutan Polsek Jatisari,
04 – 02 – 2019 s/d 22 – 02 - 2019
 Perpanjangan Penahanan : Rutan Polsek Jatisari,
23 – 02 – 2019 s/d 01 – 03 – 2019
 Jaksa Penuntut Umum :-

III. DAKWAAN
PERTAMA
Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi, setidak–
tidaknya pada hari Jum’at tanggal 1 Maret tahun 2019 sekitar pukul 13.00 atau
pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2019, bertempat di Klinik Jatisari atau
setidak-tidaknya di tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Karawang, secara sendiri - sendiri, sebagai orang yang melawan hukum
dengan sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dan tujuan
untuk dimiliki, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi pada waktu
dan tempat seperti tersebut di atas, terdakwa Tatang Sutarman Alias Eman Bin
Sutarmadi sedang berjalan kaki di depan Klinik Jatisari.

- Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi melihat dan
mengetahui ada sepeda motor merk Honda PCX dengan Nomor Polisi T 3081
YI milik keluarga pasien, sedang di parkir di depan klinik Jatisari dengan
kunci motor yang masih menempel di lubang kunci dan tidak diketahui
pemiliknya.

- Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi kemudian


menaiki dan menyalakan sepeda motor tersebut menjauhi klinik Jatisari.
Namun beberapa meter berjalan kemudian saksi Ela Nurlaela melihat terdakwa
tersebut mengendarai sepeda motor Honda PCX milik Agus Kurniawan
petugas klinik Jatisari tersebut.
- Bahwa SAKSI Ela Nurlaela kemudian berteriak, “ Maling – maling – maling “
membuat warga sekitar dan orang yang berada di dalam klinik Jatisari tersebut
berhamburan keluar dan mengejar terdakwa Tatang Sutarman Alias Eman Bin
Sutarmadi.
- Bahwa SAKSI Aji kemudian mengejar TERDAKWA Tatang Sutarman Alias
Eman Bin Sutarmadi dengan menggunakan sepeda motor Ninja VR. Kemudian
SAKSI Aji memepet sepeda motor TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman
Bin Sutarmadi sehingga TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin
Sutarmadi terkejar dan tertangkap oleh SAKSI Aji. Selanjutnya TERDAKWA
diserahkan ke pihak yang berwajib bersama barang buktinya.
- Bahwa Perbuatan TERDAKWA tersebut di atas sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP
KEDUA
Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi, setidak–
tidaknya pada hari Jum’at tanggal 1 Maret tahun 2019 sekitar pukul 13.00 atau
pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2019 bertempat di Klinik Jatisari,yang
dengan sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dan tujuan
untuk dimiliki yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi mengambil
barang sesuatu yang seluruhnya kepunyaan orang lain.

- Bahwa TERDAKWA Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi engambil


barang tersebut dengan maksud dan tujuan untuk dimiliki secara melawan
hukum.

- Bahwa Perbuatan TERDAKWA tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP

Karawang, 23 April 2019


Jaksa Penuntut Umum,

(RIDLA ARIEF IBRAHIM, S.H., M.H)


KANTOR ADVOKAT

YETI SETIAWATI & Rekan


Jalan Mangga No. 6 Karawang
Email : dedetoyibah@rocketmail.com
No Kontak : 081318284780

NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)

Atas Surat Dakwaan Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana


NO. REG.PERKARA : 106/P.N/KARAWANG/IV/2019

Atas Nama Terdakwa


TATANG SUTARMAN Alias EMAN Bin SUTARMADI

Diajukan oleh Tim Penasehat Hukum:


YETI SETIAWATI

Disampaikan pada
Pengadilan Negeri Karawang
Hari Senin tanggal 30 April 2019
PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati

------------Terlebih dahulu perkenankan kami selaku Tim Penasehat Hukum


Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 April 2019, bertindak
untuk dan atas nama Terdakwa : ------------------------------------------------------
Nama lengkap : Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi
Tempat lahir : Karawang, ----------------------------------------------
Umur/tgl lahir : 32 thn / 20 Mei 1987, ---------------------------------
Jenis kelamin : Laki-laki, ------------------------------------------------
Kewarganegaraan : Indonesia, -----------------------------------------------
Tempat tinggal : Desa Cilempung RT.003/RW.05, -------------------
Kec.Cilamaya, Kab. Karawang, ---------------------
Agama : Islam, -----------------------------------------------------
Pekerjaan : Buruh tani, ----------------------------------------------
Pendidikan : SMP, -----------------------------------------------------
pada kesempatan ini memanjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan rahmaNya. Selanjutnya kami selaku tim penasehat
hukum terdakwa menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim atas
kesempatan yang diberikan untuk mengajukan nota keberatan (Eksepsi) terhadap
Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara atas nama terdakwa TATANG
SUTARMAN ALIAS EMAN BIN SUTARMI. ---------------------------------------
Eksepsi ini kami ajukan dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal yang prinsipil
yang perlu kami sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan
keadilan dan demi memastikan terpenuhinya keadilan yang menjadi hak asasi tiap
manusia, sebagaimana tercantum dalam pasal 7 Deklarasi Universal HAM, pasal
14 ( 1 ) Konvenan Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi menjadi
Undangundang No. 12 Tahun 2005 tentang pengesahan Internasional Convenant
on Civil and Political Rights (Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Sipil dan
Politik) , Pasal 27 (1), Pasal 28 D (1) UUD 1945, Pasal 7 dan Pasal 8 TAP MPR
No. XVII Tahun 1998 Tentang HAM, Pasal 17 UU Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM, dimana semua orang adalah sama di muka hukum dan tanpa
diskriminasi apapun serta berhak atas perlindungan hukum yang sama.------

--------------Pengajuan eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak


Terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur
sebagai berikut:
" Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya Hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan".-

-------------Pengajuan eksepsi yang kami buat tidak sama sekali mengurangi rasa
hormat kami kepada Penuntut Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga
pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata-mata mencari
kesalahan dari dakwaan penuntut umum ataupun menyanggah secara apriori dari
materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh penuntut umum. Namun ada hal
yang sangat fundamental untuk dapat diketahui Majelis Hakim dan saudara
Penuntut Umum demi tegaknya keadilan sebagaimana semboyan yang kita selalu
kita elu-elukan bersama dan kita junjung bersama selaku penegak hukum yakni
fiat justitia ruat caelum--------------------------------------------------------------------

--------------Dalam hal ini maka Penuntut Umum selaku penyusun Surat Dakwaan
harus mengetahui dan memahami benar kronologi peristiwa yang menjadi fakta
bagi dakwaan, apakah sudah cukup berdasar untuk dapat dilanjutkan ke tahap
pengadilan ataukah fakta tersebut tidak seharusnya diteruskan karena memang
secara materiil bukan merupakan tindak pidana. Salah satu fungsi hukum adalah
menjamin agar tugas Negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat bisa terlaksana
dengan baik. Adalah suatu paradoks dan kerugian hakiki ketika penegakan hukum
justru menyebabkan Negara tidak bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Melalui uraian ini kami mengajak majelis hakim yang terhormat dan penunutut
umum bisa melihat permasalahan secara menyeluruh (komprehensif) dan tidak
terburu-buru serta bijak, agar dapat sepenuhnya menilai ulang dalam mendudukan
saudara TATANG SUTARMAN ALIAS EMAN BIN SUTARMI sebagai
terdakwa dalam perkara ini. --------------------------------------------------------------

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Terdakwa serta hadirin sidang yang kami hormati,
Serta sidang yang kami muliakan.

----------------M. Yahya Harahap mengatakan bahwa “pada dasarnya alasan yang


dapat dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan agar surat dakwaan
dibatalkan, apabila surat dakwaan tidak memenuhi ketentuan pasal 143 atau
melanggar ketentuan pasal 144 ayat (2) dan (3) KUHAP”. (Pembahasan dan
penerapan KUHAP, pustaka Kartini, Jakarta, 1985, hlm. 663-664)-----------------

---------------Berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum


maka menurut hemat kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara seksama
mengingat di dalam Surat dakwaan tersebut terdapat berbagai kejanggalan dan
ketidakjelasan yang menyebabkan kami mengajukan keberatan. -------------------

---------------Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa


ingin mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh
Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :---------------------------------

SURAT DAKWAAN OBSCUUR LIBEL (DAKWAAN KABUR)

------------Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
diatur surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat
antara lain: ----------------------------------------------------------------------------------

a. Syarat formal yaitu :--------------------------------------------------------------------


bahwa surat dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap Terdakwa /Tersangka
serta bahwa surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa
Penuntut Umum.-----------------------------------------------------------------------------

b. Syarat materiil :-------------------------------------------------------------------------


bahwa surat dakwaan harus memuat dan menyebutkan waktu, tempat delik
dilakukan. Kemudian surat dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.----------------------------------

-------------Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah


menyangkut isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan
dengan persyaratan materiil sebagaimana diharuskan pasal 143 ayat (2) KUHAP,
khususnya yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat,
jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.-------------------------

------------Berkenaan dengan maksud ketentuan Pasal 143 ayat (2) itu, ijinkan
kami mengutip dari buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan
Kejaksaan Agung R.I tahun 1985 : hal 14 – 16, dirumuskan pengertian cermat,
jelas dan lengkap adalah sebagai berikut :-----------------------------------------------
Yang dimaksud dengan cermat adalah :--------------------------------------------- ------

------Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan


Nasional dan Balai Pustaka, tahun 2001, halaman 211, mengartikan kata cermat
dengan: saksama, teliti. Kata teliti diartikan dengan meneliti. Oleh karena itu kata
cermat tidak lain adalah tindakan untuk meneliti.-------------------------------------

-----------Berdasarkan Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan


Agung Republik Indonesia tahun 1985 halaman 14 menyatakan yang dimaksud
dengan cermat adalah:----------------------------------------------------------------------

“Ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang


didasarkan kepada Undang-undang yang berlaku bagi terdakwa, serta tidak
terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat
dakwaan atau tidak dapat dibuktikan, antara lain misalnya : apakah ada
pengaduan dalam hal delik aduan, apakah penerapan hukum/ketentuan pidananya
sudah tepat, apakah terdakwa dapat dipertanggung jawabkan, dalam melakukan
perbuatan tersebut, apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluarsa,
apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak ne bis in idem. Pada pokoknya
kepada Jaksa Penuntut Umum dituntut untuk bersikap teliti dan waspada dalam
semua hal yang berhubungan dengan keberhasilan penuntutan perkara dimuka
sidang pengadilan”.-------------------------------------------------------------------------

-----------Jaksa Penuntut Umum telah tidak cermat dalam menguraikan Surat


Dakwaan, hal mana terbukti dalam membuat Surat Dakwaan yang dibuat
alternatif tapi faktanya Jaksa Penuntut tidak sama sekali menyinggung alternatif
lainnya.---------------------------------------------------------------------------------------

Majelis Hakim Yang Mulia dan Jaksa Penuntut Umum Yang kami hormati,

------------Uraian awal dan akhir dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
jelas tidak sinkron dan saling bertentangan, hal mana secara hukum jelas
membawa konsekwensi pada pasal yang harus diterapkan oleh Jaksa Penuntut
Umum terhadap Terdakwa sebagai orang yang dipersalahkan dan harus
mempertanggungjawabkan akibat perbuatannya, namun bukan pada semata
keinginan Jaksa Penuntut Umum yang menerapkan pasal secara asal-asalan. ------

Majelis Hakim Yang Mulia dan Jaksa Penuntut Umum Yang kami hormati,

------------Ketidakcermatan Jaksa Penuntut Umum dalam menguraikan Surat


Dakwaan untuk Terdakwa Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi jelas
akan mengakibatkan hukuman yang berbeda yang akan diterima oleh Terdakwa
jika memang akhirnya Terdakwa harus menerima hukuman, namun bukan atas
dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang salah dan keliru menerapkan pasal, tapi
pada peristiwa yang benar-benar terjadi dan dialami oleh Terdakwa dan Korban. –

Majelis Hakim Yang Mulia dan Jaksa Penuntut Umum Yang kami hormati,

Dari uraian Surat Dakwaan tersebut di atas dari cara Terdakwa mengambil sepeda
motor milik korban, sepantasnya Terdakwa dikenakan pasal 363 ayat 1 ke 5 KUH
Pidana, karena perbuatan Terdakwa telah terbukti dalam uraian dakwaan Jaksa
Penuntut Umum, sehingga sangat kentara dan terang benderang sekali terjadi
ketidak konsitenan Jaksa Penuntut Umum dalam menerapkan pasal dakwaannya
kepada Terdakwa dengan menguraikan kronologi perbuatan Terdakwa dalam
mengambil barang milik korban. --------------------------------------------------------

Yang dimaksud dengan jelas adalah :------------------------------------------------


-------------Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen
Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Tahun 2001, halaman 465 mengartikan
kata jelas sebagai berikut: terang, nyata atau gamblang, tegas, tidak ragu-ragu
atau tidak bimbang.-------------------------------------------------------------------------

-------------Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan


Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia tahun 1985
halaman 15 menyatakan:--------------------------------------------------------------------

------------Ketidakjelasan dari dakwaan Tim penuntut umum ini berawal dari


ketidakceramatan dari penelitian perkara dan sampai perumusan isi dakwaan
tersebut. Ketidakcermatan jaksa Penuntut Umum dalam menguraikan isi dakwaan
tersebut jelas membawa akibat hukum yang berbeda yang akan diterima oleh
Terdakwa kelak.----------------------------------------------------------------------------

Majelis Hakim Yang Mulia dan Jaksa Penuntut Umum Yang kami hormati,

-------------Dalam dakwaannya Jaksa Penuntut Umum menjerat Terdakwa dengan


pasal 362 KUH Pidana, namun dalam uraiannya Jaksa Penuntut Umum secara
jelas justru menguraikan perbuatan Terdakwa tersebut dengan unsur-unsur yang
terdapat dalam pasal 363 ayat 1 ke 5 KUHPidana, yaitu mendorong kemudian
menyalakan motor, patut diduga Terdakwa menggunakan kunci palsu untuk
mendapatkan barang curiannya tersebut, sehingga kekeliruan dan ketidakcermatan
Jaksa Penuntut Umum ini akan megakibatkan pada konsekwensi akibat hukuman
yang akan diterima oleh Terdakwa.------------------------------------------------------
Ketidakjelasan yang lain adalah ketika Jaksa Penuntut Umum menguraikan bahwa
motor adalah “milik keluarga pasien”, namun di akhir uraiannya Jakwa Penuntut
Umum menyebutkan bahwa korban adalah karyawan klinik, jadi dari uraian ini
saja Jaksa Penuntut Umum tidak jelas menyebutkan siapa korban sesungguhnya?-

-----------Surat dakwaan yang dibuat oleh penuntut umum tidak cermat sebab
tidak mengutarakan unsur-unsur perbuatan pidana yang didakwakan sesuai
dengan yang ditentukan dalam Undang-undang atau pasal-pasal yang
bersangkutan. Bahkan Jaksa Penuntut Umum justru menguraikan fakta-fakta
perbuatan yang tidak sesuai dengan unsur-unsur dari pasal yang dilanggar.------

-----------Tidak disebutkannya tempat perbuatan atau locus delicti dalam


kronologis dilakukannya perbuatan secara lengkap di dalam surat dakwaan
penuntut umum, sehingga sangat kentara dan terang benderang sekali terjadi
mising link isi materiil surat dakwaan tersebut.-----------------------------------------

Yang dimaksud dengan lengkap adalah: ---------------------------------------------


Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dan Balai Pustaka, Tahun 2001, halaman 660 menguraikan kata lengkap
diartikan sebagai komplit, genap tidak ada kekurangannya. Kejaksaan Agung
Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan terbitan
Kejaksaan Agung Republik Indonesia Tahun 1985 halaman 16 menyatakan
bahwa: Lengkap adalah bahwa Surat Dakwaan harus mencakup semua unsur-
unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap. Jangan sampai terjadi ada
unsur delik yang tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan
materiilnya secara tegas dalam Dakwaan, sehingga berakibat perbuatan itu bukan
merupakan tindak pidana menurut undang-undang. Surat Dakwaan
NO: 106/P.N Karawang/IV/2019 tertanggal 23 April 2019, unsur-unsur delik
tidak diuraikan secara komprehensif. Jaksa Penuntut Umum hanya menguraikan
beberapa unsur sedangkan unsur yang lain tidak disebutkan. Dalam Dakwaan
Penuntut Umum dituliskan fakta-fakta yang tidak relevan dengan unsur yang
didakwakan sedangkan hal-hal yang bersifat substantif tidak diuraikan.-------------

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.

------------Atas pendapat yang kami uraikan di atas mengenai surat dakwaan


penuntut umum kami berpendapat bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 143
ayat (2) huruf b KUHAP bahwa syarat materiil dari dakwaan harus dibuat secara
cermat, lengkap, jelas, yang dimana dalam dakwaan tidak tercermin halhal
seperti itu atau obscuurlibel maka sudah sepatutnya surat dakwaan dari penuntut
umum dinyatakan batal demi hukum. ---------------------------------------------------

------------Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, bersama ini saya
penasihat hukum terdakwa mengajukan permohonan agar yang terhormat majelis
hakim Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa perkara ini agar
menjatuhkan putusan sela dengan amar sebagai berikut : ----------------------------

PRIMAIR : ----------------------------------------------------------------------------------
1. Menerima dan mengabulkan segala eksepsi atau keberatan dari
Terdakwa Tatang Sutarman Alias Eman Bin Sutarmadi untuk
seluruhnya; ----------------------------------------------------------------------------

2. Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, tidak


jelas, dan tidak lengkap, oleh karena itu dakwaan dari penutut umum
tidak dapat diterima (obsscuurlibel); ---------------------------------------------

3. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk mengeluarkan Terdakwa


dari tahanan; --------------------------------------------------------------------------

4. Membebankan biaya perkara kepada negara; --------------------------------

SUBSIDAIR : --------------------------------------------------------------------------------
-----------Atau apabila majelis hakim berpendapat lain, agar diberikan
putusan yang seadil–adilnya, demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum
yang berlaku dan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (ex acqueo et
bono).-----------------------------------------------------------------------------------------

----------Demikianlah eksepsi/nota keberatan kami, atas perhatian Majelis Hakim


dan kearifan Majelis Hakim Yang Terhormat, Kami mengucapkan terima kasih.--

Karawang, 30 April 2019


Hormat kami
Penasihat Hukum TERDAKWA

YETI SETIAWATI, S.H.

Anda mungkin juga menyukai