Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Notoatmodjo

(2012) metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui menggambarkan atau memotret masalah kesehatan, serta yang

terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam

komunitas tertentu.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; lklien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus di Puskesmas

Cempaka Banjarmasin. Berdasarkan data jumlah pasien diabetes mellitus

sebanyak 2.130 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari

populasi (Machfoedz, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien

diabetes mellitus di Puskesmas Banjarmasin. Jumlah sampel ditentukan

dengan rumus Slovin dalam Nursalam (2014) sebagai berikut:

n= N

1 + N (d2)

44
45

Keterangan:

n = ukuran sampel keseluruhan

N = ukuran populasi (2.130 orang)

d = Persentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam

pengambilan sampel (10%)

Menurut rumus diatas maka jumlah sampel sebagai berikut:

n= N

1 + N (d2)

n= 2.130

1 + 2.130 (0.1)2

n= 2.130

1 + 21,3

= 95,51 dibulatkan menjadi 96

Berdasarkan perhitungan sampel tersebut diatas, maka ukuran

sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

porpusive sampling. Menurut Sujarweni (2014) teknik porpusive sampling

adalah teknik penentuan sampel kriteria tertentu.

a. Kriteria inklusi

a. Pasien diabetes mellitus yang bersedia menjadi responden

b. Pasien diabetes mellitus tipe 2

c. Pasien diabetes mellitus yang bisa baca tulis


46

b. Kriteria eksklusi

Pasien diabetes mellitus yang mengalami komplikasi (glukoma, ulkus

kaki diabetik)

C. Variabel Penelitian dan Defisini Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang dijadikan sebagai sasaran

penelitian. Variabel disebut juga sebagai gejala penelitian yang akan diteliti

(Donsu, 2016).

Variabel dalam penelitian ini bersifat variabel tunggal, tidak memiliki

variabel lain. Variabel dalam penelitian adalah pengetahuan tentang

pencegahan kaki diabetik.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan operasional yang

diberikan oleh peneliti mengenai variabel yang diteliti sehingga tidak

menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda (Nursalam, 2014).

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Pengetahu segala sesuatu Kuesioner 1. Baik: 76- Ordinal
an yang diketahui 100%
atau segala 2. Cukup: 56-
sesuatu yang 75%
berkenaan 3. Kurang: <56%
dengan
pencegahan kaki
diabetik

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa


47

kuesioner.Kuesioner pengetahuan tentang pencegahan kaki diabetik adalah

hasil modifikasi dari kuesioner penelitian yang telah dilakukan oleh Wardani

(2015) dan Widaningsih (2013) yang seluruhnya berjumlah 48 pernyataan.

Penilaian dengan cara jika menjawab benar nilainya satu dan jika menjawab

salah maka nilainya adalah nol. Setelah diketahui jawaban dari responden,

kemudian dilakukan penghitungan dengan rumus:

F
P= x 100%
n
Keterangan:

P = Persentase, n = Jumlah soal , F= Jumlah pertanyaan yang dijawab benar

Kriteria untuk menilai tingkat pengetahuan dalama penelitian ini dibagi

menjadi tiga kategori:

1) Tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai : (76-100%)

2) Tingkat pengetahuan cukup apabila skor atau nilai : (56-75%)

3) Tingkat pengetahuan kurang apabila skor atau nilai : (< 56%).

E. Cara Penelitian

Cara penelitian ini meliputi:

1. Tahap persiapan

a. Mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung penelitian ini

b. Membuat proposal penelitian dan dilanjutkan dengan pengujian

proposal penelitian ini.

2. Tahap pelaksanaan

a. Mengumpulkan data primer dan data sekunder


48

b. Menentukan besar popluasi dan sampel

c. Melakukan informed consent dan meminta persetujuan menjadi

responden dalam penelitian ini

d. Melakukan pengukuran terhadap pengetahuan dan pencegahan kaki

diabetik kepada responden.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pada data kuantitatif digunakan analisa statistik yang didasarkan

pada kualitas isi berdasarkan kode/kata kunci yang telah ditetapkan oleh

peneliti. Dalam proses pengelohan data digunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Editing

Editting merupakan cara untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan dan dapat dilakukan setelah data

terkumpul.

b. Coding

Cooding merupakan kegiatan pemberian kode numerik, terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori yang memudahkan kembali

melihat arti suatu kode dari suatu variabel.

c. Data entry

Data entry yakni proses memasukkan jawaban-jawaban dari

masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)

dimasukkan kedalam program atau software komputer. Setelah data di


49

lakukan pengkodean maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data

kedalam program software komputer.

d. Cleaning (pembersihan data)

Data cleaning merupakan proses pembersihan data. Apabila

semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,

perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. (Notoatmodjo, 2012).

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah untuk mencari

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah analisa

univariat. Analisis ini hanya menjelaskan distribusi frekuensi dan persentase

pengetahuan tentang pencegahan kaki diabetik. Data penelitian ini akan

dianalisis dengan cara mengkonversikan nilai menggunakan rumus sebagai

berikut.

f
P x100%
n

Keterangan :

P : persen yang dicari, f : frekuensi, n : jumlah sampel

G. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Menurut

Budiman & Riyanto (2013) uji validitas adalah suatu ukuran yang
50

menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

1. Validitas

Uji validitas diperlukan untuk melihat apakah butir-butir

pertanyaan pada kuesioner sudah tepat menguji apa yang menjadi tujuan

penelitian. Pengujian validitas dengan bantuan program aplikasi komputer

menghasilkan nilai korelasi, pada kuesioner ini dikatakan valid jika

diketahui rhitung >rtabel.

2. Reliabilitas

Reliabilitas kuesioner dapat dilihat dari nilai alpa cronbach,

dimana kuesioner penelitian sudah reliabilitas jika nilai r hitung alpa

cronbach > 0,60. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan sesuatu

reliabil artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai