Anda di halaman 1dari 35

1.

SUB-KATEGORI: PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DAN KENYAMANAN


BEKERJA
A. Aspek: Kepegawaian
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
Panduan spesifik Aspek untuk G4-DMA-b
Uraikan tindakan yang diambil untuk menentukan dan menangani situasi dimana
pekerja yang dilakukan dalam rantai pasokan organisasi tidak berada dalam kerja
institusional dan legal yang sesuai. Hubungan ketenagakerjaan yang pemberi kerja jelas
dan diakui secara hukum diperlukan dalam pekerjaan yang berlangsung dalam rerangka
kerja kelembagaan dan berdasarkan hukum yang sesuai. Uraikan tindakan yang diambil
untuk menentukan dan menangani situasi di mana orang yang bekerja untuk pemasok
tidak diberi perlindungan social dan tenaga kerja yang berhak mereka terima berdasarkan
undang-undang tenaga kerja nasional.
Uraikan tindakan yang diambil untuk menentukan dan menangani situasi dimana
kondisi kerja dalam rantai pasokan organisasi tidak memenuhi standard tenaga kerja
internasional atau undang-undang nasional. Kondisi ini termasuk kompensasi, waktu
kerja, tata tertib dan lain-lain. Jelaskan tindakan yang diambil untuk menentukan dan
menyelesaikan situasi bila pekerjaan yang dilakukan dalam rantai pasokan organisasi
dibayar secara tidak memadai. Pekerjaan yang dibayar dengan memadai berarti bahwa
upah dan kompensasi untuk jam kerja standar dalam seminggu, termasuk lembur,
memenuhi aturan standard minimum berdasarkan hukum dan industri dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar pekerja dan keluarga mereka serta memberikan pendapatan
diskresioner. Tindakan yang diambil untuk menangani situasi jika pekerjaan tidak dibayar
dengan memadai dapat meliputi: dialog dengan pemasok mengenai hubungan tentang
harga yang dibayarkan kepada pemasok dan upah yang dibayarkan kepada pekerja,
perubahan pada praktik pengadaan organisasi, dukungan atas perundingan bersama untuk
menentukan upah, menentukan sejauh mana waktu lembur dimanfaatkan apakah wajib,
dan apakah dikompensasi dengan tariff premium.
Jelaskan tindakan yang diambil untuk menentukan dan menangani situasi hubungan
kerja yang tersamar di mana pekerja di dalam rantai pasokan organisasi secara tidak benar
diakui sebagai bekerja mandiri atau di mana tidak ada pemberi kerja yang diakui secara
hukum. Jelaskan tindakan yang diambil untuk menentukan dan menangani situasi di mana

1
pekerjaan yang dilakukan dalam rantai pasokan organisasi yang dikerjakan di rumah yang
tidak dilakukan menurut kontrak yang diakui hukum.
Indikator:
G4-LA1
Jumlah Total dan Tingkat Perekrutan Karyawan Baru dan Turnover Karyawan
Menurut Kelompok Umur, Gender, Dan Wilayah
a) Laporkan jumlah total dan tingkat rekrut karyawan baru selama periode pelaporan,
menurut kelompok usia, gender, dan wilayah.
b) Laporkan jumlah total dan tingkat turnover karyawan selama periode pelaporan,
menurut kelompok usia, gender, dan wilayah.
Jumlah, umur, gender, dan wilayah di mana dilakukan perekrutan karyawan oleh
organisasi dapat mengindikasikan strategi organisasi dan kemampuan untuk menarik
karyawan terpilih yang beragam. Sedangkan turnover mengakibatkan perubahan pada
modal manusia dan intelektual organisasi dan dapat memengaruhi produktivitas.
Pergantian memiliki implikasi biaya langsung dalam hal pengurangan gaji atau biaya yang
lebih besar untuk merekrut tenaga kerja baru.
Proses penyusunan pengrekrutan dimulai dengan identifikasi jumlah total perekrutan
karyawan baru selama periode pelaporan, berdasarkan kelompok usia: di bawah 30 tahun,
30-50 tahun, di atas 50 tahun, gender, dan wilayah. Dan penyusunan turnover yaitu
identifikasi turnover karyawan selama periode pelaporan, menurut kelompok umur: di
bawah 30 tahun, 30-50 tahun, diatas 50 tahun, gender, dan wilayah.

G4-LA2
Tunjangan yang diberikan bagi Karyawan Purnawaktu yang Tidak diberikan bagi
Karyawan Sementara atau Paruh Waktu, berdasarkan Lokasi Operasional yang
Signifikan
a) Laporkan tunjangan yang merupakan standar untuk karyawan purna waktu dari
organisasi tetapi tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu,
berdasarkan lokasi operasi yang signifikan. Hal ini mencakup, setidaknya:
o Asuransi jiwa
o Asuransi kesehatan
o Perlindungan kecacatan dan ketidakmampuan
o Cuti melahirkan
o Pemberian pension

2
o Kepemilikan saham
o Lainnya
b) Laporkan definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang signifikan’.
Data yang dilaporkan dalam Indikator ini memberikan ukuran mengenai investasi
organisasi pada sumber daya manusia dan tunjangan minimal yang ditawarkan organisasi
kepada karyawan purnawaktunya. Kualitas imbalan bagi staf purnawaktu merupakan
faktor penting dalam mempertahankan karyawan. Proses penyusunan yaitu identifikasi
imbalan standar yang ditawarkan untuk karyawan purnawaktu, menurut lokasi operasi
yang signifikan. Identifikasi dan ungkapkan di antara imbalan standar berikut mana saja
yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh-waktu, berdasarkan lokasi
operasi yang signifikan.

G4-LA3
Tingkat Kembali Bekerja dan Tingkat Retensi Setelah Cuti Melahirkan, Menurut
Gender
a) Laporkan jumlah total karyawan yang berhak mendapatkan cuti melahirkan, menurut
gender.
b) Laporkan jumlah total karyawan yang mengambil cuti melahirkan, menurut gender.
c) Laporkan jumlah total karyawan yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan
berakhir, menurut gender.
d) Laporkan jumlah total karyawan yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan
berakhir yang masih dipekerjakan dua belas bulan setelah mereka kembali bekerja,
menurut gender.
e) Laporkan tingkat karyawan yang kembali bekerja dan tingkat retensi karyawan yang
mengambil cuti melahirkan, menurut gender.
Kesetaraan gender untuk cuti hamil dan melahirkan, dan hak cuti lainnya, dapat
menyebabkan rekruitmen dan retensi staff berkualitas yang lebih baik, dan menaikkan
semangat dan produktivitas karyawan. Opsi pengambilan cuti melahirkan untuk laki-laki
dapat mengindikasikan sejauh mana organisasi mendorong para ayah untuk mengambil
cuti tersebut. Semakin banyak laki-laki memanfaatkan hak cuti, memiliki efek positif
untuk perempuan agar mengambil cuti tanpa mengkhawatirkan jenjang karir mereka.
Rumus rasio kembali bekerja dan retensi menurut gender yaitu:

3
Jumlah total karyawan
yang kembali bekerja
setelah cuti melahirkan
Tingkat kembali bekerja = ______________________ X100
Jumlah total karyawan
yang dijadwalkan kembali
bekerja setelah cuti melahirkan

Jumlah total karyawan


yang masih dipekerjakan selama
12 bulan setelah kembali bekerja
seusai cuti melahirkan
Tingkat retensi = _______________________________ X100
Jumlah total karyawan yang
kembali bekerja setelah cuti
melahirkan pada periode
pelaporan sebelumnya

B. Aspek: Hubungan Industrial


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standard
dan panduan berikut tersedia:
Indikator:
G4-LA4
Jangka Waktu Minimum Pemberitahuan mengenai Perubahan Operasional,
termasuk apakah Hal tersebut tercantum dalam Perjanjian Bersama
a) Laporkan berapa minggu waktu minimum yang biasanya diberikan untuk
pemberitahuan perubahan kepada karyawan dan perwakilan terpilih sebelum
penerapan perubahan operasional signifikan yang dapat memengaruhi mereka secara
substansial.
b) Untuk organisasi dengan perjanjian kerja bersama, laporkan apakah masa
pemberitahuan dan ketentuan untuk konsultasi dan negosiasi telah dicantumkan dalam
perjanjian bersama.

4
Jangka waktu minimum pemberitahuan adalah indikator dari kemampuan organisasi
untuk mempertahankan kepuasan dan motivasi karyawan sekaligus menerapkan
perubahan yang signifikan pada operasi. Proses penyusunan yaitu identifikasi jangka
waktu pemberitahuan minimal yang ada dalam kebijakan korporat dan kontrak kerja
standar. Berbagai pernyataan kebijakan mungkin ada di tingkat regional.

5
C. Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standard
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
1. Panduan spesifik Aspek untuk G4-DMA-b
Jelaskan program yang terkait dengan penyediaan bantuan bagi anggota tenaga kerja,
keluarga mereka, atau anggota masyarakat terkait penyakit serius, termasuk apakah
program tersebut mencakup edukasi dan pelatihan, konseling, tindakan pencegahan dan
pengendalian risiko, atau pengobatan.
Indikator:
G4-LA5
Persentase Total Tenaga Kerja yang diwakili dalam Komite bersama Formal
Manajemen-Pekerja yang Membantu Mengawasi dan Memberikan Saran Program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a) Laporkan pada tingkat mana setiap komite bersama formal manajemen-pekerja untuk
kesehatan dan keselamatan biasanya berjalan dalam organisasi.
b) Laporkan persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal
manajemen-pekerja kesehatan dan keselamatan.
Komite kesehatan dan keselamatan kerja dengan perwakilan bersama dapat
memfasilitasi budaya kesehatan dan keselamatan yang positif. Penggunaan komite
merupakan satu cara untuk melibatkan pekerja dalam mendorong peningkatan kesehatan
dan keselamatan kerja di tempat kerja. Identifikasi komite kesehatan dan keselamatan
formal yang membantu mengawasi, mengumpulkan masukan, dan memberikan saran
tentang program keselamatan kerja. Komite ini mungkin ada di tingkat fasilitas atau di
tingkat multifasilitas, wilayah, grup, atau organisasi. Hitung jumlah total pekerja yang
diwakili oleh komite tersebut, sebagai persentase angka total tenaga kerja.

G4-LA6
Jenis dan Tingkat Cedera, Penyakit akibat Kerja, Hari Hilang, dan Kemangkiran,
serta Jumlah Total Kematian akibat Kerja, menurut Daerah dan Gender

6
a) Laporkan jenis cedera, tingkat cedera (IR), Tingkat penyakit akibat kerja (ODR),
tingkat hari hilang (LDR), tingkat mangkir (AR), dan kematian akibat kerja, untuk
total tenaga kerja (yaitu, jumlah karyawan ditambah pengawas/mandor) , berdasarkan:
o Wilayah
o Gender
b) Laporkan jenis cedera, tingkat cedera (IR), tingkat penyakit akibat kerja (ODR),
tingkat hari hilang (LDR), tingkat mangkir (AR), dan kematian akibat kerja,untuk
kontraktor independen yang bekerja di lokasi kerja yang keselamatan kerjanya
menjadi tanggung jawab organisasi, berdasarkan:
o ŸWilayah
o Gender
c) Laporkan sistem aturan yang diterapkan dalam pencatatan dan pelaporan statistik
kecelakaan.
Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja adalah ukuran penting pelaksanaan
kepedulian organisasi. Tingkat cedera dan tingkat mangkir yang rendah biasanya
dihubungkan dengan tren positif pada moral dan produktivitas staf. Proses penyusunan
yaitu identifikasi sistem aturan yang diterapkan dalam pencatatan dan pelaporan statistik
kecelakaan. Code of Practice on Recording and Notification of Occupational Accidents
and Diseases56 ILO dikembangkan untuk pelaporan, pencatatan, dan pemberitahuan
kecelakaan di tempat kerja. Bilamana aturan nasional mengikuti ILO Code, cukup
nyatakan bahwa fakta dan praktik itu sesuai dengan aturan tersebut. Identifikasi sistem
yang digunakan untuk menelusuri dan melaporkan insiden dan kinerja kesehatan dan
keselamatan kerja. Pastikan bahwa sistem ini mencakup semua operasi dan lokasi
geografis yang signifikan. Informasi-informasi yang digunakan dalam meghitung statistic
yaitu: kematian, tingkat cedera (IR), tingkat penyakit akibat kerja (ODR), tingkat hari
hilang (LDR), tingkat mangkir (AR).

G4-LA7
Pekerja yang Sering Terkena atau Berisiko Tinggi Terkena Penyakit yang terkait
dengan Pekerjaan Mereka
a) Laporkan apakah ada pekerja yang dalam kegiatan kerja yang sering terkena, atau
berisiko tinggi terkena, penyakit tertentu.

7
Sebagai bagian dari strategi preventif untuk menangani kesehatan dan keselamatan
tenaga kerjanya, Indikator ini relevan bagi semua organisasi. Indikator ini memiliki
relevansi yang spesifik bagi organisasi yang bekerja di negara-negara dengan risiko atau
kejadian yang tinggi penyakit menular, dan mereka yang bergiat dalam profesi yang
memiliki tingkat kejadian yang tinggi penyakit tertentu. Mencegah penyakit serius
berkontribusi pada kesehatan, kepuasan, dan stabilitas tenaga kerja, dan membantu
mempertahankan lisensi social organisasi untuk beroperasi di suatu masyarakat atau
wilayah

G4-LA8
Topik Kesehatan dan Keselamatan yang tercakup dalam Perjanjian Formal dengan
Serikat Pekerja
a) Laporkan apakah perjanjian formal (baik lokal atau global) dengan serikat pekerja
mencakup kesehatan dan keselamatan.
b) Jika ya, laporkan sejauh mana, dalam persentase, berbagai topik kesehatan dan
keselamatan dicakup oleh perjanjian ini.
Perjanjian formal dapat mendorong keberterimaan tanggung jawab oleh kedua belah
pihak dan pengembangan budaya kesehatan dan keselamatan yang positif. Indikator ini
menyingkap sejauh mana tenaga kerja secara aktif terlibat dalam perjanjian buruh-
manajemen formal yang menentukan pengaturan pengelolaan kesehatan dan keselamatan.
Proses penyusunan yaitu identifikasi apakah organisasi menerapkan perjanjian local atau
global dengan serikat pekerja selama periode pelaporan. Identifikasi sejauh mana dan
cakupan topik kesehatan dan keselamatan dalam perjanjian ini.

D. Aspek: Pelatihan dan Pendidikan


Indikator
G4-LA9
Jam Pelatihan Rata-Rata Pertahun Per Karyawan Menurut Gender, Dan Menurut
Kategori Karyawan
a) Laporkan jam pelatihan rata-rata yang telah diambil oleh karyawan organisasi selama
periode pelaporan, menurut:
o Gender
o Kategori karyawan

8
Mempertahankan dan meningkatkan SDM, khususnya melalui pelatihan yang
memperluas pengetahuan karyawan adalah unsur penting dalam pengembangan
organisasi. Akses terhadap kesempatan pelatihan juga dapat mendukung kemajuan di
bidang kinerja social lainnya, seperti menjamin kesetaraan peluang di tempat kerja. Hal
ini juga berkontribusi untuk memotivasi perbaikan di tingkat pribadi dan organisasi
Proses penyusunan yaitu identifikasi jumlah rata-rata jam pelatihan yang dijalani oleh
karyawan sepanjang periode pelaporan, identifikasi jumlah jam pelatihan yang dijalani
sepanjang periode pelaporan bagi seluruh karyawan, dan untuk masing-masing kategori
pekerjaan. Identifikasi jumlah rata-rata jam pelatihan yang dijalani oleh karyawan
sepanjang periode pelaporan, berdasarkan gender.

G4-LA10
Program untuk Manajemen Keterampilan dan Pembelajaran Seumur Hidup yang
Mendukung Keberlanjutan Kerja Karyawan dan Membantu Mereka Mengelola
Purna Bakti
a) Laporkan jenis dan cakupan program yang dilaksanakan dan bantuan yang diberikan
untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
b) Laporkan program bantuan transisi yang diberikan untuk memfasilitasi keberlanjutan
kerja dan pengelolaan purna bakti akibat pensiun atau pemutusan hubungan kerja.
Program untuk manajemen keterampilan memungkinkan organisasi merencanakan
perolehan keterampilan yang akan membekali karyawan untuk dapat memenuhi target
strategis yang berubah-ubah di tempat kerja. Tenaga kerja yang lebih terampil dan
berwawasan meningkatkan sumber daya manusia organisasi dan berkontribusi kepada
kepuasan karyawan, yang berkorelasi kuat dengan peningkatan kinerja. Bagi mereka yang
menghadapi pensiun, kepercayaan diri dan kualitas hubungan kerja ditingkatkan melalui
pengetahuan bahwa mereka akan didukung dalam transisi dari bekerja menuju masa
pensiun. Proses penyusunan yaitu identifikasi program pelatihan karyawan yang
bertujuan meningkatkan keterampilan. Hal ini mencakup, setidaknya:
o Kursus pelatihan internal
o Dukungan pandanaan untuk pelatihan atau pendidikan eksternal
o Penyediaan periode cuti panjang dengan jaminan kembali untuk bekerja
Identifikasi program bantuan peralihan yang diberikan untuk mendukung karyawan yang
pensiun atau yang diberhentikan kerja. Hal ini mencakup, setidaknya:

9
o Rencana pra-pensiun bagi calon pensiunan
o Pelatihan ulang bagi mereka yang bermaksud lanjut bekerja
o Uang pesangon
o Jika uang pesangon diberikan, apakah hal itu mempertimbangkan usia dan masa bakti
karyawan.
o Layanan penempatan kerja
o Bantuan (seperti pelatihan, konseling) mengenai peralihan ke kehidupan purna bakti
G4-LA11
Persentase Karyawan yang Menerima Reviu Kinerja dan Pengembangan Karier
Rutin Secara Reguler, menurut Gender dan Kategori Karyawan
a) Laporkan persentase karyawan total berdasarkan gender dan berdasarkan kategori
karyawan yang mendapat reviu kinerja rutin dan pengembangan karir selama periode
pelaporan.
Menilai kinerja karyawan terhadap target yang umum dapat membantu
pengembangan pribadi setiap karyawan, dan berkontribusi terhadap manajemen
keterampilan serta pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi. Kepuasan
karyawan juga dapat ditingkatkan, yang berkorelasi dengan peningkatan kinerja
organisasi

E. Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan Peluang


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator:
G4-LA12
Komposisi Badan Tata Kelola dan Pembagian Karyawan Per Kategori Karyawan
menurut Gender, Kelompok Usia, Keanggotaan Kelompok Minoritas, dan Indikator
Keberagaman Lainnya
a) Laporkan persentase individu-individu dalam badan tata kelola organisasi di setiap
kategori keanekaragaman berikut:
o Gender
o Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30-50 tahun, di atas 50 tahun
o Kelompok minoritas
o Indikator keberagaman lainnya bila relevan
10
b) Laporkan persentase karyawan per kategori karyawan di setiap kategori
keanekaragaman berikut:
o Gender
o Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30-50 tahun, di atas 50 tahun
o Kelompok minoritas
o Indikator keberagaman lainnya bila relevan
Indikator ini memberikan ukuran kuantitatif mengenai keanekaragaman dalam sebuah
organisasi dan dapat digunakan sehubungan dengan tolok ukur sektoral atau regional.
Tingkat keragaman dalam organisasi memberikan wawasan mengenai sumber daya
manusia dari organisasi tersebut.
Proses penyusunan yaitu badan-badan tata kelola seperti identifikasi badan-badan tata
kelola yang ada dalam organisasi, seperti dewan direksi, komite manajemen, atau badan
serupa untuk organisasi non-korporat. Kategori karyawan seperti identifikasi jumlah total
karyawan di setiap kategori karyawan. Sejumlah penghitungan dilakukan untuk
melaporkan tentang kategori karyawan

F. Aspek: Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-Laki


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
Panduan spesifik-Aspek untuk G4-DMA-a
Jelaskan lingkungan hukum dan sosial ekonomi yang memberikan peluang bagi, dan
rintangan terhadap, kesetaraan gender di tempat kerja. Termasuk di sini rasio partisipasi
tenaga kerja perempuan, partisipasi mereka di tingkat tata kelola tertinggi, dan remunerasi
yang setara.
Indikator
G4-LA13
Rasio Gaji Pokok dan Remunerasi bagi Perempuan terhadap Laki-Laki menurut
Kategori Karyawan, berdasarkan Lokasi Operasional yang Signifikan
a) Laporkan rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki untuk
setiap kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan.
b) Laporkan definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang signifikan’.

11
Banyak negara telah memperkenalkan perundang-undangan untuk memberlakukan
prinsip upah setara untuk pekerjaan dengan nilai yang setara. Persoalan ini didukung oleh
Konvensi ILO 100 ‘Konvensi Kesetaraan Remunerasi’27. Kesetaraan remunerasi
merupakan faktor dalam mempertahankan karyawan yang memenuhi syarat dalam tenaga
kerja. Bila terdapat ketimpangan, organisasi berisiko mempertaruhkan reputasinya dan
keberatan hukum atas dasar diskriminasi.

G. Aspek: Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
Panduan spesifik-Aspek untuk G4-DMA-b.
Jelaskan sistem yang digunakan untuk menyaring pemasok baru menggunakan kriteria
praktik perburuhan. Cantumkan kriteria praktik perburuhan yang digunakan untuk
menyaring pemasok baru. Kriteria praktik ketenagakerjaan dan asesmen dampak terhadap
praktik ketenagakerjaan mungkin mencakup:
o Praktik pemberian kerja
o Praktik kesehatan dan keselamatan kerja
o Insiden (seperti pelecehan lisan, psikologis, fisik atau seksual, pemaksaan atau
gangguan)
o Hubungan industrial
o Upah dan kompensasi
o Jam kerja
Jelaskan proses yang digunakan, seperti uji tuntas, untuk mengidentifikasi dan menilai
dampak negatif signifikan actual dan potensial terhadap masyarakat untuk praktik
perburuhan dalam rantai pasokan. Jelaskan bagaimana organisasi mengidentifikasi dan
memprioritaskan pemasok untuk asesmen dampak terhadap praktik perburuhan. Jelaskan
tindakan yang diambil untuk mengatasi dampak yang benar-benar negatif dan potensi
dampak negatifnya signifikan terhadap praktik perburuhan yang diidentifikasi pada rantai
pasokan. Jelaskan bagaimana ekspektasi dibuat dan ditentukan dalam kontrak dengan
pemasok untuk mempromosikan pencegahan, pengurangan, dan remediasi dampak
negative signifikan aktual dan potensial terhadap masyarakat (termasuk target dan
tujuan).

12
Jelaskan apakah pemasok diberikan insentif dan penghargaan untuk pencegahan,
pengurangan, dan remediasi dampak negatif signifikan aktual dan potensial untuk praktik
perburuhan. Jelaskan praktik untuk menilai dan mengaudit pemasok serta produk dan jasa
mereka menggunakan kriteria praktik perburuhan. Cantumkan jenis, sistem, cakupan,
frekuensi, penerapan asesmen dan audit saat ini, dan bagian mana dalam rantai pasokan
yang telah disertifikasi dan diaudit. Jelaskan sistem yang diterapkan untuk menilai
dampak negatif potensial pengakhiran hubungan dengan pemasok sebagai hasil asesmen
dampak terhadap praktik perburuhan, dan strategi organisasi untuk mengurangi dampak
tersebut.

13
Indikator
G4-LA14
Persentase Penapisan Pemasok Baru Menggunakan Kriteria Praktik
Ketenagakerjaan
a) Laporkan persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktik
ketenagakerjaan.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang persentase
pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas untuk praktik
perburuhan. Uji tuntas harus dilakukan sedini mungkin dalam pengembangan hubungan
baru dengan pemasok
Kriteria praktik perburuhan dapat mencakup:
o Praktik pemberian kerja
o Praktik kesehatan dan keselamatan kerja
o Insiden (seperti pelecehan lisan, psikologis, fisik atau seksual, pemaksaan atau
gangguan)
o Hubungan industrial
o Upah dan kompensasi
o Jam kerja

G4-LA15
Dampak Negatif Aktual dan Potensial yang Signifikan terhadap Praktik
Ketenagakerjaan dalam Rantai Pasokan dan Tindakan Yang Diambil
a) Laporkan jumlah pemasok yang harus menjalani asesmen dampak untuk praktik
ketenagakerjaan.
b) Laporkan jumlah pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan untuk praktik ketenagakerjaan.
c) Laporkan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan untuk praktik
ketenagakerjaanyang diidentifikasi pada rantai pasokan.
d) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan untuk praktik ketenagakerjaanyang telah disepakati untuk
diperbaiki berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan.

14
e) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan untuk praktik ketenagakerjaanyang diputuskan
hubungannya berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, beserta alasannya.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang kesadaran
organisasi mengenai dampak negatif signifikan aktual dan potensial atas praktik
perburuhan dalam rantai pasokan.

H. Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Ketemagakerjaan


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
Panduan spesifik Aspek untuk G4-DMA-b
Jelaskan ketersediaan dan aksesibilitas mekanisme pengaduan dan proses remediasi untuk
dampak terhadap praktik perburuhan, termasuk sepanjang rantai pasokan organisasi, dan
hubungan dengan pemangku kepentingan dalam memantau keefektifan mereka. Pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pemantauan keefektifan mekanisme pengaduan dan
proses remediasi perusahaan dapat menyertakan pemasok dan masyarakat lokal serta
perwakilan pekerja.
Indikator
Jumlah Pengaduan Tentang Praktik Ketenagakerjaan yang Diajukan, Ditangani,
dan Diselesaikan melalui Mekanisme Pengaduan Resmi
a) Laporkan jumlah total pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan
melalui mekanisme pengaduan resmi selama periode pelaporan.
b) Dari pengaduan yang teridentifikasi, laporkan jumlah yang:
o ŸDitangani selama periode pelaporan
o Diselesaikan selama periode pelaporan
c) Laporkan jumlah total pengaduan tentang praktik ketenagakerjaanyang diajukan
sebelum periode pelaporan yang telah diselesaikan selama periode pelaporan.
Perselisihan mungkin terjadi terkait praktik ketenagakerjaandari kegiatan organisasi dan
hubungan dengan pihak lain (seperti entitas dalam rantai pasokan). Mekanisme pengaduan
yang efektif berperan penting dalam memulihkan dampak praktik ketenagakerjaan.
Pihak yang mengajukan pengaduan dapat mencakup:
o Pemangku kepentingan internal (seperti karyawan)

15
o Pemangku kepentingan eksternal (seperti pemasok, masyarakat lokal)
o Individu atau sekelompok orang yang diidentifikasi oleh:
–– Keanggotaan kelompok sosial yang kurang terwakili
–– Indikator keberagaman lainnya

2. SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA


Sub Kategori Hak Asasi Manusia membahas sejauh mana proses telah diterapkan,
Insiden pelanggaran hak asasi manusia, dan perubahan kemampuan pemangku
kepentingan untuk mendapatkan dan menggunakan hak asasi mereka. Di antara masalah
hak asasi manusia yang dicakup antara lain adalah non-diskriminasi, kesetaraan gender,
kebebasan berserikat, perjanjian kerja bersama, pekerja anak, pekerja paksa atau wajib
kerja, dan hak-hak adat. Terdapat konsensus global yang semakin berkembang yang
menyatakan bahwa organisasi memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak asasi
manusia.
Rerangka kerja hukum internasional untuk hak asasi manusia terdiri dari badan
hukum yang terdiri dari perjanjian, konvensi, deklarasi, dan instrumen lainnya. Landasan
hak asasi manusia adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) International Bill of Rights
yang diwujudkan oleh tiga instrumen:
o Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi Hak Asasi Manusia
Universal’, 1948
o Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Perjanjian Internasional tentang Hak
Sipil dan Politik’, 1966
o Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Perjanjian Internasional tentang Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya’, 1966

A. Aspek: Investasi
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendekatan manajemen
Panduan spesifik-Aspek untuk G4-DMA-b.
Jelaskan strategi untuk memperluas kebijakan dan prosedur yang berlaku bagi pihak
eksternal, seperti usaha patungan dan anak perusahaan. Jelaskan penggunaan kriteria hak
asasi manusia atau klausul dalam kontrak, termasuk jenis klausul serta ragam kontrak dan

16
perjanjian yang pada umumnya menerapkan kebijakan dan prosedur tersebut (seperti
investasi, usaha bersama).

Indikator
G4-HR1
Jumlah Total Dan Persentase Perjanjian Dan Kontrak Investasi Yang Signifikan
Yang Menyertakan Klausul Terkait Hak Asasi Manusia Atau Penapisan Berdasarkan
Hak Asasi Manusia
a) Laporkan jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang
menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi
manusia.
b) Laporkan definisi ‘perjanjian investasi yang signifikan’ yang digunakan oleh
organisasi
Indikator ini merupakan satu ukuran dari sejauh mana pertimbangan hak asasi manusia
diintegrasikan dalam keputusan ekonomi organisasi. Hal ini secara khusus relevan untuk
organisasi yang beroperasi, atau merupakan mitra usaha, di wilayah di mana perlindungan
terhadap hak asasi manusia merupakan permasalahan yang signifikan.

