PERTEMUAN KE-4
LANDASAN HUKUM ASURANSI :
A. DALAM KUHD :
1. Buku I Bab IX : tentang Asuransi Pada
Umumnya;
2. Buku I Bab X : tentang Asuransi Kebakaran,
Pertanian, dan Asuransi Jiwa;
3. Buku II Bab IX: tentang Asuransi Laut, Asuransi
Bahaya Perbudakan;
4. Buku II Bab X : tentang Asuransi Pengangkutan
Darat, Sungai Perairan.
B. DILUAR KUHD :
1.UU No. 33 Tahun 1964 : tentang Dana Pertanggungan
Kecelakaan Wajib
Penumpang;
2.UU No. 34 Tahun 1964 : tentang Dana Kecelakaan
Lalu Lintas Jalan;
3.UU No. 2 Tahun 1992 : tentang Usaha
Perasuransian, yg telah
diganti dengan :
UU No. 40 Tahun 2014 : tentang Perasuransian.
Pasal 1774 KUHPerdata :
"Suatu persetujuan untung-untungan ialah
suatu perbuatan yg hasilnya, yaitu mengenai
untung ruginya, baik bagi semua pihak
maupun bagi sementara pihak, tergantung
pada suatu kejadian yg belum pasti.
Demikianlah : persetujuan pertanggungan;
bunga cagak hidup; perjudian dan
pertaruhan. Persetujuan yg pertama, diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang."
Jika memasukkan atau mengkatagorikan
persetujuan pertanggungan dalam hal ini yg
dimaksud adalah asuransi kedalam hal yg
diatur dalam Pasal 1774 KUHPerdata tersebut,
maka perlu dikaji lagi lebih dalam tentang
hal itu sehubungan dengan anak kalimat yg
menyatakan bahwa untuk persetujuan
pertanggungan diatur lebih lanjut dalam
KUHD.
Prof. Dr. Sri Redjeki Hartono, S.H., M.H,
Guru Besar Luar Biasa dan Pengajar Program di S2 di Fakultas Hukum UNDIP,
UGM, UNTAG, UMK, Unissula dan USM.