VISI

Menjadi penyelenggara pendidikan

Kesehatan dibidang rekam medis
dan informasi kesehatan profesional
Yang menghasilkan lulusan unggul
dalam bidang koding tahun 2019 KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
MISI POLITEKNIK KESEHATAN
• Menyelenggarakan pendidikan tenaga
TASIKMALAYA
kesehatan rekam medis dan informasi WILAYAH CIREBON
kesehatan secara profesional
• Mengembangkan penelitian yang
berkualitas di bidang rekam medis dan
informasi kesehatan
• Melaksanakan dan mengembangkan
MOTTO PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PEREKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN
pengabdian kepada masyarakat dalam WILAYAH CIREBON
bidang rekam medis dan informasi P PROFESIONAL
kesehatan AKREDITASI “B”
I INOVASI
0062/LAM-PTKes/Akr/Dip/2017
• Pengembangan jejaring dan kerjasama K KOMPETITIF
dengan lembaga terkait dalam
E EKSIS
meningkatkan kualitas lulusan
S SUKSES
• Membangun jiwa kewirausahaan Jalan Pemuda No. 38
civitas akademika dalam bentuk K KREATIF Kota Cirebon, 45132
prodid3pikescirebon.poltekkestasikmalaya.ac.id
penerapan dan pengembangan IPTEK I INTELEKTUAL
dalam kaitannya dengan rekam medis T TERAMPIL
dan informasi kesehatan A APLIKATIF

REKAM MEDIS
Pernahkan anda bertanya-tanya dimana catatan
pelayanan yang saya dapat ketika berobat ke rumah
sakit disimpan? Atau anda pernah kebingungan ingin
mengetahui riwayat penyakit anda dan obat yang
pernah anda konsumsi sebelumya? Dan apakan anda
pernah mengenal kata rekam medis?
Menurut Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008
BAB I Pasal 1 yang dimaksud rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang
telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.
Seiring berkembangnya teknologi Rekam medis
dapat berupa elektronik (PMK no.269 th 2008 psl 2
ayat 1).
Unit rekam medis dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu: 1. Assembling , 2. Koding , 3. Indexing,
4. Filing, 5. Analising dan Reprting
KOMPETENSI REKAM MEDIS
Kepmenkes RI No. 377/MENKES/SK/III/2007 Bersama dengan trend BPJS sejak tahun 2014, semua
1. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit, Masalah-
masalah Yang Berkaitan Dengan Kesehatan
dan Tindakan Medis
2. Aspek Hukum dan Etika Profesi
3. Manajemen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
4. Menjaga Mutu Rekam Medis
5. Statistik Kesehatan
6. Manajemen Unit Kerja Informasi
Kesehatan/Rekam Medis
7. Kemitraan Profesi
PROSPEK KERJA
Dengan terselenggaraya JKN dalam BPJS sejak tahun 2014
menyebabkan eksistensi seorang perekam medis semakin
tinggi, bahkan sangat dibutuhkan oleh semua fasilitas
pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas.
Hal ini terkait dengan sistem pembiayaan BPJS yaitu sistem
klaim INA CBG’s yang membutuhkan kode diagnosa untuk
menentukan besar klaim biaya perawatan oleh seorang
koder.
Menjadi seorang koder sendiri adalah salah satu kompetensi
yang dimiliki seorang perekam medis yaitu menentukan
kode diagnosa pada sistem INA CBG’s sesuai dengan
Kepmenkes RI No: 377/Menkes/SK/III/2007 tentang
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jadi
Perekam Medis mempunyai andil besar dalam pembiayaan
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Fasilitas Pelayanan kesehatan harus terakreditasi demi
terselenggaranya kerja sama dengan BPJS. Hal tersebut
sangat menguntungkan bagi Rumah Sakit / Fasilitas
pelayanan kesehatan lain dari segi finansial. Rekam medis
menjadi satu syarat yang akan mempengaruhi hasil
akreditasi. semakin tinggi nilai akreditasi maka kualitas mutu
rumah sakit semakin terjamin dan mendapat kepercayaan
dari BPJS. Oleh karena itu saat ini Perekam medis sangat
dibutuhkan di banyak rumah sakit/ fasilitas Pelayanan
kesehatan.
Perekam medis juga akan besar berpeluang untuk
mengelola statistik rumah sakit. Karena tugas seorang
perekam medis adalah mengelola data medis menjadi
sebuah informasi kesehatan dimana informasi tersebut
sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan guna
untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit /
fasyankes lain .
Peraturan Presiden RI NO 114 TAHUN 2016 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Perekam Medis
PERSYARATAN
1. WNI berbadan sehat jasmani dan rohani
2. Tinggi badan
Laki-laki : minimal 150 cm
Perempuan : minimal 147 cm
3. Usia maksimal per 01 Agustus 2018 adalah 27
tahun
4. Lulusan SMU/SMA/MA
5. Lulusan SMK tahun 2018
(sesuai SK Direktur Poltekkes Tasikmalaya tahun
2018 tentang penetapan jenis SMK sesuai
program studi) terlampir:
PIKES : SMK Jurusan rekayasa perangkat lunak
(RPL), SMK Jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan, SMK Jurusan Administrasi dan
Perkantoran, SMK Informatika, SMK Jurusan
Multimedia, SMK Kesehatan
MATA PELAJARAN YANG DIUJIKAN
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam terpadu,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
BIAYA PENDAFTARAN
1 pilihan : Rp. 105.000
2 pilihan : Rp. 130.000