G4-HR2
Jumlah Waktu Pelatihan Karyawan Tentang Kebijakan atau Prosedur Hak Asasi
Manusia terkait dengan Aspek Hak Asasi Manusia yang Relevan dengan Operasi,
termasuk persentase Karyawan yang Dilatih
a) Laporkan jumlah total waktu dalam periode pelaporan yang digunakan untuk
pelatihan tentang kebijakan atau prosedur hak asasi manusia terkait dengan Aspek hak
asasi manusia yang relevan dengan operasional.
b) Laporkan persentase karyawan dalam periode pelaporan yang dilatih mengenai
kebijakan hak asasi manusia atau prosedur yang terkait dengan Aspek hak asasi
manusia yang relevan dengan operasi.
Informasi yang dihasilkan dari Indikator ini menyajikan wawasan tentang kapasitas
organisasi untuk menerapkan kebijakan dan prosedur hak asasi manusianya. Hak asasi
manusia telah mulai tersusun dengan baik dalam standar dan hukum internasional, dan hal

17
ini telah mewajibkan organisasi untuk menerapkan pelatihan khusus yang membekali
karyawan untuk berurusan dengan hak asasi manusia dalam menjalankan pekerjaan rutin
mereka.

B. Aspek: Non-diskriminasi
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR3
Jumlah Total Insiden Diskriminasi dan Tindakan Perbaikan yang Diambil
o Laporkan jumlah total insiden diskriminasi selama periode pelaporan.
o Laporkan status insiden dan tindakan yang diambil dengan merujuk pada hal-hal
berikut:
 Insiden yang ditinjau oleh organisasi
 Rencana remediasi yang sedang diterapkan
 Rencana remediasi telah diterapkan dan hasilnya telah ditinjau melalui proses
reviu manajemen rutin
 Insiden yang bukan merupakan hal untuk ditindak
Hak asasi manusia menjangkau melebihi hak karyawan di tempat kerja. Kebijakan anti-
diskriminasi adalah persyaratan utama dari konvensi dan legislasi sosial serta pedoman
internasional. Sistem pemantauan yang efektif diperlukan untuk memastikan kepatuhan
diseluruh operasi organisasi. Pemangku kepentingan meminta jaminan bahwa kebijakan
dan pemantauan tersebut efektif

C. Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR4

18
Operasi dan Pemasok Teridentifikasi yang mungkin Melanggar atau Berisiko Tinggi
Melanggar Hak untuk Melaksanakan Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja
Bersama, dan Tindakan yang Diambil untuk Mendukung Hak-Hak tersebut
o Laporkan operasi dan pemasok di mana hak karyawan untuk menjalankan kebebasan
berserikat atau perjanjian kerja bersama mungkin dilanggar atau berisiko tinggi untuk
dilanggar baik dalam hal:
 Jenis operasi (seperti pabrik produksi) dan pemasok
 Negara atau area geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap
berisiko
o Laporkan tindakan yang diambil oleh organisasi dalam periode pelaporan yang
dimaksudkan untuk mendukung terlaksananya hak kebebasan berserikat dan
perjanjian kerja bersama.
Indikator ini bertujuan untuk mengungkapkan tindakan yang dilakukan organisasi untuk
mengevaluasi apakah terdapat peluang atau tidak bagi karyawan untuk melaksanakan hak
mereka dalam hal kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama.

D. Aspek: Pekerja Anak


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR5
Operasi dan Pemasok yang Diidentifikasi Berisiko Tinggi melakukan Eksploitasi
Pekerja Anak dan Tindakan yang Diambil untuk Berkontribusi dalam Penghapusan
Pekerja Anak yang Efektif
a) Laporkan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko tinggi atas terjadinya
eksploitasi:
o Pekerja anak
o Pekerja muda yang dipekerjakan untuk pekerjaan yang berbahaya
b) Laporkan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko tinggi atas terjadinya
eksploitasi pekerja anak baik dalam hal:
o Jenis operasi (seperti pabrik produksi) dan pemasok
o Negara atau area geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap
berisiko

19
c) Laporkan tindakan yang diambil oleh organisasi dalam periode pelaporan yang
dimaksudkan untuk berkontribusi dalam penghapusan Pekerja anak yang efektif.
Penghapusan pekerja anak merupakan prinsip dan tujuan utama dari sebagian besar
deklarasi dan perundangundangan hak asasi manusia, dan mematuhi Konvensi ILO 138
‘Konvensi Usia Minimum’37 dan 182 ‘Konvensi Bentuk Terburuk Pekerja anak’48.
Adanya kebijakan tentang pekerja anak dan penerapannya yang efektif merupakan
ekspektasi dasar dari perilaku bertanggung jawab secara sosial.

E. Aspek: Pekerja Paksa atau Wajib Kerja


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR6
Operasi dan Pemasok yang Diidentifikasi Berisiko Tinggi melakukan Pekerja Paksa
atau Wajib Kerja dan Tindakan untuk Berkontribusi dalam Penghapusan Segala
Bentuk Pekerja Paksa atau Wajib Kerja
a) Laporkan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko tinggi atas terjadinya
eksploitasi pekerja paksa atau wajib kerja baik dalam hal:
o Jenis operasi (seperti pabrik produksi) dan pemasok
o Negara atau area geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap
berisiko
b) Laporkan tindakan yang diambil oleh organisasi dalam periode pelaporan yang
dimaksudkan untuk berkontribusi dalam penghapusan semua bentuk pekerja paksa
atau wajib kerja.
Tidak diperlakukan sebagai pekerja paksa atau wajib kerja merupakan hak asasi manusia
mendasar dan merupakan ketentuan dari ‘Deklarasi Universal mengenai Hak Asasi
Manusia’ PBB97 dan tunduk pada Konvensi ILO 29 ‘Konvensi Buruh Paksa’24 dan 105
‘Konvensi Penghapusan Buruh Paksa’29. Pekerja paksa atau wajib kerja ada dalam
berbagai bentuk dan data yang diberikan akan menunjukkan tantangan bagi organisasi
dalam berkontribusi untuk menghilangkan praktik perburuhan tersebut.

F. Aspek: Praktik Pengamanan

20
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR7
Persentase Petugas Pengamanan Yang Dilatih Dalam Kebijakan Atau Prosedur Hak
Asasi Manusia Di Organisasi Yang Relevan Dengan Operasi
a) Laporkan persentase petugas pengamanan yang telah menerima pelatihan formal
mengenai kebijakan hak asasi manusia atau prosedur tertentu di organisasi dan
penerapannya pada pengamanan.
b) Laporkan apakah persyaratan pelatihan juga berlaku untuk organisasi pihak ketiga
yang menyediakan petugas pengamanan.
Perilaku petugas pengamananterhadap pihak ketiga tergantung pada pelatihan mereka
dalam hak asasi manusia, terutama terkait penggunaan kekuatan. Melatih petugas
pengamanandapat membantu mencegah risiko reputasi dan litigasi yang timbul dari
tindakan yang tidak patut atau pendekatan yang tidak dibenarkan oleh organisasi

G. Aspek Hak Adat


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR8
Jumlah Total Insiden Pelanggaran yang Melibatkan Hak-Hak Masyarakat Adat dan
Tindakan yang diambil
a) Laporkan jumlah total insiden pelanggaran yang diidentifikasi yang melibatkan hak-
hak masyarakat adat selama periode pelaporan.
b) Laporkan status insiden dan tindakan yang diambil dengan merujuk pada:
o Insiden yang ditinjau oleh organisasi
o Rencana remediasi yang sedang diterapkan
o Rencana remediasi telah diterapkan dan hasilnya telah ditinjau melalui proses
reviu manajemen rutin
o Insiden yang bukan merupakan hal untuk ditindak
Jumlah total insiden tercatat yang melibatkan hak-hak masyarakat adat memberikan
informasi tentang penerapan kebijakan organisasi yang berkaitan dengan masyarakat adat.

21
Informasi ini akan membantu menunjukkan status hubungan dengan komunitas pemangku
kepentingan tersebut, terutama di wilayah di mana masyarakat adat bermukim atau
memiliki kepentingan di dekat daerah operasional organisasi.

H. Aspek: Asesmen
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR9
Jumlah Total dan Persentase Operasi yang Telah Melakukan Reviu atau Asesmen
Dampak Hak Asasi Manusia
a) Laporkan jumlah total dan persentase operasi yang merupakan subyek untuk
dilakukan reviu atau asesmen dampak hak asasi manusia, berdasarkan negara.
Organisasi harus menyadari tanggung jawab mereka khususnya untuk menghormati hak
asasi manusia. Keberadaan operasional organisasi dapat memberi pengaruh positif dan
negatif sehubungan dengan penghormatan perlindungan hak asasi manusia.

I. Aspek: Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR10
Persentase Penapisan Pemasok Baru Menggunakan Kriteria Hak Asasi Manusia
a) Laporkan persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak asasi
manusia.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang persentase
pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas untuk hak
asasi manusia dari organisasi.

G4-HR11
Dampak Negatif Signifikan Aktual dan Potensial Terhadap Hak Asasi Manusia
dalam Rantai Pasokan dan Tindakan Yang Diambil

22
a) Laporkan jumlah pemasok yang harus menjalani asesmen terkait dampak hak asasi
manusia.
b) Laporkan jumlah pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak yang benar-benar
negatif dan potensi dampak negatif yang signifikan terhadap hak asasi manusia.
c) Laporkan dampak negatif aktual dan potensial hak asasi manusia signifikan yang
diidentifikasi dalam rantai pasokan.
d) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak hak asasi
manusia negatif signifikan aktual dan potensial dalam rantai pasokan yang telah
disepakati untuk diperbaiki berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan.
e) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak hak asasi
manusia negatif signifikan aktual dan potensial yang diputuskan hubungannya
berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, beserta alasannya.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang kesadaran
organisasi mengenai dampak negatif signifikan aktual dan potensial terhadap hak asasi
manusia dalam rantai pasokan.

J. Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-HR12
Jumlah Pengaduan tentang Dampak terhadap Hak Asasi Manusia yang Diajukan,
Ditangani, dan diselesaikan melalui Mekanisme Pengaduan Formal
a) Laporkan jumlah total pengaduan tentang dampak hak asasi manusia yang diajukan
melalui mekanisme pengaduan formal selama periode pelaporan.
b) Dari pengaduan yang teridentifikasi, laporkan jumlah yang:
o Ditangani selama periode pelaporan
o Diselesaikan selama periode pelaporan
c) Laporkan jumlah total pengaduan tentang dampak hak asasi manusia yang diajukan
sebelum periode pelaporan yang telah diselesaikan selama periode pelaporan.
Perselisihan dapat terjadi mengenai dampak hak asasi manusia dari kegiatan organisasi
dan hubungannya dengan yang lain (seperti entitas dalam rantai pasokan). Mekanisme

23
pengaduan yang efektif berperan penting dalam keberhasilan melindungi hak asasi
manusia.

3. SUB-KATEGORI: MASYARAKAT
Dalam hal identitas, hak masyarakat tersebut didasarkan pada kolektif dan individual. Hak
mereka atas untuk dikonsultasikan secara bebas, sebelum, dan perolehan informasi (free,
prior and informed) untuk mendapatkan persetujuan merupakan hak dasar yang secara
tegas diakui.
A. Aspek: Masyarakat Lokal
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendeketan manajemen
Panduan spesifik-Aspek untuk G4-DMA-b.
Jelaskan:
o Referensi dan pernyataan terkait hak kolektif dari masyarakat local
o Bagaimana keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat lokal
o Bagaimana dewan kerja, komite kesehatan dan keselamatan kerja, dan badan
perwakilan karyawan independen lainnya diberdayakan untuk menangani, dan telah
menangani, dampak terhadap masyarakat lokal
Indikator
G4-SO1
Persentase Operasi dengan Pelibatan Masyarakat Lokal, Asesmen Dampak, dan
Program Pengembangan yang Diterapkan
a) Laporkan persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak,
dan program pengembangan yang diterapkan, termasuk penggunaan:
o Asesmen dampak sosial, termasuk asesmen dampak gender, berdasarkan pada
proses partisipasi
o Asesmen dampak lingkungan dan pemantauan berkelanjutan
o Pengungkapan publik atas hasil asesmen dampak lingkungan dan social
o Program pengembangan masyarakat lokal berdasarkan kebutuhan masyarakat
lokal
o Rencana pelibatan pemangku kepentingan berdasarkan pemetaan pemangku
kepentingan
24
o Komite konsultasi masyarakat lokal berbasis luas dan proses yang menyertakan
kelompok rentan
o Dewan kerja, komite kesehatan dan keselamatan kerja, dan badan perwakilan
karyawan lainnya untuk menangani dampak
o Proses pengaduan formal masyarakat lokal
Elemen penting dalam mengelola dampak pada orang-orang di masyarakat lokal adalah
asesmen dan perencanaan untuk memahami dampak aktual dan potensial, serta
keterlibatan yang kuat dengan masyarakat lokal untuk memahami harapan dan kebutuhan
mereka. Ada banyak elemen yang dapat dipadukan ke dalam program Keterlibatan,
asesmen dampak, dan pengembangan. Indikator ini berupaya mengidentifikasi elemen
mana yang telah diterapkan secara konsisten di seluruh organisasi.

G4-SO2
Operasi dengan Dampak Negatif Aktual dan Potensial yang Signifikan terhadap
Masyarakat Lokal
a) Laporkan operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat lokal, termasuk:
o Lokasi operasi
o Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan dari operasi
Operasi organisasi yang terkait pada saat memasuki, menjalankan, dan meninggalkan
wilayah operasi dapat memiliki sejumlah dampak negatif yang signifikan terhadap
masyarakat lokal. Indikator dalam Pedoman ini, seperti emisi lingkungan atau data
ekonomi, akan menyajikan gambaran keseluruhan mengenai dampak positif dan negatif,
namun mungkin tidak dapat menunjukkan hubungannya dengan masyarakat lokal.

B. Aspek: Anti-korupsi
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Pengungkapan pendeketan manajemen
Panduan spesifik- Aspek untuk G4-DMA-a
Jelaskan prosedur asesmen risiko organisasi untuk korupsi, termasuk kriteria yang
digunakan dalam asesmen risiko tersebut (seperti lokasi, aktivitas, sektor).
Panduan spesifik-Aspek untuk G4-DMA-b.

25
Jelaskan bagaimana organisasi mengidentifikasi dan menangani konflik kepentingan yang
mungkin dimiliki oleh karyawan atau orang-orang yang berhubungan dengan aktivitas,
produk, atau layanan organisasi.
Indikator
G4-SO3
Jumlah Total dan Persentase Operasi yang Dinilai terhadap Risiko terkait dengan
Korupsi dan Risiko Signifikan yang Teridentifikasi
a) Laporkan jumlah total dan persentase operasi yang dinilai untuk risiko terkait dengan
korupsi.
b) Laporkan risiko yang signifikan terkait dengan korupsi yang diidentifikasi melalui
asesmen risiko.
Upaya untuk mengelola risiko insiden korupsi membutuhkan sistem dengan adanya
prosedur pendukung. Indikator ini mengukur sejauh mana penerapan asesmen risiko di
seluruh organisasi. Asesmen risiko membantu menilai potensi terjadinya korupsi dalam
dan berkaitan dengan organisasi, serta membantu organisasi untuk merancang kebijakan
dan prosedur untuk memerangi korupsi.
G4-SO4
Komunikasi dan Pelatihan Mengenai Kebijakan dan Prosedur Anti-Korupsi
a) Laporkan jumlah total dan persentase anggota badan tata kelola yang telah
diinformasikan mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi organisasi, yang
dikelompokkan menurut wilayah.
b) Laporkan jumlah total dan persentase karyawan yang telah diinformasikan mengenai
kebijakan dan prosedur anti-korupsi organisasi, yang dikelompokkan menurut
kategori karyawan dan wilayah.
c) Laporkan jumlah total dan persentase mitra bisnis yang telah diinformasikan
mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi organisasi, yang dikelompokkan
menurut jenis mitra bisnis dan wilayah.
d) Laporkan jumlah total dan persentase anggota badan tata kelola yang telah menerima
pelatihan mengenai anti-korupsi, yang dikelompokkan menurut wilayah.
e) Laporkan jumlah total dan persentase karyawan yang telah menerima pelatihan
mengenai anti-korupsi, yang dikelompokkan menurut kategori karyawan dan wilayah.
Komunikasi dan pelatihan membangun kesadaran internal dan eksternal dan kapasitas
yang diperlukan untuk memerangi korupsi. Indikator ini menyingkap proporsi anggota

26
badan tata kelola, karyawan, dan mitra bisnis organisasi yang dapat secara wajar
diasumsikan mengetahui kebijakan dan prosedur anti-korupsi organisasi.

G4-SO5
Insiden Korupsi yang Terbukti dan Tindakan yang Diambil
a) Laporkan jumlah total dan sifat insiden korupsi yang terbukti.
b) Laporkan jumlah total insiden terbukti di mana karyawan dikenakan pemutusan
hubungan kerja atau sanksi disiplin karena korupsi.
c) Laporkan jumlah total insiden yang terbukti saat kontrak dengan mitra bisnis diakhiri
atau tidak diperpanjang karena pelanggaran terkait korupsi.
d) Laporkan kasus hukum publik terkait korupsi yang diajukan terhadap organisasi atau
karyawannya selama periode pelaporan dan hasil dari kasus tersebut.
Korupsi dapat menjadi risiko signifikan bagi reputasi dan bisnis organisasi. Hal ini
dihubungkan secara luas pada dampak negatif seperti kemiskinan dalam perekonomian
transisi, kerusakan lingkungan, pelanggaran hak asasi manusia, penyalahgunaan
demokrasi, kesalahan pengalokasian investasi, dan mengacaukan aturan hukum.
Organisasi semakin diharapkan oleh pasar, norma internasional, dan pemangku
kepentingan untuk menunjukkan ketaatan mereka terhadap praktik integritas, tata kelola,
dan bisnis yang baik.

C. Aspek: Kebijakan Publik


Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-SO6
Nilai Total Kontribusi Politik Berdasarkan Negara dan Penerima/Penerima Manfaat
a) Laporkan total nilai moneter dari kontribusi politik secara finansial dan non-finansial
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung oleh organisasi menurut
negara dan penerima/penerima manfaat.
b) Laporkan cara memperkirakan nilai finansial dari kontribusi non-finansial, jika ada.
Tujuan dari Indikator ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan organisasi untuk
prakarsa-prakarsa politis (political causes), dan untuk memastikan integritas dan
transparansi dalam urusan dan hubungan politis.

27
D. Aspek: Anti Persaingan
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-SO7
Jumlah Total Tindakan Hukum terkait Anti-Persaingan, Anti-Trust, serta Praktik
Monopoli dan Hasilnya
a) Laporkan jumlah total tindakan hukum yang tertunda atau diselesaikan selama
periode pelaporan terkait dengan anti persaingan dan pelanggaran undang-undang
anti-trust dan monopoli yang organisasi teridentifikasi ikut serta.
b) Laporkan hasil utama dari tindakan hukum yang diselesaikan, termasuk setiap
keputusan atau pertimbangan.
Indikator ini berkaitan dengan tindakan hukum yang dilakukan berdasarkan hukum
nasional atau internasional yang dirancang terutama untuk mengatur anti persaingan, anti-
trust, atau praktik monopoli.

E. Aspek: Kepatuhan
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
G4-SO8
Nilai Moneter Denda yang Signifikan dan Jumlah Total Sanksi Non-Moneter atas
Ketidakpatuhanterhadap Undang-Undang dan Peraturan
a) Laporkan denda dan sanksi non-moneter yang signifikan dari segi:
o Nilai moneter total dari denda yang signifikan
o Jumlah total sanksi non-moneter
o Kasus yang diajukan melalui mekanisme penyelesaian sengketa
b) Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap undang-
undang atau peraturan, pernyataan singkat mengenai fakta ini sudah cukup.
c) Laporkan konteks atas denda dan sanksi non-moneter yang signifikan yang terjadi.
Tingkat ketidakpatuhan merupakan indikator kemampuan pengelolaan dalam organisasi
untuk memastikan bahwa operasionalnya sesuai dengan parameter kinerja tertentu.

28
F. Aspek: Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-SO9
Persentase Penapisan Pemasok Baru Menggunakan Kriteria Dampak terhadap
Masyarakat
a) Laporkan persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak terhadap
masyarakat.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang persentase
pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas terkait
dampak terhadap masyarakat. Uji tuntas harus dilakukan sedini mungkin dalam
pengembangan hubungan baru dengan pemasok.

G4-SO10
Dampak Negatif Aktual dan Potensial yang Signifikan Terhadap Masyarakat dalam
Rantai Pasokan dan Tindakan yang Diambil
a) Laporkan jumlah pemasok yang harus menjalani asesmen untuk dampak terhadap
masyarakat.
b) Laporkan jumlah pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif signifikan
aktual dan potensial terhadap masyarakat.
c) Laporkan dampak negatif signifikan aktual dan potensial terhadap masyarakat yang
diidentifikasi pada rantai pasokan.
d) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif signifikan
aktual dan potensial terhadap masyarakat yang telah disepakati untuk diperbaiki
berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan.
e) Laporkan persentase pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak negatif signifikan
aktual dan potensial terhadap masyarakat yang diputuskan hubungannya berdasarkan
hasil asesmen yang dilakukan, beserta alasannya.
Indikator ini menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang kesadaran
organisasi terhadap dampak negatif yang actual dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat dalam rantai pasokan.

29
G. Aspek: Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat
Aspek ini diidentifikasikan sebagai material, Pedoman membuat pengungkapan standar
dan panduan berikut tersedia:
Indikator
G4-SO11
Jumlah Pengaduan Tentang Dampak Terhadap Masyarakat yang Diajukan,
Ditangani, dan Diselesaikan melalui Mekanisme Pengaduan Resmi
a) Laporkan jumlah total pengaduan tentang dampak pada masyarakat yang diajukan
melalui mekanisme pengaduan resmi selama periode pelaporan.
b) Dari pengaduan yang teridentifikasi, laporkan jumlah yang:
o Ditangani selama periode pelaporan
o Diselesaikan selama periode pelaporan
c) Laporkan jumlah total pengaduan tentang dampak pada masyarakat yang diajukan
sebelum periode pelaporan yang telah diselesaikan selama periode pelaporan.
Perselisihan dapat terjadi pada dampak terhadap masyarakat dalam aktivitas dan
hubungan organisasi dengan pihak lain (seperti entitas dalam rantai pasokan). Mekanisme
pengaduan yang efektif berperan penting dalam memulihkan dampak terhadap
masyarakat.
4. SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB
Aspek dalam sub-Kategori Tanggung Jawab atas Produk berhubungan dengan produk dan
jasa yang secara langsung memengaruhi pemangku kepentingan, dan secara khusus
kepada para pelanggan.
A. Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
Indikator
G4-PR1
Persentase Kategori Produk dan Jasa yang Signifikan yang Dampaknya terhadap
Kesehatan Dan Keselamatan yang Dinilai untuk Peningkatan
a) Laporkan persentase kategori produk dan jasa yang signifikan dampak kesehatan dan
keselamatannya yang telah dinilai untuk ditingkatkan.
Pengukuran ini membantu mengidentifikasi adanya dan cakupan upaya yang sistematis
untuk menangani kesehatan dan keselamatan di seluruh siklus hidup produk atau jasa.
Pelanggan mengharapkan produk dan jasa menjalankan fungsinya yang dituju secara

30
memuaskan, dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan dan keselamatan. Tanggung
jawab ini bukan hanya harus tunduk pada hukum dan peraturan, tetapi juga ditangani
dalam koda standar sukarela seperti Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional 73.

G4-PR2
Total Jumlah Insiden Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan dan Koda Sukarela
Terkait Dampak Kesehatan dan Keselamatan Dari Produk Dan Jasa Sepanjang
Daur Hidup, Menurut Jenis Hasil
a) Laporkan jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela
tentang dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dalam periode
pelaporan, menurut:
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan denda atau
penaltiŸ.
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan pemberian
peringatan
o Insiden ketidakpatuhan terhadap koda sukarela
b) Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap peraturan dan
koda sukarela, pernyataan singkat mengenai fakta ini sudah cukup.
Perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan merupakan tujuan yang diakui dalam
banyak peraturan nasional dan internasional. Ketidakpatuhan terhadap persyaratan hukum
menunjukkan sistem dan prosedur pengelolaan internal tidak memadai atau penerapan
tidak efektif.

B. Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa


Indikator
G4-PR3
Jenis Informasi Produk dan Jasa Yang Diharuskan Oleh Prosedur Organisasi Terkait
Dengan Informasi dan Pelabelan Produk dan Jasa, serta Persentase Kategori Produk dan
Jasa yang Signifikan Harus Mengikuti Persyaratan Informasi Sejenis Informasi yang
mudah diakses dan memadai mengenai dampak keberlanjutan produk dan jasa (positif
maupun negatif) penting bagi pelanggan dan pengguna akhir untuk menentukan pilihan
pembelian yang tepat, dan agar preferensi tersebut dapat tecermin di pasar.

31
G4-PR4
Jumlah Total Insiden Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Dan Koda Sukarela
Terkait dengan
Informasi dan Pelabelan Produk dan Jasa, Menurut Jenis Hasil
a) Identifikasi jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela
tentang informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut:
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan denda atau
penalty
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan peringatan
o Insiden ketidakpatuhan terhadap koda sukarela
b) Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap peraturan dan
koda sukarela, pernyataan singkat mengenai fakta ini sudah cukup.

G4-PR5
Hasil Survei Untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan
a) Laporkan hasil atau kesimpulan utama dari survei kepuasan pelanggan (berdasarkan
ukuran sampel yang relevan secara statistik) yang dilakukan dalam periode pelaporan
terkait dengan informasi tentang:
o Organisasi secara keseluruhan
o Kategori produk atau jasa utama
o Lokasi operasi yang signifikan

C. Aspek: Komunikasi Pemasaran


Indikator
G4-PR6
Penjualan Produk yang Dilarang atau Disengketakan
a) Laporkan apakah organisasi menjual produk yang:
o Dilarang di pasar tertentu
o Menjadi subjek dari pertanyaan pemangku kepentingan atau debat publik
b) Laporkan cara organisasi menjawab pertanyaan atau kekhawatiran mengenai produk
tersebut Identifikasi, dengan meninjau portofolio produk organisasi, apakah organisasi
menjual produk yang:
o Dilarang di pasar tertentu
32
o Menjadi subjek dari pertanyaan pemangku kepentingan atau debat public

G4-PR7
Jumlah Total Insiden Ketidakpatuhan terhadap Peraturan dan Koda Sukarela
Tentang Komunikasi Pemasaran, Termasuk Iklan, Promosi, dan Sponsor, Menurut
Jenis Hasil
a) Laporkan jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela
tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut:
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan denda atau
penalty
o Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengakibatkan pemberian
peringatan
o Insiden ketidakpatuhan terhadap aturan sukarela
b) Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap peraturan dan
koda sukarela, pernyataan singkat mengenai fakta ini sudah cukup.

D. Aspek: Privasi Pelanggan


Indikator
G4-PR8
Jumlah Total Keluhan Yang Terbukti Terkait Dengan Pelanggaran Privasi Pelanggan
Dan Hilangnya Data Pelanggan
a) Laporkan jumlah total keluhan yang terbukti yang diterima tentang pelanggaran
privasi pelanggan, yang dikategorikan menurut:
o Keluhan yang diterima dari pihak luar dan terbukti terkait dengan organisasi
o Keluhan dari badan regulator
b) Laporkan jumlah total kebocoran, pencurian, atau hilangnya data pelanggan yang
teridentifikasi.
c) Jika organisasi tidak mengidentifikasi keluhan yang terbukti, pernyataan singkat
mengenai fakta ini sudah cukup.
Perlindungan privasi pelanggan merupakan tujuan yang umum diterima dalam peraturan
nasional dan kebijakan organisasional. Ketidakpatuhan menunjukkan system dan
prosedur pengelolaan internal tidak memadai atau penerapannya tidak efektif. Indikator

33
ini memberikan evaluasi mengenai keberhasilan sistem dan prosedur manajemen yang
berkaitan dengan perlindungan privasi pelanggan

E. Aspek: Kepatuhan
Indikator
G4-PR9
Nilai Moneter Denda Yang Signifikan Atas Ketidakpatuhan Terhadap Undang-
Undang Dan Peraturan Terkait Penyediaan Dan Penggunaan Produk Dan Jasa
a) Laporkan total nilai moneter dari denda yang signifikan untuk ketidakpatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan terkait dengan penyediaan dan penggunaan
produk dan jasa.
b) Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap undang-
undang atau peraturan, pernyataan singkat mengenai fakta ini sudah cukup.
Tingkat ketidakpatuhan dalam organisasi merupakan indikator kemampuan pengelolaan
untuk memastikan bahwa operasional sesuai dengan parameter kinerja tertentu. Dari
perspektif ekonomi, memastikan kepatuhan membantu mengurangi risiko finansial yang
terjadi baik secara langsung melalui denda atau tidak langsung melalui dampak terhadap
reputasi. Kekuatan catatan kepatuhan organisasi dapat juga memengaruhi kemampuannya
untuk memperluas operasi

34
DAFTAR PUSTAKA

35

Anda mungkin juga menyukai